Home / Romansa / HASRAT CINTA PERTAMA / Part 60 : Gara-Gara Pelakor

Share

Part 60 : Gara-Gara Pelakor

Author: Desma Limb
last update Last Updated: 2022-02-27 21:16:15

Setelah dirawat di rumah sakit selama seminggu, Denny akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah. Yanny mengajak anak dan menantunya untuk tinggal di rumahnya. Kondisi Denny yang belum bisa berjalan tidak memungkinkan untuk tinggal di apartemennya yang berada di lantai tiga. Tidak ada yang akan membantu putranya itu kalau Susana pergi bekerja. Apalagi menantunya itu dalam kondisi hamil.

Denny dan Susana terpaksa menerima saran itu, untuk sementara mereka berdua akan tinggal di rumah orang tua Denny tersebut sampai Denny bisa beraktivitas normal kembali.

Susana merawat suaminya di rumah sang mertua dengan penuh kasih sayang. Ia bahkan mengambil cuti tahunannya agar bisa maksimal merawat dan menemani suami tercintanya itu setiap saat. Denny sangat terharu melihat istrinya yang memperlakukan dirinya seperti itu. Padahal seharusnya, ia sebagai suami yang harus lebih memperhatikan wanita yang sedang mengandung anaknya itu. Susana selalu saja tersenyum, meski terlihat lelah. Set

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 61 : Mengejar Suami Orang

    “Elina! Kamu mau ke mana?” teriak Rohana begitu melihat putrinya berjalan terburu-buru menuju pintu depan.Elina tidak menjawab, ia semakin mempercepat langkahnya dan langsung mengambil langkah seribu begitu tiba di depan rumah.“Huh, mama tahu aja aku bakal kabur, padahal tadi aku intip masih asyik masak.” Elina menghentikan larinya begitu tiba di depan sebuah minimarket yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Ia kemudian masuk ke dalam dan bersembunyi di rak paling pojok. Elina membuka tas kecil yang diselempangkan di bahu, mengambil ponselnya untuk memesan ojek online. Hanya lima menit, kendaraan roda dua yang dipesannya sudah terlihat tiba di depan minimarket. Ia segera keluar menghampiri pria berjaket hijau yang bertuliskan sesuai aplikasi ojek online yang dipesannya tadi.“Saya naik ya, Pak?”“Silakan, Mbak.”Sekitar lima belas menit, ojek yang ditumpangi Elina tiba di depan sebuah biro perjalana

    Last Updated : 2022-02-28
  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 62 : Gagal Semua

    Susana kembali mulai bekerja di rumah sakit setelah dua minggu menghabiskan cutinya untuk merawat suaminya. Ia tak khawatir meninggalkan sang suami bekerja karena masih tinggal di rumah orang tua Denny. Ada ibu mertuanya yang akan membantu merawat suaminya yang masih belum bisa beraktivitas sendiri. Denny masih belajar berjalan memakai tongkat. Susana baru saja bersiap menyuruh perawat asistennya memanggil pasien pertama pagi itu, tapi seorang wanita tiba-tiba nyelonong begitu saja masuk ke ruangannya. “Mbak, eh … kok main masuk aja, sih?” Ririn--asisten Susana berusaha menghalangi wanita yang menerobos masuk itu. “Kamu?” Susana menatap kaget wajah cantik yang masih bisa diingatnya. “Selamat pagi, Dokter. Maaf, saya masuk seperti ini.” Elina tersenyum manis menatap istri mantan atasannya sekaligus mantan teman kencannya tiga bulan yang lalu. Tanpa disuruh, Elina kemudian duduk di kursi depan sang dokter yang masih terpaku menatap wanita yang

    Last Updated : 2022-03-02
  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 63 : Kejujuran yang Menyakitkan

    Susana langsung masuk ke kamar sepulangnya dari bekerja dari rumah sakit sore itu. Terlihat sang suami sedang duduk di depan jendela yang terbuka. Denny segera memberikan senyum manisnya pada sang istri yang sudah dua hari cemberut terus. Sore ini pun, wajah cantik itu juga tak ada senyum di bibir ranumnya, tapi Susana tetap menghampiri suaminya, mengulurkan tangan untuk mencium punggung tangan pria yang bergelar suaminya itu.Denny menahan kepala yang membungkuk di hadapannya. Meraih wajah sang istri, lalu mendaratkan ciumannya di kening mulusnya Susana. Mata dokter cantik itu membelalak, tak menyangka akan mendapatkan perlakuan manis dari suaminya yang selama ini begitu mengabaikan dirinya.“Aku mau mandi dulu, gerah.” Susana buru-buru melepaskan tangan suaminya. Lalu, wanita yang sedang hamil enam bulan itu berjalan menuju kamar mandi yang terdapat di dalam kamar tersebut.Denny menghela napas panjang melihat Susana yang benar-benar su

    Last Updated : 2022-03-03
  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 64 : Cinta Baru

    Elina langsung menuju kamarnya begitu tiba di rumah orang tuanya sore itu. Tak dijawabnya sang ibu yang memanggil dari arah belakang. Ia hanya ingin merebahkan tubuh lelahnya setelah perjalanannya ke Balikpapan tidak menghasilkan apa-apa. Denny yang tidak mau ditemuinya sama sekali, membuat Elina sadar diri, bahwa Denny memang tidak berniat menikahinya. “Semua yang kuinginkan gagal semua. Hidup ini memang gak adil padaku.” Elina menghempaskan tubuhnya di ranjang dengan kesal dan kecewa. Tidak lama kemudian tangisnya pun terdengar. Jiwa dan raganya terasa lelah. Puas menangis, tanpa sadar ia pun terlelap. Elina terbangun oleh dering ponselnya yang berbunyi dari dalam tas yang tergeletak di sampingnya tidur. Ia melirik jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dua jam lebih berarti ia terlelap. Elina melirik nomor yang tidak dikenalnya di layar ponselnya. “Siapa sih?” “Halo,” ucapnya ketus begitu panggilan itu dijawabnya. [Duh, gal

    Last Updated : 2022-03-03
  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 65 : Menjadi Pelakor Lagi

    [Halo, Elina. Sepuluh menit lagi aku ke rumahmu.] “Astaga … kok, mendadak begini sih, Mas? Aku kirain gak jadi makan siangnya.” Elina langsung protes begitu Ello tiba-tiba meneleponnya lagi menjelang pukul dua belas siang. [Sorry, soalnya aku baru selesai meeting sama orang, kebetulan baru selesai. Tunggu ya, aku OTW.] “Nah … kan … pasti langsung dimatiin begitu aja, pria aneh.” Elina menatap layar ponselnya yang sudah tidak tersambung lagi dengan Ello. “Untung aja aku udah mandi pagi tadi.” Elina segera berganti pakaian dan memakai riasan tipis. Wajahnya yang cantik alami, tidak perlu lagi untuk berdandan menor. Usai menyemprotkan sedikit parfum, wanita bertubuh langsing dan seksi itu keluar dari kamar. Ia mencari ibunya di ruangan tengah. “Ma, aku mau keluar sama temanku,” pamit Elina pada sang ibu yang sedang asyik menonton televisi sendiri. Kedua adik laki-laki Elina belum pulang dari sekolah. “Teman yang mana? Kamu jangan maca

    Last Updated : 2022-03-04
  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 66 : Menjadi Istri Kedua

    Elina memeluk tubuh berotot yang baru saja rebah di sampingnya. Makan sate mereka akhirnya berakhir di sebuah kamar hotel yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari tempat mereka makan siang satu jam yang lalu. Ello yang sudah tidak bisa menahan diri dari godaan wanita muda dan cantik itu, akhirnya membelokkan mobilnya ke sebuah hotel. Keduanya langsung bergulat begitu tiba dalam kamar hotel tersebut. “Mas Ello … kamu benar-benar pria impianku. ”Elina merebahkan kepala di dada yang penuh otot itu. Ello benar-benar membuatnya kewalahan, pria itu tak kalah perkasa dari Denny dan Ivan yang juga pernah menikmati tubuh indahnya. “Sudah kuduga, kamu benar-benar nakal, pantesan orang tuamu mengurungmu di rumah. Lihat aja, udah tahu aku sudah punya istri, masih aja menggoda aku untuk tidur denganmu. “Ello mengelus punggung putih berkeringat yang menempel di tubuhnya itu. “Mas … seandainya kamu menikah lagi, istrimu mengizinkan gak? Kan dia tidak bisa memberimu

    Last Updated : 2022-03-04
  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 67 : Tak Direstui

    “Maaf, Pa, Ma. Kalau ini mengagetkan Papa dan Mama.” Elina menatap orang tuanya yang masih terperangah. “Tapi ini tak seperti yang Papa dan Mama pikirkan.”“Astaga … El?! Mama pikir kamu itu benar-benar sudah berubah, ini apa bedanya saat kamu merebut Ivan dari istrinya! Mama gak akan izinin kamu jadi pelakor lagi!” Rohana sampai berdiri dari duduknya dengan telunjuk mengacung marah pada sang putri.“Papa juga tidak setuju! Kamu kok gak kapok-kapoknya, sih?!” Rusdi juga ikut bereaksi dengan penuh emosi.“Dengar dulu! Aku belum jelaskan semuanya!” Elina tanpa sadar berteriak pada orang tuanya. Ia kemudian bersimpuh di lantai dengan air mata yang tak bisa lagi ditahannya. “Tolong … dengar aku dulu, Pa … Ma ….”Orang tua Elina langsung terdiam melihat Elina seperti itu. Sambil mengusap matanya, Elina menenangkan dirinya kembali. “Mas Ello beda dengan Mas

    Last Updated : 2022-03-05
  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 68 : Dibantu Istri Pertama

    “Mbak Malika?” Elina menutup mulutnya dengan mata membulat kaget.“Assalamualaikum, Elina. Maaf, kalau kedatangan saya mengagetkan kamu.” Malika tersenyum menatap calon madunya yang cantik jelita.“Wa-waalaikumsalam, Mbak, hm … silakan masuk.” Elina menjawab dengan gugup, ia melirik Ello yang menahan senyum melihatnya.“Tamunya sudah datang, El?” Rusdi dan Rohana menyusul ke ruang tamu.Ello langsung berdiri lagi begitu melihat orang tua Elina datang menghampiri mereka. Ia menyodorkan tangannya pada Rusdi. “Kenalkan, saya, Ello, Pak.”“Oh iya, saya Rusdi,” jawab ayahnya Elina menerima uluran tangan dari Ello. Matanya menatap tajam pria bertubuh kekar yang berdiri di hadapannya itu. Ello hanya menganggukkan kepala saja pada Rohana yang sebelumnya sudah sering ditemuinya tiap kali mengajak Elina keluar makan siang.“Maaf, Pak, Bu. Saya datang ke sini dengan is

    Last Updated : 2022-03-06

Latest chapter

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 83 : Kado Sebelum Pesta Pernikahan (TAMAT)

    “Istri saya hamil, Dok?” Willy bertanya kaget, ia tak menyangka kalau Vinda begitu cepat mengandung anaknya. Memang sih, sudah sebulan terakhir ini ia tak pernah lagi memakai pengamannya saat berhubungan dengan Vinda. Willy menoleh pada Vinda yang juga tampak terkejut mendengar ucapan sang dokter. Ia langsung memeluk tubuh istrinya, “Kamu hamil, Sayang.” “Iya, Mas. Aku senang sekali mendengarnya, Mas ….” Vinda balas memeluk suaminya dengan erat. Bahkan, tak lama kemudian terdengar isak tangisnya. Ia benar-benar sangat bersyukur bisa mengandung anak dari pria yang sangat dicintainya itu. “Untuk lebih jelasnya usia kehamilan Bu Vinda, saya buatkan surat rekomendasi ke dokter kandungan ya, Pak.” Suara dokter pria berusia sekitar empat puluhan itu terdengar bicara pada pasangan yang sedang berbahagia itu. “Jadi untuk obat-obatan serta vitamin, nanti akan dapat resep dari dokter kandungan.” “Baik, Pak. Kalau begitu kami pamit dulu,” ujar Willy sembari memb

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 82 : Restu Sang Ayah

    Willy mengandeng tangan Vinda menuju ruang makan. Kedua orang tuanya sudah menunggu di sana. “Akhirnya … mantu baru mama datang juga.” Eva langsung menyapa sang menantu dengan ceria, membuat Vinda yang begitu gugup sedikit tenang mendapatkan sambutan hangat dari ibu mertuanya. Vinda langsung menghampiri Eva, mencium tangan wanita paruh baya yang tadi malam juga sudah mengobrol dengannya via telepon genggam. “Iya, Bu. Maaf sudah menunggu.” “Gak apa-apa, Vin. Papa dan mama juga baru duduk di sini kok,” balas Eva sembari melirik suaminya yang tampak menatap tajam istri dari Willy itu. Eva tak peduli, ia kembali menatap pada sang menantu. “Vin, kamu harus biasakan panggil kami mama dan papa kayak Willy, ya?” Vinda menganggukkan kepalanya, ia kemudian melirik ayah mertuanya, berusaha menenangkan dirinya sebelum melangkah ke Hartono. Vinda mengulurkan tangan, ingin menyalami pria gagah berusia enam puluh lima tahun itu. Hartono melirik dingin tangan V

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 81 : Akhirnya Menikah

    “Aku akan ikut kamu pulang ke Semarang akhir bulan ini.” Willy merapikan rambut Vinda yang berantakan, usai permainan panas mereka barusan. Keduanya masih tidur berdempetan di sofa ruang tamu. “Aku ingin berkenalan dengan orang tuamu.”“Serius mau ikut, Mas? Kantor gimana? Masa kita pergi bersamaan?” Vinda menatap wajah tampan berkeringat itu dengan senyum bahagia di bibirnya.“Emangnya, kamu mau ke Semarang berminggu-minggu?” protes Willy sembari bangkit dari atas tubuh Vinda. Tanpa memberi aba-aba, tubuh yang masih terkulai lemas di sofa itu diangkatnya dan dibawa ke dalam kamar. “Cukup semalam aja di sana, kita berangkat Sabtu pagi, pulang lagi Minggu sore, okey?”“Cepat banget?” Vinda membulatkan matanya sembari memeluk erat leher kokoh Willy yang sedang membawanya menuju kamar.“Masa kamu tega biarin aku pulang duluan ke sini, sih? Aku ma

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 80 : Bertemu Calon Mertua

    Vinda refleks melihat jam tangannya mendengar ucapan Willy. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi lewat sepuluh menit. “Ehm … jam sembilan, Mas ada janji ketemu Pak Rocky di kantor, jadi sepertinya gak keburu mampir-mampir segala.”“Eh, iya, hampir aku lupa, gak mungkin juga kan? Kita hanya main setengah jam doang, masa celup sebentar langsung check out,” ucap Willy sembari memukul setir mobilnya sedikit kesal, padahal hasratnya sudah terasa sampai ke ubun-ubun membayangkan tubuh mulus Vinda yang tak pernah terasa bosan untuk dinikmatinya. “Kamu harus cepat-cepat jadi istriku, Vin. Biar tiap bangun tidur kita bisa olah raga dulu.”Vinda menyembunyikan senyum gelinya dengan rasa panas yang menjalar di wajahnya mendengar ucapan Willy yang gak ada remnya. Cewek itu memalingkan wajahnya ke jendela di sebelahnya, pura-pura memperhatikan orang-orang yang berjalan di trotoar.Akhirnya sepuluh menit

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 79 : Calon Mantu

    “Mama kenal banget kok, sama dia.” Willy menjawab dengan senyum yang terbit di ujung bibirnya. Terbayang wajah cantik Vinda dalam kepalanya. “Benarkah? Ayo, kasih tahu mama, Wil!” Eva bertanya penuh semangat. Baginya yang penting Willy mau segera menikah. Agar pikirannya bisa tenang. Ia sudah capek selalu mengkhawatirkan putra ketiganya itu. “Sabar, Ma? Nanti deh, dia pasti akan aku kenalkan secara resmi pada papa dan Mama sebagai calon istri aku.” Willy mendekatkan duduknya ke dekat sang ibu, lalu meraih tangan ibu yang sudah melahirkannya tiga puluh tiga tahun yang lalu itu. “Mama janji akan merestui siapa pun yang aku pilih untuk pendamping hidupku kan?” “Tentu saja, Wil. Mama percaya, pasti kamu memilihnya karena mencintai dia kan? Jadi untuk apa mama akan menghalangi kebahagiaan putra mama sendiri.” Eva menatap putra tercintanya dengan senyum tulus. “Makasih, Ma.” Willy mencium tangan ibunya penuh haru. Wan

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 78 : Kehadiran Prince

    Diana mengelus tangan kekar suaminya yang memeluk tubuh polosnya dengan erat dari belakang. Bibirnya tersenyum mendengar dengkuran halus Ivan dengan napas hangatnya yang terasa menerpa leher jenjang Diana. Setengah jam yang lalu, mereka baru saja selesai bertempur dalam kenikmatan. Ivan pun langsung tertidur pulas setelah itu, tapi Diana masih terbangun.Berlahan, Diana mendorong tangan besar Ivan, lalu berusaha melepaskan diri dengan sedikit susah karena perutnya yang sudah sangat membuncit. Di usia kehamilannya yang sudah sembilan bulan itu, aktivitas ranjangnya dengan sang suami tak pernah berkurang. Ivan malah semakin bergairah melihat sang istri dengan perut buncitnya. Mereka pun bermain aman dengan posisi yang juga sangat menyenangkan bagi Diana, posisi doggy style.Diana yang berhasil duduk di pinggir ranjang, lalu memasang piyama tidurnya yang tergeletak di atas ranjang, ia ingin membersihkan diri ke kamar mandi. Namun, saat ia ingin berdiri perutny

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 77 : Pengakuan Cinta

    Willy membuka matanya pelan, ia mengumpulkan semua kesadarannya, mendapatkan dirinya yang terbaring di tempat yang ia sangat kenal. Dua atau tiga kali dalam seminggu ia selalu terbangun di sana setiap paginya.Willy menoleh pada seseorang yang tidur menempel di tubuhnya dalam selimut yang sama, bahkan kaki cewek itu terasa menimpa sebagian tubuhnya bagian bawah. Tangan itu pun memeluk perut polosnya dengan erat. Willy tersenyum, ia sudah hafal akan cara cewek itu tidur.“Ehm … Bapak udah bangun?” Vinda membuka matanya begitu merasakan sebuah ciuman hangat di keningnya. Senyum wanita cantik itu melebar begitu mendapatkan wajah tampan yang menatapnya penuh arti.“Bukan hanya aku yang udah bangun, kakimu juga membangunkan yang lain,” dengus Willy dengan suaranya yang berat dan seksi.“Oh, maafkan, kakiku yang selalu gak sopan ini.” Vinda baru menyadari bahwa kakinya masih nangkring di a

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 76 : Kerja Rangkap Sang Sekretaris

    “Vin, kamu jemput aku ke Tunjungan bentar.” Willy menghubungi Vinda--sekretarisnya begitu kepalanya terasa semakin berat. Ia telah mencoba untuk menyetir sendiri, tapi sepertinya ia tak bakal sampai di rumah jika terus memaksa membawa mobilnya itu pulang. Vinda turun dari ojek online begitu melihat mobil bosnya yang terparkir di jalan seberang plaza terbesar nomor dua di Kota Surabaya itu. Wanita bertubuh langsing itu mengetuk jendela mobil beberapa kali, sampai mengintip di jendela kaca sembari menutup kedua sisi wajahnya, agar ia bisa melihat sang bos di dalam mobil. Tak hilang akal, Vinda menghubungi Willy dengan ponselnya dan berhasil membuat Willy yang ketiduran di belakang kemudi bergerak bangun. Lalu, menoleh ke jendela mobil yang kembali diketuk oleh Vinda. Willy membuka pintu mobil dan keluar dengan sedikit sempoyongan, ia beralih duduk ke kursi penumpang di belakang kemudi. Vinda yang berdiri di dekat pintu mobil, kemudian langsung masuk dan dud

  • HASRAT CINTA PERTAMA   Part 75 : Menyelesaikan Benang Kusut

    “Kamu?” Susana mendelik melihat pasiennya yang masuk pertamakali setelah usai jam istirahat adalah wanita yang telah menganggu rumah tangganya lima bulan yang lalu. “Hai … Dokter cantik? Apa kabar?” Elina dengan santai mengulurkan tangannya mengajak sang dokter berjilbab coklat muda itu bersalaman. Susana dengan enggan menerima uluran tangan wanita yang tampak sok akrab padanya. Ia tertegun begitu melihat ke tubuh wanita cantik yang mendatanginya itu. “Ka-kamu hamil lagi?” “Iya, dong … makanya saya ke sini, soalnya dulu saat pertama hamil, kan Dokter yang periksa. Jadi saya rindu, Dokter memeriksa kehamilan saya lagi.” Elina semakin senang mengganggu istrinya Denny itu. Ia berusaha menahan senyumnya. “Kamu hamil bukan dengan suami saya, kan?” Susana bertanya pelan. Hatinya langsung berkecamuk karena mengingat suaminya ke Samarinda lima bulan yang lalu yang ia yakini untuk menemui wanita yang ada di depannya saat ini. “Menurut Dokter bagaimana?

DMCA.com Protection Status