Ketika sedang meyiapkan makan malam untuk mereka bertiga karena Reno sedang perjalanan bisnis ke Bangkok, terdengar bunyi bel pintu . Flora melihat dari reserve door (lubang intip), seorang perempuan cantik sedang menunggu pintu dibuka. Flora memanggil Asdara, “You know that woman?” tanyanya. “I don’t know.” Jawabnya . Asdara menunggu perintah Flora apakah pintu dibuka atau tidak, “Please open the door.” Kata Flora. Begitu pintu terbuka tanpa permisi wanita masuk , mengedarkan matanya keliling ruangan dengan tatapan penuh kekaguman, “Condo yang indah, senang punya suami tajir.” Sejenak Flora menatap wanita itu, merasa pernah melihat wajah perempuan itu. “Kamu, Flora isterinya Reno?” tanya dalam bahasa Indonesia. “Oh, kamu dari Indonesia?” tanya Flora. “Heenng.. saya datang kemari ingin meminta pertanggungja jawaban Reno.” Katanya. Flora memandang wanita itu, “Pertangungjawaban apa?” “Reno telah menghamiliku.” Jawabnya lalu menunjukkan perutnya yang terlihat sedikit membun
Flora bangun pagi-pagi , Reno akan berangkat ke Jakarta, ia menyiapkan sarapan pagi buat Reno, sandwich berisi omelet, keju , daging asap , tomat dan saus mayoneise. Kopi hitam tanpa gula.Melihat Reno keluar kamar, Flora melempar senyum, Reno menghampirinya, memeluknya kemudian mengecup kening Flora,” Terima kasih selamat, kamu s*ksi banget, simpan itu sampai aku kembali.” “Kita lakukan lagi?”tanya Flora memasang wajah menggoda. “Hum, I like it.” Kata Reno. “Kamu menyukai yang semalam kubuat?” tanya Flora. “No, sadwichnya aku suka sekali,” jawab Reno menggoda Flora. “Oh, “ kata Flora dengan wajah cememberut. “Dua-duanya aku suka, semalam dan sandwich ini,” kata Reno. “Good morning dad !” terdengar suara Ami dan Dean. “Good morning my sweat heart.” Balas Reno. Ami dan Dean langsung duduk ,makan sarapanmereka, menu yang sama . Kalau Reno ditemani kopi hitam pahit, Ami dan Dean, susu dan juice apel. Setelah sarapan mereka memeluk dan mencium Reno, “We went to school.” Kata Ami
Flora bangun dengan perasaan gelisah, semalam dia menunggu telepon dari Reno tapi tidak ada satupun dering khusus yang keluar dari ponselnya, akhirnya dia terlambat bangun setelah subuh matanya baru dapat terpejam. Dengan langkah gontai dia keluar kamar, menuju meja makan untuk sarapan, Dean dan Ami sudah ke sekolah, batinnya. Asdara menghampirinya,”I got this in Mr. Reno’s trouser pocket,” katanya mengangsur kepadaku struk pembayaran. “Thankyou,” kataku melihat struk yang sudah lecek, nama restoran di Bangkok tercantum di dalamnya. Nominalnya terbilang besar .Kulihat tanggal dan jamnya, mengecek nomor kartu debitnya adalah nomor kartu debit Reno. “Hum, mungkin Reno menjamu rekan bisnis di Bangkok,” batinku dan menyelipkannya di bawah vas bunga. Biasanya kalau mengadakan fine dining dengan klien, Reno menyimpan billnya dan meminta ganti ke kantornya. Kenapa struknya saja yang ada, mana bill nya biasanya Krishna yang menanganinya, bukankah dia pergi ke Bangkok bersama Krishna, bat
Malam, Flora, Dean dan Ami menunggu telepon dari Reno. Jam menunjukkan jam Sembilan malam, waktunya Dean dan Ami tidur. Dengan kecewa, Dean dan Ami meninggalkan kamar tidur orangtuanya masuk ke kamarnya masing-masing.Ponsel Flora berdeting, tanda ada pesan yang masuk.My husband : Honey, maaf saya tidak bisa nelpon. Mungkin saya tidak jadi pulang lusa. Besok saya harus terbang ke Bangkok, cabang di Bangkok ada masalah. Saya harus tiba di sana secepatnya. I’am sorry and love you.Flora menatap ponselnya, ingin menelpon Krishna , waktunya tidak tepat, waktu Krishna dan Mirna sudah di tempat tidur. Teringat wanita yang bernama Marion, penyanyi s*ksi dari negara gajah. Flora menghembuskan napasnya, membalas pesannya.Flora : Does not matter. Sebagai isteri saya mengerti dan akan setia menunggumu.I love you and I miss you so much.My Husband : Sure honey. Saya akan mengabarimu jika pulang agar kamu siap-siap menyambutku. Kita buat long play. I love you more, more and more. I miss you so mu
Flashback sebelum terjadi pertengkaran Reno dengan Flora. Ketika merayakan gathering para pengusaha kontraktor di pantai Pataya, Reno diperkenalkan dengan Marion penyanyi Thailand yang terkenal. Perkenalan berlanjut dengan Marion mengundangnya untuk menyaksikan dia menyanyi dengan para pengusaha Thailand di club malam yang terkenal mewah di Thailand. Sebenarnya Reno ingin menolak tapi Marion langsung mengatakan bahwa dia sudah reservasi tempat buat Reno,” Don’t refuse my invitation.” Katanya dengan bahasa Inggris beraksen Thailand. Ahirnya Reno menghadiri undangan Marion. Para bodyguard Marion mengantar Reno ke ruangan pribadi Marion yang sedang di dandan . “Thankyou for your coming.” Katanya lalu mengambil karangan bunga dari tangan Reno menyerahkan kepada asistenya memeluk dan mencium Reno , di bibirnya. Reno sempat kaget dan berusaha tetap terlihat gentleman di hadapan Marion , asisten, bodyguard dan makeup artis. Reno kemudian di arahkan body guard ke ruang VVIP dimana telah
Di kamar Flora menangis terisak-isak, apa yang dipertahankan selama ini tidak berhasil, membangun chemistry yang disarankan Reno,kenangan indah di Bali ketika mereka melalui bulan madu kedua terbayang kembali di pelupuk Flora. Kami telah berhasil membangun kembali chemistry cinta kami, tapi si pemberi saran melibas chemistry dan membuat relationship dengan Marion. Apakah keistimewaan Marion? Suaranya? Atau ….? Batin Flora, menarik napas dalam-dalam merasakan kemarahan yang masih menjerat di hatinya. Terbayang ekspresi Reno, ekspresi tidak mampu menjawab pertanyaan Flora ketika dia bertanya kamu tidur dengan Marion? Serta ekspresi menyedihkan ketika Flora memintanya meminta maaf kepada anak-anak. Ketika mengingat betapa kecewanya Dean dan Ami, Flora ingin melihat sejenak kedua anak itu, apakah mereka sudah tidur. Perlahan turun dari tempat tidur menuruni tangga, menunju kamar Dean, lampu kamar belum dimatikan, Flora menyalakan lampu di nakas dan matikan lampu kamar, membetulkan le
Setelah berbicara dengan Renomelalui telepon, Flora melakukan yoga sebentar, kemudian masuk ke kamar tidur. Tanpa sepengetahuan Andara, Flora mencari beberapa gaun rumah, gaun tidur dan perlengkapan dalamnya, dibawa ke atas, ke kamar tidur tamu. Sore hari Reno kembali ke kondo disambut Dean dan Ami. Flora hanya melihat sekilas lalu pura-pura sibuk , mengambil laptop dan membawa ke atas,“Mommy mau menulis . Kalian bersenang-senanglah dengan daddy. Kalian kan merindukannya?” kata Flora sambil tersenyum ,tidak ingin menampakkan bahwa hubungannya dengan Reno sedang tidak baik. Terdengar suara Dean menyarankan main game di televisi, disambut Ami. Terdengar teriakan suara mereka ketika Flora naik ke atas.Ternyata menulis hanya alasan Flora saja, dia ingin menghindar dar tatapan Reno, kemudian membuka laptop membaca beberapa berita di media sosial. Jarinya bermain di atas keyboard mencari berita-berita hangat dan sedang top. Akhirnya tertarik pada berita gosip yang akhir-akhir ini serin
Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa matahari mulai tenggelam dan tugasnya menyinari bumi digantikan oleh Bulan dan bintang. Ami dan Dean sudah di kamar mereka, mereka menunggu daddy yang belum pulang. Flora katakan bahwa daddy sibuk banyak kerjaan dan masalah di kantor. Waktu menunjukkan pukul delapan lewat empat puluh lima menit, Reno belum kembali ke kondo. Ada keinginan Flora untuk menanyakan keberadaannya, tapi sesuatu di sudut otaknya melarangnya, ‘jangan telepon dia, bisa-bisa dia besar kepala’. Foto dan video kembali bergulir di pelupuk mata Flora seperti tayang iklan di televisi membuatnya semakin kesal, anehnya banyak komentar pujian karena Marion bisa mendapatkan pengusaha tajir. Bukankah dia pelakor, kenapa justru dia dipuji dan diberi selamat, batin Flora. Jaman semakin aneh, benar dikatakan salah dan salah dikatakan benar, demikian juga dengan jujur dan bohong, berkata jujur dikatakan bohong dan berbohong dikatakan jujur karena hanya melihat foto dan video sep