Share

Diperkosa tapi enak 21+

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-28 01:33:54

Dan akhirnya Olivia melemas di pelukan Lucas.

Tangannya terangkat, mencengkeram bahu Lucas, membiarkan dirinya larut dalam ciuman yang memabukkan. Bibir mereka bergerak semakin intens, semakin dalam, hingga napas mereka saling menyatu.

“Eumhh pak ...”

Lucas meraih pinggangnya, mengangkatnya sedikit dan mendudukkannya di atas meja kerja. Olivia menghela napas saat dia merasakan tangan Lucas yang mulai menelusuri tubuhnya, membakar setiap inci kulit yang disentuhnya.

"Aku tidak seharusnya melakukan ini ... ahh!" Olivia berbisik di antara desahannya.

Lucas tersenyum, matanya mengunci miliknya. "Tapi kau menginginkannya. Pasti kau sudah becek, kan, sayang?"

Olivia tidak menyangkal. Rasanya memang nikmat saat Lucas memainkan kedua gunung kembar miliknya.

Lucas menunduk, mencium lehernya, menghisap kulitnya dengan lembut hingga meninggalkan jejak kemerahan. Tangan Olivia masuk ke dalam rambutnya, menariknya lebih dekat, merasakan sensasi yang semakin menguasai pikirannya.

Lucas kembali men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Alexa kmvret!

    Pagi hari.Michael menatap layar laptopnya dengan ekspresi tajam. Angka-angka dalam laporan keuangan bulan ini menunjukkan sedikit penurunan, tetapi bukan sesuatu yang terlalu mengkhawatirkan. Namun, yang membuatnya frustrasi adalah beberapa keputusan penting dalam perusahaan tiba-tiba tertahan.Biasanya, dia bisa langsung menyetujui atau menolak suatu kebijakan tanpa hambatan. Namun, beberapa hari terakhir, semua harus melewati persetujuan "investor utama."Investor utama? Sejak kapan ada pemegang saham yang berani mengambil keputusan tanpa persetujuannya?Michael menutup laptop dengan kasar. Pikirannya berputar. Siapa bajingan yang berani mengacaukan sistemnya?Belum sempat dia berpikir lebih jauh, ponselnya bergetar. David menelepon. “Bos, rapat direksi dimulai dalam sepuluh menit lagi. Kau harus datang sekarang.”Michael mendengus, lalu bangkit dari kursinya. Dia butuh jawaban. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan menghadiri rapat itu.***Michael masuk ke dal

    Last Updated : 2025-03-29
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Jatuh ke pangkuan

    Michael tidak pernah menjadi pria yang mengejar wanita. Biasanya, dia hanya perlu menatap mereka dengan mata tajamnya, dan mereka akan datang mendekat, menyerah tanpa perlawanan. Bahkan ada yang menyerahkan tubuh mereka.Tapi Alexa berbeda.Wanita itu tidak bereaksi sama sekali. Dia tidak terpengaruh dengan pesona dan ketampannannya. Tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tertarik pada Michael—atau lebih buruk lagi, dia bahkan tidak peduli.***Alexa baru saja keluar dari ruang rapat, dan tak lama suara berat itu menghentikan langkahnya.“Nona Alexa!”Dia menoleh, dan di sanalah Michael—bersandar santai di ambang pintu kantornya. Setelan hitamnya rapi seperti biasa, dasinya terikat sempurna, dan rambutnya tertata dengan baik. Dia amat mempesona bagi seluruh pegawai wanita, dan beberapa wanita sukses.Tapi ada sesuatu di matanya yang membuat Alexa mengerutkan kening.Michael tidak pernah terlihat … selembut ini.“Kenapa?” tanya Alexa datar, menyesuaikan tas di bahunya.Michael terseny

    Last Updated : 2025-03-29
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Alexa J or Sahira?

    Pagi hari.Michael melangkah masuk ke kantor dengan langkah tegap. Jas hitamnya melekat sempurna di tubuhnya, menambah aura dominasi yang selalu mengikutinya. Sepatu kulitnya yang mahal beradu dengan lantai marmer, menciptakan suara khas yang menandakan kedatangannya.Saat dia membuka pintu ruangannya, pemandangan yang menyambutnya membuatnya mendecak pelan.Lucas dan Olivia.Pasangan itu tengah berdiri dekat satu sama lain, terlalu dekat untuk ukuran rekan kerja. Lucas menyandarkan satu tangan di meja, sementara tangan lainnya melingkari pinggang ramping Olivia. Wanita itu tersenyum manja, menatap Lucas dengan mata berbinar.“Ah, Pak Lucas, jangan di sini …” Olivia berbisik dengan nada menggoda, namun tawanya terdengar renyah.Lucas hanya terkekeh kecil, jari-jarinya menyentuh rambut panjang Olivia. “Kenapa tidak? Bosmu tidak akan datang lebih awal, kan?”Ekhheemm!Suara dehaman berat membuat mereka berdua langsung membeku.Lucas dan Olivia serentak menoleh. Wajah mereka langsung ber

    Last Updated : 2025-03-29
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Wasiat

    Rumah Sakit St. George.BRAK!Pintu ruang ICU terbuka dengan kasar saat Alexa masuk dengan napas terengah. Sepatu hak tingginya berdentam keras di lantai, dan matanya yang penuh rasa cemas langsung tertuju pada sosok Adrian yang terbaring di ranjang.Monitor di samping ranjang berbunyi dengan ritme lemah, menunjukkan bahwa detak jantung pria itu semakin melambat. Wajahnya pucat, hampir tak bernyawa. Tabung oksigen menutupi hidungnya, dan beberapa kabel medis menempel di tubuhnya."Adrian!" Alexa langsung berlari ke sisi ranjang, menggenggam tangan pria itu dengan erat.Dokter yang berdiri di dekatnya menatapnya dengan ekspresi serius. "Nona Alexa, kondisinya sangat kritis. Organ dalamnya mulai gagal berfungsi. Kami sudah melakukan yang terbaik, tapi—"Alexa tidak ingin mendengar kata-kata selanjutnya. Tidak ada gunanya."Adrian," suaranya bergetar saat menatap wajah pria itu. "Kau dengar aku, kan? Jangan lakukan ini. Jangan tinggalkan aku!"Kelopak mata Adrian bergerak sedikit, lalu a

    Last Updated : 2025-03-30
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sepenggal kenangan

    Setelah menyelesaikan pengecekan di lapangan, Alexa berjalan menuju mobilnya yang terparkir di sisi jalan. Namun, saat sopir pribadinya hendak menyalakan mesin, dia merasakan sesuatu yang aneh."Nona, ban mobil bocor," lapor sopirnya setelah memeriksa roda depan.Alexa menghela napas panjang. "Ah, sial ..." gumamnya.Michael yang sudah bersiap masuk ke dalam mobilnya, melirik ke arah Alexa. "Ada masalah?" tanyanya santai."Ban mobilku bocor."Michael menyeringai. "Sepertinya kau harus ikut denganku ke kantor."Alexa mendelik. "Aku bisa menunggu mobil pengganti.""Tentu saja," ujar Michael dengan nada menggoda. "Tapi itu akan memakan waktu. Kau tidak ingin buang-buang waktu, kan? Lagipula, kita akan ke tempat yang sama."Alexa diam sejenak, menimbang-nimbang. Dia enggan berada satu mobil dengan Michael terlalu lama, tapi dia juga tidak bisa membuang waktu hanya untuk menunggu mobil lain.Akhirnya, dia mengangguk. "Baiklah."Sopir Alexa membuka pintu belakang untuknya, tetapi sebelum Al

    Last Updated : 2025-03-31
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kamu masih mencintainya?

    Mobil melaju kembali dengan kecepatan stabil, suasana di dalamnya dipenuhi keheningan yang aneh. Alexa menatap lurus ke depan, tetapi sudut matanya terus mengawasi ekspresi Michael yang terlihat tenggelam dalam pikirannya sendiri.Dia masih bisa merasakan tatapan pria itu di penjual jagung bakar tadi. Tatapan yang penuh nostalgia, seakan Michael baru saja terlempar kembali ke masa lalu.Sahira.Alexa tahu nama itu pasti yang ada di kepala Michael saat ini."Sepertinya kau sedang mengingat sebuah kenangan?" Alexa akhirnya membuka suara, terdengar sedikit mengejek, meskipun dalam hatinya ada sesuatu yang berdesir tak nyaman.Eh!Michael tersentak kecil, seakan baru sadar bahwa dia tidak sedang sendirian. Pria itu menghela napas panjang, kemudian tersenyum tipis—senyum yang tak sampai ke matanya."Kau benar," jawabnya, mengakui tanpa ragu.Alexa melirik sekilas, berusaha menyembunyikan debaran dalam dadanya."Kenangan seperti apa?" tanyanya ringan, meskipun jauh di dalam hatinya, dia tah

    Last Updated : 2025-04-01
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Cemburu

    Suasana di ruang kerja Michael sangat hening. Hanya terdengar suara keyboard yang diketik. Lampu gantung kristal menerangi meja besar di tengah ruangan, di mana Michael dan Alexa duduk berdampingan, mengerjakan proyek bersama.Michael bersandar di kursinya, sesekali melirik layar laptop, tapi perhatiannya terusik oleh sesuatu yang jauh lebih menarik—wanita di sampingnya.Alexa tampak fokus. Rambut panjangnya tergerai dengan elegan, beberapa helai jatuh di depan wajahnya. Dia sibuk membaca dokumen, ujung jarinya menelusuri baris-baris teks dengan gerakan anggun.Michael menggigit bibirnya. Ah, sial ... Dia benci mengakuinya, tapi wanita ini terlalu menggoda, bahkan tanpa usaha.Gaun kerja yang dikenakan Alexa tidak terlalu mini, tapi tetap saja lekuk tubuhnya jelas terlihat, terutama ketika dia sedikit bersandar ke depan.Michael mengalihkan pandangan, menekan tombol telepon di mejanya."Olivia, buatkan aku dua kopi," perintahnya.Alexa menoleh tajam. "Aku tidak suka kopi," ucapnya c

    Last Updated : 2025-04-02
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Ciuman

    Ruangan itu kembali sunyi setelah insiden kopi tadi. Olivia sudah kembali ke mejanya di luar, sementara Alexa berusaha membersihkan noda di roknya dengan tisu basah.Michael menyandarkan punggung ke kursinya, menyilangkan tangan di dada sambil menatap Alexa dengan ekspresi penuh pertimbangan.Dia masih penasaran dengan wanita ini.Sebuah ide muncul di kepalanya.Dengan nada santai, Michael berdehem, Ekhhmm! “Olivia memang asisten pribadi yang luar biasa.”Alexa yang sedang sibuk dengan roknya langsung mendongak.Michael melanjutkan, "Dia bukan hanya asisten yang cekatan, tapi juga perhatian. Lihat saja tadi, dia sampai panik karena menumpahkan kopi padamu. Aku jadi ingat, dulu dia juga pernah membantuku menyiapkan presentasi semalaman. Dia benar-benar bisa diandalkan."Alexa diam sejenak.Michael memperhatikannya dengan seksama.Reaksi apa yang akan wanita itu tunjukkan?Alexa berusaha tetap tenang, tapi rahangnya sedikit mengeras. "Hmph, memangnya itu sesuatu yang istimewa?" ucapny

    Last Updated : 2025-04-03

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Patah hati

    Langit malam memayungi kota dengan kelam yang pekat. Awan gelap menggantung, seolah turut merasakan badai yang sedang berkecamuk di dada Michael. Hujan turun rintik-rintik, membasahi jalanan aspal yang licin dan gelap. Namun tak satu pun dari semua itu mampu meredam amarah dan keputusasaan yang mendidih dalam diri pria itu. Dengan napas memburu, Michael memasuki mobil sport hitamnya. Tangannya gemetar saat memutar kunci, tapi begitu mesin meraung, ia langsung menginjak pedal gas sekuat tenaga. Mobil itu melesat di jalanan, memekikkan suara beringas yang seolah mencerminkan isi kepalanya yang penuh amarah. "Bodoh ... Bodoh ...!" desisnya pada dirinya sendiri. Matanya memerah, bukan hanya karena kelelahan, tapi karena sesak yang menghantam dadanya seperti palu godam. Ucapan Sahira terus terngiang di kepalanya. "Aku menolak lamaranmu ..." Kalimat itu terputar berulang kali, menusuk hatinya seperti belati tumpul. Telepon genggamnya bergetar, berdering tak henti-henti. Nama Lucas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Will you marry me, Sahira?

    Langit gelap tanpa bintang. Udara malam cukup dingin, namun suasana di sekitar apartemen eksklusif itu tetap tenang. Tidak banyak yang tahu kalau Alexa J, investor terkemuka, tinggal di sana.Semuanya serba rahasia. Termasuk keberadaan seorang pria tak dikenal yang kini berdiri di halaman depan gedung itu … hanya mengenakan jubah mandi hotel, dengan dada terbuka, dan rambut acak-acakan karena angin malam.Tangannya memegang seikat bunga mawar merah. Satu sisi jubahnya melorot, tapi dia tidak peduli.Michael Nathaniel.Dengan mata penuh tekad dan sedikit lingkar hitam karena kurang tidur, ia mendongak ke arah jendela lantai tiga dan mulai berteriak.“Sahira!”Hening. Hanya suara angin dan deru AC luar ruangan.Michael coba lagi. Kali ini lebih keras. “SAHIRA ALEXANDER! AKU TAHU KAU ADA DI DALAM!”Beberapa lampu tetangga menyala. Tirai bergeser. Seekor kucing melompat dari balkon ke balkon. Tapi tidak ada Sahira.Sampai akhirnya …Jendela di lantai tiga terbuka perlahan. Sosok berambut

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pergi dari hidupku!

    Keesokan hari.Lorong menuju ruang kerja CEO ALX Group sunyi, hanya diisi suara sepatu hak tinggi Sahira yang menghentak lantai marmer. Wajahnya dingin. Pandangannya tajam. Tapi langkahnya terhenti begitu melihat sesuatu yang tak pernah dia duga.Michael berdiri di depan pintu ruangannya. Bersama seorang pria dari divisi IT. Di tangan Michael, terlihat amplop cokelat yang baru saja diterima si staf—dengan jelas: uang suap.Sahira tak berkata apa-apa. Ia hanya melangkah cepat, mengambil dokumen dari map yang digenggamnya, lalu ... BRUK!Melemparkannya tepat ke wajah Michael.“Apa-apaan ini?!” Suaranya menggema. Semua staf yang lewat menoleh, hening, menahan napas.Michael menatapnya kaget. “Sahira—”“Kau pikir aku ini apa? Masih pelacur di matamu?!” Suaranya bergetar, penuh kemarahan dan luka.Michael mengangkat tangan. “Itu bukan—dengarkan aku dulu—”“Tidak ada yang perlu didengarkan!” bentak Sahira. “Kau menyuap stafku untuk mengakses ruanganku. Kau melanggar privasi dan integritas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Berdansa

    Michael tidak membuang waktu. Begitu Sahira memberikan batas sepuluh menit, dia langsung bangkit dari kursinya. Tanpa berkata apa pun, dia melangkah ke sisi meja tempat Sahira duduk, lalu berlutut satu lutut di lantai marmer mengilap restoran itu. Beberapa tamu langsung menoleh.“Yang pertama,” bisiknya sambil menatap mata Sahira dari bawah, “aku akan menyingkirkan semua ego dan harga diriku. Aku bukan CEO malam ini. Aku cuma pria yang jatuh cinta. Dan tidak tahu bagaimana caranya berhenti.”Sahira menyipitkan mata, pura-pura tidak terganggu, tetapi tangan yang memegang gelasnya sedikit gemetar.Uh ...Michael mengambil tangan Sahira perlahan, membaliknya, lalu mengecup punggung tangan itu sejenak.Cup!“Yang kedua … aku bersedia menanggung rasa malu, ejekan, bahkan ditertawakan publik, asal kau melihatku sekali lagi dengan mata yang sama seperti dulu.”“Aku ... tidak bisa.”“Kamu pasti bisa sayang.”Tiba-tiba, suasana restoran menjadi hening. Seseorang entah dari mana mengambil pons

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dinner

    Baru saja Sahira mengembuskan napas lega, mencoba menenangkan degup jantungnya yang belum stabil setelah kejadian barusan, ponselnya tiba-tiba bergetar di atas meja.Getarannya memantul di permukaan kayu, menimbulkan bunyi yang cukup nyaring di tengah kesunyian ruangan.Dengan enggan, Sahira meraih ponsel itu, berharap hanya pesan biasa dari tim marketing atau pengingat rapat sore ini. Tapi begitu layarnya menyala, matanya langsung menyipit, rahangnya mengeras.[Michael: Mau makan malam denganku?]Sahira mendengus kesal. “Kurang ajar!” gumamnya sembari melempar ponsel itu kembali ke meja. Perangkat itu memantul ringan lalu mendarat di atas tumpukan kertas, nyaris jatuh ke lantai.Michael benar-benar mencari gara-gara. Seolah kejadian tadi belum cukup mengacaukan pikirannya, kini pria itu mencoba bermain manis dengan nada genit lewat pesan singkat?Dasar pria licik. Menyusup lewat pintu depan, dan sekarang mencoba masuk lewat sisi hati?Sahira berdiri, memijit pelipis dengan tangan kan

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pemutus kontrak

    Beberapa hari setelah insiden malam kemarin, pagi ini kabar buruk menghantam meja rapat Michael tanpa ampun. Selembar surat elektronik berjudul, [Termination of Partnership Agreement] muncul di inbox-nya, lengkap dengan kop resmi ALX Group. Napasnya tercekat saat ia membaca baris demi barisnya: "With regret, ALX Group hereby terminates all existing contracts and agreements with Horison steel, effective immediately.…" (Dengan penyesalan, ALX Group dengan ini mengakhiri semua kontrak dan perjanjian yang ada dengan Horison Steel, efektif segera.)Michael meneguk kopi hangat yang baru saja disajikan Olivia. Cangkir itu bergetar di tangannya—seolah meniru getaran hebat dalam dadanya. Uhuk!Ia tersedak, menyemburkan beberapa tetes kopi ke meja. Olivia, yang kebetulan berdiri di sampingnya dengan nampan serbet, terkejut.“Maaf, Tuan .…” bisiknya gugup, matanya menatap Michael yang kini wajahnya memerah oleh amarah dan rasa cemas.Michael menepuk meja—suara dentuman menggelegar. “Tidak,” gu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pulang

    Beberapa jam kemudian.Langit mulai menggelap. Gedung tempat konferensi dijaga ketat, dilingkari garis polisi, dan masih dipenuhi suara sirene serta petugas yang lalu lalang. Beberapa tamu VIP dievakuasi ke hotel-hotel aman, media masih menyebarkan berita soal ledakan misterius, dan publik mulai berspekulasi—apakah ini serangan teror, atau percobaan pembunuhan politik-bisnis.Michael duduk di ruang tunggu yang dibuat darurat di dalam mobil lapis baja. Luka di pelipisnya telah diperban, tapi luka di hatinya, rasa cemas, amarah, dan rasa frustrasi—jauh lebih dalam.Lucas kembali dengan ponsel di tangan, wajahnya tegang. “Bos … kita baru saja dapat kabar.”Michael menoleh cepat. “Apa? Sahira?”Lucas mengangguk. “Iya. Dia … dia sudah pergi. Setengah jam yang lalu. Pakai pesawat pribadinya.”Michael diam sejenak. Matanya menyipit, napasnya tertahan.“Apa?”“Dia pergi, Bos,” ulang Lucas. “Tanpa pesan. Tanpa pamit. Tanpa penjelasan.”Michael mendengus keras, matanya memerah oleh emosi. “Bre

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Ledakan

    Michael menatap para hadirin, senyumnya tipis namun karismatik, cukup untuk membius siapa pun yang melihat. Suara sorak-sorai menyambutnya, pujian dari pengusaha lintas negara, bahkan beberapa investor dari luar negeri yang duduk di barisan depan tampak antusias dengan kehadirannya.“Terima kasih atas sambutannya,” ucap Michael, suaranya dalam dan tegas. “Merupakan kehormatan bagi saya bisa berdiri di sini … bersama kalian semua, orang-orang yang berani mengambil risiko, orang-orang yang mengubah ketidakmungkinan menjadi peluang, dan orang-orang yang memegang masa depan industri di tangan mereka.”Suara tepuk tangan kembali terdengar, membahana dan membuat suasana pertemuan menjadi lebih hangat. Tapi tak satu pun dari semua itu menyentuh Sahira.Dia hanya diam di kursinya, wajahnya tenang tapi hatinya bergetar. Setiap kata yang keluar dari mulut Michael terasa seperti belati yang menyingkap luka lama—luka yang bahkan belum sepenuhnya sembuh. Dan pria itu ... pria yang berdiri dengan

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hukuman yang pantas

    Angin malam menerpa wajah Michael yang pucat, membuat rambutnya sedikit berantakan. Ia berdiri di balkon kamarnya yang menghadap ke laut, satu tangan menyandarkan tubuhnya pada pagar besi, sementara tangan lainnya memegang gelas kristal berisi bourbon yang nyaris kosong. Di hadapannya, ombak bergulung pelan diterpa cahaya bulan, seolah ikut menyaksikan kegundahan hati seorang pria yang selama ini dikenal tak terkalahkan di dunia bisnis.Matanya kosong menatap lautan yang luas. Setiap tegukan alkohol membakar tenggorokannya, tapi rasa itu tak sebanding dengan perih di dadanya.Wajah Sahira atau Alexa terus terbayang dalam pikirannya. Tangisannya. Tatapan bencinya. Kata-kata penolakannya yang dingin saat dia mencoba menyentuhnya tadi sore.Michael menenggak sisa minumannya dan menaruh gelas itu di atas meja kecil di samping kursi rotan.Tak!Pintu balkon terbuka perlahan. Suara langkah kaki berat menggema dari belakangnya. David muncul, membawa selembar map dan ekspresi serius seperti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status