Chackrii menatap tubuh yang berbaring di tempat tidur, mengambil salah satu remote berwarna kuning emas, mengklik , pintu terbuka, pengawal pribadinya masuk bersama seorang perempuan. Tanpa banyak kata, perempuan itu langsung merias wajah Flora. Chackrii memandang perempuan itu mengucapkan beberapa kata , perempuan itu hanya mengangguk dan tangannya terus merias wajah Flora.Sekitar setengah jam, perempuan itu berhenti menatap pengawal pribadi , kemudian berbicara dengan Chackrii yang menatap puas hasil kerja perempuan itu.Terdengar percakapan antara pengawal pribadi dan Chackrii, ada nada semacam ancaman membuat pengawal pribadi menunduk dan memberi kode kepada perempuan itu untuk keluar.Entah charisma yang dimiliki Chackrii sehingga penawal pribadi dan karyawannya patuh padanya ataukah dia memiliki kekuaran supernatural atau kekuatan gaib.Kata-kata yang diucapkan sesuai keinginannya pasti akan terwujud diluar nalar, pikiran normal manusia. Reno dan Krishna yang smart bisa dikalahka
Chackrii menurunkan Flora di sofa, seorang perempuan membawa minuman anggur dalam dua gelas anggur menyuguhkan ke Flora dan Chackrii. Tangan Chackrii memegang tangan Flora, mengajak bersulang , mengucapkan cheers. Dalam hitungan detik Flora sudah mabuk, entah apa yang dimasukkan dalam minuman anggur, Flora melepaskan gaun yang dipakainya hanya mengenakan bra dan panty berlapis emas terlihat sangat s*ksi di tubuhnya yang sensual. Chackrii menatapnya tidak berkedip, “Lakshmi , you are mine,” gumamnya dengan suara parau.Tanpa malu-malu Flora meraih tangan Chackrii memintanya melepaskan sisa yang melekat di tubuhnya disambut Chackrii dengan senang hati. Chackrii menelan ludah melihat kemolekan tubuh Flora, menarik napas panjang kemudian menarik tubuh Flora.“Lakshmi, tell your self that I belong to Chackrii.”Flora menatap Chackrii kebingungan.“Say that you belong to me!” perintah Chackrii.“I’am belong to you, Chackrii.” Bisik Flora.“That’s good to hear.” Kata Chackrii, lalu melepaskan
Kepala Flora berdetum-detum tak karuan antara nyata atau halunisasi. Kedua [undaknya terasa berat dan kaku. Flora sepenuhnya belum sadar apa yang terjadi pada dirinya.Ada sesautu yang bergejolak dalam hatinya, apakah aku terperangkap dalam hubungan yang tidak kuinginkan? Dengan Reno atau… tiba-tiba tubuhnya bergetar. No, tidak mungkin.Flora bingung melihat banyaknya bercak merah di dadanya,apakah sedasyat mereka bercinta sehingga menimbulkan banyak bercak merah dan tanda kebiruan di lengannya? Dengan linglung keluar kamar menuju ke lobby hotel.Di depan lift pengawal pribadi Chackrii mencegatnya. Flora menatapnya dengan tatapan kosong masuk ke dalam lift diikuti pengawal pribadi Chackrri dengan pandangan menyelidiki.Keluar lift, Flora menuju ke meja resepsionis, menanyakan keberadaan Reno dan Stepahie, pengawal pribadi berdiri tidak jauh memasang telinganya.“Miss Stephanie check out , two days ago.” Jawab resepsionis.Flora mengerutkan keningnya, “She leave the hotel alone?”“Yes.”
Kedatangan Amy dan Liza , kemudian Mbak Maya dan Mas Bram datang membawa Dean, Flora merasa hidup kembali. Dengan sedih hati mereka ke rumah duka tempat Reno disemayamkan. Ia terlihat sangat tampan dalam tidurnya. Darah masih mengucur dari hidung, telinganya. Rupanya benturan batas pemisah jalan dengan kepalanya membuat Reno tewas dalam kecelakaan .Flora memandang wajah Reno yang pucat, seulas senyum tipis melekat di bibirnya yang tipis dan yang telah menciumku dan memagut bibirnya , beratus- ratus kali, mungkin beribu-ribu kali bahkan lebih dari itu. Tangis Amy, Liza dan Dean menyadarkan Flora bahwa mereka juga kehilangan ayahnya. Tidak saja Flora yang kehilangan karena kepergian Reno, tetapi buah hati mereka juga kehilangan daddynya. Flora memeluk Liza, Amy dan Dean dalam satu pelukan ditatap Mr. Chakrii dengan tatapan benci.Berpelukan mereka di tepi peti jenazah , memadukan tangan mereka dengan tangan Reno yang sudah kaku.Tiba-tiba paman Reno, Steven menghubungiku menanya
Di Bangkok, di ruang persembunyiannya, Chackri mondar mandir tidak mampu menahan emosi kemarahannya.Satu minggu sudah Reno meninggal, sudah dimakamkan di London tapi berita kecelakaan masih hangat menjadi perbincangan di media sosial, apalagi Marion terus menyatakan kesedihannya di media sosial dan meragukan kecelakaan tunggal yang dialami oleh Reno.Kasus ini seharusnya ditutup dan tidak menjadi perbincangan, tangan Chackrii mengepal kuat ketika membaca pesan yang masuk ke ponselnya.Aku meragukan Reno mengalami kecelakaan tunggal. Kau menginginkan isterinya.Ekspresi marah waktu membaca pesan dari Marion.“Dia harus dibungkam mulutnya!Siapapun yang berani menentang keinginanku dan membuatku repot harus kusingkirkan!” teriaknya.Chackrii mengerling ke luka yang ada di lehernya, luka cakaran yang dibuat Flora ketika mereka bercinta.Teringat sosok yang membuatnya di luar nalar karena keinginan memilikinya.“Dia milikku. She’s mine.”“Kesabaranku mulai menipis, selama seminggu aku mati
Kehadiran Mirna di condo bagi Flora sebagai tanda betapa indahnya persaudaraan dan persahabatan yang sejati di saat Flora sangat membutuhkan seseorang untuk mengungkapkan apa yang mengendap dalam pikirannya. Flora tidak memanggil Mirna, malah Mirna mendatanginya karena Mirna merasa bahwa sahabatnya sangat membutuhkan di saat Reno tidak ada di sampingnya apalagi Flora dengan persetujuan Ami dan Dean meminta mereka tinggal di asrama karena emosinya belum stabil menghadapi kepergian Reno.Semasa hidupnya di dunia Flora hidup demi keinginannya,berteman, kuliah, bekerja kemudian menikah dan mempunyai anak adalah hasrat yang selalu ingin dipernuhi dan terwujud. Sekarang sebagian dari nyawanya serasa hilang. Dalam kesunyian , malam-malam di Bangkok selalu menggodanya membuat Flora tidak bisa tidur nyenyak dengan sejuta pikiran , apakah itu halusinasiku? Tapi kalau halusinasi mengapa ada bilur biru di lengannya juga bercak merah di payudaranya seperti habis dihisap kuat-kuat membuat putingny
Kilas Balik Availability (ketersediaan) dan ability(kemampuan) selalu dicetuskan Reno kepada Flora. Dia katakan kedua hal itu penting dimiliki manusia yang produktif .“Flora, darling kamu mempunyai ability dan availability sebagai seorang wanita karir. Mengapa kamu tidak mencoba bekerja di perusahaanku, membantuku dan kelak aku ingin kamu menjadi CEO.”Mendengarnya Flora tertawa terbahak-bahak.“Mengapa kamu tertawa? Kedua hal itu kamu miliki. Kamu mempunyai kemampuan dan mau serta rela hadir bagi sesama yang membutuhkanmu.”“Kamu jangan mengkhayal, aku sudah pada zona nyaman, menjadi isteri dan ibu anak-anak kita, tinggal di kondo yang mewah, apalagi yang aku cari?” Jawab Flora sambil tersenyum. Setiap hari Reno merayu Flora memintanya untuk mendampinginya, entah mengapa mungkin ada firasat di hati Reno mengenai masa depan perusahaannya.“Ada perusahaan kontruksi di Thailand ingin bekerjasama denganku, aku ingin perusahaan kita menguasai Asia Tenggara, bisakah kau membantuku mew
Sejak menerima lamaran Reno, Flora bertekad melepaskan aktivitasnya sebagai wanita karir. Dia ingin menomorsatukan keluarganya, mendekati kedua anak Reno sebagai ibu sambung, mencintai, merawat dan membesar Liza dan Ami seperti ibu kandungnya sendiri.Kalau menilik keinginannya, Flora sebenarnya ingin tetap menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga, keduanya bisa dilakukannya, tapi mengingat dia harus mengetahui karakter Liza dan Ami, kebiasaan mereka agar tidak terjadi bentrokan dikemudian hari karena perbedaan budaya , cara berpikir akhirnya tanpa terlalu banyak pertimbangan Flora memutuskan mengorbankan keinginannya, menyerahkan seluruh waktunya buat keluarganya, Reno, Liza dan Ami ditambah dengan kelahiran Dean, Flora betul-betul menjalankan perannya sebagai seorang isteri dan seorang ibu.Menemukan titik balik merupakan momen yang sangat berharga dalam kehidupannya, Flora mendapatkan kenyamanan, merasa cukup puas dengan keputusannya,kebutuhan jiwa dan raganya terpenuhi. I
Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno dan rumah Mc. Bride. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno.Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela Mc.Bride melepas lelah dia bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya dengan sayu.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas getak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, ak
Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya.Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh M
Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Kamu menaklukkanku dengan aroma tubuh maskulin dan jemarimu , membuatku selalu ingin lebih,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora.“Kamu yang liar membuatku harus bisa mengendalikanmu.”“Ishh, aku bukan kuda .” Bisik Flora.“Hum.. kuda liarku,” bisik Mc.Bride di telinga Flora membuat Flora mencubit pinggangnya.Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggalam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride .
“Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan
Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride dan penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian mengetu
Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya dan kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ada rasa k
Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka dan menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekeli
SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu
Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop tubuhku tak bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu menoleh kea rah Andara,”Tolong hubungi Mr.Krishn