Share

Part 48. Teguran yang Menyadarkan

Ucapan Yang Menyadarkan

Ruangan di mana Amira terkurung, benar-benar menebarkan aroma mencekam. Kejadian mengerikan yang pernah dia saksikan di kamar ini, membuat seolah-olah memori kenangan pahit tersebut berputar kembali.

Hal-hal yang sebenarnya sangat ingin ia lupakan.

Ketakutan terbesarnya saat ini bukanlah pada soal kematian, tetapi ternoda dengan cara yang tidak benar. Cara-cara yang tidak disukai siapapun yang sudah bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak, walau dengan alasan terpaksa sekalipun.

Kembali terduduk Amira di lantai, dengan bangku kayu berwarna kusam sebagai sandaran kedua tangan dan kepalanya. Setelah lelah menangis membuatnya tertidur, berharap terbangun di tempat yang berbeda, tempat yang lebih baik dari kamar jahanam ini. Kamar tidurnya di rumah Darmawan.

Menjelang tengah malam, Yusnia kembali ke tempat penyekapan. Setelah selesai menemui Amira, ia terlihat langsung masuk ke kamarnya. Hanya duduk terdiam dan merenung. Lalu Seperti tersadar,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status