SEBULAN KEMUDIAN DI PT. RB & J. Pintu lift berdenting terbuka, Flora memasuki ruangan PA yang dahulu ditempati Krishna , meletakkan tas tangan yang dia bawa. Tersenyum memandang tas bermerk yang dibeli Reno untuknya, kemudian melihat ke bawah, sepatu yang sama dibeli Reno untuknya dan dipaksa Reno untuk dipakainya hari ini ke kantor. Siang dia akan mendampingi Reno sebagai PA, Reno akan memperkenalkan kepada relasi dan rekan bisnisnya, isteri yang selalu tinggal di rumah sekarang di pamerkan kepada teman, rekan bisnis dan relasinya. Dia baru saja duduk ketika perempuan berumur kira-kira dua puluh lima tahun menghampirinya dengan membawa setumpuk berkas yang harus dipelajari Flora. “Good morning,” sapa Flora. “Morning,” jawabnya , memaksakan tersenyum. Hum, awal kerja aku sudah disambut dengan tidak ramah, apalagi dia asistenku, batin Flora. Sejak dari lobby sampai lantai dua belas ketika berjalan beriringan dengan Reno, mereka disambut dengan ucapan selamat pagi yang ramah dan ha
Setelah berdiskusi panjang lebar , mereka akhirnya tertidur lelap. Keesokan harinya Reno mengatakan bahwa dia mengajak Flora sebagai PA menemani Reno dan Krishna ke Bangkok. Sebenarnya antara RB & J telah memasukkan tender untuk pengerjaan konstruksi dan mechanical, electrical dan plumbing, tapi masalah Marion tawaran kerjasama tertunda. Rupanya ada pengusaha Singapura yang menggunting dalam selimut , menjadikan Marion dan s*ksualitasnya sebagai senjata untuk menggoda Reno agar Reno kalah tender. Seminggu kemudian, Reno, Flora dan Krishna menuju ke BangkokDi Bangkok mereka disambut oleh direktur perusahaan milik Mr. Charkri Ellisan. Di bandara Internasional Suvarnabhumi,Flora menerima buket bunga mawar pink , putih dan babybreath yang besar dari seorang staf kantor. Dari bandara Internasional mereka menuju ke kantor yang terletak di kawasan bisnis Bangkok yang nama perusahaannya CCC, Chakrii Contractor Company, mencolok dan bisa terlihat dari segala arah. Di gedung tingg
Mr. Chackrii tersenyum melihat Flora duduk di ranjang , kaki Flora yang jenjang terlipat dengan laptop di atas pahanya yang hanya memakai celana pendek dan tanktop. Flora yang sendirian di kamar tentunya tidak menyangka Mr. Chackrii bisa menyusup ke kamarnya, dia yang empunya Triple C building merasa berhak menggunakan kuasanya untuk mendapatkan keinginannya. “Sorry, why you came ini without my permission?’ tanya Flroa dengan nada kesal langsung turun dari ranjang, meletakkan laptop di ranjang, mencari jas kamar untuk menutupi tubuhnya kemudian duduk di tepi ranjang. Seketika senyuman di wajah Mr. Chackrii memudar, melangkah mendekati Flora. Dunia Flora seolah akan runtuh, tubuhnya lemas, menatap tak percaya dengan sosok yang beraninya masuk ke kamarnya tanpa ijinnya. Dalam diam, Mr. Chackrii menatap Flora yang juga menatapnya dengan wajah ketakutan,seolah-olah tersesat dalam hutan yang lebat penuh binatang buas. Suasana kamar hening, Flora mendengar degup jantungnya berdebar ken
Mengenakan gaun tidur transparan mencetak keseluruhan tubuhnya yang indah, Flora merebahkan dirinya ke atas ranjang. Perlahan jarinya menyusuri jejak bibir Mr. Chackrii di bibirnya, masih menyisakan panas. Semburat hangat menjalar di pipinya membuat pipinya merona.Mengapa aku mengingat ciumannya? Batinnya.Demi Tuhan! Aku hampir tergoda dengan ciumannya yang panas di bibirnya yang tebal, meskipun sebentar , ciuman panas Mr. Chackrii masih membekas. Flora mengakui dalam hati Mr. Chackri punya daya tarik maskulin yang mempu membuat para wanita tergila-gila padanya, tatapan matanya yang tajam bak silet mampu membuat wanita terkapar-kapar ingin melemparkan tubuh mereka kepadanya.Dibalik tatapan matanya bak silet tersembunyi kemesuman dan kelicikan itu dirasakan oleh Flora. Kekaguman pada awal pertemuan membuatnya tidak tertarik untuk melihat Mr. Chackri lebih dalam, bahkan ada rasa jijik.Pintu kamar diketuk, Flora bangun kemudian berjalan menuju pintu, mengintip melalui lubang intip,
Marion mengenal Chackrii di acara pesta rilis album barunya, setahun lalu. Sebagai seorang aktris terkenal di Bangkok, dia mengenal beberapa orang penting dalam dunia hiburan, per hotelan dan bisnis baik legal maupun tidak legal. Dia mengenal Chackrii , tapi tidak tertarik untuk mengadakan relationship yang lebih intim karena tahu sepak terjang Chackrii.Bagi Marion, Chackrii memang berwibawa, berkuasa mempunyai kekayaan yang mungkin tujuh turunan tidak akan habis, satu hal dia tidak teertarik karena Chackri mempunyai banyak isteri, banyak selingkuhan dan kalau bosan mendepaknya seenaknya , apalagi kalau sudah tidak tenar dan tidak menarik lagi.Marion mengetahui masa lalu Chackrii , bayang-bayang Lakshmi tidak pernah pudar di hatinya.Pertemanannya dengan Chackrii karena sama-sama mengalami masa lalu yang kelam,mereka berusaha menenggelamkan bayang-bayang masa lampau. Kalau Chackrii melepaskan kejantanannya karena hasrat dan gairah Lakshmi, sedangkan Marion melepaskan keperawanannya
Kembali ke Singapura terasa melegakan Flora, jauh dari tatapan mesum plus licik Mr. Chackrii dan dia tidap perlu sering berhubungan dengan Mr. Chackrii karena Krishna yang akan menghadapinya. Flora membaca artikel tentang sepak terjang Mr. Chackrii dari majalah bisnis berbahasa Inggris yang didapatnya di hotel tempat dia dan Reno menginap, sengaja di simpan di meja tamu di kamar hotel untuk dibaca para tamu yang menginap.Digambarkan Mr. Chackrii berdarah dingin dalam mengelola perusahaan triple C sehingga menjadi perusahaan kontraktor terbesar dan terkenal di Thailand bahkan akan merambah ke wilayah Asia Tenggara.Citranya di public Thailand khususnya di kalangan bisnis sangat menonjol. Banyak lawan bisnisnya mengatakan bahwa Mr. Chackrii tak segan melakukan hal illegal untuk mendapatkan apapun yang diincarnya. Tapi teman bisnisnya mengatakan bahwa apa yang dikatakan lawan bisnisnya adalah tidak benar, kemampuan komunikasi bisnis yang dimiliki Mr. Chackrii memudahkan dia berinteraksi
Setelah mempersiapkan segalanya Flora , Reno dan Krishna berangkat ke Bangkok .Sampai di hotel mereka disambut beberapa staf di lobby. Diantar staf ,Reno dan Krishna langsung menuju ke lantai atas, ke ruang kerja Mr. Chackrii, Flora masuk ke kamar yang sudah disediakan untuk mereka.Esok harinya Reno mengunjungi kota Hua Hin dimana hotel tersebut akan dibangun untuk mengecek kesiapan peletakan batu pertama. Hua Hin, terletak di selatan Bangkok dan jaraknya 200 km dengan perjalanan darat selama tiga jam. Fora tidak ikut karena sedang mempelajari berkas-berkas yang diinstruksikan Reno yang harus dipelajarinya.Sesuai janjinya Reno tidak menginap di Hin Hua , kembali ke Bangkok . Flora memintanya tidak meninggalkan dia sendirian di hotel. Pulang ke hotel Reno terlihat marah dan kesal.“Apa apa Pa, kok wajahnya terlihat mendung.” Tanya Flora.“Ritme kerja mereka membuatku stress. Si Chackrii minta lusa sudah dilakukan groundbreaking, aku tanya ke manajer lapangan apakah sudah diada
Sudah dua gelas wiski ditegaknya, kepalanya masih terasa berat. Rupanya wiski tidak melenyapkan sakit kepalanya., malah semakin hebat. Gelas anggurnya dilemparnya ke tembok menimbulkan kepingin-kepingin kecil, dilemparnya vas bunga yang ada di depannya, bunga sedap malam kesukaannya tercerai berai bersama vas.Skit kepalanya menahan hasrat perlu dilampiaskan. Menunggu asisten pribadinya melaporkan apakah sudah melaksanakan tugas rahasianya Chackrii pikir perlu mandi seluruh tubuhnya , melepaskan baju yang dipakainya dari HinHua, masuk ke kamar mandi langsung menyiramkan tubuhnya di bawah shower yang mengucurkan air. Kepalanya mulai terasa ringan, keluar dari kamar mandi, mengeringkan rambutnya ikalnya yang panjang sebahu kemudian menyambar,piyama menuju ruang kerjanya.Dia kembali ke kamar mengambil kotak rokok berlapis emas, teringat sejak dari perjalanan pulang dari Hin Hua ke gedung triple C, dia sudah merokok tiga batang tembakau. Melemparkan kembali kotak rokok ke dalam laci ke
Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno dan rumah Mc. Bride. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno.Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela Mc.Bride melepas lelah dia bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya dengan sayu.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas getak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, ak
Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya.Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh M
Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Kamu menaklukkanku dengan aroma tubuh maskulin dan jemarimu , membuatku selalu ingin lebih,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora.“Kamu yang liar membuatku harus bisa mengendalikanmu.”“Ishh, aku bukan kuda .” Bisik Flora.“Hum.. kuda liarku,” bisik Mc.Bride di telinga Flora membuat Flora mencubit pinggangnya.Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggalam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride .
“Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan
Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride dan penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian mengetu
Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya dan kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ada rasa k
Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka dan menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekeli
SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu
Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop tubuhku tak bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu menoleh kea rah Andara,”Tolong hubungi Mr.Krishn