Share

Bab 1055

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-16 16:30:13
Ariel melihat wajah tampan dan muda Justin sambil mengerutkan alis. Lalu, dia tersenyum acuh tak acuh. "Oh ya, aku sudah ingat kalau kepala Tuan Muda Justin sungguh keras sampai pintu kaca rumah sakit pun pecah karena tabrakanmu."

Ekspresi Justin menjadi masam. "Aku bilang A, kamu malah ungkit B!"

Begitu marah, suaranya pun menjadi keras!

Ariel membuat tanda diam agar dia jangan membangunkan Pamela yang sudah tidur.

Justin baru menyadari kalau suaranya keras lagi, jadi dia merapatkan bibir untuk diam.

Ariel hanya mengabaikannya. Melihat Pamela sudah tidur lelap, dia pun berdiri untuk menyelimutkan Pamela, baru duduk di sofa yang agak jauh sambil main game untuk membuat waktu.

Kalau dia duduk di samping tempat tidur Pamela, Tuan Muda Justin itu pasti terus bertanya, dengan begitu nanti akan membangunkan Pamela ....

Melihat Ariel bermain game, Justin pun melihat, baru menyadari kalau levelnya sudah tinggi. ID-nya bernama "Xixi". Kok tidak asing, ya?

"Apa kamu juga main game ini? Aku juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
walah justin suka sm arie
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1056

    "Terima kasih." Ariel menyunggingkan senyuman dan mengulurkan tangan untuk mengangkat dagunya. Dia melihat wajah kecil anak ini, "Apa ini adalah pria polos yang dikatakan orang? Dikit-dikit wajahnya merah tersipu, benar-benar sangat imut!"Wajahnya diangkat secara tidak jelas, telinga Justin pun merah dan menyingkirkan tangan Ariel. "Apa ... apa yang kamu lakukan?"Ariel tersenyum tipis, lalu mengenakan kacamata berbingkai emas dan duduk dengan tegap. "Kenapa? Apa aku salah omong? Apa Tuan Muda Justin nggak polos? Kalau begitu, kenapa wajahmu merah?"Raut wajah Justin merah dan muram, tampak malu. "Kamu ... adalah seorang gadis, kenapa suka berbicara seperti ini? Apa kamu nggak merasa malu?"Ariel tersenyum. "Kakak, kalau nggak pernah alami, kenapa merasa malu? Sejak awal sudah nggak tahu kenapa harus malu! Kalau nggak mau ditindas, menjauh dariku!"Justin mengerutkan kening dan memelototinya dengan ekspresi yang sulit dimengerti.Tidak pernah bertemu dengan gadis bajingan seperti ini.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1057

    "Kak Andra, biar aku mengantarmu!" Justin ikut Andra keluar dari ruangan dan sepertinya ingin mengatakan sesuatu.Setelah melihat Andra dan Justin keluar, Ariel mengalihkan pandangan pada tubuh Pamela yang berbaring di ranjang dan berkata dengan suara kecil, "Bos, apa kamu benar-benar nggak mau melihat orang itu?"Pamela membuka mata dengan tenang. "Ya, orang itu sangat menjengkelkan."Mata Ariel berbinar. "Dia sepertinya menyukaimu."Pamela duduk dengan ekspresi datar. "Dia nggak berniat baik."Ariel mengangkat alis mata. "Bos, kenapa menyukaimu berarti nggak berniat baik?"Pamela tersenyum. "Kalau orang biasa, seandainya benar-benar suka, juga nggak bakal menyampaikan perasaan pada wanita yang sudah bersuami. Apalagi pria itu dan Agam adalah teman lama. Orang yang nggak ada batas seperti itu, apa kamu merasa dia berniat baik?"Ariel sangat setuju dengan itu dan mengangguk.Semua pria di dunia ini memiliki niat buruk yang sulit dijelaskan.Saat ini, Adsila masuk dengan kepala tertundu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1058

    Ariel membujuk Pamela sambil mengangguk, "Ya, orang itu benar-benar kurang ajar. Bos nggak perlu turun tangan, nanti aku bakal membereskannya. Bos, sekarang kamu istirahat dengan tenang dan jangan bergerak! Semua ini juga demi janin di perutmu."Padahal suasana hati Pamela hari ini sangat baik, tetapi dia menjadi murka setelah Marlon berbuat seperti ini.Adsila mengangkat kepala ke arah Pamela dan sepertinya karena Pamela ingin mencari Marlon, sehingga segera berdiri. Dia menyeka air mata dan menasihati, "Bibi, aku nggak apa-apa, kamu jangan marah dan berakhir melukai tubuh sendiri. Kalau ketahuan Paman, aku bakal dimarahi ...."Pamela mengerutkan kening dengan erat sambil menatap Adsila dan merasa sengsara karena tidak bisa melampiaskan amarah.Tentu saja Ariel memahami sifat bosnya. Dia tahu bahwa jika sekarang dia tidak memberi pengajaran pada Marlon, bosnya pasti tidak bisa tenang, sehingga dia berkata, "Nona Adsila, kamu tolong bantu aku merawatnya, aku ada urusan harus pergi sebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1059

    Adsila tertegun, lalu bertanya, "Bibi, apa maksudmu? Apa kamu menyesal telah mengandung anak Paman?"Pamela mengerutkan sudut bibir, lalu berkata dengan tenang, "Meskipun anak ini datang secara nggak sengaja, aku nggak pernah menyesal. Sekarang aku sedang mengingatkanmu, agar kelak jangan terobsesi pada cinta. Masih belum mulai sudah membayangkan bagaimana menghabiskan seumur hidup dengan pria, terburu-buru menyerahkan diri dan melahirkan anak untuknya!"Adsila mengerti maksud bibinya dan mengangguk dengan malu. "Ya, aku tahu! Bibi, sebenarnya sejak awal aku harus mendengarkan kata-katamu, nggak seharusnya berpikir untuk mengubah seorang pengembara .... Sekarang dipikirkan kembali, aku merasa diriku sangat lucu dan nggak sadar akan kemampuan diri ...."Pamela agak menyipitkan mata dengan tatapan yang penuh rasa sakit hati, serta kasihan. "Bukan masalahmu, melainkan Marlon sama sekali nggak cocok untuk menikah. Sekarang masih belum terlambat bagimu untuk menyadarinya. Kelak kamu carilah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1060

    Selain itu, Darius dan Wulan juga saling menyikut, bagaimana mungkin ada percintaan yang murni.Sebab itu, dia tidak percaya dengan cinta.Kemudian, dia tahu bahwa dirinya bukan anak kandung Darius, serta hubungan dirinya dengan Keluarga Yanuar dan bertemu dengan ayah kandung, Marko ....Dia menyadari Marko makin bajingan dan sangat munafik, bahkan lebih parah daripada Darius yang tidak setia!Dulu Marko justru mengejar ibunya dengan alasan cinta. Setelah mengejar dalam waktu lama, akhirnya berhasil. Namun, tidak lama setelah menikah, dia sering tidak pulang pada malam hari dan berselingkuh dengan wanita lain, bahkan melahirkan anak haram!Kemudian, dia juga tidak percaya pada kepribadian ibunya, merasa ibunya juga berselingkuh. Terakhir dia bersama dengan Keluarga Yanuar mengusir ibunya, sehingga berakhir mengalami jalan buntu.Begitulah pria bajingan!"Bibi, setelah bertemu dengan Paman, kamu sudah percaya sama cinta, 'kan?" tanya Adsila sambil mengedipkan mata besarnya ke arah Pamel

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1061

    Ariel menatap Marlon dengan dingin, lalu melihat ke dalam kamar dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Marlon mengangkat bahu dan tersenyum santai. "Baru mandi, masa nggak kelihatan?"Ariel mendorong Marlon ke samping dan langsung masuk ke dalam kamar. Dia mengira akan ada pemandangan seksi di sana, tetapi kasurnya bersih dan rapi, juga tidak ada tanda-tanda wanita."Di mana pacarmu?"Ariel menoleh dan bertanya.Marlon menutup pintu kamar dan menyeka rambutnya dengan handuk. "Masih tanya! Dia datang ke hotel bersamaku dan aku nggak boleh menyentuhnya. Dia nggak menarik, jadi aku akan minta seseorang mengantarnya pulang!"Ariel menyesuaikan kacamatanya yang berbingkai emas, kemudian menarik kursi dan duduk. "Kalau kamu ingin keponakan Pak Agam menyerah padamu, kamu nggak perlu menggunakan cara yang memalukan ini. Kamu tahu dia menyukaimu dan masih menyuruhnya membawakan alat kontrasepsi untukmu dan wanita lain, apa kamu ini manusia? Bos pasti sangat marah begitu mengetahuinya."Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1062

    Marlon berjalan ke kasur, mengambil ponselnya dari meja di samping kasur dan melemparkannya kepada Ariel. "Kamu akan tahu setelah melihatnya sendiri!"Ariel mengambil ponsel Marlon dan membukanya. Dia melihat dua foto yang dikirimkan kepadanya oleh bawahannya di Negara Muriana. Foto-foto itu menunjukkan seorang wanita menjemput Agam dari bandara ....Wanita tersebut mengenakan pakaian seksi dengan tubuh seksi dan cukup cantik.Kedua orang itu bertemu dan berpelukan dengan penuh kasih sayang serta intim. Agam tidak memiliki kesadaran sebagai orang yang sudah menikah untuk menolak kontak fisik dengan wanita lain.Melihat kedua foto itu, Ariel yang selalu tenang tanpa sadar mulai mengumpat, "Sial, apa-apaan ini!? Dia meninggalkan istrinya yang sedang hamil di rumah sakit, sementara dia pergi ke luar negeri untuk menjemput gadis sendirian!"Marlon terlihat sangat bijaksana. "Bagaimana? Aku benar, 'kan? Agam bukanlah orang baik, semua pria sama saja yang berpikir dengan bagian bawah tubuhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1063

    "Aku nggak akan ribut denganmu lagi! Aku cuma mau bertanya padamu, kenapa kamu membantu Pamela mengalihkan perhatianku terakhir kali? Untuk apa Pamela pergi ke Kota Hailos? Apakah ini ada hubungannya dengan konferensi peretas itu?"Melihat Justin tidak berniat pergi, Ariel menutup pintu."Tuan Muda Justin, kamu masih begitu penasaran sampai mengikutiku ke hotel demi mendapatkan jawabannya?"Justin menyilangkan tangannya. "Aku cuma ingin tahu apa yang kalian berdua lakukan! Indra keenamku selalu sangat akurat. Kamu dan Pamela pasti punya rahasia tersembunyi, juga pasti ada hubungannya dengan konferensi peretas itu!"Ariel berjalan ke arah Justin selangkah demi selangkah dengan senyuman yang sangat mesra di bibirnya ....Justin merasakan bahayanya, mundur selangkah demi selangkah dan bertanya dengan ketakutan, "Ma ... mau apa kamu?"Ariel tersenyum dan terus mendekatinya. "Sekarang Tuan Muda Justin sudah masuk, bukankah aneh kalau aku nggak melakukan sesuatu? Jangan lupa, ini jam sembila

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status