Share

Bab 1325

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-02 22:00:28
Pamela menatap Jason dengan ekspresi datar, lalu berseru lagi, "Kak."

Jason sangat bersemangat hingga tangannya gemetar. "Pamela, katakan sekali lagi, aku nggak mendengarmu dengan jelas!"

Pamela sedikit acuh tak acuh dan mengerutkan keningnya. Namun, dia masih memanggilnya lagi.

"Kak, aku ingin makan kue."

Mata Jason memerah karena emosi. "Oke, aku akan segera meminta seseorang untuk membelikannya!"

Pamela mengangguk dengan patuh. "Yah. Aku sedikit haus dan ingin minum air ...."

Jason segera berdiri, lalu berkata, "Oke, aku akan mengambilkanmu air sekarang!"

Jason berbalik, lalu melihat ke bangsal yang kosong. Mereka baru saja pindah, jadi mereka belum mengisi air hangat.

Jason sudah terbiasa menyuruh Calvin untuk mengambil air hangat. Namun, ternyata Calvin sedang mengurus prosedur rawat inap dan belum kembali.

"Pamela, tunggu sebentar! Nggak ada air di sini. Aku akan meminta Justin mengambilkanmu air hangat."

Pamela menjawab dengan patuh.

Jason keluar dari bangsal dengan membawa boto
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Suria
bagus pak jason. kamu lebih bijak dr agam. pandai menilai situasi. mungkin kerana pengalaman dgn kalana?
goodnovel comment avatar
Just Rara
mantap jason lansung tau niat jahat sophia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1326

    Sophia berpura-pura kebingungan dan berkata, "Tuan Jason, apa kamu punya bukti? Kalau nggak punya bukti, kamu nggak boleh menuduhku seperti ini! Aku cuma ingin menjenguk Pamela, Agam sudah tiada, sebagai teman lama Agam, aku ingin membantunya menjaga istri dan anaknya ...."Sambil bicara, perlahan Sophia mulai terisak.Jason tak akan termakan drama wanita ini, dia hanya ingin segera mengambil air panas dan kembali ke kamar Pamela, tidak ingin beromong kosong dengan Sophia lagi, "Cukup, kamu nggak disambut di sini, Pamela juga nggak ingin bertemu denganmu."Melihat Jason tidak terbujuk dengan cara halus, Sophia mulai bersikap kasar, "Tuan Jason, apa hubunganmu dengan Pamela? Atas dasar apa kamu bilang dia nggak ingin bertemu denganku? Apa hakmu melarangku menjenguknya?"Jason menjawab dengan nada dingin, "Tentu aku punya hak, mengenai hubunganku dengan Pamela, nggak ada hubungannya denganmu, aku nggak perlu melapor padamu!"Setelah bicara, Jason langsung melangkah ke ruang air minum.Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1327

    Setelah menstabilkan napasnya, Pamela hanya duduk diam dan tidak berbicara.Sophia menoleh menatapnya, kemudian bertanya, "Pamela, kenapa kamu nggak bicara? Kamu nggak tanya ke mana aku akan membawamu?Tatapan Pamela tertuju ke depan, tidak menatap Sophia, "Tadi 'kan kamu sudah bilang, ke TKP mencari petunjuk," jawabnya.Sophia bertanya dengan penasaran, "Kamu nggak takut?"Pamela menjawab tanpa ekspresi, "Kalau kamu takut, kamu boleh turun, pinjami aku mobilmu, berikan alamatnya padaku, aku akan ke sana sendiri."Sophia tertegun sejenak, kemudian berkata, "Tentu aku nggak takut, aku harap Agam masih hidup, semoga jenazah itu bukan Agam! Karena itu, aku nggak takut apapun!""Kalau begitu nggak usah banyak omong kosong! Fokus saja mengemudi," balas Pamela.Sophia terdiam.Dia melirik perut bulat Pamela, rasanya saat ini Pamela tidak peduli pada tubuhnya sendiri maupun anak dalam kandungannya?Demi Agam, dia rela melakukan apapun!Tampaknya tak peduli sekejam apapun mulut Pamela, hatinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1328

    Sophia juga menyalakan senter di ponselnya, dia berjalan di sisi Pamela dan bertanya kebingungan, "Pamela, sekarang apa yang harus kita lakukan?"Pamela melihat sekeliling dengan saksama dan menjawab dengan tenang, "Cari! Lihat apakah ada benda yang mencurigakan di dekat sini!"Sophia mengangguk, lalu melihat sekeliling yang gelap, kemudian berkata lagi, "Tapi, tempat ini besar sekali, bagaimana kita bisa menemukannya? Lagi pula tadi siang polisi sudah memeriksanya, seharusnya nggak ada benda yang mencurigakan lagi ...."Pamela merasa Sophia berisik, memangnya dia belum memikirkan hal ini sebelum membawanya ke sini? Kalau punya waktu untuk beromong kosong sekarang, mengapa tidak menggunakannya untuk mencari petunjuk?Pamela mengabaikan Sophia, dia membungkuk, menggali reruntuhan yang menghitam, lalu mengambil benda yang memantulkan cahaya dan melihatnya, ternyata benda itu hanyalah sepotong besi yang rusak, dia membuangnya sambil terus melihat sekeliling ....Karena perut yang besar, d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1329

    Kedua pria itu sudah menebak tempat persembunyian mereka!Pamela menarik Sophia untuk lari bersama, tapi mereka justru tak bergerak selangkah pun.Ternyata Sophia menahan tangannya, mencegahnya melarikan diri.Pamela mengerutkan kening, bertanya dengan panik, "Kenapa bengong? Ayo, lari!"Sophia menarik Pamela, dia menggelengkan kepala sambil berkata, "Pamela, lebih baik kita jangan lari! Perutmu sudah besar, mereka pasti bisa mengejar kita."Pamela benar-benar tak berdaya, "Lalu, apa maumu? Menyerahkan diri?" tanyanya.Saat Pamela masih merasa heran, Sophia menariknya keluar, menunjukkan diri di hadapan kedua pria itu.Seolah-olah tidak tahu apa-apa, dia berkata, "Maaf, kami hanya kebetulan lewat, bukan sengaja ingin mengganggu kalian melakukan pencarian, maaf! Kalau begitu, kami pergi dulu, kalian lanjutkan saja pencariannya!"Pria gendut menghalangi jalan mereka, memandang mereka dari atas ke bawah sambil berkata, "Lewat? Tengah malam begini, dua wanita melewati tempat ini?"Sophia t

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1330

    Pria berambut perak itu melirik Sophia yang berdiri di samping, sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan, lalu kembali menatap Pamela.Moncong pistol berpindah dari dagu Pamela ke perut besarnya!"Sah atau nggak, nggak penting. Yang penting siapa wanita yang ada di hati Agam bajingan itu! Lagi pula aku sangat tertarik dengan janin dalam perutmu! Jadi aku nggak mau dia, aku mau kamu! Ikut kami!" kata pria berambut perak.Sambil bicara, dia menggerakkan dagunya ke arah tertentu, mengisyaratkan Pamela untuk berjalan ke arah yang ditunjuk ....Dengan pistol menempel di tubuhnya, Pamela tidak punya pilihan selain menurut.Sophia menghentikan mereka, "Tunggu! Kalian mau bawa Pamela ke mana?"Pria berambut perak menjawab, "Bukan urusanmu! Jangan ikut campur!"Sophia mengerutkan kening, "Tapi ...."Pria gendut menatap Sophia dengan gelisah, kemudian bertanya, "Bos, kita benaran melepaskan wanita ini? Bagaimana kalau dia melaporkan kita ke polisi?"Pria berambut perak itu menyipitkan mata sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1331

    "Nggak ada. Sebenarnya ada apa? Apa terjadi sesuatu pada Kak Pamela?" tanya Olivia.Jason tidak menjawab. setelah berpikir sejenak, dia bertanya lagi, "Nona Olivia, bisa nggak kamu menghubungi teman kakakmu, Sophia?"Olivia merasa kedatangan kedua bersaudara ini agak aneh, tampaknya situasi sangat serius, setelah berpikir sejenak, dia menjawab, "Sebelumnya Sophia pernah meneleponku untuk mencari Kak Agam, tapi aku nggak simpan nomornya di kontak, aku harus mencarinya dulu di riwayat panggilan."Jason mengangguk sedikit. "Kalau begitu mohon bantuan Nona Olivia memeriksanya," jawabnya.Olivia tidak membuang waktu, dia mengeluarkan ponselnya, melihat riwayat panggilan dan menemukan nomor Sophia!"Aku menemukannya, ini nomornya. Untuk apa kamu mencari Sophia?"Jason tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan, "Nona Olivia, tadi sore Pamela keluar sendirian, sampai sekarang belum ditemukan, aku curiga Sophia yang membawanya. Tolong bantu aku hubungi dia, tanyakan apakah dia tahu di mana Pam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1332

    Olivia memberikan nomor ponsel Sophia pada Jason.Setelah menyimpan nomornya dan mengucapkan terima kasih, Jason berjalan keluar.Olivia mengikutinya dengan cemas, katanya,"Tunggu, aku ikut kalian."Jason tidak menghentikan langkahnya, tidak biasanya Justin pengertian, dia mengangkat tangan menghentikan Olivia sambil berkata, "Olivia, sebaiknya kamu jangan ikut, lebih baik temani kakek dan nenekmu di rumah, sekarang mereka lebih membutuhkanmu. Tenang saja, aku dan Kak Jason pasti akan menemukan Pamela!"Olivia mengerutkan keningnya dengan sedih, "Tapi ...."Justin membujuknya, "Kak Agam sudah tiada, kalau kamu nggak menjaga kakek dan nenekmu dengan baik, bukannya kamu bersalah pada Kak Agam di surga?"Pupil Olivia bergetar, kemudian berkata, "Baiklah, aku tunggu di rumah, kalian harus segera meneleponku kalau Kak Pamela sudah ditemukan!"Justin mengangguk. "Hm, jangan khawatir."...Setelah keluar dari kediaman Dirgantara, Jason menghubungi Sophia di mobil."Halo, siapa?"Saat ini suar

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1333

    Tiba-tiba Ariel menyadari sesuatu, dia menatap Marlon sambil berkata, "Maksudmu .... Kemungkinan Bos pergi ke TKP untuk mencari Agam?"Marlon tidak berani mengangguk, hanya berkata, "Aku juga hanya menebak, kita sudah mencari ke semua tempat, kecuali TKP."Mereka saling memandang, tanpa komunikasi lebih lanjut, mereka sepertinya telah mencapai satu keputusan dan segera berlari ke mobil masing-masing.Kemudian, mobil Marlon dan mobil Keluarga Yanuar melaju ke pabrik yang meledak di pinggiran kota .......Di saat bersamaan.Sebuah kompleks bungalo di sebuah daerah kecil tidak jauh dari pinggiran kota.Tangan dan kaki Pamela diikat, dia dikunci di sebuah ruangan kecil, kotor dan berantakan, aroma daging panggang dan bir murahan tercium di udara.Dari waktu ke waktu juga terdengar suara orang-orang di luar mengumpat dan bercakap kotor ....Karena sedang hamil, Pamela hampir muntah mencium aroma tidak sedap itu.Kedua pria yang menculiknya ke sini sedang makan dan minum di luar bersama kom

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status