Share

BAB 54 Dugaan Ibu

Memang kalau belanja dari pasar biasanya belanjaan di kemas dengan kresek hitam saja.

"Kok lesu gitu jawabnya?" Ibu bertanya lagi. Memang bagaimanapun aku makin tidak enak hati. "Gak enak saja, Bu, terlalu di belanjakan kayak gini."

"Tapi kamu gak minta, kan?"

"Enggak lah, Bu. Afni juga katanya di tawari gak mau. Tapi pak Zen tetap memaksa."

Mata Ibu mengedip sendu. "Ya sudah, Alhamdulillah saja. Ini rezeki. Bukan kamu yang minta. Tapi ... istrinya?" Ibu bertanya perihal Pak Zen. Dan memang tak aku jelaskan kalau Pak Zen adalah seorang duda.

"Dia seorang duda, Bu. Baru saja proses perceraian mereka selesai."

"Oh begitu? Pantas saja. Ibu pikir kamu di bawa sama laki-laki beristri, Han."

"Ibu, ya enggak lah, Bu. Itu juga karena pak Zen meminta Hanah untuk pilihkan baju kebaya anaknya." Alisku dua-duanya meninggi.

"Apa ... jangan-jangan dia suka sama kamu?" kata Ibu. Benar-benar membuatku kaget. "Ah, Ibu, gak mungkin. Dia itu owner hotel, Bu. Seleranya tinggi. Mantan istrinya saja p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status