Salju mulai menebal di pertengahan Desember dan sampai puncaknya di bulan Januari. Padang rumput yang luas sudah sempurna diselimuti salju.
Meskipun para kuda termasuk hewan yang paling tahan terhadap cuaca dingin, tapi biasanya justru para pekerja yang semakin enggan membawa kuda keluar istal. Cuma Jared yang terlihat tetap tidak keberatan untuk berkeliaran di cuaca yang sudah semakin membeku, menurutnya kuda-kuda tersebut tidak hanya cukup di beri tumpukan jerami kering, mereka perlu bergerak utuk terus bugar dan mempertahankan panas tubuhnya.
Mateo memperhatikan Jared yang sudah beraktifitas sejak pagi, seolah sama sekali tidak mengenal rasa dingin meskipun napasnya terlihat berkabut.
"Kubuatkan minuman panas untukmu!" Mateo mengangkat segelas coklat panas utuk dia tunjukkan pada
YUK JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN UNTUK MENDUKUNG CERITA INI
Anelies sangat pandai dalam urusan menyusup keluar rumah tanpa pernah ketahuan. Biasanya Jared akan menunggu dengan kuda tak jauh dari rumah utama untuk menjemput gadis muda itu dan Jared akan kembali mengantarkan Anelies pulang sebelum pagi. Sudah lewat satu bulan mereka berbuat seperti itu dan bibi Carolina pun tidak menaruh curiga sama sekali jika nona mudanya sering pergi ke pondok seorang Laki-laki. Sudah larut malam ketika Mateo baru ingat jika persediaan kayu bakarnya habis, padahal tadi siang dia sudah berpikir untuk mengambil kayu bakar dari pondok Jared. Mateo melihat kayu yang kemarin dia belahkan untuk pemuda itu masih cukup banyak karena sepertinya Jared jarang menghidupkan perapian di sepanjang musim dingin. Biasanya Jared memang hanya menghidupkan perapian jika sedang ada Anelies di pondoknya. Malam ini tidak turun bada
Malam hari di musim semi adalah waktu paling menyenangkan untuk saling berkumpul karena suhu udara yang sudah mulai hangat dan tidak terlalu kering, angin berhembus ringan sepanjang malam dengan jumlah oksigen lebih melimpah setelah musim dingin yang menyesakkan. Semua orang ikut duduk mengitari meja besar di beranda rumah utama, mereka menikmati berbagai hidangan yang dimasak spesial oleh Carolina. Putri pertama Mr. Clark berdiri di ujung meja untuk menyampaikan terimakasih kepada semua pekerja istal yang ikut hadir malam itu dan mengucapkan selamat ulang tahun untuk adik perempuannya Anelies. Anelies balas tersenyum ke pada semua orang dan ikut berterimakasih. Anelies hanya tidak terlalu berani menatap Jared yang duduk tak bergeming meskipun dia ikut bertepuk tangan seperti yang lain. Jadi awal musim semi ini ternyata usia Anelies baru genap enam belas tahun. Anelies memang terlihat l
Hari sudah menjelang sore, sudah saatnya Jared memasukkan semua kuda ke dalam istal. Pemuda itu baru melompat turun dari punggung kuda ketika Anelies menghampirinya. Sepertinya gadis itu sudah menunggunya dari tadi dan sedang menatapnya dengan cemas. "Maafkan aku." "Kau bohong padaku, Ane!" Sebenarnya Jared tidak ingin sepenuhnya menyalahkan Anelies, tapi hubungan mereka benar-benar tidak aman. Anelies masih di bawah umur, Jared bisa terlibat masalah hukum jika sampai ada yang tahu sudah sejauh apa hubungan mereka selama ini. "Kita harus menghentikan semua ini!" tegas Jared sambil mengikat tali kudanya ke pagar. "Aku tidak mau berpisah denganmu!" Anelies coba bersikeras.
Hari masih agak petang dan karena pondok Jared terletak paling jauh jadi dia baru menyadari keributan itu setelah ia mendengar suara sirine mobil polisi dan ambulan di halaman rumah utama.Jared langsung berlari tanpa sempat mengambil kuda di istal. Semua orang sudah bangun lebih dulu sejak mendengar teriakan Mara dan sekarang rumah utama semakin ramai dengan beberapa petugas berseragam yang memasang garis polisi."Apa yang terjadi?" napas Jared masih tersengal setelah berlari.Jared menepuk punggung Mateo yang berdiri di dekat anak tangga tapi sepertinya pria tua itu sedang tidak bisa bicara, tangannya gugup bergetar dan pucat. Tanpa membuang waktu Jared langsung menerobos masuk meskipun seorang petugas kepolisian sempat melarangnya.
Satu minggu setelah kepergian Anelies rasanya Mara masih tidak percaya jika adik perempuannya itu sudah tidak ada. Anelies dimakamkan di samping makam ibunya. Hampir setiap sore Mara pergi ke makam untuk berdoa semoga Anelies bahagia bertemu ibu mereka di surga. Anelies masih terlalu muda, rasanya memang tidak layak untuk pergi lebih dulu dari mereka semua. Tapi Mara yakin jika Tuhan pasti tahu seberat apa beban yang harus ditanggung gadis muda itu dan akan memaafkan. Suasana duka masih menyelimuti keluarga Clark, di tambah dengan keberadaan Veronika yang membuat Mara semakin tidak tahan berada di rumah. Ayahnya sudah tidak seperti dulu lagi sejak dia menikahi sahabat Mara sendiri. Padahal dalam situasi seperti ini siapa pun pasti sedang butuh orang terdekat untuk bersamanya, tapi keberadaan Veronika benar-benar sudah merenggangkan hubungan di antara mereka. Jika selama ini Mara masih m
"Lepas semuanya!" perintah petugas kepolosian yang baru saja membawa Jared ke dalam ruang pemeriksaan. Bukan cuma pakaian yang melekat di tubuh, tapi Jared juga harus melepas semua aksesoris yang dia pakai termasuk jam tangan dan satu-satunya cincin pemberian ibunya. Jared meletakkan semua barang yang baru dia lucuti ke atas meja metal persegi empat di depannya sementara beberapa petugas terus mengawasi. Status Jared yang semula hanya sebagai saksi nampaknya akan benar-benar segera ditetapkan sebagai tersangka jika benar alat bukti yang baru diserahkan keluarga Clark dapat dibuktikan. Jared sudah melepas seluruh pakaiannya dan merentangkan tangan untuk lanjut diperiksa. Jared hanya berdiri patuh mengabaikan ketelanjangan tubuhnya. Sebenarnya Jared juga tidak nyama meskipun semua yang berada di ruangan tersebut adalah laki-laki.
Seperti biasa Mara akan selalu bangun paling pagi sebelum yang lainnya tapi kali ini sepertinya dia terbangun karena mendengarkan suara seruling yang sedang di mainkan Mato Bizil. Keheningan pagi membuat irama dari seruling tradisional suku Indian itu terdengar jernih dan sempat membuat Mara merinding meskipun biasanya dia menyukainya. Mara diam sebentar untuk memperhatikan gelang penangkap mimpi yang tergantung di kepala ranjang kemudian meraihnya sebentar. Dia mengambil benda itu dan berniat untuk memindahkannya ke jendela karena bulu-bulunya akan lebih terlihat indah jika tertiup angin. Mara turun dari ranjang dan segera berjalan menghampiri jendela dengan langkah kaki telanjang. Semuanya masih hening dan sunyi, suara dari seruling Mato terdengar mendayu pilu seperti kesedihan nan dalam. Mara sangat terkejut karena begitu dia mendo
[Aku tahu pasti Mara yang menyuruhmu menjauhiku. Aku tidak marah, kita tinggal menunggu sampai kakakku pergi karena dia juga tidak akan betah tinggal di sini.] Dari pesan singkat yang ditulis Anelies, gadis itu sama sekali tidak terlihat sedang putus asa atau depresi bahkan masih bersemangat. Jadi mustahil jika Anelies kemudian tiba-tiba bunuh diri setelah menulis pesan seperti itu. Dari situ Jared langsung yakin jika 'Anelies tidak bunuh diri tapi dibunuh!' Jared kembali memperhatikan tulisan tangan Anelies pada kertas merah muda bermotif bintik-bintik hati yang masih berada di tangannya. Jared juga kembali memperhatikan daun jendela kamarnya. Jadi malam sebelum tragedi itu Anelies pergi ke pondok Jared untuk menyelipkan surat tersebut di daun jendela kamarnya. Artinya Anelies keluar di tengah malam karena Jared ingat bibi Caro
Anelies semakin menggigil dengan pakaian basah yang menempel di tubuhnya. Suhu ruangan di kamar itu semakin turun. Sepertinya Anelies juga sedang dibawa ke arah utara, entah akan diapakan lagi setelah ini, dia benar-benar tidak tahu nasibnya akan berujung seperti apa. Anelies pikir, jika Omar mengatakan dia akan diadili, seharusnya ia tidak dibawa ke utara tapi ke timur. Rasanya sangat aneh namun Anelies belum sempat memikirkannya, sekarang dia harus segera mengeringkan pakaian jika tidak mau benar-benar membeku. Anelies segera membuka pakain longgar basahnya untuk dia peras. Sama seperti kemarin, Anelies diberi pakaian wanita berpotongan longgar dengan warna serba hitam. Anelies baru akan memeras pakaian basah tersebut ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Anelies menjerit. "Oh Tuhan!" Kaget laki-laki itu tidak kalah syok melihat Anelies telanjang. "Apa yang kau lakukan!" Anelies segera melempar pakaian basahnya ke lantai dan menyambar seprai untuk menggulung tubuhnya yang s
Tuan Husain diberitakan meninggal akibat serangan jantung di rumah istri seniornya. Tidak ada yang tahu jika sebenarnya pemimpin besar itu ditemukan sedang dalam kondisi telanjang dan tertelungkup di kamar istri muda yang baru beberapa saat dia nikahi. Pangeran Serkan sengaja menyembunyikan fakta tersebut untuk melindungi reputasi keluarganya. Serkan adalah putra kedua dari istri senior Tuan Husain. Kakak laki-laki Serkan mengalami koma selama hampir dua puluh tahun dan cuma hidup karena berbagai alat penopang kehidupan yang terpasang di tubuhnya. Tuan Husain juga sudah memiliki dua istri muda, dia punya tiga putra dari istri keduanya dan dua putri dari istri ketiga. Setelah Tuan Husain meninggal otomatis Serkan yang mengantikan posisi ayahnya. Posisi yang sempat ditentang oleh paman-pamannya karena menganggap Serkan masih terlalu muda dan masih lajang di usianya yang ke dua puluh delapan tahun. Diam-diam Pangeran Serka terus menyelidiki kasus kematian ayahnya yang dia anggap tidak w
Setelah kembali disekap untuk dipindahkan dalam kondisi tangan serta mata terikat, kali ini Anelies mendapat kamar yang lebih layak. Anelies dimasukkan ke dalam kamar berukuran tiga kali tiga meter degan bilik toilet kecil dan ranjang seukuran tubuhnya. Paling tidak Anelies sudah tidak tidur di lantai dan ruangannya terang benderang. Ada jendela kaca bulat di dinding, satu-satunya akses dia bisa melihat keluar dan tahu pergantian hari.Anelies sedang dibawa dalam perjalanan mengunakan kapal pesiar besar, dia masih belum tahu akan dibawa ke mana. Seharusnya ini sudah hari ketiga jika Anelies tidak salah hitung sejak dia dipindahkan. Anelies belum pernah berada dalam pelayaran, dan sekarang dia agak mual, bahkan dia tidak berani mengintip ke luar karena takut melihat gelombang permukaan air."Jangan menyisakan makanan atau kami tidak akan memberimu makanan lagi!" seorang pengawal memasukkan makanan untuk Anelies dari lobang pintu.Anelies cuma memandangi makanan dalam piring logam bersek
PRANKKK!!!Terdengar suara pecahan gelas kaca yang jatuh ke lantai, Mara segera berlari menengok Jared."Ada apa?" kaget Mara melihat Jared telah menjatuhkan cangkir kopi yang baru dia buatkan."Aku hanya tidak sengaja menjatuhkannya," Jared Berbohong.Jared tidak mau Mara sampai tahu mengenai kilasan penglihatan yang baru muncul di kepalanya. Baru saja Jared melihat penglihatan Anelies yang gelap, benar-benar gelap tanpa cahaya hingga yang bisa Jared dengarkan cuma hembusan lemah dari napas anak gadisnya yang terkulai lemas. Anelies sedang dalam bahaya dan jared tidak mampu berbuat apa-apa untuk menjangkaunya."Biar kubuatkan lagi." Mara menyentuh bahu Jared agar tenang.Sebenarnya Mara juga tidak bodoh, Jared tidak akan setegang itu jika bukan karena baru melihat sesuatu. Yang membuat Mara semakin cemas adalah Jared yang tidak mau bercerita jujur, karena artinya bisa jauh lebih menakutkan bila Jared sampai pilih merahasiakannya sendiri."Istirahatlah jika kau capek." Mara mengelus ba
Anelies mendekat pelan-pelan untuk memastikan jika pria besar itu benar-benar sudah tidak bernapas dan Anelies kembali menyingkir ketakutan. Anelies baru saja membunuh, gadis muda itu sangat panik hingga yang bisa dia pikirkan cuma satu yaitu 'cara untuk kabur!' Anelies harus kabur sebelum ada yang tahu Tuan Husain sudah meninggal di kamarnya dengan posisi tertelungkup di atas ranjang dan sedang telanjang. Anelies menarik tirai jendela kemudian mengikatnya sambung menyambung untuk dia pakai turun dari lantai tiga. Kamar itu cukup tinggi, sangat mengerikan jika Anelies sampai terjatuh. Tapi Anelies sedang tidak punya pilihan, kematian pria kaya seperti Tuan Husain pasti akan segera membuat dunia ikut heboh. Yang harus Anelies lakukan sekarang adalah mencari tiang yang kuat untuk mengikat talinya. Anelies mengikat talinya ke kaki ranjan dan memastikan semua ikatannya sekali lagi. Anelies juga mengikat ujung talinya ke pinggang untuk berjaga-jaga jika dia terpeleset saat berpijak di d
Mara serta Jared masih berada di Hampton, jarak yang sebenarnya juga tidak terlalu jauh dari putri mereka. Tapi meskipun cuma berjarak sejengkal dan mungkin mereka saling berpapasan, bisa saja Jared atau Mara tidak mengenali Anelies dengan penampilan barunya. Apalagi sampai sejauh ini Anelies juga masih belum tahu jika dia punya keluarga kaya raya, punya ayah, punya ibu dan mereka semua sedang mencarinya."Apa kau masih belum mendapat informasi lagi mengenai putri kita?" Mara menghampiri Jared."Kita pasti menemukanya segera."Dari tadi Jared cuma terlihat duduk di dermaga memandang ke arah gulungan ombak yang berakhir landai ketika meraih pantai. Seperti itu pula perasaan mereka kali ini. Bergejolak seperti gelombang tapi berulang kali harus melandai hilang lagi seolah tanpa harapan."Kita harus tetap berhati-hati karena tidak boleh ada yang tahu jika putri kita selamat dari ledakan. Siapapun bisa ikut memburunya jika tahu Anelies masih hidup. Masih ada beberapa organisasi yang teta
"Aku tidak akan bisa mengeluarkan Antonio tanpa uang itu!" mohon Anelies pada kedua pria kulit hitam yang mengambil semua uangnya."Mereka pasti akan memberimu lagi. Pergi dan minta lagi pada Madam Lexsis!"Anelies dilepaskan dengan didorong kasar sampai terjungkal di lantai dan lututnya perih. Anelies benar-benar ingin membasmi manusia-manusia seperti mereka."Cepat pergi sebelum kami berubah pikiran!"Anelies juga sangat takut karena kedua pria kulit hitam itu jelas bisa berbuat keji padanya. Anelies benar-benar sedang tidak bisa menolong dirinya sendiri apa lagi Antonio. Anelies cuma bisa buru-buru kabur selagi ada kesempatan. Anelies berlari di lorong sepi dengan setengah terpincang-pincang dan berurai air mata karena semua kebodohannya. Sekarang Anelies tidak tahu kemana lagi harus mendapatkan uang lima puluh ribu dolar. Akhirnya Anelies kembali ke klub dan langsung melihat Pablo yang menyeringai ke arahnya. Anelies tidak ingin menemui pria jelek itu lagi, tapi dia tidak punya
"Lepaskan!" Anelies memukul-mukul lengan Pablo yang kaku seperti besi agar melepaskan cengkeraman di lehernya. "Aku tidak bisa bernapas!"Napas Anelies mulai tersendat dengan tangan besar Pablo Morez yang justru makin mencengkeramnya."Apa sekarang kau takut!" Desis Pablo tepat di depan wajah Anelies. Pria itu benar-benar jelek, bukan sekedar fisiknya tapi juga perangainya."Kau harus tahu diri di tempat ini!""Lepaskan aku, pengecut!"Banyak yang melihat Anelies ditekan ke atas meja tapi tidak ada satupun yang berani menolongnya jika sudah berurusan dengan Pablo Morez. Sebelum bekerja sebagai pengawal kepercayaan Madam Lexsis, Pablo sudah pernah beberapa kali keluar masuk penjara karena kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Dia juga pernah menjadi pegulat liar, dan masih bisa dilihat berbagai bekas sayatan di bagian wajah serta lengannya yang di penuhi tato seram."Pemuda sialan itu tidak akan bisa menolongmu lagi!"Anelies semakin yakin jika Pablo yang telah bermain kotor di belakang Mad
Setelah George Loghan musnah Jeremy dan Brandon ingin melacak semua organisasi yang tersisa agar tidak kembali tumbuh dengan ideologi yang sama. Mereka adalah orang-orang yang ingin kembali membangkitkan kejayaan monarki, dan sangat mengimani George Loghan hingga seperti dewa mereka. Setelah George tidak ada tentu kiblat mereka akan mengarah pada putra yang telah dipersiapkan oleh George sebagai pemimpin mereka. Jared Landon adalah target yang sempurna, dia mutan yang kuat dan bisa sangat tidak terkendali. "Selama putri dari Jared belum ditemukan, kita semua harus waspada karena siapapun bisa memanfaatkan gadis itu untuk mengendalikan adik laki-lakiku!" Mereka semua sedang melacak keberadaan gadis berambut merah, mungkin anak buah George telah mengira jika gadis itu sudah ikut tewas bersama Georgen dalam ledakan yang menjadikannya debu, tapi Jared jelas tahu jika putrinya masih selamat dan mereka harus segera menemukannya sebelum yang lain tahu jika Anelies masih hidup dan akan ikut