Share

Bab 1394

Auteur: Hargai
last update Dernière mise à jour: 2024-04-06 22:00:28
Theo berkata dengan nada kejam, "Jangan khawatir. Aku sudah berkecimpung dalam dunia persilatan ini selama bertahun-tahun! Aku pasti akan memenuhi ucapanku!"

Diam-diam, Agam mengulurkan tangannya ke dalam sakunya, lalu memutuskan panggilan telepon yang dari tadi masih terhubung. Dia tersenyum tipis pada Theo dan berkata, "Kalau begitu, Tuan Theo, silakan mulai sekarang juga! Lebih cepat, lebih baik."

Karena Agam sudah berbicara seperti itu, Theo tahu pria itu tidak akan menjadi menantunya lagi. Dia menggosok-gosok tangannya dan bersiap untuk memukul Agam dengan sekuat tenaganya!

"Bagus, bagus! Karena kamu sendiri yang lebih memilih untuk dihukum daripada menjalani kehidupan yang baik bersama putriku, maka kamu jangan menyesali keputusanmu!"

Agam menyerahkan mantelnya kepada Ervin dan berkata, "Tunggu aku di luar."

Bagaimana mungkin Ervin bisa tenang di saat seperti ini? Dia berusaha membujuk Agam dengan ekspresi serius, "Tuan, Theo terkenal dengan kekuatannya yang besar! Kalau Tuan ben
Chapitre verrouillé
Continuer la lecture sur GoodNovel
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (3)
goodnovel comment avatar
Sianne Parengkuan
Percuma ada kolom komentar tapi penulisnya ga mau respon komen pembaca/ menyenangkan setdknya alur critanya jgn dibuat berbelit".. dimana slalu buat crita masalah baru terus tuk Agam & Pamela...ga sesuai dgn judul critanya
goodnovel comment avatar
Ketut Ngeju
lgi tegang"nya eehh bersambung.. penasaran bagaimana reaksi pamela sekarang
goodnovel comment avatar
mintarsaamin
emang anjing yaaa, kalo Theo tau yang nyelametin bini Nye Pamela dia bakalan nyesel
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1395

    Theo benar-benar kecewa melihat sikap putrinya yang begitu setia pada seorang pria yang sama sekali tidak mencintainya itu. Dia berkata, "Lihatlah dia! Dia nggak mempertimbangkanmu sama sekali! Dia lebih bersedia menerima seratus pukulan dariku, juga nggak bersedia bertanggung jawab atas dirimu! Untuk apa kamu membiarkan pria sepertinya tetap hidup? Dia hanya akan kembali untuk mencari wanita lain!"Di saat seperti ini, Sophia tidak berpikir banyak lagi. Dia sangat mengenal kepribadian ayahnya. Kalau dia membiarkannya terus memukuli Agam, maka pria itu benar-benar akan kehilangan nyawanya!"Ayah! Aku nggak mau tahu! Kalau Ayah masih mau memukulnya, pukul aku dulu!""Sophia, kamu ini benar-benar nggak sama denganku ...." Melihat putrinya bersikeras melindungi Agam dan menghalanginya, Theo tidak sanggup mengayunkan tongkat dalam genggamannya lagi. Walaupun dia sangat kesal, tetapi dia hanya bisa berkompromi demi putri kesayangannya. Dia hendak melemparkan tongkat dalam genggamannya ke sa

    Dernière mise à jour : 2024-04-07
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1396

    Begitu mendengar perintah dari nyonya mereka, beberapa anak buah Theo segera menandu Agam keluar agar bisa segera mendapatkan pertolongan pertama.Melihat pemandangan itu, Sophia segera melepaskan dirinya dari penahanan anak buah ayahnya dan ikut keluar ....Silvia juga diliputi kecemasan, dia juga ikut pergi.Kalau sampai Agam kehilangan nyawanya, maka akan menjadi musibah yang besar bagi keluarganya. Bagaimanapun juga, Keluarga Dirgantara juga bukan merupakan keluarga yang bisa dianggap remeh. 'Dasar Theo ini! Dia selalu saja nggak bisa mengendalikan emosinya! Dia selalu saja bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya!'Melihat istrinya dan putri sulungnya sangat mengkhawatirkan kondisi Agam, Theo hanya mendengus.Tanpa sengaja, dia menundukkan kepalanya dan melihat putri kecilnya, Sonya masih berdiri di sana sambil menggendong boneka beruang kesukaannya.'Putri kecilku ini benar-benar pengertian! Dia tetap berada di sini untuk menemaniku!'Theo berjongkok, lalu merentangkan kedua tan

    Dernière mise à jour : 2024-04-07
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1397

    "Nyonya, ini aku."Suara yang terdengar dari ujung telepon bukan suara Agam, melainkan suara Ervin.Pamela mengerutkan keningnya dan bertanya dengan nada waspada, "Ervin, kenapa kamu yang menjawab panggilan telepon ini? Di mana tuanmu?"Di ujung telepon, Ervin sedang berdiri di kamar tamu Manor Tessa. Dia mengamati beberapa orang dokter profesional yang sedang mengobati luka luar tubuh Agam, serta mengobati kedua kaki Agam dengan cemas.Saat ini, ekspresi Agam tampak pucat pasi. Saking kesakitannya, bulir-bulir keringat memenuhi dahi Agam ....Dia sudah menjadi bawahan Agam selama bertahun-tahun. Dia belum pernah melihat Agam dipukuli hingga seperti ini. Walaupun Agam bisa menerima semua ini dengan lapang dada, tetapi dia enggan menerimanya.Namun, kalau dia membawa anggotanya dan bermain kekerasan dengan Theo sekarang juga, maka sia-sia saja Agam menerima begitu banyak pukulan dari Theo tadi!Dengan kepribadian Agam, Ervin tahu Agam tidak akan membiarkan Theo berlagak hebat di hadapan

    Dernière mise à jour : 2024-04-07
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1398

    Sophia bergegas berjalan ke sisi ranjang dan menatap Agam yang tampak sedang memejamkan matanya untuk beristirahat itu dengan mata memerah. Dia bertanya dengan penuh perhatian, "Agam, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa masih sangat sakit?'Agam tidak bersuara, juga tidak membuka matanya.Melihat kondisi pria yang berbaring di ranjang itu, Silvia mengerutkan keningnya dengan cemas. Dia tidak menghampiri Agam, melainkan berkata pada Ervin dengan ekspresi bersalah, "Kamu adalah asisten Tuan Agam, 'kan? Situasi bisa menjadi seperti ini, aku benar-benar minta maaf. Temperamen suamiku memang sangat buruk. Bisa-bisanya dia memukul Tuan Agam hingga seperti ini hanya karena emosi sesaatnya!""Jangan khawatir! Hari ini, suamiku telah melukai Tuan Agam hingga seperti ini. Keluarga kami pasti akan bertanggung jawab. Kami akan mencarikan dokter terbaik dan menggunakan obat-obatan terbaik, agar Tuan Agam bisa sepenuhnya pulih kembali."Walaupun Ervin melihat wajah istri Theo ini adalah wajah wanita

    Dernière mise à jour : 2024-04-07
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1399

    Karena itulah, Silvia berbaik hati untuk menghibur anak tirinya itu, "Sophia, berpikiran terbuka sedikit, cinta nggak bisa dipaksakan. Karena sudah ada wanita yang dicintai oleh Tuan Agam, kamu jangan bersikeras untuk memilikinya lagi. Kamu harus percaya, ke depannya kamu pasti bisa bertemu dengan seorang pria yang mencintaimu dan menyayangimu dengan segenap jiwa dan raganya."Setelah mendengar ucapan Silvia, ekspresi sedih Sophia berubah menjadi dingin. Dia mendongak dan memelototi Silvia. "Kamu sedang mengajariku bagaimana aku harus bertindak? Kamu pikir kamu siapa?"Ekspresi Silvia langsung membeku. Dia berkata dengan tidak berdaya sekaligus canggung, "Bukan begitu, aku takut kamu terlalu sedih. Aku hanya berharap kamu bisa berpikiran terbuka. Sophia, karena aku sudah menjadi istri ayahmu, aku juga akan menganggapmu sebagai anakku sendiri!"Sophia tertawa dingin dan berkata dengan nada menyindir, "Sudah cukup! Kamu nggak perlu berbicara seperti itu di hadapanku! Untuk apa kamu berpu

    Dernière mise à jour : 2024-04-07
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1400

    Sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, Agam berkata dengan suara yang sedikit serak, tetapi terdengar rileks, "Hmm, aku sudah bangun."Dia bisa mendengar suara Pamela bernapas lega di ujung telepon.Tentu saja Pamela bisa mendengar suara Agam sedikit serak. Namun, karena saat baru bangun tidur suara seseorang cenderung sedikit serak, dia tidak berpikir banyak.Dia pun bertanya, "Sekarang kamu sudah berada di mana? Apa kamu belum sampai ke rumah Sophia?"Agam menjawab dengan jujur, "Aku sudah sampai di rumahnya."Karena Agam baru terluka dan tidak bisa memegang ponsel, Ervin menaruh ponsel Agam di samping bantal Agam. Setelah menempatkan ponsel dengan baik, dia langsung keluar dari kamar dengan peka dan berjaga di depan pintu kamar.Mendengar Agam sudah tiba di rumah Sophia, Pamela bertanya dengan serius, "Bagaimana? Apa kamu sudah bertemu dengan Theo? Apa dia ada mempersulitmu?"Setelah mendengar nada bicara serius gadisnya, kehangatan menyelimuti hati Agam. Seulas senyum tipis

    Dernière mise à jour : 2024-04-07
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1401

    Agam berkata, "Sebelumnya, kamu meninggalkanku begitu lama tanpa meninggalkan petunjuk apa pun. Apa kamu tahu bagaimana aku bertahan? Sekarang, aku akan membiarkanmu merasakan rindu! Tunggulah, setelah aku kembali kamu bisa melihatku. Kamu nggak hanya dapat melihatku, kamu juga dapat menyentuhku!"Pamela berkata sambil mengerutkan keningnya, "Jangan membicarakan hal-hal ini. Kalau kamu nggak membuka kamera, aku akan sangat marah!"Agam tersenyum dan berkata, "Patuhlah, aku mau mandi dan istirahat. Aku sangat lelah hari ini. Kalau membuka kamera, meskipun hanya memotret wajahku, aku harus keluar dan berpakaian .... Bocah, bukan hanya kamu saja yang akan malu. Aku juga pemalu."Pamela terdiam seribu bahasa.Begitu Pamela mendengar Agam berkata dia lelah, Pamela tidak terlalu mengotot dan mengerutkan bibirnya. "Oke, kalau begitu kamu mandilah dulu! Yah sudah kalau kamu nggak ingin membuka kamera, aku nggak ingin melihatnya lagi! Huh!"Setelah itu, Pamela menutup telepon. Dia tidak ingin m

    Dernière mise à jour : 2024-04-07
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1402

    Agam memandang Sophia dengan matanya yang sipit. Agam merasa sedikit tersinggung dan tidak senang.Sebelumnya, Sophia belum pernah menghadapi penampilan Agam yang begitu dingin. Bahkan saat ini Agam sedang duduk di kursi roda dengan wajahnya yang pucat dan lemah, penampilannya itu tetap membuat Sophia ketakutan ....Agam berkata dengan sungguh-sungguh, "Menurutku, tumbuh besar di pedesaan adalah kelebihannya. Itu bukanlah hal yang memalukan.""Aku paling tahu betapa hebatnya dia. Aku cukup beruntung dia bisa jatuh cinta kepadaku yang sudah tua. Selain itu, aku nggak membutuhkan seorang wanita untuk menyamai statusku.""Aku nggak peduli dari mana dia berasal atau apa latar belakangnya.""Hal yang terpenting adalah aku mencintainya."Aku mencintainya ....Setelah mendengar Agam mengucapkan kata itu dengan tegas, ekspresi Sophia menjadi masam dan kaku. Kemudian, dia berkata sambil menggertakkan giginya dengan enggan, "Agam, kenapa kamu nggak mengerti ...."Ekspresi Agam menunjukkan sediki

    Dernière mise à jour : 2024-04-07

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status