Satu kursi yang sudah di pesan Egi, terlihat masih kosong. Tentu saja kursi itu menjadi kursi milik Jordan yang tidak datang ke restoran. Padahal Egi sudah memesan 5 kursi untuk merayakan status dari Jordan dan Rahma. Tetapi Jordan justru tidak datang, dia tidak ada di tempat ini saat ini. "Kemana Jordan?" tanya Egi dengan penasaran. "Dia tadi ada urusan, sehingga tidak bisa datang ke sini." jawab pengacara Jordan. "Tapi bukan itu sepertinya. Dia memang menghindari makan siang bersama dengan Rahma. Saya pikir Jordan tidak menyukai Rahma. Sehingga dia kerap menghindar dari Rahma. Padahal saya pikir tidak ada masalah berarti diantara keduanya. Tetapi Jordan masih tetap marah pada Rahma. Saya sedikit bingung dengan dia." jawab pengacara Rahma dengan sedikit kesal. "Untuk urusan itu, saya sama sekali tidak paham. Saya rasa itu bukan kapasitas saya untuk tahu. Sebab yang saya tahu, dia ingin bertemu dengan seorang psikolog. Mungkin dia ingin memulihkan mental dia saat ini. Sehingga dia
Derry benar-benar terkejut dengan kedatangan Rahma di dalam kantornya. Dia tidak percaya Rahma bisa datang ke kantor dengan pakaian yang begitu ciamik. Derry sejujurnya lebih menyukai Rahma, daripada Rima. Sehingga obsesi dari Derry akan Rahma jauh lebih besar daripada Rima. Rahma pun terlihat begitu senang saat bisa bertemu dengan Derry. Dia langsung melempar senyum pada Derry. Berharap Derry mau berdiskusi dengan Rahma. Mengingat persoalan yang dihadapi oleh Rima begitu kompleks. Sehingga Rahma berharap akan kebijaksanaan dari seorang Derry akan timbul. "Ada apa kamu datang ke kantorku?" tanya Derry. "Aku ingin berbicara hal penting denganmu. Aku harap kamu mau untuk berdiskusi denganku. Ini persoalan tentang Kak Rima. Dia terlihat begitu payah saat ini. Sehingga aku harap kamu mau berdiskusi soal pernikahan kalian yang dibatalkan." jawab Rahma dengan wajah sedih. "Sepertinya itu sulit untuk aku bicarakan lagi. Kedua orangtuaku menolak hubungan apapun dengan keluargamu lagi. Mer
Siti pun langsung menaruh gelas minum yang diminta oleh Egi di atas meja. Dia mempersilakan Egi untuk meminum teh yang sudah dibuatnya. Egi yang sudah terlihat begitu haus, segera mengambil. Sebelum meminum secara perlahan teh hangat yang dibuat oleh Siti. Rahma yang masih sakit hati dengan perbuatan dari Derry. Terlihat begitu bersedih dengan apa yang dilakukan oleh Derry pada dirinya. Pelecehan yang dilakukan oleh Derry pada Rahma. Sedikit membuat Rahma bersedih dengan apa yang dilakukan oleh Derry. Ada rasa takut yang dirasakan oleh Rahma saat itu juga. Ketakutan akan Derry yang mungkin saja akan membuat mental Rahma semakin buruk dibuatnya. Siti yang penasaran dengan isi obrolan dari Rahma dan Egi. Sengaja berada lebih lama di hadapan keduanya. Tetapi Egi yang sudah tidak nyaman dengan keberadaan dari Siti. Segera mengusir Siti dengan halus. Sebuah suara batuk kecil keluar dari mulut Egi. Di mana Siti langsung sadar akan Egi yang tidak menginginkan keberdayaannya saat itu juga.
Berbalas pesan secara brutal sudah dilakukan oleh Joana. Pacar dari Egi tersebut, sudah berulang kali mengirim pesan yang cukup kasar pada Rahma. Di mana Joana mulai mengatakan perkataan buruk pada Rahma melalui pesan di salah satu aplikasi sosial media tersebut. Melihat photo kebersamaan dari Rahma dan Egi. Sudah pasti membuat Joana marah besar pada keduanya. Dia merasa Rahma memang sengaja mendekati Egi, di mana itu adalah perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan oleh Rahma pada Egi. Bagaimana pun juga, Rahma adalah seorang publik figur. Tidak seharusnya Rahma melakukan hal itu. Tetapi dia melakukan itu untuk alasan tidak jelas. Sontak membuat Joana marah besar pada Rahma. Joanna langsung terbakar api cemburu saat melihat bagaimana kedekatan yang terjadi. Di mana Rahma yang dipeluk begitu mesra oleh Egi. Joana merasa di posisi saat ini, Rahma adalah seorang yang paling bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Joana pun ingin segera melakukan tindakan yang cukup masif pada Rahma.
Dua buah es krim sudah di siapkan oleh Jordan saat akan kembali berkunjung ke ruang praktek dokter Aulia. Jordan ingat betul, bagaimana dokter Aulia menyukai es krim rasa coklat. Apalagi saat dia mengigit cone dari es krim itu. Jordan melihat sosok yang berbeda dari dokter Aulia. Jordan pun sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan dokter Aulia. Kedatangan dari Jordan pun disambut hangat oleh dokter Aulia. Dia segera mengambil gelas berisi air putih. Sebelum menaruh segelas air putih itu di hadapan Jordan. Dokter Aulia merasa Jordan adalah salah seorang pasien yang membuatnya selalu menunggu kedatangan dari dirinya. "Apa di belakang tubuh kamu?" tanya dokter Aulia. "Coba Dokter tebak?" jawab Jordan tersenyum. "Kasih saya sedikit clue. Mungkin saya bisa menjawab pertanyaan yang kamu ajukan. Tetapi jangan clue yang sulit. Saya bukan seorang pemikir yang baik." pinta dokter Aulia. "Clue-nya adalah sesuatu yang dingin." ucap Jordan sembari tersenyum. "Sesuatu yang dingin. Apa it
Joanna langsung menarik kuat rambut Rahma, tak kala keduanya bertemu di depan pintu apartemen Rahma. Dengan mata yang melotot, Joanna ingin menegaskan kemarahan yang begitu besar pada Rahma. Di mana Joanna merasa Rahma adalah seorang perempuan yang tidak tahu diri. Ia sudah berani mendekati Egi. Padahal Rahma tahu jika Egi adalah pacar dari Joanna. "Kamu tahu, Egi adalah pacarku. Tapi mengapa kamu masih saja mendekati dia. Seharusnya kamu sadar akan hal itu. Bukan malah semakin lengket dengan dia. Dasar perempuan tidak benar. Aku harap kamu akan merasakan kepahitan yang akan kamu terima." ucap Joanna dengan tegasnya. Rahma berusaha melepaskan tangan Joanna dari rambutnya. Dia memukul, hingga mencubit tangan Joanna. Tetapi kuatnya tangan Joanna di rambut panjangnya. Tidak serta membuat Rahma bisa dengan mudah melepaskan cengkraman tangan Joanna di rambutnya tersebut. "Aku tidak pernah mendekati Egi. Kita hanya berteman biasa saja. Tidak ada yang istimewa dari kita. Jadi lepaskan tan
Jordan langsung terdiam saat dia melihat sebuah video tentang permohonan maaf seseorang. Di tambah dengan sebuah kata-kata motivasi yang begitu luwes. Jordan pun semakin merasa bersalah dengan apa yang sudah dilakukan oleh dirinya sendiri. Bagaimana pun juga, apa yang dilakukan oleh Jordan adalah tindakan yang begitu tidak baik. Sehingga Jordan mulai merasa terpukul dengan apa yang ada di video tersebut. "Jika kita marah dengan seseorang. Mungkin kita harus merubah cara kita melihat dunia. Jangan pernah melihat dunia dari sisi paling kelam. Tetapi lihat dunia dari sisi lain. Di mana ada banyak kasih yang ada di dunia ini. Hidup berdampingan dengan kata damai adalah satu hal yang harus dilakukan. Sebab berdamai dengan keadaan, jauh lebih baik. Daripada harus hidup dalam sebuah kemarahan yang tidak ada ujungnya." isi dari video Jordan. Jordan yang mendengarkan dengan seksama video tersebut. Mulai sadar akan dirinya yang selama ini terlalu dalam membenci seorang Rahma. Jordan seolah ti
Rahma sebenarnya tidak ingin bercerita pada Egi. Tetapi sikap agresif serta ancaman dari Joanna. Benar-benar membuat Rahm tidak nyaman sama sekali. Di mana Joanna mengancam Rahma dengan ancaman yang serius. Bukan takut, tapi Rahma hanya mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi pada dirinya. Sehingga Rahma pun meminta Egi untuk bersikap tegas pada seorang Joanna sebagai pacarnya. "Aku tidak mengerti dengan dia. Tetapi dia menarik rambutku dengan begitu kasar. Aku tidak melawan sama sekali. Tetapi dia terus menyerang. Maafkan aku, tapi aku hanya berusaha untuk bertahan dari semua yang dilakukan oleh dirinya." ucap Rahma dari sambungan telepon. "Tapi kamu baik-baik sajakan?" tanya Egi begitu panik. "Aku baik-baik saja. Tapi aku khawatir dengan ancaman dari pacarmu. Dia mengancam akan melakukan hal buruk padaku. Jika aku boleh minta, tolong berikan penjelasan pada dia. Di mana kita tidak ada hubungan apapun." ucap Rahma dengan begitu tegasnya. "Baik, aku akan memperingatkan dia.