Baik Rahma, maupun Jordan. Mereka berdua sama-sama mendapatkan panggilan kedua untuk kasus video 15 menit yang tersebar di internet. Keduanya pun memenuhi panggilan polisi dengan di dampingi pengacara masing-masing yang disewa oleh Egi. Rahma tampil cantik dengan sebuah dress pendek serta topi dan masker. Sementara Jordan menutup seluruh tubuhnya dengan pakaian serba hitam. Ditambah topi dan masker yang membuat wajahnya tertutup. Jordan tidak ingin awak media mengambil gambarnya. Rahma dan Jordan pun dilakuan pemeriksaan secara bersamaan. Di mana keterangan dari keduanya akan memudahkan akan proses penyelidikan dari kasus video yang ada. Sehingga status keduanya pun bisa dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Apakah keduanya akan ditetapkan sebagai tersangka. Bisa juga ditetapkan sebagai saksi saja. Kecocokan keterangan dari keduanya tidak akan menjadi kunci dari proses penyelidikan yang ada. Jordan sama sekali tidak tertarik untuk melihat Rahma sedikit pun. Amarahnya masih sama sepe
Jordan langsung berpamitan pada pengacaranya. Dia mengaku ingin menemui seseorang. Tetapi entah siapa yang ingin Jordan temui, masih menjadi misteri yang cukup bagi pengacaranya. "Apa kamu tidak ingin merayakan kemenangan ini. Bagaimana jika kita makan siang bersama untuk semua ini. Hari ini adalah hari yang penuh dengan kebahagiaan untuk kalian berdua." ucap pengacara Jordan. "Emmm... Maaf Pak pengacara, saya harus bertemu dengan seseorang di hari ini. Jadi saya tidak bisa ikut dalam perayaan ini. Mungkin lain waktu saya akan ikut bersama dengan kalian berdua." ucap Jordan menepuk pelan tangan atas pengacaranya. "Apa karena ada aku di sini. Jadi kamu tidak mau ikut bersama kami makan siang?" tanya Rahma spontan. "Iya. Jujur gue tidak bisa makan siang dengan seorang yang selalu melakukan tindakan yang gegabah. Itu benar-benar membuat saya benci dengan orang tersebut. Rasanya tidak pernah sudi untuk satu meja dengan orang seperti itu." jawab Jordan dengan wajah tegasnya. "Apakah s
Baru juga sampai di depan tempat konsultasi dokter Aulia. Jordan langsung diminta untuk masuk ke dalam mobil milik dokter Aulia. Entah apa tujuan dari dokter Aulia, tetapi sepertinya dokter Aulia ingin mengajak Jordan menuju sebuah tempat. Di mana tempat itu menjadi tempat yang cukup indah untuk dijajaki. "Mau pergi ke mana?" tanya Jordan dengan wajah bingung. "Ayo ikut saja. Aku mau menunjukan sebuah tempat padamu." jawab dokter Aulia. Jordan dengan wajah penuh tanya, langsung masuk ke dalam mobil dokter Aulia. Di mana ia masih bingung dengan maksud dari dokter Aulia akan ajakannya tersebut. Saat Jordan masih bertanya akan kepergian yang akan dilakukan oleh dirinya. Aulia hanya meminta Jordan untuk mengikuti saja. Sebuah tempat yang akan membuat Jordan merasa nyaman. Begitu juga dengan tempat lainnya yang akan menciptakan suasana berbeda dari sebelumnya. "Kita akan ke pantai untuk melihat indahnya ombak dan sunset?" tanya Jordan dengan wajah penasaran. "Bukan." "Lantas kita se
Satu kursi yang sudah di pesan Egi, terlihat masih kosong. Tentu saja kursi itu menjadi kursi milik Jordan yang tidak datang ke restoran. Padahal Egi sudah memesan 5 kursi untuk merayakan status dari Jordan dan Rahma. Tetapi Jordan justru tidak datang, dia tidak ada di tempat ini saat ini. "Kemana Jordan?" tanya Egi dengan penasaran. "Dia tadi ada urusan, sehingga tidak bisa datang ke sini." jawab pengacara Jordan. "Tapi bukan itu sepertinya. Dia memang menghindari makan siang bersama dengan Rahma. Saya pikir Jordan tidak menyukai Rahma. Sehingga dia kerap menghindar dari Rahma. Padahal saya pikir tidak ada masalah berarti diantara keduanya. Tetapi Jordan masih tetap marah pada Rahma. Saya sedikit bingung dengan dia." jawab pengacara Rahma dengan sedikit kesal. "Untuk urusan itu, saya sama sekali tidak paham. Saya rasa itu bukan kapasitas saya untuk tahu. Sebab yang saya tahu, dia ingin bertemu dengan seorang psikolog. Mungkin dia ingin memulihkan mental dia saat ini. Sehingga dia
Derry benar-benar terkejut dengan kedatangan Rahma di dalam kantornya. Dia tidak percaya Rahma bisa datang ke kantor dengan pakaian yang begitu ciamik. Derry sejujurnya lebih menyukai Rahma, daripada Rima. Sehingga obsesi dari Derry akan Rahma jauh lebih besar daripada Rima. Rahma pun terlihat begitu senang saat bisa bertemu dengan Derry. Dia langsung melempar senyum pada Derry. Berharap Derry mau berdiskusi dengan Rahma. Mengingat persoalan yang dihadapi oleh Rima begitu kompleks. Sehingga Rahma berharap akan kebijaksanaan dari seorang Derry akan timbul. "Ada apa kamu datang ke kantorku?" tanya Derry. "Aku ingin berbicara hal penting denganmu. Aku harap kamu mau untuk berdiskusi denganku. Ini persoalan tentang Kak Rima. Dia terlihat begitu payah saat ini. Sehingga aku harap kamu mau berdiskusi soal pernikahan kalian yang dibatalkan." jawab Rahma dengan wajah sedih. "Sepertinya itu sulit untuk aku bicarakan lagi. Kedua orangtuaku menolak hubungan apapun dengan keluargamu lagi. Mer
Siti pun langsung menaruh gelas minum yang diminta oleh Egi di atas meja. Dia mempersilakan Egi untuk meminum teh yang sudah dibuatnya. Egi yang sudah terlihat begitu haus, segera mengambil. Sebelum meminum secara perlahan teh hangat yang dibuat oleh Siti. Rahma yang masih sakit hati dengan perbuatan dari Derry. Terlihat begitu bersedih dengan apa yang dilakukan oleh Derry pada dirinya. Pelecehan yang dilakukan oleh Derry pada Rahma. Sedikit membuat Rahma bersedih dengan apa yang dilakukan oleh Derry. Ada rasa takut yang dirasakan oleh Rahma saat itu juga. Ketakutan akan Derry yang mungkin saja akan membuat mental Rahma semakin buruk dibuatnya. Siti yang penasaran dengan isi obrolan dari Rahma dan Egi. Sengaja berada lebih lama di hadapan keduanya. Tetapi Egi yang sudah tidak nyaman dengan keberadaan dari Siti. Segera mengusir Siti dengan halus. Sebuah suara batuk kecil keluar dari mulut Egi. Di mana Siti langsung sadar akan Egi yang tidak menginginkan keberdayaannya saat itu juga.
Berbalas pesan secara brutal sudah dilakukan oleh Joana. Pacar dari Egi tersebut, sudah berulang kali mengirim pesan yang cukup kasar pada Rahma. Di mana Joana mulai mengatakan perkataan buruk pada Rahma melalui pesan di salah satu aplikasi sosial media tersebut. Melihat photo kebersamaan dari Rahma dan Egi. Sudah pasti membuat Joana marah besar pada keduanya. Dia merasa Rahma memang sengaja mendekati Egi, di mana itu adalah perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan oleh Rahma pada Egi. Bagaimana pun juga, Rahma adalah seorang publik figur. Tidak seharusnya Rahma melakukan hal itu. Tetapi dia melakukan itu untuk alasan tidak jelas. Sontak membuat Joana marah besar pada Rahma. Joanna langsung terbakar api cemburu saat melihat bagaimana kedekatan yang terjadi. Di mana Rahma yang dipeluk begitu mesra oleh Egi. Joana merasa di posisi saat ini, Rahma adalah seorang yang paling bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Joana pun ingin segera melakukan tindakan yang cukup masif pada Rahma.
Dua buah es krim sudah di siapkan oleh Jordan saat akan kembali berkunjung ke ruang praktek dokter Aulia. Jordan ingat betul, bagaimana dokter Aulia menyukai es krim rasa coklat. Apalagi saat dia mengigit cone dari es krim itu. Jordan melihat sosok yang berbeda dari dokter Aulia. Jordan pun sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan dokter Aulia. Kedatangan dari Jordan pun disambut hangat oleh dokter Aulia. Dia segera mengambil gelas berisi air putih. Sebelum menaruh segelas air putih itu di hadapan Jordan. Dokter Aulia merasa Jordan adalah salah seorang pasien yang membuatnya selalu menunggu kedatangan dari dirinya. "Apa di belakang tubuh kamu?" tanya dokter Aulia. "Coba Dokter tebak?" jawab Jordan tersenyum. "Kasih saya sedikit clue. Mungkin saya bisa menjawab pertanyaan yang kamu ajukan. Tetapi jangan clue yang sulit. Saya bukan seorang pemikir yang baik." pinta dokter Aulia. "Clue-nya adalah sesuatu yang dingin." ucap Jordan sembari tersenyum. "Sesuatu yang dingin. Apa it