Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa matahari mulai tenggelam dan tugasnya menyinari bumi digantikan oleh Bulan dan bintang. Ami dan Dean sudah di kamar mereka, mereka menunggu daddy yang belum pulang. Flora katakan bahwa daddy sibuk banyak kerjaan dan masalah di kantor. Waktu menunjukkan pukul delapan lewat empat puluh lima menit, Reno belum kembali ke kondo. Ada keinginan Flora untuk menanyakan keberadaannya, tapi sesuatu di sudut otaknya melarangnya, ‘jangan telepon dia, bisa-bisa dia besar kepala’. Foto dan video kembali bergulir di pelupuk mata Flora seperti tayang iklan di televisi membuatnya semakin kesal, anehnya banyak komentar pujian karena Marion bisa mendapatkan pengusaha tajir. Bukankah dia pelakor, kenapa justru dia dipuji dan diberi selamat, batin Flora. Jaman semakin aneh, benar dikatakan salah dan salah dikatakan benar, demikian juga dengan jujur dan bohong, berkata jujur dikatakan bohong dan berbohong dikatakan jujur karena hanya melihat foto dan video sep
Konflik Flora dengan Reno mencapai puncak ketika Reno tidak mengangkat telepon Flora. Emosi Flora menjadi tidak teratur, muncul emosi negative yang kuat menguasai dirinya bahwa Ami dan Dean diculik Reno.Flora gelisah , mondar-mandir di ruang tamu membuat Andara juga kebingungan, tidak tahu harus berbuat apa melihat majikannya seperti orang kehilangan kendali, mengangkat ponselnya kemudian melemparnya ke sofa, melihat kea rah jam dinding, mengambil ponselnya sambil berkacak pinggang ciri khas Flora jika marah, kemudian naik ke atas untuk menelpon Mirna.Flora tidak ingin pembicaraannya dengan Mirna didengar Andara karena Andara mengerti bahasa Indonesia tapi tidak fasih berbicara bahasa Indonesia.Ketika dia akan menelpon Mirna terdengar suara mobil memasuki pekarangan, Flora cepat membuka pintu balkon di lihatnya Ami dan Dean turun dari mobil. Terdengar suara mereka memberi salam kepada Reno.“Thank you dad. Hope daddy’s problem at work will be completed quickly. ““Yes. Send daddy re
Sampai di kondo, Flora merasa sudah tenang setelah berkonsultasi dengan pater Chang, diambilnya ponsel dari tas jinjingnya lalu menelpon Reno. Di seberang Reno melihat log panggilan dari Flora, ada keengganan mengangkatnya takut Flora menyampaikan keputusan untuk berpisah. Setelah memikirkan apakah mengangkat atau tidak, akhirnya Reno mengangkat ,”Hallo?” “Reno, kapan kamu balik ke kondo?” tanya Flora. “???” Reno bingung mendengar pertanyaan Flora, mungkin dia mau mengatakan keputusannya langsung di hadapanku? Batinnya. “Apakah kau bersedia menerimaku?” tanya Reno was-was. “Apakah kamu masih ingin memperpanjang tidur di kantormu?” tanya Flora. “Aku rindu bau kasurku, ada baumu dan bauku meskipun telah dicuci berulang-ulang,” bisik Reno ragu-ragu. “Pulanglah sore , mari kita bicarakan.” Kata Flora mantap. “Bicara mengenai apa? “ “Pernikahan kita, apakah diperpanjang atau kita berpisah.” Jawab Flora mendengan pertanyaan Reno. “Flor, aku tidak ingin berpisah.” “Pulanglah.” Tega
Tanpa menoleh Flora langsung masuk ke dalam kondo, ada ketakutan jika dia menoleh akan merobah pikirannya , meminta Reno menginap di kondo. Biarlah semalam dia tidur di kantor, agar besok kami bisa bertemu pater Chang tanpa ada tekanan, batin Flora. Ponselnya berdenting, tanda ada pesan masuk. Dilihatnya dari Mirna, Flor baca i***a story Reno. Flora mengambil ponselnya dari tas jinjing yang diletakkan di sofa, membukanya menggulir jempolnya mencari @i***a renojatmika berisi Clarification yang di post menggunakan bahasa Inggris. Flora membaca sampai selesai, isinya terkait foto yang beredar di @instastory Marion adalah bagian dari business gimmick yang direkayasa oleh seseorang kemudian disebarluaskan untuk kepentingan pribadi.Mengenai video candid saya dibuat ketika saya dibuat dalam keadaan tidak sadar. Yang merekam mengancam akan menyebarluaskan untuk kepentingan pribadinya.Saya minta yang bersangkutan mencabut semua postingan foto dan video dan jika masih menyebarkannya , saya a
Pencerahan pater Chang kepada Flora dan Reno berdua berbuah kebahagiaan, mereka saling memaafkan, kekuatan memaafkan membuat energi postif mereka kembali bertaut, suka cita,kasih sayang dan cinta kasih membuat mereka sadar bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain. Chemistry yang pernah mereka bangun di Bali di alam bawah sadar mereka kembali terjalin, sampai di kondo, mereka langsung ke kamar tidur, Reno tanpa permisi langsung membuka apa yang melekat pada diri Flora, kemudian dirinya, mereka saling memandang dan menatap, memunculkan getaran batin dalam diri mereka. Tanpa kata-kata, kedua tubuh langsung bergerak ke ranjang, mereka tahu posisi mana yang mereka inginkan akan memuaskan mereka. Sentuhan, jilatan dan gesekan penuh cinta meraih titik-titik mana membuat mereka ter*sang , menaikkan hasrat dan gairah mereka. Desahan Flora yang ter*sang membuat Reno semakin kalap, tubuh isterinya terus bergetar, bergoyang karena nikmat di bawah sana mulai menjalari perutnya, seol
SEBULAN KEMUDIAN DI PT. RB & J. Pintu lift berdenting terbuka, Flora memasuki ruangan PA yang dahulu ditempati Krishna , meletakkan tas tangan yang dia bawa. Tersenyum memandang tas bermerk yang dibeli Reno untuknya, kemudian melihat ke bawah, sepatu yang sama dibeli Reno untuknya dan dipaksa Reno untuk dipakainya hari ini ke kantor. Siang dia akan mendampingi Reno sebagai PA, Reno akan memperkenalkan kepada relasi dan rekan bisnisnya, isteri yang selalu tinggal di rumah sekarang di pamerkan kepada teman, rekan bisnis dan relasinya. Dia baru saja duduk ketika perempuan berumur kira-kira dua puluh lima tahun menghampirinya dengan membawa setumpuk berkas yang harus dipelajari Flora. “Good morning,” sapa Flora. “Morning,” jawabnya , memaksakan tersenyum. Hum, awal kerja aku sudah disambut dengan tidak ramah, apalagi dia asistenku, batin Flora. Sejak dari lobby sampai lantai dua belas ketika berjalan beriringan dengan Reno, mereka disambut dengan ucapan selamat pagi yang ramah dan ha
Setelah berdiskusi panjang lebar , mereka akhirnya tertidur lelap. Keesokan harinya Reno mengatakan bahwa dia mengajak Flora sebagai PA menemani Reno dan Krishna ke Bangkok. Sebenarnya antara RB & J telah memasukkan tender untuk pengerjaan konstruksi dan mechanical, electrical dan plumbing, tapi masalah Marion tawaran kerjasama tertunda. Rupanya ada pengusaha Singapura yang menggunting dalam selimut , menjadikan Marion dan s*ksualitasnya sebagai senjata untuk menggoda Reno agar Reno kalah tender. Seminggu kemudian, Reno, Flora dan Krishna menuju ke BangkokDi Bangkok mereka disambut oleh direktur perusahaan milik Mr. Charkri Ellisan. Di bandara Internasional Suvarnabhumi,Flora menerima buket bunga mawar pink , putih dan babybreath yang besar dari seorang staf kantor. Dari bandara Internasional mereka menuju ke kantor yang terletak di kawasan bisnis Bangkok yang nama perusahaannya CCC, Chakrii Contractor Company, mencolok dan bisa terlihat dari segala arah. Di gedung tingg
Mr. Chackrii tersenyum melihat Flora duduk di ranjang , kaki Flora yang jenjang terlipat dengan laptop di atas pahanya yang hanya memakai celana pendek dan tanktop. Flora yang sendirian di kamar tentunya tidak menyangka Mr. Chackrii bisa menyusup ke kamarnya, dia yang empunya Triple C building merasa berhak menggunakan kuasanya untuk mendapatkan keinginannya. “Sorry, why you came ini without my permission?’ tanya Flroa dengan nada kesal langsung turun dari ranjang, meletakkan laptop di ranjang, mencari jas kamar untuk menutupi tubuhnya kemudian duduk di tepi ranjang. Seketika senyuman di wajah Mr. Chackrii memudar, melangkah mendekati Flora. Dunia Flora seolah akan runtuh, tubuhnya lemas, menatap tak percaya dengan sosok yang beraninya masuk ke kamarnya tanpa ijinnya. Dalam diam, Mr. Chackrii menatap Flora yang juga menatapnya dengan wajah ketakutan,seolah-olah tersesat dalam hutan yang lebat penuh binatang buas. Suasana kamar hening, Flora mendengar degup jantungnya berdebar ken
Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno dan rumah Mc. Bride. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno.Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela Mc.Bride melepas lelah dia bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya dengan sayu.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas getak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, ak
Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya.Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh M
Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Kamu menaklukkanku dengan aroma tubuh maskulin dan jemarimu , membuatku selalu ingin lebih,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora.“Kamu yang liar membuatku harus bisa mengendalikanmu.”“Ishh, aku bukan kuda .” Bisik Flora.“Hum.. kuda liarku,” bisik Mc.Bride di telinga Flora membuat Flora mencubit pinggangnya.Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggalam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride .
“Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan
Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride dan penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian mengetu
Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya dan kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ada rasa k
Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka dan menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekeli
SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu
Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop tubuhku tak bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu menoleh kea rah Andara,”Tolong hubungi Mr.Krishn