Share

Bab 1648

Author: Hargai
Silvia menyetujui Pamela untuk tidak menceritakan pertemuan mereka di toilet pada Theo dan Sophia, kemudian bersiap kembali ke meja bersama Sonya dan Kevin.

Saat berbalik dengan kedua anak, Silvia bertukar pandang dengan Pamela lagi, secara tidak sengaja wajah sampingnya terlihat, rasanya begitu familier hingga terasa menakutkan ....

Dia menghentikan langkah dan menatapnya lebih saksama!

Pamela merasa aneh dengan tatapan itu, lalu bertanya, "Kenapa? Nyonya, apa ada sesuatu di wajahku?"

Silvia kembali tersadar, dia menggelengkan kepala meminta maaf. "Nggak, nggak ada ..." katanya.

Setelah itu barulah dia membawa dua anak keluar dari toilet.

Sorot mata Silvia barusan benar-benar membuat Pamela merasa ada yang tidak beres. Setelah memikirkannya pun dia masih tidak mengerti. Bisa dibilang ini pertemuan nyata pertama antara dia dan Silvia. Kenapa barusan dia melihatnya dengan ekspresi familier seperti itu? Aneh ....

Setelah melihat Silvia, Sonya dan Kevin meninggalkan kamar mandi bersama, H
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1649

    Setelah kembali, tadinya Sonya ingin mendengarkan saran Silvia, mengurangi bicara dan tidak berdebat dengan Sophia.Dia mengabaikan Sophia, tapi justru Sophia bersikeras memprovokasinya, benar-benar menyebalkan!Dia mendongak dengan kesal, lalu melemparkan dua kata pada Sophia, "Bukan urusanmu!"Ekspresi Sophia menjadi kaku, dia tidak mengatakan apa pun pada Sonya, melainkan mengernyitkan bibirnya dan melirik Silvia sambil berkata, "Bibi, jadi ini hasil didikanmu? Tampaknya karena terlalu menyayangi Sonya, kamu nggak bisa memberikan efek jera padanya, dia sama sekali nggak takut padamu, juga nggak mendengarkanmu! Kurasa lebih baik biarkan Ayah yang mendidiknya!"Silvia memandang Sophia. Dia selalu ingin memperlakukan Sophia seperti putrinya sendiri, berharap dapat mempengaruhi dan membuatnya menerima dirinya.Namun, selama bertahun-tahun ini, sama sekali tidak ada hasilnya, Sophia tidak pernah memandangnya, dia hanya berpura-pura sopan padanya di hadapan Theo.Dia tidak peduli dengan s

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1650

    Sophia mengerutkan kening sambil berkata, "Bibi, apa yang kamu bicarakan? Kapan aku membencimu dan Sonya? Jadi kamu menganggapku seperti itu?""Kamu sendiri hanya sok baik, bilang mau menganggapku sebagai anak sendiri demi Ayah! Apa begini caramu menganggapku sebagai anak sendiri? Apa kamu akan mencurigai Sonya seperti ini?" sambungnya."Aku hanya berbaik hati menyarankanmu untuk mendidik Sonya dengan baik selagi dia masih muda, jangan biarkan dia mengembangkan sifat buruk yang melanggar hukum! Apakah ini berarti aku membencimu?" lanjutnya."Kalau aku membenci kalian, aku nggak akan duduk di sini dan makan bersama kalian, Ayah nggak akan memaksaku," tambahnya.Silvia melihat Sophia yang perlahan menitikkan air mata sambil berbicara, dia mengerutkan kening dalam diam. Meski tahu Sophia hanya berpura-pura menangis, mengatakan sesuatu sekarang hanya akan membuatnya terlihat terlalu agresif. Bagaimanapun, dia lebih tua, bisa dianggap senior.Sementara Sonya tidak terlalu khawatir. Sejak ke

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1651

    Silvia tersenyum dengan sinis dan berkata, "Siapa yang sebenarnya berulah? Putriku? Atau putri sulungmu?""Putri sulungmu itu yang menangis terlebih dahulu! Kamu nggak tega melihat dia menangis. Tapi, kalau Sonya yang menangis, kamu merasa bahwa dia berisik dan memalukan, hingga kamu memarahinya di hadapan semua orang!""Sophia, putri sulungmu itu, dialah yang benar-benar berulah, 'kan? Apakah aku perlu mengatakan apa saja yang sudah dia perbuat? Dua-duanya putrimu, tapi perlakuanmu terhadap mereka jauh berbeda!"Namun, Theo tidak memahami ucapan Silvia. Dia bertanya, "Perlakuanku terhadap mereka jauh berbeda? Memangnya aku nggak sayang sama Sonya? Tadi, kamu juga sudah dengar betapa kerasnya suara tangisan Sonya. Bukankah dia mengganggu orang-orang di restoran ini?"Silvia memelototi suaminya dan berkata, "Kenapa dia bisa menangis sekeras itu? Karena dia merasa sedih! Jangan kira Sonya nggak mengerti apa-apa karena dia masih muda. Anak-anak tahu semuanya! Dia tahu siapa yang lebih kam

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1652

    Awalnya, Theo hanya ingin mengadakan reuni keluarga yang menyenangkan, tetapi akhirnya malah menjadi seperti ini!Dia berpikir bahwa sebagai seorang pria, dia memiliki pengetahuan yang berbeda dengan wanita, jadi dia hanya perlu membujuk wanita ini ....Dia pun berkata, "Ehem, ehem! Silvia, aku akui, tadi, sikapku terhadap Sonya memang agak bermasalah, aku ...."Namun, Silvia tidak ingin mendengarkan ucapan pria ini lagi. Dia meraih tangan putrinya dan hendak meninggalkan ruangan ini. "Sonya, ayo pergi dengan Ibu! Ke depannya, kita nggak akan tinggal dengan pria ini lagi!"Sonya menganggukkan kepalanya sambil ikut berdiri.Melihat Silvia dan Sonya hendak pergi, Sophia sudah tidak bisa menahan senyumannya. Inilah hasil yang dia inginkan, dia menginginkan agar ayahnya mengusir ibu dan anak ini dari keluarga mereka!Dia tahu bahwa ayahnya memang pilih kasih terhadap dirinya. Namun, dia masih saja merasa tidak senang kalau ada yang merebut sedikit pun kasih sayang dan perhatian ayahnya!'S

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1653

    Sophia menggertakkan giginya. Sedangkan Silvia sudah pergi dengan Sonya tanpa menoleh sama sekali ....Melihat Silvia bukan hanya menakut-nakuti dirinya, melainkan benar-benar pergi, Theo bergegas berdiri untuk mengejar istrinya!Sophia pun berdiri untuk menghalangi ayahnya. "Untuk apa Ayah mengejar wanita itu? Apakah Ayah belum melihat sifat aslinya dengan jelas? Dulu, dia selalu bilang kalau dia mencintai Ayah dan nggak memedulikan yang lainnya! Sekarang, karena Ayah mau mewariskan seluruh harta Ayah padaku, dia langsung marah-marah! Katanya saja dia nggak peduli dengan harta! Ayah, jangan kejar dia lagi! Menurutku, dia juga nggak akan bisa memenangkan gugatan cerai itu. Dia bahkan nggak pernah bekerja keras demi harta Ayah, atas dasar apa dia mau mendapatkan setengahnya?! Mimpi, ya?!"Karena halangan putri sulungnya ini, Theo melewatkan kesempatannya untuk mengejar istrinya. Dia hanya bisa melihat istrinya membawa putri bungsunya meninggalkan restoran ini dengan mata kepalanya sendi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1654

    Sophia memegang pipinya yang baru ditampar oleh ayahnya sambil berseru, "Alex, tentu saja aku nggak baik-baik saja! Kamu sendiri juga tahu kekuatan ayahku! Sekarang, telingaku bahkan masih berdengung ...."Alex memicingkan matanya dan bertanya, "Kenapa aku bisa tahu kekuatan ayahmu? Jangan-jangan aku pernah dipukul ayahmu, ya?"Ekspresi Sophia seketika menjadi kaku. Dia bergegas berkata, "Emm ... nggak! Mana mungkin! Maksudku, kamu seharusnya bisa menebak sekuat apa tangan seorang pria!"Dia khawatir Alex akan mengetahui bahwa kakinya Alex lumpuh akibat pukulan ayahnya ....Meskipun Alex belum mendapatkan kembali ingatannya, dia seharusnya sudah mengetahui hal-hal yang perlu dia ketahui.Akan tetapi, dia tidak menunjukkan perubahan ekspresi apa pun. Dengan ekspresi cuek, dia berkata, "Sudahlah, nanti kompres saja pakai es, pasti nggak sakit lagi."Mendengar ucapan pria ini, Sophia merasa sangat kecewa. "Alex, kamu masih belum mengerti, ya? Yang kuinginkan bukan kompres es batu, tapi pe

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1655

    Pamela merasa agak pusing. Dia pun mengurut pelipisnya sambil berkata, "Apa yang harus kulakukan agar aku tampak bersemangat? Berteriak sambil guling-guling di lantai?"Olivia memonyongkan bibirnya dan berkata, "Bukan begitu ... tapi rasanya reaksimu cuek sekali, sama sekali nggak seperti baru melihat kakakku setelah penantian selama tiga tahun ...."Pamela malas menjelaskan apa pun. Dia menyerahkan Heri pada Adsila, lalu duduk di posisi dekat jendela dan memandang pemandangan di luar jendela dalam diam.Olivia masih ingin menanyakan rencana Pamela ke depannya, tetapi dia ditahan oleh Marlon. "Nona Olivia, setibanya di rumah, kamu masih punya waktu untuk berbincang-bincang dengan kakak iparmu. Sekarang, biarkanlah dia berdiam diri dulu sebentar!"Pamela terlihat sangat tertekan, sehingga Olivia pun menuruti ucapan Marlon dan pergi ke tempat Adsila untuk menjaga anak-anak.Jason berpindah ke sisi Pamela dan mengelus kepala adiknya dengan sedih sambil berkata, "Segera. Kita akan segera m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1656

    "Sonya, pergi pilih satu kamar tamu, ya! Ini rumah teman Ibu. Meskipun dia nggak tinggal di sini untuk sementara, kita juga nggak bisa asal menyentuh barangnya. Kita berdua bisa tinggal di satu kamar saja," kata Silvia.Sonya mengangguk dengan penuh pengertian, lalu bertanya, "Ibu, kalau begitu, bagaimana dengan buku dan pekerjaan rumahku? Semuanya masih di hotel itu!"Silvia membuang napas dan berkata, "Beberapa hari lagi, Ibu akan mencari cara untuk mengambil barang-barang itu untukmu.""Baik!"Setelah mengiakan ucapan ibunya, Sonya pun pergi memilih kamar dengan patuh ....Setelah putrinya pergi, Silvia duduk diam di sofa sambil memikirkan hubungan pernikahan antara dirinya dengan Theo. Kemudian, dia tiba-tiba mengingat gadis yang dia temui hari ini!Silvia berpikir, 'Gadis bernama Pamela itu benar-benar spesial. Pantas saja Alex yang sudah hilang ingatan pun nggak bisa menyukai Sophia.''Sophia terlalu egois, sama sekali nggak bisa dibandingkan dengan gadis bernama Pamela itu.'Sel

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status