Tuan Sang terpental hingga ke lantai kepalanya terbentur dan berdarah, tendangan itu sangat keras, tepat sasaran, membuat Tuan Sang, tidak bisa mengelaknya.
"Dasar, keparat!" ucap presdir Eric.
Sembari menatap kearah Tuan Sang, dengan tatapan mengerikan.
"Sialan, siapa kamu, jangan ikut campur dengan urusanku, apa kamu tidak tahu siapa saya, hah," teriak Tuan Sang marah, tanpa melihat si pemukul itu.
Presdir Eric hanya berdiri melihat Tuan Sang, yang tergeletak di lantai, dengan tatapan mengerikan, iya hanya memberikan tatapan tajam, pada Tuan Sang yang masih tergeletak di lantai itu.
"Aku beri kamu pelajaran," ucap Tuan Sang dengan kesal.
Kemudian Tuan Sang berbalik badan dan ingin sekali melihat siapa yang punya nyali untuk memukulnya itu.
Kemudian Tuan Sang berbalik nampak begitu terkejut, seseorang berbadan tinggi dan kekar yaitu Presdir Eric, tiba-tiba menatapnya dengan tatapan mengerikan.Iyah, tatapan yang begitu mengerikan, hingga memancarkan aura, seperti ingin membunuh orang.
"Pres..Pres..Presdir Ericsson," ucap Tuan Sang terbara-bata, dan langsung ketakutan saat itu.
Melihat Presdir Ericsson adalah orang yang menendang kepalanya dengan kasar.
"Dia..dia.. Kenapa dia.. bisa menjadi wanita Ericsson. jika itu benar, habislah aku," gumam Tuan Sang dalam hatinya ketakutan.
"Maafkan saya presdir Eric saya yang salah, mohon kemurahan hati anda untuk memaafkan saya, saya benar-benar tidak tahu kalau wanita ini adalah wanita Presdir Eric Tolong ampuni saya, Presdir Eric," ucap Tuan Sang.
Memohon maaf sesegera mungkin, sambil berlutut di bawah, kaki Ericsson.
"Cepat pergi dari sini!..." Jawab Presdir Eric yang dingin dan tak mengubris apa yang di katakan Tuan Sang.
"Ba..baik, Tuan," ucap Tuan Sang ketakutan. Seluruh tubuhnya mulai berkeringat.
"Cepat pergi atau aku tidak akan sungkan lagi," ucap Presdir Ericsson.
Sembari melirik dengan tatapan tajam, melihat Tuan Sang yang masih berlutut dibawah, kakinya.
Kemudian Tuan Sang langsung bangun, dan beranjak dari posisinya hingga lari terbirit-birit seperti telah melihat hantu dan meninggalkan tempat itu sesegera mungkin.
Jika tidak, Tuan Sang, mungkin tidak akan sanggup melihat apa yg akan terjadi jika ia tidak segera pergi dari tempat itu.
Kini tinggal Nella dan Ericsson disini, Nella sangat ketakutan badannya jadi begitu lemah, kemudian Nella pun jatuh terduduk di lantai.
Tatapannya jadi kosong seketika, serta pakaian yang dikenakannya pun berantakan tak karuan lagi, bahkan rambutnya pun sudah acak-acakan, berantakan tak karuan.
Melihat Nella yang seperti itu, Presdir Eric langsung berjalan menghampiri Nella tanpa berkata apa pun, langkah kakinya mulai berhenti, jika Presdir Eric sudah berada didepan Nella, lalu ia melepaskan jas nya yang dilengkapnya, kemudian menutupi tubuh Nella, dengan jas nya.
Disaat Nella masih shock dengan kejadian yang baru saja dialaminya, Ericsson langsung mengendongnya.
Nella hanya diam, tidak berkata apa-apa, tubuhnya menjadi lemas, saat kejadian itu dan terlebih lagi, sangat terkejut, ternyata orang yang menolongnya adalah Presdir Ericsson.
Sungguh membuat Nella membisu seribu kata.
Kemudian Nella merasa ada yang aneh dengan dirinya, tubuh Nella terasa panas, dan merasa seperti kesakitan.
kemudian Nella berpikir keras, apakah minuman yang disodorkan oleh Tuan Sang sudah di beri obat jika itu benar, Nella benar-benar merasa khawatir."Panas..panas.."Ucap Nella saat ia masih di gendong oleh Presdir Eric sambil menutup matanya.
"Sial,...." Apa dia telah di beri obat oleh si tua sialan itu," ucap Eric lirih.
Sambil melihat raut wajah Nella, nampak memerah.
"Siapkan mobil cepat," perintah Presdir Ericsson.
Menelpon bawahannya agar segera menyiapkan mobil untuknya.
Dan beberapa menit kemudian...
"Tuan, mobilnya sudah siap," ucap sopir Eric.
Dengan hormat, sembari membukakan pintu mobil untuknya, kemudian Ericsson yang mengendong Nella itu langsung masuk kedalam mobil.
"Kembali kerumah," kata Ericsson pada sang supir.
"Baik Tuan," jawab Pak supir.
Kemudian langsung menyetir mobilnya dengan cepat, kembali dikediaman Eric.
"Panas,..."Racau Nella.
Setengah sadar, dengan menarik dasi yang dikenakan Presdir Eric, Presdir Eric nampak terkejut, melihat Nella yang berinisiatif duluan untuk menggodanya.
Nella tak berhenti menggoda Ericsson didalam mobil karena efek obat yang diberikan oleh Tuan Sang belum menghilang darinya.
Wajah Ericsson tiba-tiba memerah, saat Nella terus menerus melakukan hal itu didalam mobil.
"Hey, agak cepat!" Ericsson memerintah supirnya agar melaju lebih cepat lagi agar segera sampai dirumahnya.
"Baik Tuan," jawab sang supir
Agar menambah lagi kecepatanya. Dan akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga Ericsson.
Tepatnya di kamar tidur Eric, Presdir Eric menggendong Nella sampai ke kamarnya. Kemudian ia meletakkan Nella di ranjang terlihat jelas, Nella sedang merasa tidak nyaman, seperti kepanasan.
Walau dalam ruangan itu ac sudah sangat dingin.
"Yahh, perasaan seperti sungguh sangat tidak enak," gumam Ericsson dalam hatinya.
"Tolong aku.."Ucap Nella semakin melemas.
Pandangannya pun semakin memburam.
"Aahh,.. Tidak, tidak, aku ini pria sejati tidak akan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan seperti ini," gumam presdir Eric lirih.
Sembari memalingkan wajahnya yang saat ini sedang memerah melihat kondisi Nella yang seperti itu.
Setelah itu, Presdir Eric membawa Nella ke kamar mandi, disitu Nella diletakkan pada bathtub, yang begitu besar. Kemudian presdir Eric menyalakan air, dan menyiram air dingin di seluruh tubuh Nella, terlihat Nella semakin membaik.
Dalam hati, Ericsson berkata, obat yang di berikan oleh si tua brengsek itu tidak sebanyak yang paman keduaku berikan, kemudian Presdir Eric menatap wajah Nella, lalu ia menggamati wajah nella, Presdir Eric yang bru saja mengamati wajah Nella itu, menelan ludah nya sendiri.
Nella terlihat sangat cantik, jika di lihat dari dekat, tiba-tiba jantung Presdir Eric berdetak dengan cepat ternyata ia baru sadar, kalau wanita yang di depannya saat ini sangat lah cantik, bibirnya yang lembab seperti madu dan berwarna pink terlihat sangat menggoda.
Kemudian presdir memalingkan wajahnya sejenak dan berbalik lalu ia pergi meninggalkan kamar mandi itu dan membiarkan Nella seorang diri.
Setelah itu presdir turun ke bawah ia memanggil salah satu pelayannya, dan menyuruh pelayan itu untuk menggantikan pakaian Nella sesegera mungkin.
"Belikan baju untuk wanita di atas, serta gantikan baju untuk nya setelah itu papah dia sampai ke atas ranjangku," ucap Presdir Eric memberi perintah pada pelayannya.
"Baik Tuan," jawab kedua pelayan itu bersamaan.
Setelah itu memesankan baju satu set untuk Nella, dengan pengiriman yang paling cepat dan menggantarkan dikediaman Eric saat ini juga.
Setelah beberapa jam kemudian,..
Baju yang di pesan sudah datang, dua pelayan wanita itu pun segera naik keatas untuk menjalankan perintah dari Tuan Ericnya.
sesampainya di kamar mandi,....
"Waahh,.. Nona ini bener-benar cantik ya," ucap salah satu pelayan saat melihat wajah Nella dari dekat.
"Benar, dia benar-benar sangat cantik," jawab pelayan satu nya sembari tersenyum.
Mengagumi kecantikan Nella, kemudian pelayan itu menggantikan pakaian Nella.
Yang basah kuyup setelah selesai mereka menggantikan pakaiannya mereka berdua pun memapah Nella ke ranjang presdir Ericsson.Tubuh Nella sangat dingin, terlihat jelas iya sangat lemas tak lama kemudian para pelayan baru saja selesai memapah Nella tiba-tiba Presdir Ericsson kembali ke kamarnya.
"Tuan kami Sudah menyelesaikan seperti yang anda minta," ucap kedua pelayan itu secara bersamaan.
Sembari menundukkan kepala di hadapan Tuannya.
Presdir Eric hanya memberikan isyarat tangan, menyuruh para pelayan keluar dari dalam kamarnya.Kemudian para pelayan pun langsung mengerti apa yang di maksud Tuannya itu dan langsung bergegas pergi.
"Kak Rangga, Kak Rangga, aku mencintaimu ku mohon jangan tinggalkan aku sendirian lagi," gumam Nella menggigau nama Rangga saat iya, tak sadarkan diri.
Presdir Ericsson Terdiam sejenak....
"Ooohhh,... Mengingau ya, beraninya kau menyebut pria lain dihadapan ku, saat kau melakukannya bersamaku," ucap Presdir Eric lirih.
Lalu Presdir Ericsson langsung..
BERSAMBUNG,......
Keesokan paginya, suara ponsel Nella berdering terus menerus, Nella terbangun karena suara ponselnya itu. Pantulan sinar matahari mulai menyinari dirinya. Seketika itu Nella tersadar dia tidak ada dirumahnya atau, pesta jamuan. Kamar yang mewah membuat Nella terpana sekaligus takjub."Dimana aku, aduhh..kepala ku pusing," gumam Nella lirih sembari memegang kepalanya yang masih terasa pusing.Nella terkejut ketika melihat dirinya sudah berganti baju dengan sendirinya, kemudian Nella mengingat kejadian kemarin malam, Nella mengingat kembali apa yang terjadi kemarin malam."Kemarin saat aku baru selesai dari kamar mandi, aku bertemu dengan seorang Pak tua brengsek, kemudian aku disuruh minum-minuman yang dibawanya secara paksa, lalu jika tidak salah ingat, Presdir Eric. Oohh iya dia menolongku, astaga apa aku sudah melakukan hal yang tidak senonoh, kemarin malam hingga aku, sudah berganti baju dengan sendirinya. Kenapa aku sedikit melupakan yang terjadi
Di kediaman keluarga Eric , tepatnya diruang makan, setelah Nella berganti baju, dan turun menuju meja makan, untuk sarapan sebelum pergi. Dan itu sesuai yang di perintahkan oleh Presdir Eric, Nella turun tanpa mengenakan alas kaki dan mengenakan gaun yang cantik. Seperti tuan putri. Rambut yang panjang teruri sehingga Nella begitu terlihat cantik dan anggun ketika berjalan menuruni tangga."ganti baju saja lama sekali cepat kemari dan makanlah," ucap Presdir Eric yang bosan menunggu Nella begitu lama saat berganti baju."Emmm,... Iya maaf," ucap Nella sembari duduk dimeja makan yang menghadap kearah Presdir Ericsson."Kenapa duduk disitu, kemari duduk disampingku," ucap Presdir Ericsson."Ahh,...Ee..ooo.. Tidak usah duduk disini saja sudah enak kok," jawab Nella spontan yang menolak presdir Eric yang memintanya duduk disampingnya."Aku bilang kamu duduk disampingku, aku tidak suka mengulang perkataan yang sama," ucap presdir Ericsson,
Keesokan harinya.....Sarapanlah dahulu sebelum berangkat bekerja, sambil mengenakan sepatu kerjanya."Memangnya kamu sudah masak, hari ini aku bangun kesiangan jadi tidak sempat masak," Teriak Reni dari dalam kamar mandi."Tentu saja sudah, aku memasak banyak makanan tadi dan aku bangun sangat pagi hanya untuk bisa memasak sarapan kita berdua, aku sudah makan duluan tadi, aku sekarang sudah selesai. Reni kamu jangan lupa makan dulu ya sebelum berangkat kerja. Aku berangkat dulu ya,,.. Byee..." Pamit Nella terburu-buru yang baru saja selesai mengenakan sepatunya dan segera keluar rumah."Iya,,iya,,iya,, hati-hati dijalan," sahut Reni dari dalam kamar mandi dengan suara keras.Hari ini adalah hari pertama Nella berangkat kerja Nella sangat bersemangat, ia bangun pagi-pagi sekali agar cepat sampai diperusahaan lebih awal, bagaimana tidak Kak Rangga akan menjemputnya hari ini suasana hatinya sangatlah senang, ketika orang yang ia sukai datang un
Keesokan harinya di bandara kota ZX Rangga tak pergi keseriusan pagi pagi. Rangga sempat berkata jadwal terbangnya ke inggris pukul satu siang nanti, jadi Nella menyempatkan makan siangnya pergi ke bandara untuk menemui Rangga, Nella merasa takut pria itu tidak akan kembali lagi. Ya seperti kejadian lalu, tak sempat melihatnya pergi. Jadi kali ini Nella menyempatkan untuk mengantar Rangga ke inggris."Aku sudah di bandara, aku ingin mengantar Kak Rangga, balas chat ku ya Kak jika sudah sampai di bandara." Begitulah sekiranya isi pesan yang kirimkan ke Rangga."Iya sebentar lagi aku sampai di bandara."Isi balasan dari Rangga, setelah beberapa menit Nella mengirimkan sebuah pesan padanya."Baiklah aku akan menunggu Kakak," jawab Nella membalas pesan dari Rangga.15 menit kemudian,....."Nella,..."Panggil Rangga dari kejauhan tempat Nella berdiri.Nella yang mendengar suara yang tak asing itu menoleh, mendengar panggilan seseorang. Dari k
"Baiklah Pak Thore, saya penerima tawaran saya sebagai perwakilan NJM grup saya akan berusaha semaksimal mungkin dan bekerja keras untuk mendapatkan pulau swiss itu," ucap Nella penuh tekad untuk mendapatkan projek itu."Sangat bagus sekali anda menyetujuinya Nona Nella, sakarang apa anda punya rencana untuk mengahadapi perusahaan Lars Magnus Ericsson," ucap Pak Thore pada Nella dan sambil mengambil sebuah kertas putih."Hhmm, saya belum memikirkannya Pak?""Kalau begitu ambil ini, gunakan kartu ini sebagai koneksi sebagai asisten spesial direktur Eric dan kamu harus bisa menghubunginya," ucap Pak Thore sambil memberikan kartu nama asisten spesial dari Direktur Ericsson."Jhordy,...."Ucap Nella dalam hatinya.Melihat kartu nama milik Jhordy, iya teman baik Direktur Eric."Nella saya percaya pada anda," ucap Thore, melihat wajahnya yang serius sambil jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja perlahan-lahan."Aahh,
Beberapa jam kemudian,.... Mereka sampai dirumah itu kali ini Nella tidak dibawa kerumah Presdir Eric yang lama. Namun Nella dibawa ke villa milik pribadi Presdir Eric yaitu Villa Rose gold yang sama besarnya dengan rumah pribadi milik Eric. Villa ini lokasinya sedikit terpencil dan jauh dari keramaian maka jelas saja yang berada di daerah terpencil itu. Iya mungkin saja keindahan di villa ini tak terlihat begitu jelas saat malam hari. Meski begitu bangunan villa rose gold ini sangat besar, mewah dan begitu elegan, walau dimalam hari villa rose gold sepertinya memancarkan aura keindahan sendiri. Villa itu sangatlah luas melewati gerbang pintu saja harus menempuh beberapa menit mengunakan mobil. Villa ini sengaja dirancang khusus untuk seseorang saat sampai didalamnya, villa rose gold tak kalah mewahnya dengan bagian luar justru bagian dalam terlihat lebih mewah lagi. Barang-barang yang ada didalamnya pun mahal dan antik villa ini seperti mimpi
Di perusahaan NJM grup tepat pukul 08.00 pagi. "Sial ini semua gara-gara Presdir Eric yang brengsek, bisa-bisanya dia melakukannya lagi di pagi hari. Pria yang begitu dingin kenapa jadi sangat mesuman," gumam Nella dalam hati. Saat hendak masuk kedalam ruang desainner. "Huh, Presdir tidak setuju membuat kesepakatan diam-diam. Malah aku sendiri yang menjadi korban, hah, sial banget sih aku," tambah Nella yang berbicara pada dirinya sendiri. Rasanya Nella ingin berteriak sekuat-kuatnya. "Tidak mau melakukan nepotisme, ronde pertama saja sudah kalah telak," lagi-lagi Nella mengerutu sendiri. Nella berjalan sambil berpenggangan tembok, karena ulah Eric semalaman. Dooorr,... Tiba-tiba dari belakang seseorang mengagetkan Nella. "Rina,..." teriak Nella yang terkejut. "Nella pacar kamu ganas banget sih, sampe-sampe kamu untuk berjalan saja sulit. Pacarmu itu harusnya belajar lebih lembut sedikit," ucap Rina yang menggoda Nella.
Setelah membahas tentang proyek itu, Nella langsung keluar ruangan menuju ruang kerjanya, diluar ruangan Manager banyak karyawan yang memandang Nella dengan sinis, serta berbisik-bisik satu sama lain untuk mengkritik dirinya, hal seperti ini sudah biasa bagi Nella, karena hampir setiap hari Nella menjadi buah bibir di kantor itu. Banyak karyawan yang iri dengannya sehingga Nella lah jadi bahan pergunjingan bagi mereka. Semua ini dikarenakan Nella yang baru saja masuk perusahaan itu beberapa hari yang lalu. Bahkan Nella pun sempat diangkat menjadi sekretaris pribadi presdir Rangga, dan saat presdir Rangga pergi ke inggris Nella tiba-tiba langsung dipindahkan kebagian desainner, bahkan iya pun diangkat di tingkat tinggi yakni desainner tingkat satu. Kerena itulah banyak yang iri terhadapnya. "Lihatlah dia, bisa-bisanya Manager desain memilihnya sebagai perwakilan presentasi perusahaan kita, untuk proyek Lars Magnus Ericsson memangnya apa sih hebatnya dia," ucap s
"Tuan kita sudah sampai," ucap Sang supir yang membuat Eric langsung menghentikan permainannya, dan terlihat jelas rasa kecewa dan kesal diwajah Eric.Permainannya yang sebentar lagi akan tuntas namun terhenti, Nella yang tahu ia memilih diam, ia tidak ingin menambah masalah, apalagi Presdir Eric terlihat jelas jika ia sedang marah dan kesal.Setelah Mereka merapikan kembali pakaiannya masing-masing lalu mereka turun dari mobil. Eric masih menunjukan wajah kesalnya, dan Nella pun hanya mengikutinya saja dan melangkah masuk kedalam hotel yang sangat mewah dan megah, disinilah Presdir Eric adalah tamu vvip, dan Hotel mewah ini sangat prevasi, dan menjaga rahasia pelanggannya, dihotel ini ada sebuah tempat rahasia yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang memiliki wewenang dan ia adalah tamu vvip.Saat akan memasuki ruangan itu ada seorang penjaga yang selalu memeriksa tamunya, termasuk Eric.Diruangan itu akan diadakan acara pelelangan dan acara itu hanya diadakan setahun sekali."M
Nella keluar ruangan ganti dan berjalan kearah Presdir Eric dengan sangat anggun, ia mengenakan gaun berwarna merah ia terlihat begitu cantik, sedangkan Presdir Eric yang menunggu Nella seketika melihat langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Nella terlihat bak bidadari yang tiada duanya yang kirim malaikat hanya untuk Presdir seorang, pakaian yang dikenakan sangatlah cocok, sesuai dengan postur tubuhnya yang ramping, berkulit putih, serta cantik yang natural. "Hhmm, ganti dengan yang lain." "Apa! bukannya dia sendiri yang memintaku mengenakan gaun ini, bukankah gaun ini menurutku gaun yang paling bagus, ah, kenapa disuruh ganti lagi, mana gaun ini sangat berat bahkan untuk mengenakan saja butuh waktu 30 menit," gerutu Nella dengan cemberut dan menunjukan wajah masam. "Baik Tuan, kami akan menunjukan gaun yang lain," ucap pelayan itu. Setelah itu lima pelayan tadi yang melayani Nella untuk berganti baju kini melakukan hal yang sama, gaun y
Setelah Pak Manager berkata semua karyawan tersebut membubarkan diri, dan melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Termasuk Nella dan Rina, setelah keributan tadi Rina mengantarkan Nella sampai ke ruangannya."Hahaha, kucing kecilku yang imut ternyata kalau marah bisa menjadi singa ternyata," ucap Nella sambil menatap wajah Rina yang terlihat kesal itu."Hah, salah siapa? Aku kan membantumu tapi kenapa kamu ngatain aku singa menyebalkan," ucap Rina sambil memanyunkan bibirnya."Hahaha, aku kan cuma bercanda Rin, gitu aja manyun, nanti kamu cepat keriput loh hahaha," ucap Nella menghibur"Pokoknya kamu itu nyebelin," sahut Rina."Sudah-sudah ah, jangan cemberut lagi, terima kasih temanku yang baik, Rina memang yang paling cantik, baik hati dan tidak sombong," ucap Nella mendekati Rina sambil mencubit kedua pipinya dengan gemas."Aduh aduh aduh sakit tahu, Kamu itu ya kebiasaan deh sukanya mencubit pipi aku nanti tambah tembem tahu," teriak Rin
Setelah membahas tentang proyek itu, Nella langsung keluar ruangan menuju ruang kerjanya, diluar ruangan Manager banyak karyawan yang memandang Nella dengan sinis, serta berbisik-bisik satu sama lain untuk mengkritik dirinya, hal seperti ini sudah biasa bagi Nella, karena hampir setiap hari Nella menjadi buah bibir di kantor itu. Banyak karyawan yang iri dengannya sehingga Nella lah jadi bahan pergunjingan bagi mereka. Semua ini dikarenakan Nella yang baru saja masuk perusahaan itu beberapa hari yang lalu. Bahkan Nella pun sempat diangkat menjadi sekretaris pribadi presdir Rangga, dan saat presdir Rangga pergi ke inggris Nella tiba-tiba langsung dipindahkan kebagian desainner, bahkan iya pun diangkat di tingkat tinggi yakni desainner tingkat satu. Kerena itulah banyak yang iri terhadapnya. "Lihatlah dia, bisa-bisanya Manager desain memilihnya sebagai perwakilan presentasi perusahaan kita, untuk proyek Lars Magnus Ericsson memangnya apa sih hebatnya dia," ucap s
Di perusahaan NJM grup tepat pukul 08.00 pagi. "Sial ini semua gara-gara Presdir Eric yang brengsek, bisa-bisanya dia melakukannya lagi di pagi hari. Pria yang begitu dingin kenapa jadi sangat mesuman," gumam Nella dalam hati. Saat hendak masuk kedalam ruang desainner. "Huh, Presdir tidak setuju membuat kesepakatan diam-diam. Malah aku sendiri yang menjadi korban, hah, sial banget sih aku," tambah Nella yang berbicara pada dirinya sendiri. Rasanya Nella ingin berteriak sekuat-kuatnya. "Tidak mau melakukan nepotisme, ronde pertama saja sudah kalah telak," lagi-lagi Nella mengerutu sendiri. Nella berjalan sambil berpenggangan tembok, karena ulah Eric semalaman. Dooorr,... Tiba-tiba dari belakang seseorang mengagetkan Nella. "Rina,..." teriak Nella yang terkejut. "Nella pacar kamu ganas banget sih, sampe-sampe kamu untuk berjalan saja sulit. Pacarmu itu harusnya belajar lebih lembut sedikit," ucap Rina yang menggoda Nella.
Beberapa jam kemudian,.... Mereka sampai dirumah itu kali ini Nella tidak dibawa kerumah Presdir Eric yang lama. Namun Nella dibawa ke villa milik pribadi Presdir Eric yaitu Villa Rose gold yang sama besarnya dengan rumah pribadi milik Eric. Villa ini lokasinya sedikit terpencil dan jauh dari keramaian maka jelas saja yang berada di daerah terpencil itu. Iya mungkin saja keindahan di villa ini tak terlihat begitu jelas saat malam hari. Meski begitu bangunan villa rose gold ini sangat besar, mewah dan begitu elegan, walau dimalam hari villa rose gold sepertinya memancarkan aura keindahan sendiri. Villa itu sangatlah luas melewati gerbang pintu saja harus menempuh beberapa menit mengunakan mobil. Villa ini sengaja dirancang khusus untuk seseorang saat sampai didalamnya, villa rose gold tak kalah mewahnya dengan bagian luar justru bagian dalam terlihat lebih mewah lagi. Barang-barang yang ada didalamnya pun mahal dan antik villa ini seperti mimpi
"Baiklah Pak Thore, saya penerima tawaran saya sebagai perwakilan NJM grup saya akan berusaha semaksimal mungkin dan bekerja keras untuk mendapatkan pulau swiss itu," ucap Nella penuh tekad untuk mendapatkan projek itu."Sangat bagus sekali anda menyetujuinya Nona Nella, sakarang apa anda punya rencana untuk mengahadapi perusahaan Lars Magnus Ericsson," ucap Pak Thore pada Nella dan sambil mengambil sebuah kertas putih."Hhmm, saya belum memikirkannya Pak?""Kalau begitu ambil ini, gunakan kartu ini sebagai koneksi sebagai asisten spesial direktur Eric dan kamu harus bisa menghubunginya," ucap Pak Thore sambil memberikan kartu nama asisten spesial dari Direktur Ericsson."Jhordy,...."Ucap Nella dalam hatinya.Melihat kartu nama milik Jhordy, iya teman baik Direktur Eric."Nella saya percaya pada anda," ucap Thore, melihat wajahnya yang serius sambil jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja perlahan-lahan."Aahh,
Keesokan harinya di bandara kota ZX Rangga tak pergi keseriusan pagi pagi. Rangga sempat berkata jadwal terbangnya ke inggris pukul satu siang nanti, jadi Nella menyempatkan makan siangnya pergi ke bandara untuk menemui Rangga, Nella merasa takut pria itu tidak akan kembali lagi. Ya seperti kejadian lalu, tak sempat melihatnya pergi. Jadi kali ini Nella menyempatkan untuk mengantar Rangga ke inggris."Aku sudah di bandara, aku ingin mengantar Kak Rangga, balas chat ku ya Kak jika sudah sampai di bandara." Begitulah sekiranya isi pesan yang kirimkan ke Rangga."Iya sebentar lagi aku sampai di bandara."Isi balasan dari Rangga, setelah beberapa menit Nella mengirimkan sebuah pesan padanya."Baiklah aku akan menunggu Kakak," jawab Nella membalas pesan dari Rangga.15 menit kemudian,....."Nella,..."Panggil Rangga dari kejauhan tempat Nella berdiri.Nella yang mendengar suara yang tak asing itu menoleh, mendengar panggilan seseorang. Dari k
Keesokan harinya.....Sarapanlah dahulu sebelum berangkat bekerja, sambil mengenakan sepatu kerjanya."Memangnya kamu sudah masak, hari ini aku bangun kesiangan jadi tidak sempat masak," Teriak Reni dari dalam kamar mandi."Tentu saja sudah, aku memasak banyak makanan tadi dan aku bangun sangat pagi hanya untuk bisa memasak sarapan kita berdua, aku sudah makan duluan tadi, aku sekarang sudah selesai. Reni kamu jangan lupa makan dulu ya sebelum berangkat kerja. Aku berangkat dulu ya,,.. Byee..." Pamit Nella terburu-buru yang baru saja selesai mengenakan sepatunya dan segera keluar rumah."Iya,,iya,,iya,, hati-hati dijalan," sahut Reni dari dalam kamar mandi dengan suara keras.Hari ini adalah hari pertama Nella berangkat kerja Nella sangat bersemangat, ia bangun pagi-pagi sekali agar cepat sampai diperusahaan lebih awal, bagaimana tidak Kak Rangga akan menjemputnya hari ini suasana hatinya sangatlah senang, ketika orang yang ia sukai datang un