**
Bel tanda istirahat berdering dengan sangat keras, membuat semua siswa kegirangan karena akhirnya selesai juga belajar jam pertamanya. Bosan rasanya berlama-lama mendengarkan gurun menjelaskan materi yang sama sekali tidak ia mengerti.“Tunggu sini dulu ya, gua mau cabut bentar” ujar Abian pada dua temannya yang sedang makan kerupuk. “Kemana bi?” tanya Sagara masih dalam keadaan mengunyah kerupuknya. “Bentar doang, tar juga balik lagi. jangan kemana-mana lo bedua” suruhnya lalu beranjak dari meja kantin itu.Didalam kelas, hanya sisa mereka bertiga saja yaitu Laura, Abella, dan juga Dezora. Mereka masih asik bergosip ria, membahas film bioskop yang diperankan oleh actor terkenal akan tayang.“Nonton bareng hayuk, gua udah gasabar banget.” Ajak Dezora super excited. “Gua sih ayo aja, gimana Abella nih?” tanya Laura, “Ya kalau engga ada halangan, boleh aja sih.” jawabnya membuat Dezora tersenyum senang.Abian datang sesuai janjinya, menghampiri Laura**Membersihkan halaman sekolah yang luas ini, dibawah terik sinar matahari siang membuat ketiga laki-laki ini mengeluh. Belum melakukannya saja sudah terasa lelah, apalagi jika mereka benar-benar berdiri menyapu disana. “Udah gausah ngeluh, yuk kerjain biar cepet selesai” ajak Sagara pada dua temannya. Abian dan Darrel mengikuti Sagara menyapu halaman. “Gar lo bagian situ ya” suruh Abian menunjuk bagian utara. Sagara tidak meyahut, tapi ia tetap melangkah sesuai perintah Abian. Sedangkan Darrel menyapu bagian selatan, agar pekerjaan mereka cepat selesai. Sagara, Abian dan juga Darrel terus mengumpulkan sampah dedaunan yang jatuh dari pohon. Tanpa banyak bicara, mereka bertiga focus pada pekerjaannya sendiri. Setelah lima belas menit berlalu, sampah dedaunan sudah beres mereka kumpulkan dan dibuang di tong sampah. “Panas banget jing” ujar Abian menghampiri Sagara yang sedang berteduh dibawah pohon rindang. Darrel juga ikut datang dari berlawanan arah, me
**Laura merasa sangat penasaran dengan siapa perempuan yang dipanggil non cantik itu, Abian sangat tidak peka sekali, Laura pikir laki-laki itu akan menjelaskan siapa perempuan yang disebutkan tadi. Selama diatas motor menuju rumah Laura, dua manusia itu hanya diam saja. Tidak ada yang bersuara sama sekali. “Abian…..” panggil Laura, “Kenapa diem aja sih..?” lanjutnya lagi. “Ga asik banget deh, rumah masih jauh, terus kita diem-dieman gini. Jadi ngantuk guenya” seru Laura memberi tahu. “Ya emang mau ngobrolin apa lagi sih?” tanya Abian masih focus pada jalanan didepannya. “Ya apa kek, lo ga mau cerita gitu?” suruh Laura. “Nanti aja, suara lo ketiup angin gua ga denger apa-apa” teriak Abian, lalu melanjukan motornya dengan kencang agar cepat sampai ke rumah Laura. Sampai di rumah Laura, laki-laki itu melepas helmnya, juga membantu Laura melepas helm karena perempuan itu kesusahan. “Begitu doang kaga bisa” tegur Abian, “Ya susah tahu, gimana sih.”
**Setelah dimarahi habis-habisan akhirnya bel pulang sekolah berdering juga. sungguh Adlan sangat tidak tahan mendapat bentakan bentakan kasar seperti itu. rasanya ingin sekali ia membalas semua kalimat-kalimat kasar yang dikeluarkan oleh para panitia itu. Tapi Adlan harus menahan dirinya agar tidak menimbulkan kekacauan. “Pusing gua dengernya” ujarnya pada Abian saat keluar dari kelas. Abian hanya membalas dengan kekehan saja, “Sama kalau gitu, resek ih panitianya” jawabnya pelan. “Yuk kerjain nih revisiannya, takut ga keburu. Masih ada tiga tugas yang harus direvisi juga. anjing banget tuh, ngeselin” ujar Abian mengenai tugas tuga yang harus mereka revisi. “Buat dimana? Males gua di rumah” sahut Adlan. “Lo masih inget ga formatnya gimana? Kemarin aja salah tuh gara-gara gua percaya sama omongan lo” ujar Adlan lagi. “Ya mana gua tahu bakal salah, entu orang ngomongnya udah kaya eminem.” “Ngapa tuh?” “Ngerap. Hahaha” tawa mereka berdua pecah seolah tak
**Adlan yang sudah siap keluar dari rumahnya membawa tas sekolah yang ia gendong dipunggung. “Mau kemana?” tanya Ayah yang melihat putranya turun dari lantai atas, “Mau ngerjain tugas kelompok yah” jawab Adlan sambil melangkah turun. “Ayah…” panggil Adlan ada maunya. “Kenapa?” “Adlan mau berangkat naik taxi, sekalian jemput Abian karena dia engga ada yang anter. Terus juga tadi uang jajan Aku udah habis” ujarnya berharap Ayah peka. “Terus gimana? Kalau uang kamu habis, yaudah jangan naik taxi, terus gausah jajan aja disana. Kerjain tugasnya terus pulang” saran Ayah. “Ih…. Ayah kok gitu sih,,, emang ga kasian apa sama anak kesayangan ayah ini kalau cape terus nahan laper” bujuk Adlan lagi. “Yaudah sini” panggilnya, lalu dengan senyuman yang tertera diwajahnya Adlan mendekat. “Nih, jangan boros-boros lagi” Ayah mengeluarkan selembar uang seratus ribu untuk anaknya itu. Seratus ribu sangat cukup untuk anak kecil seperti Adlan, ia bisa memesan beberapa cemi
**Abian kembali duduk disebelah Adlan. Selang beberapa menit, akhirnya pesanan mereka tiba juga. “Jadi juga mesen Taro” ujar Alyssa, melihat minuman untuk Abian. “Awas aja ya kalau engga enak. Gua gabakal percaya lagi sama omongan lo” ujar Abian. “Seriusan, gua ga bohong Abian. taro emang seenak itu, mending lo Cobain dulu deh, komennya entaran aja” suruh Alyssa. “Gimana?” tanya Alyssa menunggu jawaban saat Abian baru saja mencoba minumannya. “Wahhhh, gila. Ini enak parah…………..” seru Abian kembali meminum taro miliknya. “Bener kan, gua mana pernah bohong” sahut Alyssa. Tak mau berlama-lama membahas Taro, Alyssa kembali melanjutkan laporan itu. tidak perlu waktu yang lama untuk Alyssa menyelesaikan tugas laporan untuk dua teman barunya itu. Alyssa pikir mereka berdua hanya memesan minuman saja, selang beberapa menit beberapa jenis cemilan berat datang ke mejanya. Ada kentang goreng, nugget, hotang, bahkan beberapa dessert coklat yang terlihat sangat enak.
**Laura masih antusias mendengar cerita dari teman dekatnya itu, sambil memakan keripik kentang itu Laura asik mendengarkan cerita tentang masa lalu Abian. “Udah segitu aja dulu, kapan-kapan gua lanjutin lagi deh” ujar Abian, laki-laki itu hanya menceritakan awal pertemuannya dengan Adlan dan juga non cantik yaitu Alyssa. “Ishhh, lanjut dong Bi. Penasaran tau” suruh Alyssa yang sangat penasaran dengan kelanjutan dari cerita Abian dan teman-temannya dulu. “Kapan-kapan aja gua lanjutinnya, ini udah malem. Gabaik ada cowok namu sampe malem, gaenak kedengeran tetangga.” Ujar Abian mengambil tasnya. “Yahhh, yaudah deh. janji ya lo bakal lanjutin, inget loh janji adalah hutang. Hutang itu dibawa sampe mati, kan ga lucu lo dikirim ke neraka cuman karena lo punya utang cerita ke gua” perempuan itu berusaha menakut-nakuti Abian. “Iya ih, ga percayaan banget lo sama gua” “Ya gimana mau percaya, lo aja kaya engga serius gitu ngomongnya.” “Kali ini gua seri
**“Laura, tar pulang sekolah lo ada kemana?” tanya Abella, “Ga kemana-mana sih. kenapa?” “Nah, bagus tuh. Jadi tugas kelompoknya, gimana kalau kita kerjain nanti aja pas pulang sekolah?” ajak Abella, pada dua temannya itu. “Setuju aja sih gua,” jawab Laura, “Lo gimana Zor?” “Iya, bisa kok.”“Si Adit gimana? Coba tanya sana ke orangnya” suruh Abel pada Zora, karena perempuan itu yang merekomendasikan Adit untuk masuk ke kelompok mereka. “Iya, tar gua tanyain deh” *Nayla: “Dimana Bi?” Abian: “Otw kelas nih, udah ada guru ya?”Nayla: “Belum sih, kirain masih keluyuran. Okedeh kalau gitu”Abian: “Sip, cantik” Nayla senyum-senyum sendiri membaca pesan yang Abian kirim, ia benar-benar semakin menyukai Abian agaknya. Abian dan Sagara memasuki ruang kelas, untungnya guru belum datang, jadi mereka tidak akan kena hukuman. Darrel sudah duduk dengan tenang disana, sepertinya rapat mereka sudah selesai. “NAY” Panggil Abian,
**Bel masuk kelas sudah berdering dari tadi, semua siswa sudah kembali ke kelasnya masing-masing. Harmony 22Darrel: “Hallo selamat siang semuanya. Pengumuman mendadak untuk hari, dimohon teman-teman semua untuk tidak pulang dulu saat jam terakhir. Karena ada sesuatu penting yang harus dilakukan, diharapkan semua anggota bisa hadir! Saya tunggu di ruang harmony pulang sekolah nanti. Sekali lagi mohon maaf atas pengumuman yang terlambat ini, sekian penguman yang bisa saya berikan. Terima kasih!Yuni: “Siap kak” Also 25+ replay. “Gila kali ya ni orang” teriak Laura kesal, terkejut dengan pengumuman mendadak yang diberikan si ketua ekskul itu. “Kenapa ra?” tanya Abella disebelahnya. “Ini si Darrel nyebelin banget ih, anjing lah” gerutunya kesal. Cecan HarmonyLaura: “Ngapa pada siap siap aja sih” Laura: “Ini pengumumannya mendadak banget loh, dikira kita engga ada urusan lain apa”Vina: “Ya emang ra, karena dia tahu kita g