Home / Pernikahan / HASRAT LIAR SUAMI DUDA / BAB 10. BULAN MADU DI LONDON

Share

BAB 10. BULAN MADU DI LONDON

Author: MARIWINA
last update Last Updated: 2024-02-07 13:10:47

Di kamar hotel, Flora merapikan semua barang-barang dan gaun pengantinnya dalam kotak. Nanti ada suruhan Reno yang membereskan dan mengirim ke Singapura. Flora memandang  gaun pengantin yang kemarin di pakainya. Teringat kembali saat-saat dia sempat dibuat stres oleh ibu Megawati.

Sedang sibuk mempersiapkan perjalanan bulan madunya, ponsel Flora berdering, dari Vivian.

"Hallo mbak Flora, selamat atas penikahannya. Semoga langgeng ya mbak.."

Flora ingin menjawab , terdengar suara berisik," Sombong , tidak ngundang kami menyaksikan pernikahanmu. Kamu kira kami tidak bisa ke sana? " kata Shinta.

Flora terkejut, hmm.. pasti Shanti merebut ponsel Vivian .

"Kamu kira dengan memblokirku aku tidak bisa menghubungimu? Kamu  pasti melarang Reno menerima teleponku, kemarin aku nelpon dia tutup ponselnya ! Kamu  bahagia? No ! Aku akan membuat pernikahanmu tidak bahagia. Aku baru dapat info dari mantan Reno yang tinggal di London, Reno itu psikopat, nikmatilah pernikahanmu, aku jamin belum sebulan kamu minta cerai atau dia menceraikanmu !" kata ibu Megawati,

Sekujur tubuh Flora tiba-tiba merinding, kebingungan melanda dirinya , bagaimana mungkin ibu Megawati bisa mengetahui bahwa di samping Irene ada mantannya Reno? Ah.. itu hanya halusinasi ibu Megawati yang ingin merebut Reno, pasti dia akan buat seribu hal untuk mendapatkan Reno, batin Flora kembali mengepak bajunya dan baju Reno ke koper untuk di bawa ke London.

*****

Esok paginya mereka mengadakan perjalanan bulan madu dari bandara Ngurah Rai  , singgah di Dubai  kemudian ke bandara Heathrow, London , Britania Raya membuat  mereka capek.  Tiba di  bandara Heathrow ,  London, cuaca sangat dingin, perubahan cuaca membuat Flora  agak meriang dan bersin-bersin sepanjang dari bandara Heatrow  ke rumah orangtua Reno  di pedesaan. Hampstead.

Malam pertama di Hampstead , mereka  tidak bercinta, Reno ingin agar  mereka beristirahat apalagi dia melihat Flora yang  meriang, batuk-batuk dan bersin-bersin.  Dia melayani Flora yang terus meringkuk di tempat tidur, mengatur suhu ruang kamar tidur  agar tetap terasa hangat.

Flora melihat di matanya,  sinar matanya tajam yang telah membuat Flora gugup ketika mereka  pertama kali bertemu di café jalan Jaksa.  Sinar matanya sekarang  berkabut  rindu ingin  bercinta .

“ Maafkan , saya tidak bisa memenuhi keinginanmu. “ bisik Flora .

“ Aku akan menunggu sampai kau sembuh. Dua tahun aku menunggu, masa beberapa hari aku tidak bisa.” bisik Reno sambil mengecup kening Flora.

Kemudian dia  menggendong Flora , membawanya  ke depan perapian , dimana api menari-nari dengan lincahnya. Lidah-lidah api yang menari-nari,  membuat suasana terasa  romantis . Kehangatan api perapian menembus kulit mereka yang berbalut baju hangat, selimut tebal berlapis-lapis .

“ Kamu ingin seteguk wine?” bisik Reno.

“ Hmm… boleh agar badanku bisa terasa hangat, dalam dekapanmu dan hangatnya wine.” Kata Flora sambil menatap Reno.

Reno membaringkan Flora di sofa depan perapian , mengambil botol anggur dengan dua gelas anggur. Sambil menggoyang-goyangkan gelas anggur lalu menghampiri Flora , menyerahkan gelas anggur.

“ Mmm… sepat, asam dan terasa hangat di kerongkongan.” gumam Flora.

“ Ini Red wine, memang terasa lebih sepat daripada rasa white wine.”  Sahut Reno.

Reno duduk di sofa, mengangkat tubuh Flora , memangkunya, memeluk Flora dari belakang, sekali-kali mencium tengkuk Flora.

Flora menatap  perapian di depannya sambil menyesap anggur, entah kekuatan dari mana dia merasa tubuhnya yang hangat ingin  menjadi lebih hangat.

“ Reno ….? “ panggil  Flora manja.

“ Yes darling….”

“ Aku ingin lebih hangat lagi.” Katanya.

" Kamu masih kedinginan?" tanya Reno.

" Peluklah aku erat-erat, aku rasanya ingin bercinta."

“ Heh… apakah anggur yang membuatmu ingin bercinta?” bisik Reno.

“ Mmm…. Tidak ! Kau…… dari kemarin matamu menyiratkan kamu menginginiku. “

 “ Kita lakukan di sini ? ” bisik Reno  parau menahan hasrat yang disimpannya sejak kemarin.

Flora mengangguk.

“ Hum…  are you sure?” tanyanya.

Flora tidak menjawab, meletakkan gelas sampagnenya , mengambil gelas sampagne dari tangan Reno lalu meletakkan di meja di samping sofa. Membalikkan badanya, mereka sekarang berhadapan, nafas yang berhembus dari mulut mereka menjadi uap yang saling berkejaran di depan wajah mereka.

Tanpa  menunggu lama Reno mengecup bibir Flora meninggalkan suara kecupan, beralih  ke telinga, turun ke leher dan kemudian berlabuh di payudara Flora yang sudah  berdenyut minta dimainkan. Merekapun bercinta, perlahan - lahan , takut membuat Flora cepat  lelah, Reno  berinsiatif memegang kendali membuat Flora mengerang, mendesah, mengeluh serta  menyebut nama Reno  berkali - kali .

“ Are you ready?” gumam Reno.

Flora hanya mampu mengangguk , tidak mampu berbicara karena sibuk dengan kenikmatan yang mulai menjalari seluruh tubuhnya.  Desahan, desisan, erangan bergema di depan ruang perapian.

" Kita lakukan di depan perapian, agar lebih romantis." bisik Reno.

 Diangkatnya tubuh Flora didudukan di sofa, mengambil selimut menebarkan di atas karpet merah berbulu tebal lalu mengangkat Flora dan membaringkannya di atas selimut . Mereka bertatapan, Flora menatap mata coklat terang bercampur dengan aksen hijau dan oranye berselimutkan gairah.

" Flora, I love you," bisik Reno.

" I love you too and I need you." bisik Flora.

Perlahan-lahan Reno melepaskan semua yang menutupi tubuh Flora, api perapian hangat menelimuti tubuh Flora. Kemudian Reno membuka pakaiannya ditatap oleh Flora pernuh hasrat, kedua tubuh telanjang yang berada di depan perapian langsung saling merengkuh kuat.

Gemerisik api perapian, penyatuan dua tubuh yang saling memagut di atas selimut , desisan, desahan dan erangan Flora ditingkah dengan suara salju yang turun di  atap pondok, membuat sensasi  romantis ditingkahi dengan api perapian yang menjilat-jilat  dinding tungku yang kemudian menyebar ke dua tubuh yang saling berpagut menciptakan moment indah yang tidak dapat mereka lihat tapi dapat mereka rasakan sehingga mereka terus berpacu mencari kenikmatan yang selalu mereka dambakan.

Mereka akhirnya  terbaring lunglai dengan nafas  terengah - engah. Dengan saling berpelukan  mereka menuju ke kamar tidur meneruskan kenikmatan yang tidak ingin mereka lepaskan. Setiap awal pasti akan berakhir, kenikmatan telah diraih dengan lenguhan panjang berkali-kali, mereka mengakhiri  kemesraan mereka  dengan berbaring saling menatap  , berpelukan  merekapun tertidur dengan rasa puas penuh kenikmatan.

Flora bangun lebih dahulu dari Reno. Dilihatnya Reno yang  terbaring pasrah, ada semburat merah  di pipinya. Dan senyum kepuasan di bibirnya yang seksi.  Meskipun matanya terpejam masih terlihat tampan.  Flora turun dari  tempat tidur, menyelusuri rumah pertanian yang ditata sangat artistik dan terkesan tradisional.

“ Kamu menyukainya? “ terdengar suara Reno di belakangnya.

“  Ini tempat mom dilahirkan dan dibesarkan. Kemudian mom menikah dengan dad, mereka ke Singapura memulai hidup baru.  Setiap liburan kampus aku lebih senang kemari daripada kembali ke Singapura.”

“ Asyik , sepanjang mata memandang terlihat  hijau membentang, “ bisik Flora mengagumi padang rumput di sekeliling  pondok  pertanian, nampak beberapa domba merumput.

“ Siapa yang mengurusnya?” tanya Flora.

“ Setiap enam bulan sekali ada tim yang kami kontrak untuk membersihkan di dalam pondok dan di luar pondok. Waktu aku menetapkan akan berbulan madu di sini, aku minta mereka membersihkan dan menyiapkan beberapa bahan makanan, kopi , susu dan air mineral.”

“ Hmm…. Dapurnya lucu banget.” kata Flora melihat dapur tradisional tapi sudah direnovasi menjadi modern dengan peralatan listrik.

“ Mau minum kopi?” tanya Reno.

“ Boleh, aku nanti yang bikin sandwich , mau pakai  daging slice ? “ tanya Flora sambil membuka kulkas.

“ Ada beef slice, ada daging slice, ups…. Ada sirloin slice beef.” Kata Flora memandang ke dalam  kulkas ukuran besar .

“ Apakah kita tinggal disini lama? Kok bahan makanannya banyak banget !” seru Flora.

“ Aku serahkan padamu, kamu yang menentukan berapa hari kamu mau menikmati . “

“ Selesai sarapan , aku  ajak kamu pacaran.”

“ Pacaran? He..Eh… kita kurang sekali berpacaran, malah lebih banyak…. Mmm…mmm…” dehem Flora membuat Reno gemas , mengangkatnya, menciumnya dan bibir mereka kembali berkulum.

“ Eh… aku buat sarapan dulu, kau buat kopi.” kata Flora sambil tertawa.

Dibantu Reno, Flora menyelesaikan membuat sandwich, dilapisi beef slice dan telur rebus dipadu dengan mayonaise dan sambal tomat.

Setelahnya bersama-sama mereka membersihkan , merapikan dapur dan madi bersama yang bathtubnya lucu, gentong besar yang bisa air panas dan air dingin.

Bergandengan tangan mereka keluar pondok , berjalan menyusuri tanah pertanian menapaki jalan setapak yang tertata rapi menuju ke taman Hampstead.

“ Ini hutan kota, aku biasanya bersantai, berolah raga dan piknik , membawa bekal sandwich seharian duduk-duduk , membaca buku menghilangkan stress akibat tuntutan kuliah. Aku betah berlama-lama di sini.”

“ Pernahkah kamu mengajak Liza dan Ami?” tanya Flora.

“ Sering, kalau liburan musim panas, Liza dan Ami minta berlibut ke pondok.” kata Reno.

“ Sebenarnya aku ingin menjualnya, karena di Singapura aku punya apartemen dan kondonium. Bagaimana pendapatmu? “ tanya Reno.

“ Kalau aku sih jangan dijual, apalagi Liza dan Ami menurutmu  menyukai pondok ini, siapa tahu nanti jika mereka kuliah di London mereka bisa berlibur kemari, ” kata Flora.

Sambil bergandengan tangan, malah kadang-kadang saling menatap,  mereka mencari spot-spot  indah agar bisa menyaksikan panorama indah kota London.

“ Reno…?”

“ Hmm…. Ada apa  darling?”

“ Kamu pasti pernah pacaran dengan Irene di taman ini? “ tanya Flora.

Reno tidak menjawab, tatapannya jauh ke depan, “ Kalau kamu tidak mau jawab tidak apa-apa.” kata Flora takut Reno tersinggung.

“ Sering, waktu kami kuliah di Oxford, liburan kami adalah di pondok , kami jalan-jalan , berpacaran di taman ini. Kamu bertanya , saya menjawab yang sebenarnya. Kamu marah atau jealous?” tanyanya.

“ Tidak ! Aku hanya ingin tahu saja , ternyata kamu jujur juga.” Kata Flora menahan senyum karena sengaja mengajukan pertanyaan nakal.

“ Kamu menggemaskan !  Tidak saja di tempat tidur, tapi juga sedang berpacaran.” Kata Reno.

“ Awas, nanti malam, aku membuatmu menjerit-jerit histeris, pondok ini jauh dari pondok tetangga.” Kata Reno dengan memincingkan matanya membuat Flora tertawa.

“ Siapa takut?!” tantang Flora.

Setelahnya Reno mengajak Flora “ berpacaran “ sambil melihat keindahan  kota London, mengunjungi Katedral St. Paul yang ikonik dan artistik , dibangun pada abad ke 17,  terletak di distrik kota London. Sambil saling menggenggam , jari-jarinya  Reno kuat menggenggam jari Flora seakan-akan  Flora  hilang di keramaian wisatawan  yang juga mengagumi keindahan di sekitar  gereja St. Paul.

Mereka beristirahat sebentar, selanjutnya meneruskan perjalanan ke jembatan Millenium yang letaknya di seberang gereja. Setelah puas mengagumi keindahan di sekitar gereja St. Paul, mereka singgah makan siang di Dion Restaurant , menikmati suasana romantis dan kuliner yang enak dan bergengsi sambil memandang gereja St. Paul.

Mereka tidak mensia-siakan situasi ramantis dengan saling  memandang , berbisik  dan dengan saling menjalin jari-jari kami. Bisikannya membuat telinga Flora  merah dan memberi respons pada jantung Flora  yang berdebar tak terkendali,  sekali-sekali berbisik di telinga Flora, “ I love you.” sambil mengangsurkan badannya ke depan lalu mencium Flora.

Selama tiga hari sehabis menelusuri kota London, malamnya mereka mengisi dan mencharge cinta mereka Satu hal yang baru diketahui Flora ketika mereka bercinta di depan perapian, adalah wajah Reno jika mencapai puncak klimaks, raut wajahnya terlihat aneh, bukan hasrat, bukan gairah tapi tatapan liar yang bikin tengkuknya merinding. Apakah mungkin jilatan api di perapian membuat wajahnya terlihat aneh? Batin Flora.  Selama mereka berhubungan intim di Bali, wajah Reno terlihat penuh gairah cinta, bukan wajah yang terlihat menakutkan di mata Flora.

Related chapters

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 11. SENYUM MISTERIUS MONA LISA

    Dua malam tiga hari mereka menikmati keromatisan etape pertama bulan madu mereka. Salju turun menutupi sebagian pondok, jalan dipenuhi salju , ketika mobil yang menjemput mereka ke bandara Heathrow , London. Flora sudah memakai baju berlapis-lapis di dalam jas long coat, masih membuatnya meringkuk ke dinginan dalam pelukan Reno. Mereka akan ke Paris , dari bandara Heathrow ke Charles-de-Gaule kira-kira dua jam dua puluh menit, mereka langsung ke hotel setelah istirahat mereka jalan-jalan melihat kota Paris yang sarat keindahan dan keajaibannya. “ Seharian kami dil luar, makan siang dan makan malam, aku ingin memperkenalkan kepadamu kota yang sarat dengan keromatisannya, baik orang-orangnya, gedung-gedung, museum dan modenya.” Kata Reno ketika kami menuju hotel dari bandara. “Mmm… aku pernah melihatnya.” kata Flora dengan muka menahan senyum. “Kau pernah ke Paris?” tanya Reno. “He.. Eh… di film dan di dalam mimpi.” kata Flora tertawa terbahak-bahak bisa mengacaukan pikiran R

    Last Updated : 2024-02-08
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 12. KEANEHAN RENO

    Paris memiliki sejumlah spot , mempunyai nuansa dengan energi yang memancarkan energi romantis dan eksotik bagi mereka yang sedang berbulan madu. Reno yang faham dengan tempat-tempat yang romantis karena pernah dikunjunginya mengajak Flora di hari kedua, pada etape kedua bulan madu untuk mengukir kenangan indah bulan madu mereka. “ Hari ini kita ke Pont des Arts, jembatan gembok cinta.” kata Reno ketika mereka sarapan di restoran hotel. “ Hmm… seperti saran supir taxi sewaktu kita dari bandara?” tanya Flora. “ Yes.” seru Reno, memandang Flora yang pagi terlihat cantik dengan memakai gaun panjang setengah lutut dengan sepatu bot, rambutnya digelung di bawah tengkuk lehernya. “ Kamu tambah hari tambah cantik.” bisik Reno. “ Karenamu.” jawab Flora. “ Aku ??” tanya Reno tidak percaya. “Kau selalu bisa memenuhi keinginanku…..” bisik Flora. “Mmm…. ??” “ Setiap hari aku jatuh cinta padamu, setiap hari kau memberi aku cinta, hadiah, pujian dan kepuasan, membuat aku bahagia . Kebahagia

    Last Updated : 2024-02-09
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 13. MERINDING DALAM KETAKUTAN.

    “ Sisi gelapmu ? Tentang apa? "tanya Flora. “ Mmm… terlihat senyum liar di ujung bibir Reno. Setelah kau tahu, saya serahkan semuanya padamu.” katanya sambil membuka seluruh bajunya , dalam ketelanjangannya dia mengambil semacam pecut dari ranselnya, menyerahkan kepada Flora yang menerimanya dengan penuh tanda tanya. “ Whip me!” perintahnya. “ ????" “ Pukuli seluruh tubuhku dengan yang kau pegang !" perintahnya tegas. “ Reno …?” “ Whip me now !” raung Reno. “ Tidak mau !” jerit Flora. Dengan kasar Reno mengambil cambuk dari tangan Flora memukul dirinya. Nampak punggungnya dan dadanya di penuhi dengan ruam-ruam menyisakan luka-luka bergaris-garis. Flora menutup wajahnya , betapa kagetnya ketika tubuhnya direngkuh Reno dengan kasar dan membuka seluruh baju yang dipakainya , memaksanya berhubungan intim. Flora menolak , tapi Reno memaksa dengan kekerasan melakukannya dengan paksa membuat Flora menjerit. Jeritannya terdengar di dalam cabin kecil . Erangan Reno , jeritan Flora d

    Last Updated : 2024-02-10
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 15. MENENGGELAMKAN ATAU MENYELAMATKAN ?

    Perkataan Reno membuat perut Flora serasa ditonjok, akal sehatnya hilang, Flora membanting tubuhnya berkali -kali di tempat tidur sebagai wujud kekecewaan dan kekesalannya. Sepanjang malam, dia tidak bisa tidur di kasur ukuran besar, empuk menyisakan body lotion Reno di kasur, mengunci kamar tidur, tidak ingin Reno masuk ke dalam kamar tidur , tidak peduli dimana Reno tidur. Hatinya tercabik-cabik setelah mendengar pengakuan Reno serta kebohongannya bahwa isterinya meninggal. Waktu mendapatkan info dari Reno bahwa isterinya meninggal ada kelegaan di hati Flora, berarti pernikahannya aman. Tidak ada mantan isteri yang akan memporak porandakan rumah tangganya. Ada ketakutan, kecemasan , kegelisan ketika Reno mengakui bahwa Irene meninggalkannya dengan dua anak yang masih kecil. Sejenak ditatapnya langit-langit kamar, impuls Flora membanting tubuhnya berkali -kali di tempat tidur sebagai wujud kekecewaan dan kekesalan Terjadi perdebatan antara hati nurani dengan otak kecilnya , mengg

    Last Updated : 2024-02-11
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 16. KEJUTAN SERU

    Setelah sarapan Reno terlihat sibuk di laptopnya, mengetik sesuatu, kemudian mengirim hasil ketikannya. Flora membiarkan Reno dalam kesibukannya. Tidak lama email di ponsel Flora berbunyi. Dibukanya ponselnya, matanya terbelalak membaca isi email. “ Reno..” “ Hum..” “ Ini kotrak yang kamu bicarakan kemarin? “ tanya Flora. “ Aku serius, aku tidak main-main karena aku melihat keraguan ada pada dirimu. Flora aku ingin berubah, aku ingin hidup normal dan melakukannya hubungan kita dengan normal. Aku tidak ingin selama masa pernikahan kita ada ketakutan dan keraguan dalam dirimu. Aku sangat mencintaimu, bantulah aku untuk bisa berubah.” Pinta Reno. “ Tapi aku tidak nyangka sedemikian cepat kamu membuat kontraknya.” “ Apakah kamu tidak menyesal memberikan sebagian dari kekayaanmu kepadaku? Apakah kamu tidak memikirkan sewaktu-waktu Irene yang kau bilang sudah meninggal, hidup kembali dan merongrong kekayaanmu? Meminta Liza dan Ami?” tanya Flora. “ Untuk itulah aku persiapkan segala

    Last Updated : 2024-02-12
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 17. SULIT MELEPASKAN.

    Flora , Liza dan Ami sibuk bercerita di kamar tidur Flora dan Reno. Tempat tidur besar dan nyaman serta hangat membuat mereka sulit untuk berpisah. Reno memandang mereka bercerita tentang rencana yang disusun bersama daddy dan uncle Krishna dengan penuh tawa, ceria bahkan saling berpelukan. “ Uncle Krishna cool, he can make this surprise work.” seru Liza. “ Yeeee ! “ seru Ami. “ Hello ladies, it is time for breakfast. Uncle Krishna already waiting for us in the dinning room .” Seru Reno. Flora, Liza dan Ami turun dari tempat tidur, Flora merapikan rambutnya , blus dan celana jinsnya, diikuti Liza dan Ami. “ You look beautiful ,” bisik Liza memandang Flora. “ Thankyou, “ kata Flora sambil memeluk Liza. “ Both of you are beautiful too.” Bisik Flora. Sesampai di restoran hotel , Krishna sudah menunggu mereka. Flora yang melihat Krishna langsung memeluk pundaknya. “ Thank you for delivering my two angels” kata Flora. “ They are cute little angels,” jawab Krishna. “ Uncle Krishna

    Last Updated : 2024-02-13
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 3. WILL YOU MARRY ME?

    Setelahnya Reno tidak pernah menelpon Flora. Biasanya pagi, siang, sore dan malam , tak putus-putusnya dia menelpon tanpa henti. Apa saja ditanyakan. Hanya malam saja ia menelpon, menanyakan keadaan dan kerinduannya pada Flora.Jedanya Reno menelpon , Flora memutuskan untuk menyampaikan kepada Mamanya bahwa dia sedang jatuh cinta.“Kau pulang cepat, Flora ? Biasanya jam begini kau belum pulang, banyak alasan yang kau pakai jika mama bertanya.” Cicit mamanya dengan tatapan penuh tanya.Karena Flora tidak menjawab, mamanya bertanya lagi, “Apakah lantai di kantormu sudah selesai kau ukur?“ canda Mamanya.Flora yang sedang berdiri di ambang pintu, memandang Mamanya lama sekali, Apa yang akan kukatakan pada mama ?, batinnya.“Ada yang tidak beres, sayang?” tanya mamanya.“Hmm.. apakah menu makan malam kita ?” tanya Flora.“Oh, mama belum masak untuk malam. Takut nanti kamu tidak makan malam,”“Kalau begitu, aku ajak mama kencan. Kita berdua saja. Aku lagi kepingin makan ayam baka

    Last Updated : 2024-03-07
  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 4. FROM SINGAPURA WITH LOVE

    Sebulan kemudian Flora tiba di bandara Changi, Reno menjemput Flora bersama kedua anak gadisnya. Mereka anak gadis yang cantik. Liza mengambil profil bapaknya, dagu terbelah dua dan mata biru yang bersinar penuh kejenakaan. Ami, pasti mengambil profil ibunya, lembut dengan mata coklat dan dagu yang runcing. Flora kaget ketika Liza dan Ami memeluknya erat-erat, rupanya setiap bertemu dengan Reno diakhir pekan , Reno selalu cerita tentang Miss Flora dan memperlihatkan foto Flora di ponselnya .Flora sering mengirim foto yang sedang selfie disetiap aktivitas dan terakhir foto ketika mereka jalan-jalan di Tunjungan dan berpose bersama mama di rumah Flora. “Miss ,you are beautiful and kindness. Daddy, said that he love you, so me and Ami will love you too “ kata Liza. “May, I give you I big hug ? “ tanya Ami. Mendengar perkataan dan pertanyaan polos kedua anak Reno, Flora terharu dan tak terasa airmatanya berlinang, dipeluk dan dicium kening mereka dengan lembut. Mereka begitu

    Last Updated : 2024-03-07

Latest chapter

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 110. AKU MENERIMA SATU PAKET.

    Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno dan rumah Mc. Bride. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno.Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela Mc.Bride melepas lelah dia bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya dengan sayu.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas getak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, ak

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 109. MENCHARGE TUBUH

    Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya.Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh M

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 108. SETELAH ONE NIGHT STAND.

    Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Kamu menaklukkanku dengan aroma tubuh maskulin dan jemarimu , membuatku selalu ingin lebih,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora.“Kamu yang liar membuatku harus bisa mengendalikanmu.”“Ishh, aku bukan kuda .” Bisik Flora.“Hum.. kuda liarku,” bisik Mc.Bride di telinga Flora membuat Flora mencubit pinggangnya.Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggalam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride .

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 107. TERHEMPAS AROMA TUBUHNYA.

    “Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 106. TERGODA DEWA APOLLO

    Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride dan penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian mengetu

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 105. BENCI VERSUS KAGUM.

    Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya dan kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ada rasa k

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 104. SHOCK

    Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka dan menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekeli

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 103. MELARIKAN DIRI

    SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu

  • HASRAT LIAR SUAMI DUDA   BAB 102. SERINGAI IBLIS

    Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop tubuhku tak bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu menoleh kea rah Andara,”Tolong hubungi Mr.Krishn

DMCA.com Protection Status