Pagi hari Flora bangun, membuka matanya, melihat sekelililingnya, tangannya menjulur ingin meraih tubuh Reno, tidak ada tubuh Reno. Mungkin dia sudah bangun, di kamar mandi? Batin Flora.Perih bercampur nyeri terasa di miliknya, tubuhnya serasa mengangkat beban berat capek, sakit menyelimuti seluruh tubuhnya. Flora berusaha turun dari tempat tidur, gaun, bra dan celana dalamnya berserakan di lantai, tidak ada pakaian Reno. Biasanya Reno mengangkat pakaian yang berserakan, kok dia hanya mengambil pakaiannya? Batin Flora .Dengan telanjang Flora masuk ke kamar mandi, tidak ada Reno. Flora membuka shower, mandi, membersihkan aktivitas semalam yang sampai sekarang masih terasa sakit. Meskipun Reno kadang-kadang melakukan dengan kasar, tapi tidak meninggalkan rasa perih dan nyeri. Flora mendesis ketika membersihkan miliknya.Semalam Flora merasakan seperti naik rollercoaster, berayun di ketinggian dengan kegirangan dan jeritan penuh sensasi ketika Reno bergoyang ke kanan ke kiri, maju mu
Chackrii menatap Flora yang tertidur lelap setelah bercinta dengannya, dibelainya tubuh polos dan berbicara dengan bahasa ibunya. Sentuhan Chackrii membuat Flora terbangun, ditatapnya pria yang membelai tubuhnya, kemudian menatap ke seluruhan ruangan yang terlihat mewah."Dimana aku?" bisiknya,lalu turun dari ranjang ditatap Chackrii dengan tatapan penuh gairah.Cahckrii yang melihat Flora sudah bangun, mengambil salah satu remote berwarna kuning emas, mengklik pintu terbuka, seorang perempuan masuk. Chackrii memandang perempuan itu mengucapkan beberapa kata , perempuan itu hanya mengangguk , tangannya meraih tangan Flora membungkus tubuh polos dengan kain panjang membawanya ke kamar mandi.Flora bagaikan robot mengikuti perempuan itu masuk ke kamar mandi, setelahnya keluar dari kamar mandi mendudukkan Flora di depan meja rias lalu merias wajah Flora.Sekitar setengah jam, perempuan itu berbicara dengan Chackrii yang menatap puas hasil kerja perempuan itu yang kemudian keluar dari kama
Chackrii menurunkan Flora di sofa, seorang perempuan membawa minuman anggur dalam dua gelas anggur menyuguhkan ke Flora dan Chackrii. Tangan Chackrii memegang tangan Flora, mengajak bersulang , mengucapkan cheers. Dalam hitungan detik Flora sudah mabuk, entah apa yang dimasukkan dalam minuman anggur, Flora melepaskan gaun yang dipakainya hanya mengenakan bra dan panty berlapis emas terlihat sangat s*ksi di tubuhnya yang sensual.Chackrii menatapnya tidak berkedip, “Lakshmi , you are mine,” gumamnya dengan suara parau.Tanpa malu-malu Flora meraih tangan Chackrii memintanya melepaskan sisa yang melekat di tubuhnya disambut Chackrii dengan senang hati. Chackrii menelan ludah melihat kemolekan tubuh Flora, menarik napas panjang kemudian menarik tubuh Flora.“Lakshmi, tell your self that I belong to Chackrii.”Flora menatap Chackrii kebingungan.“Say that you belong to me!” perintah Chackrii.“I’am belong to you, Chackrii.” Bisik Flora.“That’s good to hear.” Kata Chackrii, lalu melepaskan
"Mrs. Jatmika can I help you?" tanya resepsionis, melihat Flora kebingunan di depan desk resepsionis.“Would you like to book for this afternoon flight ticket to Singapore?”“Please wait. I’m going to check for you. Hum, there is one seat available at 5 p.m. by Thai Airways.”“Ok.”“Your paspor please.”Flora mengeluarkan paspornya menyerahkan kepada resepsionis langsung memesan tiket.“Your ticket, had done. You only have two hours left , would you order a taxi to airport?”“Yes .I will take my suitcase in the room.”“No need. The waiter will take it.”Pria yang melayani Flora memainkan matanya ke pengawal pribadi Chackrii yang langsung menelpon seseorang. Tidak lama petugas hotel datang membawa koper dan ransel Flora.“Your taxi is waiting for you.” Katanya dengan senyum ramah.Flora mengucapkan terima kasih.Ada perasaan lega meninggalkan hotel milik Mr. Chackrii. Sejak dilecehkan Mr. Chackrii waktu kedatangannya yang pertama ke Bangkok, Flora belum pernah memberi tahu Reno mengena
Kedatangan Liza , kemudian Mbak Maya , Mas Bram diususl Mirna yang membawa Ami dan Dean, Flora merasa hidup kembali. Dengan sedih mereka menatap tubuh Reno di rumah duka tempat Reno disemayamkan. Reno terlihat sangat tampan dalam tidurnya. Darah masih mengucur dari hidung, telinganya. Rupanya benturan batas pemisah jalan dengan kepalanya membuat Reno tewas dalam kecelakaan .Flora memandang wajah Reno yang pucat, seulas senyum tipis melekat di bibirnya yang seksi , membelai bibir yang tersenyum, "Bibir ini telah menciumku dan memagut bibirku, beratus- ratus kali, mungkin beribu-ribu kali bahkan lebih dari itu. " bisik Flora lirih. Tangis Amy, Liza dan Dean menyadarkan Flora bahwa mereka juga kehilangan daddynya. Tidak saja Flora yang kehilangan karena kepergian Reno, tetapi buah hati mereka juga kehilangan daddynya. Flora memeluk Liza, Amy dan Dean dalam satu pelukan kuat ditatap Mr. Chakrii dengan tatapan benci.Kemudian mereka berpelukan di tepi peti jenazah , memadukan tanga
Di Bangkok, di ruang persembunyiannya, Chackri mondar mandir tidak mampu menahan emosi kemarahannya.Satu minggu sudah Reno meninggal, sudah dimakamkan di Hampstead, London tapi berita kecelakaan masih hangat menjadi perbincangan di media sosial, apalagi Marion terus menyatakan kesedihannya di media sosial, meragukan kecelakaan tunggal yang dialami oleh Reno.Kasus ini harus segera ditutup , tidak menjadi perbincangan terutama di media sosial, tangan Chackrii mengepal kuat ketika membaca pesan yang masuk ke ponselnya.Aku meragukan Reno mengalami kecelakaan tunggal. Kau menginginkan isterinya.Ekspresi marah mucul di wajah Mr.Chackrii setelah membaca pesan dari Marion, “Dia harus dibungkam mulutnya!Siapapun yang berani menentang keinginanku , membuatku repot , harus kusingkirkan!” teriaknya dalam bahasanya.Chackrii meraba luka yang ada di lehernya, luka cakaran yang dibuat Flora ketika mereka bercinta.Teringat kembali permainan cinta mereka yang dasyat tak terkendali membuat Mr.Cha
Kehadiran Mirna di condo bagi Flora sebagai tanda betapa indahnya persaudaraan dan persahabatan yang sejati di saat Flora sangat membutuhkan seseorang untuk mengungkapkan apa yang mengendap dalam pikirannya. Flora tidak memanggil Mirna, malah Mirna mendatanginya karena Mirna merasa bahwa sahabatnya sangat membutuhkan di saat Reno tidak ada di sampingnya apalagi Flora dengan persetujuan Ami dan Dean meminta mereka tinggal di asrama karena emosinya belum stabil menghadapi kepergian Reno.Semasa hidupnya di dunia , Flora hidup demi keinginannya,berteman, kuliah, bekerja kemudian menikah dan mempunyai anak adalah hasrat yang selalu ingin dipernuhi dan dapat diwujudkan. Sekarang sebagian dari nyawanya serasa hilang. Dalam kesunyian , malam-malam di Bangkok selalu menggodanya membuat Flora tidak bisa tidur nyenyak dengan sejuta pikiran , apakah itu halusinasiku? Tapi kalau halusinasi mengapa ada bilur biru di lengannya juga bercak merah di payudaranya seperti habis dihisap kuat-kuat membu
Kilas Balik Availability (ketersediaan) dan ability(kemampuan) selalu dicetuskan Reno kepada Flora. Dia katakan kedua hal itu penting dimiliki manusia yang produktif .“Flora, darling kamu mempunyai ability dan availability sebagai seorang wanita karir. Mengapa kamu tidak mencoba bekerja di perusahaanku, membantuku , kelak aku ingin kamu menjadi CEO.”Mendengarnya Flora tertawa terbahak-bahak.“Mengapa kamu tertawa? Kedua hal itu kamu miliki. Kamu mempunyai kemampuan dan mau serta rela hadir bagi sesama yang membutuhkanmu.”“Kamu jangan mengkhayal, aku sudah pada zona nyaman, menjadi isteri dan ibu anak-anak kita, tinggal di kondo yang mewah, apalagi yang aku cari?” Jawab Flora sambil tersenyum. Setiap hari Reno merayu Flora memintanya untuk mendampinginya, entah mengapa mungkin ada firasat di hati Reno mengenai masa depan perusahaannya.“Ada perusahaan kontruksi di Thailand ingin bekerjasama denganku, aku ingin perusahaan kita menguasai Asia Tenggara, bisakah kau membantuku mewuj
Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno. Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela melepas lelah Mc. Bride bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya penuh hasrat.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas gerak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, aku yang aktif.” Bisik
Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya. Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh
Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Grahm berapa wanita yang telah kau taklukkan?,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora."Hum..kamu ingin tahu?" “Kamu membuatku liar ,”“Aku suka keliaranmu,membuatku sulit mengendalikanmu." bisik Mc.Bride di telinga Flora .Flora mencubit pinggangnya, "Kau terobsesi padaku?""Aku takut kehilanganmu." Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggelam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride . Akhirnya m
“Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan
Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride serta penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian menge
Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya ,waktu itu kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ad
Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka , menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekelili
SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu
Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop ,tubuhku bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar. Di sofa Mr.Chackrii duduk dengan ekspresi marah.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu m