Apakah hanya Intan yang berusaha menggoda Reno? Apakah Reno terjebak dalam pusaran hasrat yang dibuat Marion si wanita penggoda lainnya? Yuk tetap semangat membaca ceritaku ini.
Flora bangun pagi-pagi , Reno akan berangkat ke Jakarta, ia menyiapkan sarapan pagi buat Reno, sandwich berisi omelet, keju , daging asap , tomat dan saus mayoneise. Kopi hitam tanpa gula.Melihat Reno keluar kamar, Flora melempar senyum, Reno menghampirinya, memeluknya kemudian mengecup kening Flora,” Terima kasih selamat, kamu s*ksi banget, simpan itu sampai aku kembali.” “Kita lakukan lagi?”tanya Flora memasang wajah menggoda. “Hum, I like it.” Kata Reno. “Kamu menyukai yang semalam kubuat?” tanya Flora. “No, sadwichnya aku suka sekali,” jawab Reno menggoda Flora. “Oh, “ kata Flora dengan wajah cememberut. “Dua-duanya aku suka, semalam dan sandwich ini,” kata Reno. “Good morning dad !” terdengar suara Ami dan Dean. “Good morning my sweat heart.” Balas Reno. Ami dan Dean langsung duduk ,makan sarapanmereka, menu yang sama . Kalau Reno ditemani kopi hitam pahit, Ami dan Dean, susu dan juice apel. Setelah sarapan mereka memeluk dan mencium Reno, “We went to school.” Kata Ami
Flora bangun dengan perasaan gelisah, semalam dia menunggu telepon dari Reno tapi tidak ada satupun dering khusus yang keluar dari ponselnya, akhirnya dia terlambat bangun setelah subuh matanya baru dapat terpejam. Dengan langkah gontai dia keluar kamar, menuju meja makan untuk sarapan, Dean dan Ami sudah ke sekolah, batinnya. Asdara menghampirinya,”I got this in Mr. Reno’s trouser pocket,” katanya mengangsur kepadaku struk pembayaran. “Thankyou,” kataku melihat struk yang sudah lecek, nama restoran di Bangkok tercantum di dalamnya. Nominalnya terbilang besar .Kulihat tanggal dan jamnya, mengecek nomor kartu debitnya adalah nomor kartu debit Reno. “Hum, mungkin Reno menjamu rekan bisnis di Bangkok,” batinku dan menyelipkannya di bawah vas bunga. Biasanya kalau mengadakan fine dining dengan klien, Reno menyimpan billnya dan meminta ganti ke kantornya. Kenapa struknya saja yang ada, mana bill nya biasanya Krishna yang menanganinya, bukankah dia pergi ke Bangkok bersama Krishna, bat
Malam, Flora, Dean dan Ami menunggu telepon dari Reno. Jam menunjukkan jam Sembilan malam, waktunya Dean dan Ami tidur. Dengan kecewa, Dean dan Ami meninggalkan kamar tidur orangtuanya masuk ke kamarnya masing-masing.Ponsel Flora berdeting, tanda ada pesan yang masuk.My husband : Honey, maaf saya tidak bisa nelpon. Mungkin saya tidak jadi pulang lusa. Besok saya harus terbang ke Bangkok, cabang di Bangkok ada masalah. Saya harus tiba di sana secepatnya. I’am sorry and love you.Flora menatap ponselnya, ingin menelpon Krishna , waktunya tidak tepat, waktu Krishna dan Mirna sudah di tempat tidur. Teringat wanita yang bernama Marion, penyanyi s*ksi dari negara gajah. Flora menghembuskan napasnya, membalas pesannya.Flora : Does not matter. Sebagai isteri saya mengerti dan akan setia menunggumu.I love you and I miss you so much.My Husband : Sure honey. Saya akan mengabarimu jika pulang agar kamu siap-siap menyambutku. Kita buat long play. I love you more, more and more. I miss you so mu
Flashback sebelum terjadi pertengkaran Reno dengan Flora. Ketika merayakan gathering para pengusaha kontraktor di pantai Pataya, Reno diperkenalkan dengan Marion penyanyi Thailand yang terkenal. Perkenalan berlanjut dengan Marion mengundangnya untuk menyaksikan dia menyanyi dengan para pengusaha Thailand di club malam yang terkenal mewah di Thailand. Sebenarnya Reno ingin menolak tapi Marion langsung mengatakan bahwa dia sudah reservasi tempat buat Reno,” Don’t refuse my invitation.” Katanya dengan bahasa Inggris beraksen Thailand. Ahirnya Reno menghadiri undangan Marion. Para bodyguard Marion mengantar Reno ke ruangan pribadi Marion yang sedang di dandan . “Thankyou for your coming.” Katanya lalu mengambil karangan bunga dari tangan Reno menyerahkan kepada asistenya memeluk dan mencium Reno , di bibirnya. Reno sempat kaget dan berusaha tetap terlihat gentleman di hadapan Marion , asisten, bodyguard dan makeup artis. Reno kemudian di arahkan body guard ke ruang VVIP dimana telah
Di kamar Flora menangis terisak-isak, apa yang dipertahankan selama ini tidak berhasil, membangun chemistry yang disarankan Reno,kenangan indah di Bali ketika mereka melalui bulan madu kedua terbayang kembali di pelupuk Flora. Kami telah berhasil membangun kembali chemistry cinta kami, tapi si pemberi saran melibas chemistry dan membuat relationship dengan Marion. Apakah keistimewaan Marion? Suaranya? Atau ….? Batin Flora, menarik napas dalam-dalam merasakan kemarahan yang masih menjerat di hatinya. Terbayang ekspresi Reno, ekspresi tidak mampu menjawab pertanyaan Flora ketika dia bertanya kamu tidur dengan Marion? Serta ekspresi menyedihkan ketika Flora memintanya meminta maaf kepada anak-anak. Ketika mengingat betapa kecewanya Dean dan Ami, Flora ingin melihat sejenak kedua anak itu, apakah mereka sudah tidur. Perlahan turun dari tempat tidur menuruni tangga, menunju kamar Dean, lampu kamar belum dimatikan, Flora menyalakan lampu di nakas dan matikan lampu kamar, membetulkan le
Setelah berbicara dengan Renomelalui telepon, Flora melakukan yoga sebentar, kemudian masuk ke kamar tidur. Tanpa sepengetahuan Andara, Flora mencari beberapa gaun rumah, gaun tidur dan perlengkapan dalamnya, dibawa ke atas, ke kamar tidur tamu. Sore hari Reno kembali ke kondo disambut Dean dan Ami. Flora hanya melihat sekilas lalu pura-pura sibuk , mengambil laptop dan membawa ke atas,“Mommy mau menulis . Kalian bersenang-senanglah dengan daddy. Kalian kan merindukannya?” kata Flora sambil tersenyum ,tidak ingin menampakkan bahwa hubungannya dengan Reno sedang tidak baik. Terdengar suara Dean menyarankan main game di televisi, disambut Ami. Terdengar teriakan suara mereka ketika Flora naik ke atas.Ternyata menulis hanya alasan Flora saja, dia ingin menghindar dar tatapan Reno, kemudian membuka laptop membaca beberapa berita di media sosial. Jarinya bermain di atas keyboard mencari berita-berita hangat dan sedang top. Akhirnya tertarik pada berita gosip yang akhir-akhir ini serin
Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa matahari mulai tenggelam dan tugasnya menyinari bumi digantikan oleh Bulan dan bintang. Ami dan Dean sudah di kamar mereka, mereka menunggu daddy yang belum pulang. Flora katakan bahwa daddy sibuk banyak kerjaan dan masalah di kantor. Waktu menunjukkan pukul delapan lewat empat puluh lima menit, Reno belum kembali ke kondo. Ada keinginan Flora untuk menanyakan keberadaannya, tapi sesuatu di sudut otaknya melarangnya, ‘jangan telepon dia, bisa-bisa dia besar kepala’. Foto dan video kembali bergulir di pelupuk mata Flora seperti tayang iklan di televisi membuatnya semakin kesal, anehnya banyak komentar pujian karena Marion bisa mendapatkan pengusaha tajir. Bukankah dia pelakor, kenapa justru dia dipuji dan diberi selamat, batin Flora. Jaman semakin aneh, benar dikatakan salah dan salah dikatakan benar, demikian juga dengan jujur dan bohong, berkata jujur dikatakan bohong dan berbohong dikatakan jujur karena hanya melihat foto dan video sep
Konflik Flora dengan Reno mencapai puncak ketika Reno tidak mengangkat telepon Flora. Emosi Flora menjadi tidak teratur, muncul emosi negative yang kuat menguasai dirinya bahwa Ami dan Dean diculik Reno.Flora gelisah , mondar-mandir di ruang tamu membuat Andara juga kebingungan, tidak tahu harus berbuat apa melihat majikannya seperti orang kehilangan kendali, mengangkat ponselnya kemudian melemparnya ke sofa, melihat kea rah jam dinding, mengambil ponselnya sambil berkacak pinggang ciri khas Flora jika marah, kemudian naik ke atas untuk menelpon Mirna.Flora tidak ingin pembicaraannya dengan Mirna didengar Andara karena Andara mengerti bahasa Indonesia tapi tidak fasih berbicara bahasa Indonesia.Ketika dia akan menelpon Mirna terdengar suara mobil memasuki pekarangan, Flora cepat membuka pintu balkon di lihatnya Ami dan Dean turun dari mobil. Terdengar suara mereka memberi salam kepada Reno.“Thank you dad. Hope daddy’s problem at work will be completed quickly. ““Yes. Send daddy re
Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno dan rumah Mc. Bride. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno.Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela Mc.Bride melepas lelah dia bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya dengan sayu.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas getak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, ak
Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya.Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh M
Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Kamu menaklukkanku dengan aroma tubuh maskulin dan jemarimu , membuatku selalu ingin lebih,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora.“Kamu yang liar membuatku harus bisa mengendalikanmu.”“Ishh, aku bukan kuda .” Bisik Flora.“Hum.. kuda liarku,” bisik Mc.Bride di telinga Flora membuat Flora mencubit pinggangnya.Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggalam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride .
“Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan
Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride dan penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian mengetu
Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya dan kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ada rasa k
Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka dan menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekeli
SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu
Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop tubuhku tak bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu menoleh kea rah Andara,”Tolong hubungi Mr.Krishn