Siti langsung terkejut saat tiba-tiba lampu di apartemen Rahma menyala begitu saja. Dia yang baru saja menutup pintu apartemen. Di mana terlihat dengan jelas wajah terkejut yang nampak dari Siti. Siti semakin terkejut saat melihat Rahma yang sudah berada di atas sofa. Di mana Rahma siap menginterogasi Siti dengan berbagai pertanyaan yaah akan di sampaikan padanya. Siti pun begitu ketakutan dengan ekspresi wajah Rahma yang nampak seperti seorang yang siap menerkam mangsanya. "Bagaimana keluarga kamu di kampung?" tanya Rahma berjalan mendekat ke arah Siti dengan wajah santainya. "Baik Mbak. Mereka semua baik-baik saja." jawab Siti gemetar. Rahma pun terus memperhatikan Siti dari atas hingga ke bawah. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan dirinya sudah pulang kampung. Sehingga itu cukup membuat Rahma sedikit curiga akan Siti. Apalagi Rahma merasa Siti menjadi orang paling depan dalam dugaan penyebaran video porno dirinya dengan Jordan. "Oh iya Siti. Boleh kita ngobrol sebentar?" ta
Jordan begitu bahagia saat berjabat tangan dengan seorang investor asal Korea. Di mana kesepakatan antara dirinya dengan investor itu berjalan dengan baik. Jordan pun di percaya untuk bisa menjalankan proyek pembangunan supermarket yang akan di bangun di utara kota. "Senang rasanya bisa mencapai kesepakatan ini. Saya tidak menyangka ini bisa terjadi." ucap Jordan dengan penuh senyuman."Saya pun begitu puas dengan rencana serta proyek yang di sampaikan oleh anda. Di mana penekanan biaya di beberapa sektor. Menjadi kunci dari pembangunan itu untuk jauh lebih baik lagi." ucap investor tersebut. Jordan juga mengantar investor itu hingga ke pintu mobil. Di mana Jordan masih dalam perasaan gembira. Sehingga Jordan tidak henti memberikan senyuman pada setiap orang yang di temuinya. Jordan begitu bahagia di hari ini, hari yang luar biasa bagi seorang Jordan. Mungkin ini akan jadi awal kebangkitan bagi Jordan dalam kariernya. Jordan segera kembali ke kamar hotel. Di mana dia siap menghubun
Rosa terlihat begitu kesal saat beberapa orang begitu lama di depan meja kasir. Mereka seolah tidak paham akan Rosa yang harus segera pergi dari mini market tersebut. Di mana Rosa pun sudah tidak sabar untuk segera membayar barang yang sudah di belinya. Ada 4 antrian yang harus Rosa tunggu, sementara dering telepon di handphone sudah berulang kali berbunyi. Ini cukup membuat Rosa sedikit terganggu. Sebab dia ada pemotretan yang harus segera di selesaikan. Sebuah pemotretan yang akan membuat nama Rosa semakin naik lagi. Saat pelanggan di depan meja kasir sudah selesai melakukan pembayaran. Rosa tiba-tiba menyodok antrian dengan begitu cepatnya. Di mana dia melewati 3 pengunjung toko, dengan alasan buru-buru. 3 pengunjung toko yang sama-sama tidak terima dengan apa yang di lakukan oleh Rosa. Segera menarik tas mahal Rosa. Dia pun mengatakan jika apa yang di lakukan oleh Rosa adalah hal yang tidak baik. Menyerobot antrian adalah tindakan yang tidak bisa di maafkan. "Apa kamu tidak pu
Rahma masih terlihat bersedih melihat apa yan yang terjadi pada Joanna. Di mana ia melihat bagaimana usaha yang di lakukan oleh Joanna dalam memperjuangkan cintanya pada pada seorang Egi tidak berhasil. Joanna pun harus kehilangan Egi sebagai sosok laki-laki yang selama ini begitu di cintai oleh Joanna. "Aku tidak pernah bahagia seperti ini, melihat kamu tersenyum sepanjang waktu. Tapi Aku juga merasa begitu bersedih untuk apa yang terjadi pada Joanna. Di mana aku melihat dia berusaha untuk bisa bertahan denganmu. Apalagi dia adalah seorang perempuan yang tangguh. Aku rasa ini bukan hal yang mudah untuk dirinya." ucap Rahma mengangkat gelas minumannya. "Aku tidak mau seperti ini juga Rahma. Tapi aku benar-benar tidak bisa melanjutkan hubungan dengan dia. Di mana banyak hal yang aku tidak bisa lakukan lagi dengan dia. Aku benar-benar tidak bisa. Sebab aku merasa dia bukan seorang yang baik dalam hubungan yang aku jalani saat ini. Kamu mungkin tidak mengerti dengan apa yang aku rasaka
Ibu Egi terlihat canggung saat bertemu dengan ibunda dari Joanna. Dia terlihat tidak begitu nyaman dengan tatapan yang di berikan oleh ibu Joanna. Sehingga ibu Egi pun sama sekali tidak bisa menatap ibu Joanna dengan begitu baiknya. Sementara ibu Joanna yang hendak mengutarakan kekesalan pada keputusan Egi. Terlihat sudah begitu siap untuk mengutarakan apa yang ingin di sampaikan pada ibu Egi. Di mana banyak hal yang membuat ibu Joanna merasa kecewa dengan apa yang di lakukan oleh Egi. Tentu saja ibu Egi harus bertanggung jawab atas apa yang di lakukan oleh Egi. Ibu Egi pun sudah tahu akan kemarahan yang mungkin akan di sampaikan oleh ibu Joanna. Di mana dia merasa kecewa dengan keputusan yang di ambil oleh Egi. Keputusan untuk mengakhiri hubungan Egi dengan Joanna yang sudah terjalin cukup lama tersebut. "Kenapa Egi memutuskan Joanna. Dan yang buat saya kecewa saat ini. Tidak ada respon baik yang di tunjukkan oleh Egi saat melihat Joanna memohon pada dirinya. Apakah memang Egi tid
Ibu Egi segera datang ke kantor untuk meminta Egi segera datang ke rumah Joanna untuk meminta maaf pada Joanna dan ibunya. Mungkin saja itu adalah cara paling baik yang bisa di lakukan oleh Egi untuk meminta maaf pada Joanna dan ibunya. Jika tidak, bukan tidak mungkin ancaman dari ibu Joanna yang begitu besar. Akan menjadi kenyataan untuk keluarga besar Egi di satu hari yang akan datang. Ibu Egi pun ingin memastikan semuanya berjalan sesuai dengan apa yang di harapkan. Bagaimana ibu Egi merasa jika rencana yang sudah di susun oleh dirinya gagal. Bukan tidak mungkin ini akan menjadi hal yang cukup buruk untuk keluarga besarnya. "Jika Egi tidak mau. Bisa hancur semua bisnisku. Aku rasa ini akan menjadi hal yang paling buruk untukku terima." ucap ibu Egi dengan wajah paniknya. Sampai di kantor Egi, ibu Egi bergegas masuk ke dalam ruang kerja Egi. Dia tidak peduli himbauan dari seorang satpam yang menahan dirinya. Di mana satpam itu sudah mengingatkan akan Egi yang sedang melakukan mee
Rahma begitu terkejut saat membuka pintu apartemen. Di mana kedatangan dua orang polisi menjadi tanda tanya besar untuk dirinya. Rahma merasa ini seperti hal yang tidak pernah bisa di duga oleh dirinya. Apalagi kedatangan keduanya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Tidak seperti biasanya, di mana selalu ada pemberitahuan yang di berikan oleh pihak kepolisian pada Rahma. "Selamat Pagi." sapa salah seorang polisi. "Selamat pagi." sapa Rahma sedikit terkejut. "Ini benar kediaman dari saudari Siti Ruhmana?" tanya polisi tersebut. "Benar. Dia adalah asisten pribadi saya. Ada yang bisa saya bantu?" jawab Rahma. "Saya membawa surat panggilan untuk saudari Siti. Di mana saudari Siti di minta untuk memenuhi panggilan dari pihak penyidik." ucap salah seorang polisi. Siti yang sudah di tunggu oleh pihak kepolisian pun akhirnya datang. Dia terlihat begitu kaget saat melihat keberadaan dari dua polisi di hadapan Rahma. "Ada apa yah Mbak Rahma?" tanya Siti gemetar. "Kepolisian memanggil ka
Siti langsung menaruh surat pemanggilan dirinya di hadapan seorang Rosa. Siti tentu saja meminta pertanggungjawaban dari Rosa dalam menghadapi kasus yang saat ini mungkin akan mengarah pada dirinya. Siti juga meminta saran pada Rosa dalam langkah yang akan di ambil oleh dirinya. "Aku tidak mau tahu, kamu harus tanggung jawab untuk ini. Kamu harus menyewa seorang pengacara hebat untuk aku. Sehingga aku bisa melakukan hal yang jauh lebih baik lagi. Ingat itu Rosa." ucap Siti menaruh surat pemanggilan dirinya ke tangan kanan Rosa. Rosa pun hanya terdiam saat melihat bagaimana Siti meletakkan surat itu di tangan kanannya. Di mana surat itu terlihat begitu menyeramkan untuk dirinya sendiri. Khawatir ini akan menjadi bomerang bagi seorang Rosa yang sudah terlibat dalam kasus video porno yang ada. "Kamu ingin pengacara siapa yang akan menemani kamu?" tanya Rosa. "Siapa saja, terpenting dia adalah seorang pengacara yang kompeten. Aku harap dia akan menolongku dari kasus yang ada. Itu saja