Clarissa bangun pagi-pagi sekali. Karna hari ini dia akan mulai masuk kerja di laundry. Oleh karena itu dia akan menyiapkan terlebih dahulu membuat makanan, rencananya dia akan membuat balado telor dan juga menggoreng tempe untuk sarapan pagi mereka dan adiknya makan siang dan sore. Setelah mandi dan sholat, dirinya memutuskan untuk langsung masak.
"Wah wangi banget mba... Masak apa mba ? " Ucap adiknya sambil melirik ke arah wajan.
Dana sudah terbiasa bangun pagi, karna sebelum almarhum ayahnya meninggal dirinya selalu di ajak ayah untuk sholat ke mesjid sehingga dirinya sudah terbiasa untuk bangun pagi sebelum waktunya shubuh.
Setelah masakan matang, mereka langsung sarapan bareng. Clarissa juga menyiapkan bekal untuk makan siang dia nanti di tempat kerja. Clarissa selalu belanja sayur dan lauk lainnya satu minggu sekali untuk stock di kulkas. Meskipun hanya makanan sederhana, dirinya sangat bersyukur karna adik dan dirinya masih bisa makan.
Tante Mira dan kakak ayahnya suka transfer Clarissa setiap kali gajian. Meskipun nominal nya tidak banyak hanya 200-300 ribu tetapi Clarissa mencoba untuk mencukup-cukupi. Setiap dirinya mendapatkan uang pemberian dari siapa pun, dia selalu berusaha mengaturnya.
Setelah mereka selesai makan dan bersiap-siap akhirnya mereka berangkat ke sekolah bareng. Setelah mengantarkan adiknya ke sekolahnya, dia langsung melajukan sepeda motornya ke tempat dirinya bersekolah.
Clarissa selalu menampilkan wajah ceria dan bersemangat meskipun dirinya masih merasa rapuh dan sedih. Karna dia ga mau menunjukkan perasaan itu di depan orang-orang, dia harus bisa melawan perasaan itu. Jam pelajaran sekolah sudah di mulai, murid-murid belajar dengan baik memperhatikan guru yang sedang menerangkan.
Clarissa terkenal anak yang berprestasi di sekolah, tetapi tidak membuat dirinya menjadi sombong mempunyai kemampuan itu. Di sekolah atau di manapun dia selalu di keliling dengan laki-laki yang mengejar cinta nya, tetapi semua di tolaknya karena dirinya merasa minder dengan keadaan dirinya dan dia ingin fokus dengan harapannya.
Clarissa sudah memberitahu kepada adiknya untuk berhati-hati di rumah karna kemungkinan dirinya akan pulang sehabis magrib. Kedua orang tua mereka adalah contoh orang tua yang berhasil dalam mendidik anak-anaknya. Karna bagi mereka, anak-anak bukan hanya di berikan harta yang melimpah dalam membesarkan. Yang terpenting adalah ilmu yang bermanfaat dan kasih sayang.
Jam pelajaran sekolah telah selesai, Clarisssa dan di temani sahabatnya langsung menuju kantin untuk makan terlebih dahulu sebelum dirinya bekerja. Masih ada waktu 30 menit untuk dirinya sampai ke tempat kerjanya. Clarisssa akan mampir mengantar Rani ke rumah nya terlebih dulu. Arah rumah Rani searah dengan tempat kerja Clarissa.
Setelah memakan bekal yang dia bawa, Clarissa dan Rani bergegas untuk pulang dari sekolah. Clarissa sekarang ini sedang melajukan motor matic nya. Setelah dirinya menurunkan Rani di dekat rumahnya, dia langsung melajukan kembali. Kini dia telah sampai di Laundry dirinya bekerja.
Hari ini adalah hari pertama dirinya bekerja. Dia akan berusaha untuk bekerja dengan baik. Satu persatu pelanggan laundry dia layani dengan baik. Rata-rata pelanggan laundry di tempat bekerja nya adalah mahasiswa dan mahasiswi dari kampus UGM.
Baru satu hari dirinya bekerja, sudah banyak mahasiswi yang mencoba untuk berkenalan dengan dirinya. Suasana laundry jadi ramai dengan pelanggan yang sengaja-ngaja hanya sekedar ingin bertemu. Gosip tentang penjaga laundry cantik dekat kampus sudah menyebar luas hingga sampai juga ke telinga Gio.
Clarissa berusaha untuk bersikap baik kepada seluruh pelanggan yang datang. Dia selalu bersikap ramah.
Hai namaku Clarissa, orang-orang biasa memanggil aku Cla. Sedangkan orang tua aku memanggil aku dengan nama Sasa. Usia aku 17 tahun, saat ini aku sedang duduk di bangku kelas 2 SMA di sekolah negeri di daerah Yogyakarta. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Ayah aku seorang guru sekolah dasar dan ibu aku seorang ibu rumah tangga.Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Kalian pasti sudah sangat tahu berapa gaji guru Sekolah dasar untuk di daerah. Meskipun demikian, orang tua aku selalu mendidik aku menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Oleh karena itu, aku selalu berharap jika suatu saat nanti harapanku bisa tercapai. Aku ingin menjadi orang sukses agar bisa menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Terutama keluarga aku, aku mempunyai harapan untuk membahagiakan orang tua dan adikku kelak.Aku terkenal sebagai siswi yang pintar, sejak duduk di bangku Sekolah dasar hingga SMA aku selalu mendapatkan beasiswa. Sehingga aku selalu g
" Nduk... Tante Mira mau lamaran awal bulan. Kamu sama Dana ga usah ikut yo, kalian di rumah aja ! Soalnya Ayah uangnya cuma cukup buat ongkos Ayah dan Ibu aja pulang pergi... " Ucap Ibu."Ibu mah gitu... Tega banget sih ninggalin aku sama Dana berdua. Aku kan ingin jalan-jalan juga bu... " Ungkapku kesal." Jangan ngambek gitu donk Nduk... Tar cantiknya hilang loch... " Sahut Ibu merayuku.Aku langsung memanyunkan bibirku, memberi tanda protes." Sing sabar...Ibu doain biar kamu jadi orang sukses nanti, jadi kamu bisa jalan-jalan ke mana aja yang kamu mau. Tapi ingat kamu harus selalu menjaga adik kamu ya ! Jelas Ibu menasehatiku." Ih...ibu ngomongnya seperti mau ke mana aja. Ya udah deh aku ngerti... Tapi jangan lama-lama ya bu perginya ! " Ucapku manja." Pokoknya apapun yang terjadi kamu harus selalu melindungi adik kamu ya! Jaga dia baik-baik. Yowis makan dulu sana, pasti kamu pulang sekolah laper. "
Orang tua Clarissa saat itu sedang tertidur di dalam bis yang mereka tumpangi. Ibu nya terbangun lebih dulu karna merasakan jalan nya bis yang sangat aneh seperti kehilangan kendali, dan selang berapa detik Ayah juga langsung terjaga dari tidur mendengar semua penumpang berteriak ketakutan. Meskipun kondektur bis sudah menyarankan untuk tetap tenang, karna supir sedang berusaha semaksimal mungkin. Supir pun merasa kebingungan, mengapa tiba-tiba bis yang dia kemudikan menjadi blong rem nya, padahal sebelumnya baik-baik saja. " Ya allah... mas aku takut. " Ungkap Ibu sambil menangis dan memeluk suaminya. " Istigfar, mengucap Allah akbar, dan bersahadat terus Bu. Berdoa semoga kita di beri umur panjang, jika Allah masih berkehendak. " Ayah mengingatkan dan menenangkan istrinya. Kring... Kring... Ibu jadi teringat anak-anak mereka, sebelumnya pikirannya sangat kalut sampai melupakan segalanya. Sedangkan Ayah sebenarnya sudah memaha
Setelah jenazah datang, tidak memakan waktu sangat lama. Pihak keluarga memutuskan untuk di makamkan. Semua urusan pemakaman telah di siapkan. Pihak keluarga sepakat untuk menguburkan jenazah di daerah dekat rumah Clarissa, jadi anak-anaknya bisa dengan mudah menengok makam keluarganya.Clarissa mencoba untuk menguatkan dirinya, meskipun sebenarnya dia merasa lemah tak berdaya. Tetapi adiknya lah yang membuat dirunya harus tegar dalam menerimaan kenyataan yang sangat pahit. Aku harus bertahan demi adikku. Aku harus melanjutkan harapan dan cita-cita kedua orang tuaku. Aku harus bisa menjadi orang sukses sesuai harapanku.Clarissa terus bergandengan dengan Tante Mira menuju pusara makam kedua orang tuanya. Mungkin apabila tidak ada adiknya, dia pasti lebih memilih ikut bersama Ayah dan Ibunya. Tetapi demi adik semata wayang, dia harus kuat menjalankan kehidupan selanjutnya tanpa kedua orang tuanya.Proses pemakaman selesai, semua keluarga termasu
Setelah kepergian ayah dan ibu nya, kini dirinya hanya tinggal berdua dengan adiknya. Dan dia harus bisa menggantikan peran ayah dan ibu nya untuk adiknya. Kini Clarissa sudah menjalankan kehidupan normal kembali, bersekolah seperti biasa.Tetapi untuk sekarang dirinya harus menanggung beban yang sangat berat, sebisa mungkin untuk bertahan hidup dan tetap bersekolah dirinya dan adiknya. Harapannya yang bisa menjadi orang sukses yang selalu mengingatkan dirinya untuk kuat dan bertahan menjalani kehidupan ke depannya. Karna sesuai pesan ayahnya dirinya harus kuat menjalani kehidupan untuk meraih cita-citanya.Acara tahlilan kedua orang tuanya sudah selesai sampe 7 hari, dan untuk acara 40 hari orang tuanya akan di adakan di rumah neneknya di Pekalongan. Semua keluarga sudah sibuk dengan aktifitas nya masing-masing.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah dia selalu membuatkan sarapan untuk adik dan dirinya. Mereka selalu merasa bersyukur menikmatin
Clarissa bangun pagi-pagi sekali. Karna hari ini dia akan mulai masuk kerja di laundry. Oleh karena itu dia akan menyiapkan terlebih dahulu membuat makanan, rencananya dia akan membuat balado telor dan juga menggoreng tempe untuk sarapan pagi mereka dan adiknya makan siang dan sore. Setelah mandi dan sholat, dirinya memutuskan untuk langsung masak. "Wah wangi banget mba... Masak apa mba ? " Ucap adiknya sambil melirik ke arah wajan. Dana sudah terbiasa bangun pagi, karna sebelum almarhum ayahnya meninggal dirinya selalu di ajak ayah untuk sholat ke mesjid sehingga dirinya sudah terbiasa untuk bangun pagi sebelum waktunya shubuh. Setelah masakan matang, mereka langsung sarapan bareng. Clarissa juga menyiapkan bekal untuk makan siang dia nanti di tempat kerja. Clarissa selalu belanja sayur dan lauk lainnya satu minggu sekali untuk stock di kulkas. Meskipun hanya makanan sederhana, dirinya sangat bersyukur karna adik dan dirinya masih bisa maka
Setelah kepergian ayah dan ibu nya, kini dirinya hanya tinggal berdua dengan adiknya. Dan dia harus bisa menggantikan peran ayah dan ibu nya untuk adiknya. Kini Clarissa sudah menjalankan kehidupan normal kembali, bersekolah seperti biasa.Tetapi untuk sekarang dirinya harus menanggung beban yang sangat berat, sebisa mungkin untuk bertahan hidup dan tetap bersekolah dirinya dan adiknya. Harapannya yang bisa menjadi orang sukses yang selalu mengingatkan dirinya untuk kuat dan bertahan menjalani kehidupan ke depannya. Karna sesuai pesan ayahnya dirinya harus kuat menjalani kehidupan untuk meraih cita-citanya.Acara tahlilan kedua orang tuanya sudah selesai sampe 7 hari, dan untuk acara 40 hari orang tuanya akan di adakan di rumah neneknya di Pekalongan. Semua keluarga sudah sibuk dengan aktifitas nya masing-masing.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah dia selalu membuatkan sarapan untuk adik dan dirinya. Mereka selalu merasa bersyukur menikmatin
Setelah jenazah datang, tidak memakan waktu sangat lama. Pihak keluarga memutuskan untuk di makamkan. Semua urusan pemakaman telah di siapkan. Pihak keluarga sepakat untuk menguburkan jenazah di daerah dekat rumah Clarissa, jadi anak-anaknya bisa dengan mudah menengok makam keluarganya.Clarissa mencoba untuk menguatkan dirinya, meskipun sebenarnya dia merasa lemah tak berdaya. Tetapi adiknya lah yang membuat dirunya harus tegar dalam menerimaan kenyataan yang sangat pahit. Aku harus bertahan demi adikku. Aku harus melanjutkan harapan dan cita-cita kedua orang tuaku. Aku harus bisa menjadi orang sukses sesuai harapanku.Clarissa terus bergandengan dengan Tante Mira menuju pusara makam kedua orang tuanya. Mungkin apabila tidak ada adiknya, dia pasti lebih memilih ikut bersama Ayah dan Ibunya. Tetapi demi adik semata wayang, dia harus kuat menjalankan kehidupan selanjutnya tanpa kedua orang tuanya.Proses pemakaman selesai, semua keluarga termasu
Orang tua Clarissa saat itu sedang tertidur di dalam bis yang mereka tumpangi. Ibu nya terbangun lebih dulu karna merasakan jalan nya bis yang sangat aneh seperti kehilangan kendali, dan selang berapa detik Ayah juga langsung terjaga dari tidur mendengar semua penumpang berteriak ketakutan. Meskipun kondektur bis sudah menyarankan untuk tetap tenang, karna supir sedang berusaha semaksimal mungkin. Supir pun merasa kebingungan, mengapa tiba-tiba bis yang dia kemudikan menjadi blong rem nya, padahal sebelumnya baik-baik saja. " Ya allah... mas aku takut. " Ungkap Ibu sambil menangis dan memeluk suaminya. " Istigfar, mengucap Allah akbar, dan bersahadat terus Bu. Berdoa semoga kita di beri umur panjang, jika Allah masih berkehendak. " Ayah mengingatkan dan menenangkan istrinya. Kring... Kring... Ibu jadi teringat anak-anak mereka, sebelumnya pikirannya sangat kalut sampai melupakan segalanya. Sedangkan Ayah sebenarnya sudah memaha
" Nduk... Tante Mira mau lamaran awal bulan. Kamu sama Dana ga usah ikut yo, kalian di rumah aja ! Soalnya Ayah uangnya cuma cukup buat ongkos Ayah dan Ibu aja pulang pergi... " Ucap Ibu."Ibu mah gitu... Tega banget sih ninggalin aku sama Dana berdua. Aku kan ingin jalan-jalan juga bu... " Ungkapku kesal." Jangan ngambek gitu donk Nduk... Tar cantiknya hilang loch... " Sahut Ibu merayuku.Aku langsung memanyunkan bibirku, memberi tanda protes." Sing sabar...Ibu doain biar kamu jadi orang sukses nanti, jadi kamu bisa jalan-jalan ke mana aja yang kamu mau. Tapi ingat kamu harus selalu menjaga adik kamu ya ! Jelas Ibu menasehatiku." Ih...ibu ngomongnya seperti mau ke mana aja. Ya udah deh aku ngerti... Tapi jangan lama-lama ya bu perginya ! " Ucapku manja." Pokoknya apapun yang terjadi kamu harus selalu melindungi adik kamu ya! Jaga dia baik-baik. Yowis makan dulu sana, pasti kamu pulang sekolah laper. "
Hai namaku Clarissa, orang-orang biasa memanggil aku Cla. Sedangkan orang tua aku memanggil aku dengan nama Sasa. Usia aku 17 tahun, saat ini aku sedang duduk di bangku kelas 2 SMA di sekolah negeri di daerah Yogyakarta. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Ayah aku seorang guru sekolah dasar dan ibu aku seorang ibu rumah tangga.Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Kalian pasti sudah sangat tahu berapa gaji guru Sekolah dasar untuk di daerah. Meskipun demikian, orang tua aku selalu mendidik aku menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Oleh karena itu, aku selalu berharap jika suatu saat nanti harapanku bisa tercapai. Aku ingin menjadi orang sukses agar bisa menjadi orang yang berguna untuk semua orang. Terutama keluarga aku, aku mempunyai harapan untuk membahagiakan orang tua dan adikku kelak.Aku terkenal sebagai siswi yang pintar, sejak duduk di bangku Sekolah dasar hingga SMA aku selalu mendapatkan beasiswa. Sehingga aku selalu g