Beranda / Rumah Tangga / HASRAT LIAR SUAMI DUDA / BAB 6. MENERJANG BADAI , MENGGAPAI MIMPI.

Share

BAB 6. MENERJANG BADAI , MENGGAPAI MIMPI.

Penulis: MARIWINA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 22:48:09

Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai peristiwa, tantangan, rintangan, kesempatan dan kebahagiaan. Flora  merasa fase kebahagiaannya sudah diambang pintu ,  dirinya  serasa bermain drama berdurasi pendek, kebahagiaan sudah dipucuk mata tapi badai siklon yang diterjang ibu Megawati  memporak porandakan hasratnya untuk menikah dengan Reno.

 Flora, hidupmu bukan ditentukan oleh ibu Megawati, bahagia sudah di depan matamu . Kamu yang berhak memutuskan kelanjutan hidupmu. Raihlah apapun yang terjadi, batin Flora  berbaring di sofa. Kilasan peristiwa ketika dia mengajukan ijin dan cuti menikah ditolak oleh ibu Megawati.

Segera Flora mengeluarkan ponselnya dari tas jinjing menghubungi Reno. Tidak ada sambungan , malah jawaban “ Nomor yang anda kunjungi sedang diluar jangkauan” jawaban yang diperolehnya beruntun.

“Mungkin Reno sibuk, atau mungkin ibu Megawati sudah menghubunginya?” desisnya.

“Ah, tidak mungkin Reno akan menerima telepon dari nomor yang tidak dikenalnya.” bisik Flora untuk menenangkan hatinya.

Malam Reno menelponnya, "Honey, ada apa menelponku terus menerus?” tanyanya.

“Hmm… saya mau katakan bahwa saya belum mendapat jawaban dari bos apakah bisa mendapatkan cuti.” kata Flora.

“Flora ada dua opsi. yang saya ajukan. Opsi  A, jika kau mendapatkan hak cutimu dua belas hari, pernikahan kita tetap berjalan,  kita tetap berbulan madu. Opsi  B, jika kau tidak mendapatkan hak cutimu dua belas hari, pernikahan kita tetap berjalan , kita tetap berbulan madu dan kamu langsung buat surat resign dari perusahaan. Bukankah kau tetap akan resign setelah kamu selesaikan dulu proyekmu ? “ tanyanya.

“Iya…” bisik Flora.

“Berapa lama proyekmu selesai ?” tanya Reno.

“Sebenarnya proyeknya sudah selesai , tinggal saya ajukan ke bos. Siapa saja bisa meneruskannya.” kata Flora .

"So, What is the problem." jawab Reno.

“Reno, apakah ada yang menelponmu? “ tanya Flora was-was.

“Hmm…let me check. There is a continuous number. Dia terus menerus menelpon. Saya tidak angkat.” Jawab Reno.

“Boleh saya tahu nomornya?” tanya Flora .

Reno menyebut nomornya dan bertanya, “Ada masalah dengan nomor ini?”

“Itu nomor dari bosku, ibu Megawati… mmm… dia tidak memberi aku cuti untuk menikah.” jawab Flora.

“Mengapa ? Apa dia sulit melepaskan kamu untuk beberapa hari?” tanyanya.

“Hmm… tidak. Dia marah karena aku menikah dengan kamu.” Jawab Flora berterus terang.

"Hai.. hai, siapa dia melarang kamu menikah denganku ?" tanya Reno lalu tertawa terbahak-bahak.

“Ren, rupanya bosku sudah lama mengincarmu. Katanya dia pernah ketemu denganmu di Singapura waktu seminar kontruksi internasional tentang Mechanical. Electrical, Plumbing,” kata Flora.

“Maybe,  saya banyak bertemu pengusaha kontraktor dari Indonesia.”

“Lalu apa masalahnya?” tanyanya lagi.

“Dia mengancam jika aku tetap menikah denganmu....." kata Flora lirih.

Belum Flora menyelesaikan perkataannya, Reno langsung memotong, "Hei ! Beraninya dia mengancammu! Resign dari kantormu . Sekarang tanggal 29 November, ajukan surat resign mulai tanggal 1 Desember kamu resign.  Damn it about your project ! Your wedding are more important !“ kata Reno marah.

“Reno…?”

“Aku mencintaimu Flora, aku harap kau mengambil keputusan yang tepat untuk kamu dan aku .” Kata Reno dengan tekanan tegas pada kalimatnya.

“Nanti kalau dia menelpon, aku akan menerima teleponnya. I will finish her !” kata Reno   dengan marah.

“Flora… You hear me?” tanyanya.

“Yeah….”

"Sudah malam, tidurlah. Jangan pikirkan bosmu !" kata Reno.

Mereka saling menyampaikan rasa rindu , berakhir dengan suara kecupan di ponsel masing-masing.

*****

Esok harinya ibu Megawati memanggil Flora,"Hei, saya telepon Reno, dia tidak angkat teleponnya !" kata ibu Megawati menunjukkan kearogannya.

"Kamu telepon dia sekarang , pasang speakernya !" perintahnya lagi.

"Bu, jam segini Ren.. eh Pak Reno, tidak akan mengangkat ponselnya bu. Karena jam kerja." kata Flora.

"Tidak mungkin seorang tunangan akan menolak telepon tunangannya, apalagi mau menikah !" katanya dengan nada memaksa.

"Baik bu ." kata Flora , langsung mencari nomor Reno memasang speaker , terdengar nada memanggil tapi tidak dijawab. "Nomor yang anda tuju tidak bersedia menerima paggilan anda"

"Hei, kamu mungkin sudah melapor pada Reno , saya mengancammu?!" tanyanya.

"Saya hanya mengatakan ibu tidak memberi izin cuti." kata Flora berbohong.

“Berani benar kau mengatakan bahwa saya tidak memberi kau cuti? Apa yang ada dalam benak Reno jika dia tahu saya tidak memberi  kau cuti? “ dampratnya .

“Dua tahun saya belum ambil hak cuti  tahunan saya . Sekarang saya akan ambil hak cuti saya tahun ini, hanya sembilan hari  ditambah izin cuti menikah tiga hari."  Kata Flora menahan jengkel.

“Tetap tidak saya berikan ! Kamu banyak sekali izin pulang cepat, izin tidak masuk kerja karena ada keluarga menikah! Hak cuti tahunanmu  sudah habis ! Kau kira ini perusahaanmu? Seenaknya minta izin!, comelnya sambil membalik-balikkan dokumen di atas meja kerjanya.

“Kalau begitu saya resign saja !” kata Flora dengan nada marah.

“Apa resign ? ! No ! Enak benar kamu minta resign. Ada aturannya jika mau resign , tidak seenak udelmu! “

“Baik bu, saya permisi.”  kata Flora lalu beranjak ke luar ruang kerja ibu Megawati.

“Hei ! Saya belum selesai bicara !”

“Sebutkan jadwal saya hari ini dan besok !” perintah ibu Megawati.

“Mmm… jadwal hari ini meeting dengan sub kontraktor di kantor jam sepuluh. Jam dua belas peninjauan proyek bersama sub kontraktor. Besok pagi jam sembilan,  ibu ke sekolah Jimmy, bertemu dengan BP Sekolah. Siang di kantor. Malam , menghadiri jamuan makan malam dengan bapak dan ibu Handoko di restoran Surya.”jelas Flora mencoba  sabar.

“Kamu ikut meeting dengan sub kontraktor , buat risalah rapat !” perintah ibu Megawati.

“Tapi, biasanya Shanti yang buat….” .

Belum selesai  Flora menyelesaikan perkataannya, ibu Megawati  memotong perkataan Flora,“Bukan kamu yang mengatur , saya pimpinan, saya CEO ! Saya  yang mengatur ! Kamu memang sombong sebagai Private Personal Assistant. Shanti sering mengeluh bahwa kamu suka perintah-perintah, suka mengatur pekerjaan orang. Kamu bukan bos ! Kamu hanya membantu saya , bukan mengatur pekerjaan staf lain di kantor ! “ kata ibu Megawati sambil tangannya bergerak kesana-kemari.

“Maaf ibu..” seru Flora sambil menunduk.

Hmm… ternyata di kantor ada orang munafik. Shanti yang terlihat baik di depan menusuk di belakang. batin Flora sambil keluar dari ruang kerja ibu Megawati. Di luar ruang kerja menuju ruang kerjanya Flora berpapasan dengan Shanti.

“Hai cantik , aku dipanggil ibu Megawati. Ada tugas tambahan?” tanya Shanti memamerkan muka manis.

“Tidak tahu, tanya saja sendiri !” jawab Flora sewot  menahan amarahnya.

“Ih. ! Ditanya baik-baik kok jawabannya sewot !” gerundel Shanti sambil melenggang menuju ruang kerja ibu Megawati.

Di depanku memamerkan muka manis, di belakangku mengeluarkan racun dari bibirnya  disalurkan ke ibu Megawati. Hum..mereka berdua cocok banget. Sama-sama ambisius, satunya ambisius merebut posisiku , satunya lagi bos berambisi menjadi isteri orang kaya, batin Flora.

Sambil menghenyakkan tubuhnya ke kursi kerjanya, Flora mengambil laptop pribadinya , mengetik surat pengunduran dirinya.

Sebelum saya berbalik pikiran, lebih baik saya membuat surat pengunduran diri sekarang, sore pulang kantor akan kuserahkan ke bagian HRD.” batin Flora.

Setelahnya dia membereskan beberapa berkas, mengatur sesuai yang  telah dikerjakan, sedang dikerjakan dan dalam tahap pemeriksaan, meninggalkan ruang kerjanya menuju ke ruang rapat. Di ruang rapat telah ada Shanti, ibu Megawati dan beberapa person sub kontrkator.

“Ini calon pengantin, terlambat datang.” Seloroh ibu Megawati.

“Wow ! Ibu Flora mau menikah ? Kok diam-diam? “ seloroh pak Hengky Wirasto.

"Coba bapak lihat jari manisnya ada cincin pertunangan.” kata Shanti ,raut wajahnya ada keirihatian.

Tanpa melihat kiri kanan, Flora langsung duduk di samping ibu Megawati.

“Hmm… meeting dipimpin oleh pak Basyir, notulis mbak Shanti. Mbak Flora , membantu Shanti dalam menampilkan penyajian power point.” perintah ibu Megawati.

Rapat berlangsung hampir tiga jam setelah melalui perdebatan yang sengit. Rapat berakhir dengan pengumuman ibu Megawati .

“Mulai hari ini, Private Personal Assistant dijabat oleh mbak Shanti. Mbak Flora kembali pada jabatan semula sebagai staf administrasi kantor. Mbak Flora sesudah meeting, bereskan semua berkas, dokumen, tablet milik saya  dan inventaris Private Personal Asisstant ke mbak Shanti.”  Perintahnya .

“Baik bu, saya sangat siap.” Desis Flora , langsung berdiri keluar ruang meeting menuju ruang kerjanya.

“Hmm… ibu Megawati ingin membuat masalah denganku? Dia kira dengan menurunkan statusku aku takut? Si Shanti kira jabatan yang diperolehnya dengan menikungku mungkin bisa diembannya selama sebulan. " Flora ngedumel.

Amarah Flora sudah diujung tanduk, membuat Flora dalam keadaan agitasi . Selama menjadi Private Personal Asisstant ibu Megawati  banyak hal ditahan kemudian dikeluarkan uneg-unegnya dalam meditasi malamnya  karena jabatan Personal Assitant membuat Flora bisa melanglang buana ke mana bosnya pergi untuk urusan perusahaan, itupun untuk mendampingi ibu Megawati yang tidak menguasai proposal yang dibawakan karena Flora yang membuat keseluruhan proposal  sesuai instruksi owner, ayah bapak Wiryo, bapak Dicky Susanto, kakek ibu Megawati.

Kesetiaannya lebih pada perusahaan yang menjanjikan Flora gaji yang layak, pertemuan-pertemuan dengan kontraktor, seminar- seminar internasional di Singapura, Bangkok dan China pernah diikutinya bersama ibu Megawati. Flora bagaikan bayangan ibu Megawati. Flora lebih banyak mengetahui tentang aturan dan hukum karenanya ibu Megawati sangat mengandalkan Flora.

Tapi hari ini setelah menahan seluruh kemarahan, kekecewaan dan ketidak percayaan pada ibu Megawati rasa kesetiaannya terhadap ibu Megawati langsung padam. Flora tahu siapa dibalik perubahan sikap ibu Megawati, di samping Reno tentu Shanti juru bakar emosi ibu Megawati. Shanti dari dulu sudah mengincar kedudukan Personal Assitant, tapi melihat kinerja Flora, ibu Megawati akhirnya memilih Flora sebagai Private  Personal Asistant.

“Huh ! Flora, kamu cantik dan baik hati, selalu katanya jika ada maunya. Ternyata semua palsu belaka.” gerutu Flora sambil menyiapkan berkas, dokumen memasukkan beberapa barang pribadinya ke dos yang sudah disiapkan pihak HRD.

Terdengar pintu ruang kerjanya diketuk, seseorang masuk tanpa melihatnya Flora sudah tahu, cara kakinya berjalan diseret ditambah aroma parfum manis  langsung memenuhi seluruh ruangan kerjanya.

“Ada apa Vivian?” tanya Flora.

“Mbak dimutasikan ke bagian staf admin ya?” tanyanya.

“Mmm….”

“Itu pasti ulah Shanti. Dari dulu dia sirik, iri dan benci sama mbak Flora. Rupanya dia incar posisi mbak Flora.” Nerocos Vivian  tanpa memperdulikan apakah Flora  mendengarnya atau tidak.

Tiba-tiba pintu ruang kerja Flora  dibuka dengan kasar, bersamaan Flora dan Vivian menoleh ke belakang. Nampak Shanti memegang kotak berisi barang pribadinya masuk ke dalam ruang kerja.

"Apakah jarimu tidak mampu untuk mengetuk pintu? Masuk ruang kerja orang pakai etiket !" seru Vivian.

"Hei ! Ini sekarang ruang kerjaku. Serahkan semua berkas ke saya!" katanya.

"Tidak segampang menyerahkan kue ulang tahun, harus ada berita acara." seru Flora menahan marah.

"Cepat. Saya dan ibu Megawati akan rapat membuat jadwal kerja selama seminggu." perintah Shanti, mendorong tubuh Flora yang sedang berdiri di depan meja kerja.

"Baca dan cek, apakah barang-barang, berkas dan dokumen yang tercatat di Berita Acara Serah Terima seperti yang kamu terima. Jika cocok, tanda tangan. Ada dua lembar, satu buat saya dan satu buat kamu." kata Flora datar sambil menyerahkan kertas Berita Acara kepada Shanti. Shanti sekedar melihat barang-barang, dokumen dan berkas yang ada di meja , menanda tangani , menyerahkan selembar ke Flora.

Ditemani Vivian, mereka keluar ruang kerja yang telah ditempati Flora selama dua tahun sejak menjadi Private Personal Asisstant ibu Megawati.

"Vian, tolong pegang kotak ini, saya mau pamit ke ibu Megawati." seru Flora  mengangsurkan kotak ke Vivian.

Setelah mengetuk pintu, Flora masuk , dengan sopan dia menyampaikan bahwa dia mohon pamit dan menyerahkan amplop berisi surat pengunduran dirinya.

"Apa ini ? " tanya ibu Megawati, membacanya , langsung merobek surat pengunduran diri yang diajukan Flora lalu melemparkan sobekan-sobekan kertas ke muka Flora.

"Enak saja, resign. Kalau kamu tetap resign, tidak ada pesangon. Semua hakmu tidak kau dapat !" serunya dengan nada marah.

"Maaf ibu, saya pamit." kata Flora mencoba tetap sabar.

Dengan wajah kemerahan menahan amarah tetapi mencoba menahan emosi yang sudah mendesak ingin keluar dari lubuk hatinya, Flora keluar dari ruang kerja ibu Megawati.

"Mbak Flor, kamu terlihat marah banget tapi kamu tahan. Kalau aku aku keluarkan, kalau perlu aku teriak!" gerutu Vivian.

"Kita ke HRD." kata Flora.

Vivian mengikuti Flora bagaikan anak yam yang mengikuti induknya. Di HRD, Flora menghadap ibu Miniarti Arumbayu , tanpa mengatakan sepatah katapun Flora mengangsurkan amplop.

"Saya pamit bu." katanya sopan lalu meninggalkan ruang kerja ibu Arum.

Setelah membacanya ibu Arum terlihat kaget, berusaha mengejar Flora yang sudah hilang melalui lift. Kantor kemudian menjadi gempar. Badai siklon resignnya Flora melanda kantor dengan angin yang meniupkan isu yang beterbangan.

"Mbak Flora yang selama ini setia mendampingi ibu Megawati resign karena akan menikah."

"Mengapa harus resign, bukankah selama ini hubungan mereka baik-baik saja?"

"Mungkin mbak Flora sudah tidak sanggup menghadapi ibu Megawati yang arogan, sombong , angkuh dan tidak punya hati."

"Mbak Flora resign karena hak cuti menikah tidak disetujui ibu Megawati."

"Bukankah Personal Asistan ibu Megawati si Shanti ? Mampukah dia sehebat mbak Flora, kerjanya cuma merayu bos-bos berduit. "

Bagi Flora apapun yang dikatakan mereka dia tidak ingin tahu, biarkan mereka ngegosip, Emang gue pikirin , yang kupikirkan sekarang adalah kebahagiaanku,  batinnya.

Dengan tersenyum Flora keluar dari lobbi kantor, di depan  gedung PT Puspita Dara, sudah menunggu mobil on-line yang siap membawanya ke rumah.

Bab terkait

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 7. AGRESI IBU MEGAWATI

    Semalaman Flora membolak-balikkan badan, menepuk-nepuk bantal, kemudian menyelimuti dirinya dengan selimut. Memejamkan matanya, terbayang wajah Reno , seminggu lagi dia akan menjadi nyonya Reno Baskara Jatmiko. Sejak meninggalnya Arfandi, Flora menutup diri terhadap pria manapun ,dia tidak siap menerima hubungan dengan pria lain yang sebaik Arfandi. Tetapi kehadiran Reno dalam kehidupannya, benteng pertahanannya ambruk. Kejantanan Reno mampu mengguncang hatinya.Membayangkan tubuh Reno yang jangkung, ramping , kokoh dan kuat ketika memeluk Flora, hampir membuat tubuh Flora panas, benteng kesuciannya hampir bobol ketika mereka berpelukan di tempat tidur hotel ketika Flora ingin mengenal kedua anak Reno di Singalura. Flora menggeleng-geleng kepalanya di bantal teringat ketika itu, Reno sempat kecewa. Tubuhnya yang besar, manly , perkasa dan percaya diri tiba-tiba melenguh kesal ketika Flora mendorongnya lalu ke kamar mandi untuk menguraikan hasratnya dengan mandi di bawah shower.Apaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 8. THE WEDDING.

    Hari bahagia yang ditunggu Flora tibalah. Flora memandang gaun pengantin yang berwarna putih , polos, dia membayangkan jika sewaktu bergerak maju ke depan altar, gaun pengantinnya akan menjulur menyapu karpet merah di gereja.Perias pengantin mulai merias wajah Flora selanjutnya membuat sanggul mungil yang tergantung anggun di belakang kepalanya. Terakhir gaun pengantin . Flora memperhatikan penampilannya dari balik cermin, gaun pengantin dengan makeup tipis membuatnya terlihat berbeda.“Cantik dan anggun.” bisik mbak Selina , perias pengantin yang juga merias mbak Maya waktu menikah.Dibantu mbak Valeri ,mama memasang kerudung pengantin, wedding Veil dari bahan tile halus dipadukan dengan rangkaian bunga mungil dari satin yang akan menghias di atas kepalanya . Mama memandang Flora penuh kasih“Anakku cantik sekali, tersenyumlah di hari bahagiamu sayangku," katanya sambil menggenggam tangan Flora erat-erat.Terakhir mama mengalungkan kalung mutiara pemberian Reno ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 9. WEJANGAN MAMA.

    Flora bangun ada sesuatu yang hilang dalam dirinya, sesuatu yang semalam membuatnya sangat bergairah. Matahari pagi memasuki kamar , gorden pelapis lupa ditutup , cahaya matahari menembus vitrage tipis . Terbaring dalam kesunyian kamar, Flora gemetar. Gemetar bukan karena takut, melainkan rasa gemetar yang tidak pernah dia rasakan seumur hidupnya. Gemetar penuh kebahagiaan disertai rasa nikmat semalam masih terasa di seluruh tubuhnya. Tak pernah terbayang oleh dirinya bahwa bermain cinta itu bisa seperti itu, melelahkan, nikmat dan menggairahkan !Flora membalikkan badan, tidak ada Reno di sampingnya. Bau badan dan lotionnya yang menyegarkan masih terasa di kulitnya . Di sampingnya ada nampan sarapan, dengan bunga mawar putih, sandwich, kopi dan juice, secarik kertas “ I love you, I always love you “ Honey, Iam going out hotel to do some thing, Please wait me “.Di balik selimut tanpa mengenakan selembar baju, Flora tiba-tiba merasa malu.“Dia sudah melihat keseluruhan tub

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 10. BULAN MADU DI LONDON

    Di kamar hotel, Flora merapikan semua barang-barang termasuk gaun pengantinnya dalam kotak. Nanti ada suruhan Reno yang membereskan dan mengirim ke Singapura. Flora memandang gaun pengantin yang kemarin di pakainya. Teringat kembali saat-saat dia sempat dibuat stres oleh ibu Megawati.Sedang sibuk mempersiapkan perjalanan bulan madunya, ponsel Flora berdering, dari Vivian."Hallo mbak Flora, selamat atas penikahannya. Semoga langgeng ya mbak.."Flora ingin menjawab , terdengar suara berisik,"Sombong , tidak ngundang kami menyaksikan pernikahanmu. Kamu kira kami tidak bisa ke sana? " Ujar Shinta.Flora terkejut, hmm.. pasti Shanti merebut ponsel Vivian ."Kamu kira dengan memblokirku aku tidak bisa menghubungimu? Kamu pasti melarang Reno menerima teleponku, kemarin aku nelpon dia tutup ponselnya ! Kamu bahagia? No ! Aku akan membuat pernikahanmu tidak bahagia. Aku baru dapat info dari mantan Reno yang tinggal di London, Reno itu psikopat, nikmatilah pernikahanmu, aku jamin belum sebu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 11. SENYUM MISTERIUS MONA LISA

    Dua malam tiga hari Flora dan Reno menikmati keromatisan etape pertama bulan madu mereka. Salju turun menutupi sebagian pondok, jalan dipenuhi salju , ketika mobil yang menjemput mereka ke bandara Heathrow , London. Flora sudah memakai baju berlapis-lapis di dalam jas long coat, masih membuatnya meringkuk ke dinginan dalam pelukan Reno.Mereka akan ke Paris , dari bandara Heathrow ke Charles-de-Gaule kira-kira dua jam dua puluh menit, mereka langsung ke hotel setelah istirahat mereka jalan-jalan melihat kota Paris yang sarat keindahan dan keajaibannya.“Seharian kami dil luar, makan siang dan makan malam, aku ingin memperkenalkan kepadamu kota yang sarat dengan keromatisannya, baik orang-orangnya, gedung-gedung, museum dan modenya.” Kata Reno ketika menuju hotel dari bandara.“Mmm… aku pernah melihatnya.” kata Flora ,wajahnya menahan senyum.“Kau pernah ke Paris?” tanya Reno.“He.. Eh… di film dan di dalam mimpi.” kata Flora tertawa terbahak-bahak sukses mengacaukan pikiran Re

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 12. KEANEHAN RENO

    Paris memiliki sejumlah spot , mempunyai nuansa dengan energi yang memancarkan energi romantis dan eksotik bagi mereka yang sedang berbulan madu. Reno yang faham dengan tempat-tempat yang romantis karena pernah mengunjunginya mengajak Flora di hari kedua, pada etape kedua bulan madu untuk mengukir kenangan indah bulan madu mereka.“Hari ini kita ke Pont des Arts, jembatan gembok cinta.” kata Reno ketika mereka sarapan di restoran hotel.“Hmm… seperti saran supir taxi sewaktu kita dari bandara?” tanya Flora.“Yes.” seru Reno, memandang Flora yang pagi terlihat cantik dengan memakai gaun panjang setengah lutut dengan sepatu bot, rambutnya digelung di bawah tengkuk lehernya.“Kamu tambah hari tambah cantik.” bisik Reno.“Karenamu.” jawab Flora.“Aku ??” tanya Reno tidak percaya, telunjuknya menunjukk ke dadanya.“Kau selalu bisa memenuhi keinginanku…..” bisik Flora.“ Mum...??”“Setiap hari aku jatuh cinta padamu, setiap hari kau memberi aku cinta, hadiah, pujian dan kepuasan, membuat aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 13. MERINDING DALAM KETAKUTAN.

    Di keheningan malam dalam cabin, ditemani api di perapian, secangkir coklat susu hangat dan croissant, tingkah angin yang bertiup kencang serta suara salju yang turun dari langit , Flora menggeser jempolnya pada ponselnya, untung ada signal, mencari satu kata Masokis. Flora ingin mengetahui lebih mendalam sebelum membaca buku harian Reno.Aku harus mengetahui apa, gejala, penyebabnya baru aku membaca buku harian Reno. Setelah mendapat informasinya, Flora menatap Reno tidur dengan tubuh membungkuk. Kembali ke depan perapian, membuka buku harian Reno.Reno adalah anak satu-satunya dari Valerie Schast dengan Roman Bimo Jatmiko. Valerie Schast yang cantik menawan, terpikat dengan Roman Bimo Jatmiko mahasiswa asing yang terkenal tampan, pemain basket andalan kampus Oxford , kaya, anak konglomerat terkenal di Indonesia. Pertemuan pertama mereka secara tidak sengaja di pesta pernikahan teman kampus mereka, berakhir dengan pacaran. Mereka terpaksa menikah karena Valerie hamil. Pernikahan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 14. IMBAS PENGAKUAN RENO

    Pengakuan Reno membuat perut Flora serasa ditonjok, akal sehatnya hilang, Flora membanting tubuhnya berkali -kali di tempat tidur sebagai wujud kekecewaan dan kekesalannya. Sepanjang malam, dia tidak bisa tidur di kasur yang menyisakan aroma badan di kasur membuatnya mual ingin muntah. Reno mendekatinya,"Menjauh dariku,Sialan!"seru Flora dengan suara keras, hatinya hancur oleh kebohongan yang dibuat Reno. "Flora maafkan aku, aku siap jika kau marah padaku, tapi jangan tinggalkan aku." Pinta Reno. "Hum, kamu penuh kebohongan. Tadi kau katakan, saya tidak memaksamu mempertahankan pernikahan kita. Satu permintaanku, kita selesaikan bulan madu kita setelah kembali ke Singapura , terserah darimu Flora. Sekarang kau katakan jangan tingalkan aku. Kamu plin plan kalau berkata-kata." "Terserah apa maumu." "Banyak hal yang kau simpan, mungkin kau kira aku tergiur dengan kekayaanmu, aku tidak akan meninggalkanmu. Ketidak terus teranganmu mengenai kelainan mental mu membuat hatiku tercabik-ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07

Bab terbaru

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 110. PAKET CINTA

    Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno. Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela melepas lelah Mc. Bride bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya penuh hasrat.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas gerak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, aku yang aktif.” Bisik

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 109. MENCHARGE TUBUH

    Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya. Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 108. SETELAH ONE NIGHT STAND.

    Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Grahm berapa wanita yang telah kau taklukkan?,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora."Hum..kamu ingin tahu?" “Kamu membuatku liar ,”“Aku suka keliaranmu,membuatku sulit mengendalikanmu." bisik Mc.Bride di telinga Flora .Flora mencubit pinggangnya, "Kau terobsesi padaku?""Aku takut kehilanganmu." Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggelam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride . Akhirnya m

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 107. TERHEMPAS AROMA TUBUHNYA.

    “Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 106. TERGODA DEWA APOLLO

    Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride serta penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian menge

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 105. BENCI VERSUS KAGUM.

    Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya ,waktu itu kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ad

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 104. SHOCK

    Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka , menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekelili

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 103. MELARIKAN DIRI

    SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 102. SERINGAI IBLIS

    Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop ,tubuhku bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar. Di sofa Mr.Chackrii duduk dengan ekspresi marah.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status