Setelah kepergian ayah dan ibu nya, kini dirinya hanya tinggal berdua dengan adiknya. Dan dia harus bisa menggantikan peran ayah dan ibu nya untuk adiknya. Kini Clarissa sudah menjalankan kehidupan normal kembali, bersekolah seperti biasa.
Tetapi untuk sekarang dirinya harus menanggung beban yang sangat berat, sebisa mungkin untuk bertahan hidup dan tetap bersekolah dirinya dan adiknya. Harapannya yang bisa menjadi orang sukses yang selalu mengingatkan dirinya untuk kuat dan bertahan menjalani kehidupan ke depannya. Karna sesuai pesan ayahnya dirinya harus kuat menjalani kehidupan untuk meraih cita-citanya.
Acara tahlilan kedua orang tuanya sudah selesai sampe 7 hari, dan untuk acara 40 hari orang tuanya akan di adakan di rumah neneknya di Pekalongan. Semua keluarga sudah sibuk dengan aktifitas nya masing-masing.
Setiap pagi sebelum berangkat sekolah dia selalu membuatkan sarapan untuk adik dan dirinya. Mereka selalu merasa bersyukur menikmatinya meskipun sangat jauh dari kata mewah. Memang tidak ada yang jauh berbeda saat orang tuanya masih ada, meskipun hanya makanan sederhana semua keluarga sangat menikmatinya.
Berbeda dengan Clarissa, adiknya Dana sudah menjalani kehidupan biasanya. Mungkin karna adiknya cowok dan masih merasa bergantung dengan kakaknya. Sedangkan Clarissa saat ini masih merasa sangat kehilangan atas kepergian kedua orang tuanya.
Clarissa merasa bingung harus giman cara nya untuk bertahan hidup. Tabungan dari sumbangan keluarganya sudah menipis dan dia tidak mungkin minta terus dengan Tante dan Pade Bude nya. Tetapi dia masih ingin pertahankan motor matic peninggalan ayahnya. Karna ini satu-satunya harta peninggalan orang tuanya. Dan memang masih sangat bermanfaat untuk di pakai dirinya ke sekolah dan adiknya.
" Ayah, ibu... Mengapa kamu cepat banget ninggalin Aku dan Dana. Apa yang harus lakukan ? Aku sangat kehilangan dirimu... Doakan aku selalu agar aku selalu kuat melewati semua ini...." Ucap Clarissa sambil nangis tersedu-sedu.
*****
" Ri, kamu ada info lowongan kerja ga? " Tanya Clarissa kepada sahabatnya.
" Hah... Kamu mau kerja Cla ? " Sahut Riri.
" Aku terpaksa Ri. Kamu tahu kan kedua orang tua aku sudah meninggal. Aku butuh uang untuk melanjutkan hidup. " Ujar Clarissa.
" Iya sih...Sabar ya Cla nanti kalau ada info aku kasih tau kamu. Atau gimana kita keliling-keliling aja kali aja ada yang membutuhkan pekerja. Yang penting yang ga mengganggu sekolah kamu . " Ucap Riri.
" Ide bagus tuh. Nanti sehabis pulang sekolah temenin aku ya Ri... " Ungkap Clarissa.
Riri menyetujui permintaan Clarissa. Mereka kini sudah masuk sekolah dan memperhatikan guru yang sedang menerangkan pelajaran. Clarissa mencoba sebisa mungkin bersikap normal seperti biasa, menjadi orang yang supel dan fokus pada pelajaran.
Jam bel pulang telah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar untuk pulang. Clarissa selalu berbuat baik pada siapapun, termasuk laki-laki. Tetapi untuk menjalin hubungan lebih dia tidak mau, apalagi setelah kepergian orang tua nya dirinya menjadi tambah minder kalau harus berpacaran. Pasti orang tua yang akan menjadi pacarnya nanti tidak akan setuju. Dirinya hanya dari orang yang sangat sederhana dan bahkan dirinya sekarang adalah anak yatim piatu. Dia tidak mau menaruh harapan besar pada percintaan. Dia sangat takut kecewa nantinya.
Clarissa sekarang sedang berkeliling memutari kota Yogya, tepatnya daerah yang tidak jauh dari rumah dan sekolahnya untuk mencari lowongan pekerjaan yang bisa menerimanya.
" Cla... berhenti. Tuh lihat ada spanduk di Laundry besar itu yang sedang membutuhkan tenaga. Coba kita tanya ke sana ! Ujar Riri sambil menunjuk tangan ke arah tempat laundry.
Akhirnya Clarissa memarkirkan motornya dan langsung turun menemui orang yang ada di tempat laundry itu.
" Misi mba...mau tanya ini benar sedang membutuhkan tenaga lagi ? " Tanya Clarissa yang langsung di arahkan ke pemilik laundry di sana.
" Benar mba... Kita lagi membutuhkan tenaga untuk bagian umum. " Jelas pemilik laundry.
" Kalau boleh tau kerjaannya apa ya mba ? Terus kerjanya jam berapa sampai jam berapa ? " Tanya Clarissa.
" Buat delivery sekaligus admin mba. Jam 1 siang sampai jam 6 sore aja mba. Jadi dia ga kerja full di sini. Hanya merekap transaksi sampai jam 5, yang jam selanjutkan dimasukkan transaksi berikutnya. Dan juga dia bertugas mengantarkan semua pakaian yang sudah jadi dan biasanya di mulai dari jam 1 siang sampai jam 5 sore, kecuali kalau ada yang urgent dia baru lembur. " Sahut pemilik laundry.
" Owh gitu mba... Kalau aku minat, aku ngelamarnya ke mana ya ? " Tanya Clarissa.
" Mba nya kalau minat besok langsung kerja aja. Owh ya mba nya masih sekolah ? " Sahut pemilik laundry.
" Ok mba besok aku langsung bekerja. Iya mba aku masih sekolah, aku bersyukur banget dapat kerjaan yang tidak mengganggu jam sekolah. " Ucap Clarissa.
" Ok kalau gitu, kalau kamu mau besok langsung aja kerja ya. Untuk gaji kamu sebulan 700 ribu dan tiap hari kamu dapat uang saku 15 ribu. " Jelas pemilik laundry.
Akhirnya mereka sepakat. Clarissa besok akan mulai bekerja. Karna baginya, gaji itu sangat lumayan untuk bertahan hidup. Dia memilih untuk bekerja dari pada harus menjual motor ayahnya yang sangat bermanfaat untuk dirinya. Clarissa merasa bahagia bisa mendapatkan pekerjaan meskipun cuma seorang pegawai laundry. Tetapi baginya ini lebih terhormat di bandingkan dirinya harus meminta terus kepada Tante dan Pade Bude nya.
Setelah dari laundry, Clarissa langsung mengantarkan Riri pulang ke rumah nya. Dan dia langsung pulang ke rumah. Clarissa selalu berangkat bareng dengan adiknya Dana, tetapi kalau pulang sekolah adiknya tidak pulang dengan nya. Sejak dulu sebelumnya ayahnya meninggal, Adiknya memang lebih memilih untuk pulang dengan temannya. Sedangkan Raisya lebih sering pulang dan pergi dengan ayahnya. Setelah masuk ke halaman, dia langsung memarkirkan motor matic nya.
" Assallammualaikum..." Ucap Clarissa.
" Walaikumsallam. " Jawab Dana.
" Maaf ya de, kakak pulang telat. Kamu udah makan belum de ? " Tanya Clarissa pada adiknya.
" Udah kak..Tadi aku udah masak mie. " Ujar Dana.
Akhirnya Clarissa langsung masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Semenjak ibunya meninggal, Clarissa sekarang tinggal di kamar orang tuanya dan Dana tidur di kamar kakak nya.
Setelah selesai berganti pakaian. Clarissa keluar kamar untuk menemui adiknya yang sedang menonton tv, dia akan memberitahukan ke adiknya bahwa besok dia sudah mulai bekerja di laundry.
" De, besok kakak sudah mulai kerja di laundry dari habis pulang sekolah sampai sore. Kemungkinan magrib kakak baru pulang. Ga apa ya de kamu kakak tinggal. Setiap pagi kakak masak makanan dulu buat kamu pulang sekolah sama buat sore. Ga apa ya de kita prihatin dulu. Nanti kalau kakak udah dapet gaji kita bisa makan enak. " Ucap Clarissa menahan sedihnya.
" Iya kak ga apa. Kalau kakak ga sempat masak, nanti aku bisa goreng telor atau masak mie. Kakak masak nasi aja soalnya aku ga bisa. " Sahut Dana sambil nyengir.
" Emang kamu adik yang ngertiin kakaknya. Kakak sayang kamu de. Kakak akan berjuang demi masa depan kamu. Doain kakak terus ya de biar banyak rezekinya. " Ungkap Clarissa.
Untungnya Dana adiknya anak yang baik. Biasanya anak laki-laki seumur dirinya akan lebih memilih bersenang-senang dengan teman-temannya atau tidak mau mengerti keadaan. Tetapi ini semua berkat didikan kedua orang tuanya untuk selalu memanfaatkan waktu untuk melakukan hal yang bermanfaat dan untuk selalu hidup sederhana meskipun kita berlebih.
Clarissa bangun pagi-pagi sekali. Karna hari ini dia akan mulai masuk kerja di laundry. Oleh karena itu dia akan menyiapkan terlebih dahulu membuat makanan, rencananya dia akan membuat balado telor dan juga menggoreng tempe untuk sarapan pagi mereka dan adiknya makan siang dan sore. Setelah mandi dan sholat, dirinya memutuskan untuk langsung masak. "Wah wangi banget mba... Masak apa mba ? " Ucap adiknya sambil melirik ke arah wajan. Dana sudah terbiasa bangun pagi, karna sebelum almarhum ayahnya meninggal dirinya selalu di ajak ayah untuk sholat ke mesjid sehingga dirinya sudah terbiasa untuk bangun pagi sebelum waktunya shubuh. Setelah masakan matang, mereka langsung sarapan bareng. Clarissa juga menyiapkan bekal untuk makan siang dia nanti di tempat kerja. Clarissa selalu belanja sayur dan lauk lainnya satu minggu sekali untuk stock di kulkas. Meskipun hanya makanan sederhana, dirinya sangat bersyukur karna adik dan dirinya masih bisa maka
Hai namaku Clarissa, orang-orang biasa memanggil aku Cla. Sedangkan orang tua aku memanggil aku dengan nama Sasa. Usia aku 17 tahun, saat ini aku sedang duduk di bangku kelas 2 SMA di sekolah negeri di daerah Yogyakarta. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Ayah aku seorang guru sekolah dasar dan ibu aku seorang ibu rumah tangga.Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Kalian pasti sudah sangat tahu berapa gaji guru Sekolah dasar untuk di daerah. Meskipun demikian, orang tua aku selalu mendidik aku menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Oleh karena itu, aku selalu berharap jika suatu saat nanti harapanku bisa tercapai. Aku ingin menjadi orang sukses agar bisa menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Terutama keluarga aku, aku mempunyai harapan untuk membahagiakan orang tua dan adikku kelak.Aku terkenal sebagai siswi yang pintar, sejak duduk di bangku Sekolah dasar hingga SMA aku selalu mendapatkan beasiswa. Sehingga aku selalu g
" Nduk... Tante Mira mau lamaran awal bulan. Kamu sama Dana ga usah ikut yo, kalian di rumah aja ! Soalnya Ayah uangnya cuma cukup buat ongkos Ayah dan Ibu aja pulang pergi... " Ucap Ibu."Ibu mah gitu... Tega banget sih ninggalin aku sama Dana berdua. Aku kan ingin jalan-jalan juga bu... " Ungkapku kesal." Jangan ngambek gitu donk Nduk... Tar cantiknya hilang loch... " Sahut Ibu merayuku.Aku langsung memanyunkan bibirku, memberi tanda protes." Sing sabar...Ibu doain biar kamu jadi orang sukses nanti, jadi kamu bisa jalan-jalan ke mana aja yang kamu mau. Tapi ingat kamu harus selalu menjaga adik kamu ya ! Jelas Ibu menasehatiku." Ih...ibu ngomongnya seperti mau ke mana aja. Ya udah deh aku ngerti... Tapi jangan lama-lama ya bu perginya ! " Ucapku manja." Pokoknya apapun yang terjadi kamu harus selalu melindungi adik kamu ya! Jaga dia baik-baik. Yowis makan dulu sana, pasti kamu pulang sekolah laper. "
Orang tua Clarissa saat itu sedang tertidur di dalam bis yang mereka tumpangi. Ibu nya terbangun lebih dulu karna merasakan jalan nya bis yang sangat aneh seperti kehilangan kendali, dan selang berapa detik Ayah juga langsung terjaga dari tidur mendengar semua penumpang berteriak ketakutan. Meskipun kondektur bis sudah menyarankan untuk tetap tenang, karna supir sedang berusaha semaksimal mungkin. Supir pun merasa kebingungan, mengapa tiba-tiba bis yang dia kemudikan menjadi blong rem nya, padahal sebelumnya baik-baik saja. " Ya allah... mas aku takut. " Ungkap Ibu sambil menangis dan memeluk suaminya. " Istigfar, mengucap Allah akbar, dan bersahadat terus Bu. Berdoa semoga kita di beri umur panjang, jika Allah masih berkehendak. " Ayah mengingatkan dan menenangkan istrinya. Kring... Kring... Ibu jadi teringat anak-anak mereka, sebelumnya pikirannya sangat kalut sampai melupakan segalanya. Sedangkan Ayah sebenarnya sudah memaha
Setelah jenazah datang, tidak memakan waktu sangat lama. Pihak keluarga memutuskan untuk di makamkan. Semua urusan pemakaman telah di siapkan. Pihak keluarga sepakat untuk menguburkan jenazah di daerah dekat rumah Clarissa, jadi anak-anaknya bisa dengan mudah menengok makam keluarganya.Clarissa mencoba untuk menguatkan dirinya, meskipun sebenarnya dia merasa lemah tak berdaya. Tetapi adiknya lah yang membuat dirunya harus tegar dalam menerimaan kenyataan yang sangat pahit. Aku harus bertahan demi adikku. Aku harus melanjutkan harapan dan cita-cita kedua orang tuaku. Aku harus bisa menjadi orang sukses sesuai harapanku.Clarissa terus bergandengan dengan Tante Mira menuju pusara makam kedua orang tuanya. Mungkin apabila tidak ada adiknya, dia pasti lebih memilih ikut bersama Ayah dan Ibunya. Tetapi demi adik semata wayang, dia harus kuat menjalankan kehidupan selanjutnya tanpa kedua orang tuanya.Proses pemakaman selesai, semua keluarga termasu
Clarissa bangun pagi-pagi sekali. Karna hari ini dia akan mulai masuk kerja di laundry. Oleh karena itu dia akan menyiapkan terlebih dahulu membuat makanan, rencananya dia akan membuat balado telor dan juga menggoreng tempe untuk sarapan pagi mereka dan adiknya makan siang dan sore. Setelah mandi dan sholat, dirinya memutuskan untuk langsung masak. "Wah wangi banget mba... Masak apa mba ? " Ucap adiknya sambil melirik ke arah wajan. Dana sudah terbiasa bangun pagi, karna sebelum almarhum ayahnya meninggal dirinya selalu di ajak ayah untuk sholat ke mesjid sehingga dirinya sudah terbiasa untuk bangun pagi sebelum waktunya shubuh. Setelah masakan matang, mereka langsung sarapan bareng. Clarissa juga menyiapkan bekal untuk makan siang dia nanti di tempat kerja. Clarissa selalu belanja sayur dan lauk lainnya satu minggu sekali untuk stock di kulkas. Meskipun hanya makanan sederhana, dirinya sangat bersyukur karna adik dan dirinya masih bisa maka
Setelah kepergian ayah dan ibu nya, kini dirinya hanya tinggal berdua dengan adiknya. Dan dia harus bisa menggantikan peran ayah dan ibu nya untuk adiknya. Kini Clarissa sudah menjalankan kehidupan normal kembali, bersekolah seperti biasa.Tetapi untuk sekarang dirinya harus menanggung beban yang sangat berat, sebisa mungkin untuk bertahan hidup dan tetap bersekolah dirinya dan adiknya. Harapannya yang bisa menjadi orang sukses yang selalu mengingatkan dirinya untuk kuat dan bertahan menjalani kehidupan ke depannya. Karna sesuai pesan ayahnya dirinya harus kuat menjalani kehidupan untuk meraih cita-citanya.Acara tahlilan kedua orang tuanya sudah selesai sampe 7 hari, dan untuk acara 40 hari orang tuanya akan di adakan di rumah neneknya di Pekalongan. Semua keluarga sudah sibuk dengan aktifitas nya masing-masing.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah dia selalu membuatkan sarapan untuk adik dan dirinya. Mereka selalu merasa bersyukur menikmatin
Setelah jenazah datang, tidak memakan waktu sangat lama. Pihak keluarga memutuskan untuk di makamkan. Semua urusan pemakaman telah di siapkan. Pihak keluarga sepakat untuk menguburkan jenazah di daerah dekat rumah Clarissa, jadi anak-anaknya bisa dengan mudah menengok makam keluarganya.Clarissa mencoba untuk menguatkan dirinya, meskipun sebenarnya dia merasa lemah tak berdaya. Tetapi adiknya lah yang membuat dirunya harus tegar dalam menerimaan kenyataan yang sangat pahit. Aku harus bertahan demi adikku. Aku harus melanjutkan harapan dan cita-cita kedua orang tuaku. Aku harus bisa menjadi orang sukses sesuai harapanku.Clarissa terus bergandengan dengan Tante Mira menuju pusara makam kedua orang tuanya. Mungkin apabila tidak ada adiknya, dia pasti lebih memilih ikut bersama Ayah dan Ibunya. Tetapi demi adik semata wayang, dia harus kuat menjalankan kehidupan selanjutnya tanpa kedua orang tuanya.Proses pemakaman selesai, semua keluarga termasu
Orang tua Clarissa saat itu sedang tertidur di dalam bis yang mereka tumpangi. Ibu nya terbangun lebih dulu karna merasakan jalan nya bis yang sangat aneh seperti kehilangan kendali, dan selang berapa detik Ayah juga langsung terjaga dari tidur mendengar semua penumpang berteriak ketakutan. Meskipun kondektur bis sudah menyarankan untuk tetap tenang, karna supir sedang berusaha semaksimal mungkin. Supir pun merasa kebingungan, mengapa tiba-tiba bis yang dia kemudikan menjadi blong rem nya, padahal sebelumnya baik-baik saja. " Ya allah... mas aku takut. " Ungkap Ibu sambil menangis dan memeluk suaminya. " Istigfar, mengucap Allah akbar, dan bersahadat terus Bu. Berdoa semoga kita di beri umur panjang, jika Allah masih berkehendak. " Ayah mengingatkan dan menenangkan istrinya. Kring... Kring... Ibu jadi teringat anak-anak mereka, sebelumnya pikirannya sangat kalut sampai melupakan segalanya. Sedangkan Ayah sebenarnya sudah memaha
" Nduk... Tante Mira mau lamaran awal bulan. Kamu sama Dana ga usah ikut yo, kalian di rumah aja ! Soalnya Ayah uangnya cuma cukup buat ongkos Ayah dan Ibu aja pulang pergi... " Ucap Ibu."Ibu mah gitu... Tega banget sih ninggalin aku sama Dana berdua. Aku kan ingin jalan-jalan juga bu... " Ungkapku kesal." Jangan ngambek gitu donk Nduk... Tar cantiknya hilang loch... " Sahut Ibu merayuku.Aku langsung memanyunkan bibirku, memberi tanda protes." Sing sabar...Ibu doain biar kamu jadi orang sukses nanti, jadi kamu bisa jalan-jalan ke mana aja yang kamu mau. Tapi ingat kamu harus selalu menjaga adik kamu ya ! Jelas Ibu menasehatiku." Ih...ibu ngomongnya seperti mau ke mana aja. Ya udah deh aku ngerti... Tapi jangan lama-lama ya bu perginya ! " Ucapku manja." Pokoknya apapun yang terjadi kamu harus selalu melindungi adik kamu ya! Jaga dia baik-baik. Yowis makan dulu sana, pasti kamu pulang sekolah laper. "
Hai namaku Clarissa, orang-orang biasa memanggil aku Cla. Sedangkan orang tua aku memanggil aku dengan nama Sasa. Usia aku 17 tahun, saat ini aku sedang duduk di bangku kelas 2 SMA di sekolah negeri di daerah Yogyakarta. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Ayah aku seorang guru sekolah dasar dan ibu aku seorang ibu rumah tangga.Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Kalian pasti sudah sangat tahu berapa gaji guru Sekolah dasar untuk di daerah. Meskipun demikian, orang tua aku selalu mendidik aku menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Oleh karena itu, aku selalu berharap jika suatu saat nanti harapanku bisa tercapai. Aku ingin menjadi orang sukses agar bisa menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Terutama keluarga aku, aku mempunyai harapan untuk membahagiakan orang tua dan adikku kelak.Aku terkenal sebagai siswi yang pintar, sejak duduk di bangku Sekolah dasar hingga SMA aku selalu mendapatkan beasiswa. Sehingga aku selalu g