Beranda / Pernikahan / HAMIL SAAT BERCERAI / Harapan yang Menjadi Kenyataan

Share

Harapan yang Menjadi Kenyataan

Penulis: Nova Irene Saputra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

***

Tiga bulan berlalu, hari ini keluarga Arya berkunjung ke rumah Tika untuk melamar Tiara. Ini untuk kedua kali, ibunya Arya bertemu dengan calon menantunya. Pertemuan pertama terjadi saat Tiara baru seminggu melahirkan putranya.

Kedua orang tua Tika dan Tiara sudah berada di rumah putri sulung mereka sejak seminggu yang lalu. Tujuannya adalah untuk menyambut kedatangan Arya yang ingin mengikat hubungan sakral dengan Tiara.

Pak Wawan dan Bu Widi, orang tua Arya sangat bahagia karena akhirnya dapat mewujudkan harapan putranya yang ingin segera melamar calon pendamping hidupnya. Mereka sangat tahu bahwa Arya amat mencintai Tiara.

“Kedatangan kami hari ini ingin melamar Tiara untuk menjadi menantu di rumah kami.” Pak Wawan sangat yakin dengan tujuan kehadiran mereka di rumah Tika.

Pak Arif dan Bu Laras sangat terharu dan bahagia karena putri bungsu mereka telah menemukan seorang pria yang bertanggung jawab. Arya tidak hanya peduli kepada Tiara, tapi juga menyayangi Aditya. Ia sudah men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Dendam Lisa

    *** Aditya Wijaya, nama yang sangat indah dan merupakan pemberian dari Tiara dan Arya untuk buah hati tercinta. Saat ini, ia telah memasuki usia lima bulan, bertepatan dengan sebulan pernikahan Arya dan Tiara. Semua anggota keluarga Arya sangat menyayangi Aditya. Mereka tidak pernah mempermasalahkan walaupun anak itu bukan darah daging Arya. Sikap yang ditunjukkan oleh penghuni rumah tersebut, membuat Tiara semakin bangga dan bersyukur. Radit, adik bungsu Arya sangat menyayangi Aditya. Ia sudah menganggap anak tersebut seperti keponakan kandung. Ia tidak pernah membeda-bedakannya dengan anak-anak dari kakak perempuan tertua yang tinggal tidak serumah dengan mereka. “Anak siapa, sih? Gemes, deh?” Radit menggendong Aditya sambil bermain dengan anak itu. “Anak Papa, dong.” Arya menghampiri adiknya lalu mencubit pelan pipi Aditya. “Makin hari, Adit benar-benar mirip sama Kakak, ya.” Radit menyadari kemiripan Aditya dengan Arya. “Pasti, dong. Papanya, kan, ganteng … jadi harus diikut

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • HAMIL SAAT BERCERAI    Harapan Tiara

    *** “Siapa yang tega melakukan ini ke Mas Bayu, Mih?” Siska masih tidak percaya dengan apa yang terjadi kepada suaminya. “Mami juga nggak tahu, Sayang.” Bu Sandra masih berusaha menenangkan sang menantu. Sementara itu, Lisa yang merasa puas dengan apa yang dilakukan terhadap Bayu, kini tertawa bahagia. Walaupun dulu laki-laki itu pernah ada dalam hidupnya, ia tidak peduli. Sebab, yang wanita tersebut pikirkan adalah membalaskan dendamnya. Lisa merasa bahwa Bayu adalah penyebab dirinya yang kini semakin terjerat dalam kehidupan yang dulu tidak pernah terpikirkan. Kadang ia ingin mengakhiri untuk tidak melayani lelaki hidung belang, tapi ia merasa tidak berdaya. Kemewahan dan uang banyak yang Lisa dapatkan dari pekerjaan tersebut telah membutakan hati dan pikirannya. Ia tidak pernah merasa bersalah dengan apa yang dilakukan, karena tujuannya hanya satu. Hidup berkecukupan. Lisa juga tidak pernah mengingat apa yang ia perbuat terhadap Tiara hingga harus kehilangan ayah dari putranya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kebahagiaan Arya dan Kesedihan Bayu

    *** Waktu pun terus berlalu dan hari ini Aditya memasuki usia delapan bulan, bertepatan dengan empat bulan pernikahan orang tuanya. Tiara sangat bahagia melihat perkembangan sang buah hati tercinta. Aditya sudah dapat duduk sendiri dan telah mengerti memanggil orang tuanya. Giginya juga sudah tumbuh empat, dua di atas dan dua di bawah. Tiara merasa menjadi ibu yang paling beruntung melihat putranya tumbuh dengan sehat. Akan tetapi, Tiara merasa sedikit sedih karena Aditya tidak membutuhkan ASI lagi. Anak itu lebih memilih mengkonsumsi susu formula. Kejadian itu berawal saat Aditya berusia tujuh bulan. Ia mengalami sariawan. Sejak saat itu, sang buah hati tidak menerima jika Tiara memberikan ASI. Aditya terus menolak hingga ibunya pun memilih memberikan susu formula untuk asupan gizi putranya. Ternyata usaha Tiara akhirnya berhasil. “Giginya lucu, ya, Sayang. Bikin gemas.” Arya memperhatikan gigi Aditya. Saat ini anggota keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga sambil bermain de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kembali ke Kota Kelahiran

    *** Cinta itu begitu tulus dan suci. Itulah yang dirasakan oleh Aditya. Walaupun ia tidak berada bersama sang ayah kandung yang seharusnya memberikan kasih sayang kepadanya, tapi ia dapat merasakan kebahagiaan itu dari ayah sambung. Hari ini adalah ulang tahun Aditya yang pertama dan bertepatan dengan usia kehamilan Tiara yang keenam bulan. Perayaan pun terjadi di rumah orang tua Arya dengan meriah. Arya dan keluarga selalu menunjukkan kasih sayang yang tulus kepada anak sambungnya tersebut. Aditya tampak bahagia berada di tengah orang-orang yang sangat menyayanginya. Tiara juga selalu bersyukur memiliki keluarga baru yang tidak hanya mencintai dirinya, tapi juga Aditya. Ia merasa menjadi wanita yang sangat beruntung berada di tengah-tengah orang baik. Aditya terlihat lelah setelah perayaan ulang tahunnya selesai. Ia pun akhirnya terlelap. Arya dan Tiara memperhatikan wajah Aditya yang tersenyum saat tidur. Melihat senyuman itu, sang ibu sangat bersyukur karena buah hati tercinta k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • HAMIL SAAT BERCERAI    Pertemuan yang Tak Terduga

    *** Tiara tidak pernah menyangka akan bertemu dengan sang mantan suami di tempat itu, bahkan tadi Bayu juga sudah menggendong anak kandungnya. Tiara merasa takut jika laki-laki masa lalunya sampai mengetahui status Aditya. “Tiara ….” Bayu menyebut nama wanita yang dulu menghiasi hari-harinya. Tiara menggeser posisi dari Bayu, ia pun memberikan Aditya kepada sang suami. Wanita itu meraih tangan Arya dan mengajaknya meninggalkan tempat itu. Namun, saat Tiara baru melangkah belum jauh dari tempat Bayu, ia pun dihentikan oleh laki-laki itu. “Tunggu, Tia. Aku ingin bicara sebentar saja.” Tiara menghentikan langkah tanpa menoleh ke belakang. “Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi. Aku sudah bahagia bersama suami dan anakku.” “Aku ingin meminta maaf padamu.” “Anggap saja aku sudah memaafkanmu.” “Izinkan aku menyampaikan maaf ini dengan tulus.” “Itu nggak perlu. Lupakan semuanya yang sudah berlalu.” Arya, Tiara, dan Aditya akhirnya pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • HAMIL SAAT BERCERAI    Ketakutan Tiara

    *** Pagi kembali menyapa dengan sinar mentari yang sangat cerah. Itu juga yang dirasakan oleh Lisa. Ia tampak sangat bahagia karena kini berada di samping lelaki yang dulu berstatus sebagai suaminya. Lisa dengan tega telah memaksa Bayu untuk melakukan hubungan terlarang yang tidak pantas untuk mereka perbuat. Tadi malam Bayu tidak pulang karena ia harus menunaikan hasrat dari wanita yang telah menjebaknya. “Pagi, Mas.” Lisa mengembangkan senyuman saat Bayu terbangun. Laki-laki itu tampak terkejut ketika mendapati dirinya hanya tertutupi selimut. Ia tidak percaya kalau Lisa sedang berada di sampingnya. Ia pun langsung bangkit lalu memungut pakaiannya yang berserakan di lantai. “Dasar wanita kejam! Sudah ditolong malah tega menjebakku.” Bayu mengeluarkan amarahnya di depan Lisa. “Kenapa kamu marah, Mas? Dulu juga kita sering melakukan ini tanpa sepengetahuan istrimu. Apa salahnya jika kita ingin mengulangi masa-masa indah itu.” Lisa justru memberikan jawaban dengan santai. “Aku me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kecurigaan dan Keyakinan Bayu

    *** Usia kandungan Tiara memasuki tujuh bulan. Arya kembali ke kota sang istri untuk acara syukuran. Ia sangat merindukan wanita yang sangat ia cintai tersebut. Sebulan tidak bertemu rasanya seperti satu tahun. Aditya juga tampak sangat senang karena kini berada dalam pangkuan ayah sambungnya. Melihat pemandangan tersebut, Tiara semakin tidak ikhlas jika suatu saat Bayu mengetahui kalau Aditya adalah putra kandungnya. “Anak Papa kangen, ya?” Arya mencium Aditya dengan penuh kasih sayang. Ia hanya disambut dengan senyuman. Saat ini Tiara tidak tahu kalau Bayu sedang menyelidiki kapan ia menikah dengan Arya. Semua itu ia lakukan karena merasa heran selalu bertemu dengan seorang anak laki-laki dalam mimpinya. Bayu juga mendengar cerita dari ayahnya, di mana saat bertemu Aditya, anak itu berusaha ingin dekat dengan beliau. Pak Agus juga menjelaskan kalau dirinya merasakan sesuatu yang aneh saat mendekap anak dari Tiara. “Apa mungkin anak Tiara adalah anakku, Pih?” Bayu menanyakan apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • HAMIL SAAT BERCERAI    Tindakan Tiara

    *** Tiara sudah tidak sabar agar waktu cepat berlalu. Setelah ia melahirkan, maka dirinya akan kembali ke kota sang suami. Wanita itu juga masih tetap merasa takut kalau keluarga Bayu menyadari siapa Aditya yang sebenarnya. “Sore-sore gini, lagi ngelamunin apaan, sih, Sayang?” Sang ibu tiba-tiba duduk di samping Tiara yang sedang termenung di ruang keluarga. “Bunda di sini, toh.” Tiara sedikit terkejut dengan keberadaan ibunya. “Mikirin apa, sih?” tanya Bu Laras kepada putrinya. “Mikirin Adit, Bun.” “Adit ada bersama Bi Inah di halaman depan. Mereka sedang bermain.” “Iya, Tia tahu.” “Terus, kenapa kamu kelihatan bingung?” “Tia takut kalau keluarga Bayu mengambilnya.” Tiara mengatakan apa yang ia pikirkan. “Itu nggak akan terjadi. Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh.” Bu Laras mencoba menenangkan Tiara. “Mah ….” Tiara tiba-tiba mendengar suara putranya. Ia pun menoleh, dan wanita itu tidak percaya dengan apa disaksikan. Bayu menggendong Aditya berjalan menuju ke arah mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kebenaran yang Tak Terduga

    ***Tiara tidak dapat menahan diri agar tidak menangis. Ia sangat terkejut mendengar penjelasan Bayu. Dia makin sedih mengingat Aditya yang tidak tinggal bersamanya. Tiara sangat merindukan anak sulungnya tersebut.Tiara tidak sabar ingin bertemu Aditya. Dua bulan berpisah dengan sang buah hati, seperti berabad-abad lamanya. Ia tidak tahu seperti apa keadaan Aditya saat ini. Ia selalu mencemaskan anaknya itu.“Kita harus cari Adit, Mas.” Begitu pinta Tiara kepada Arya setelah dirinya mengakhiri telepon dengan Bayu.“Tapi sampai detik ini, kita belum tahu di mana Adit, Sayang.” Arya selalu bersabar menenangkan sang istri.“Mas Bayu bilang, Ayah pernah melihat seorang anak yang mirip dengan Adit. Tapi Ayah tidak berhasil menghampiri anak itu karena keburu pergi. Terus, temannya Mas Bayu yang berprofesi sebagai dokter, juga memiliki pasien baru-baru ini yang bernama Adit. Apa itu kebetulan, Mas?”“Bisa jadi, Sayang, sebab banyak anak memiliki nama yang sama dengan anak kita.”“Tapi kita

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kecurigaan Bayu

    ***Pak Arif dan Bu Laras pun akhirnya memasuki mobil, lalu meluncur dari tempat itu. Pak Arif masih memikirkan apa yang dia saksikan tadi. Akan tetapi, laki-laki paruh baya itu tidak terlalu merasa yakin kalau anak yang dilihat tadi adalah cucunya.Pak Arif berpikir, bagaimana mungkin Aditya ada di kota yang berbeda dengan orang tuanya? Sementara itu dia tahu kalau anak tersebut menghilang dari sekolah, dan pasti di kota kelahirannya. Pak Arif tidak ingin menduga-duga.Dia berpikir akan lebih baik jika menghubungi Bayu saja. Ayahnya Tiara tersebut sudah percaya kepada Bayu walaupun laki-laki itu pernah menyakiti Tiara. Pak Arif mengakui perubahan yang terlihat sekarang pada mantan menantunya tersebut.“Ayah kenapa? Lagi mikirin sesuatu?” Ternyata Bu Laras menyadari sikap yang ditunjukkan oleh suaminya. Wajah Pak Arif tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.“Nggak, Bun.” Pak Arif terpaksa tidak memberitahukan apa yang dia pikirkan kepada istrinya. Dia tidak ingin melihat wanita itu

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Curiga

    ***Tiara merasakan sesuatu yang aneh. Aditya seolah-olah berlari dan berteriak memanggil dirinya. Hati Tiara kini menjadi tidak tenang karena takut terjadi sesuatu terhadap sang buah hati tercinta.Selama ini, Tiara telah berusaha untuk meyakinkan hati bahwa Aditya akan kembali mendekap dirinya. Namun, entah kenapa keyakinan itu tiba-tiba goyah saat dia merasakan sesuatu yang tidak dapat dimengerti. Tanpa diminta, bulir bening milik Tiara jatuh membasahi pipi.Arya yang kini mendekap Tiara, merasa sedih melihat wanita tersebut. Dia tidak dapat membayangkan seperti apa perasaan Tiara saat ini. Sebulan lamanya tidak mengetahui darah daging sendiri, itu pasti akan membuat sang istri terpukul.“Sayang, kamu kenapa?” Arya mengusap pipi Tiara. Dia membantu wanita itu beranjak dari tempat tidur menuju sofa yang ada di dekat jendela.“Aku takut, Mas.” Tiara menempelkan kepalanya di bahu Arya setelah mereka duduk di sofa tersebut.“Takut kenapa, Sayang?” “Aku merasa sesuatu terjadi pada Adit

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Di mana Aditya?

    ***Seminggu telah berlalu, Aditya belum juga ditemukan. Tiara dan Arya semakin mencemaskan anak yang sangat mereka sayangi tersebut. Pasangan suami-istri itu sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi belum juga menunjukkan hasil.Tiara tidak pernah menyangka akan mengalami penderitaan yang sangat sakit seperti ini. Dia merasa kalau takdir telah mempermainkan hidupnya. Saat dirinya mengandung Aditya, dia dibuang oleh sang mantan suami. Setelah sang buah hati berumur lima tahun, kenyataan pahit kembali menghampirinya. Mereka harus berpisah.“Adit ke mana, Mas?” Tiara kembali menangis sambil mencium pakaian milik Aditya di kamar anak itu.“Kita sudah berusaha, Sayang, tapi kenyataannya Adit belum bersama kita sekarang. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah, tetap berharap agar Adit dalam keadaan baik-baik saja.” Arya selalu berusaha untuk menenangkan Tiara.“Apa yang harus kita lakukan, Mas? Ayah kandungnya Adit juga seolah-olah tidak peduli. Dia nggak berusaha menghubungiku.” Tiara ke

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Siapa yang Menculik Aditya?

    *** Tiara semakin tidak tenang karena sampai malam hari tiba, keberadaan Aditya belum juga diketahui. Tiara pun tidak mampu untuk tetap diam, dia ingin memberitahukan apa yang terjadi kepada Bayu.Tiara berpikir bahwa ayah kandung Aditya berhak tahu keadaan putranya saat ini. Ternyata Arya juga memiliki pikiran yang sama dengan sang istri. Dia pun memberikan persetujuan kepada Tiara agar menghubungi Bayu.Arya sangat mengerti dengan perasaan Tiara saat ini. Dia tidak ingin melihat kesedihan berlarut-larut menghampiri istrinya. Jika malam ini Aditya belum juga ditemukan, Arya akan segera melaporkan kejadian ini kepada yang berwajib besok pagi.Tiara segera mencari nomor kontak Bayu di ponselnya, lalu menekan tombol simbol telepon berwarna hijau. Dia berharap agar Bayu bersedia mencari tahu keberadaan sang buah hati tercinta. Tiara sangat tahu seperti apa besarnya kasih sayang mantan suaminya terhadap Aditya.“Hallo, Tia.” Tiara pun mendengar suara Bayu. Wanita itu tidak tahu bahwa san

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kehilangan

    ***“Mas, kamu udah jemput Adit?” tanya Tiara kepada Arya melalui telepon.“Bukannya tadi aku udah nelepon kamu, Sayang. Aku nggak bisa jemput Adit hari ini karena lagi ada meeting.” Arya bingung mendengar pertanyaan istrinya.“Tapi Adit nggak ada di sekolah, Mas. Aku menemui gurunya tadi, kata beliau ada laki-laki yang jemput Adit. Beliau pikir itu kamu.” Tiara mulai tampak khawatir.“Dari tadi aku tetap di kantor, Sayang.” Arya juga mulai panik.“Jadi, siapa yang jemput Adit, Mas? Adit ke mana?” Tiara tidak mampu menahan air matanya. “Kamu harus tenang, ya, Sayang. Kamu di mana sekarang? Masih di sekolah Adit?” tanya Arya kepada istrinya.“Iya, Mas. Aku ke sini sama Pak Amin.” Tiara menjelaskan kalau dirinya ke sekolah Aditya bersama Pak Amin, supir keluarga Arya.“Oke, Sayang. Kamu minta Pak Amin pulang sekarang. Sebentar lagi aku sampai di sekolah Adit. Aku tutup teleponnya, ya.” Arya pun memasuki mobilnya, lalu meluncur meninggalkan kantor.Tiara merasa dunianya berakhir setelah

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Penentuan Hak Asuh Aditya

    ***Dua hari berlalu, Tiara mendapatkan irformasi dari mantan ibu mertuanya bahwa Bayu dan Pak Agus mengalami kecelakaan. Tiara sangat terkejut mendengar penuturan wanita paruh baya tersebut. Ternyata Bayu belum siuman dari pingsannya.“Tolong bantu Mami, Tia. Sudah dua hari ini Bayu tidak sadarkan diri. Mami berharap agar kamu bersedia mempertemukan Bayu dengan anaknya.” Bu Sandra berharap agar Tiara bersedia memenuhi keinginannya.Tiara takut mendengar permintaan Bu Sandra. Ia masih mengingat bagaimana Bayu berusaha ingin merebut Aditya dari dirinya. Tiara bingung harus berbuat apa sekarang. Ia sadar kalau Bayu adalah ayah kandung Aditya, tetapi ia tidak ingin kalau sampai sang buah hati jauh darinya.“Apa yang harus kita lakukan, Mas?” tanya Tiara kepada Arya setelah menerima telepon dari ibunya Bayu.“Terus terang, aku juga bingung, Sayang. Aku kasihan melihat Bayu, tapi aku juga kesal mengingat ancamannya yang ingin mengambil Adit dari kita.” Arya mengungkapkan apa yang ia rasaka

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Perubahan Sikap Ayahnya Bayu

    ***Di tempat lain, terdapat Lisa yang sudah sadarkan diri. Saat ini, ia sedang di rumah sakit karena akibat dari perbuatannya sendiri. Lani dengan berani menyebabkan Lisa kehilangan janin yang diharapkan selama ini.Saat Lisa menginginkan kehadiran sang buah hati, ia pun kehilangan anak itu sebelum lahir ke dunia. Pembantaian yang dilakukan oleh Lani dan lelaki bayarannya telah menyebabkan Lisa berpisah untuk kedua kali dengan darah dagingnya. Kejadian ini mengingatkan dirinya atas kepergian Keysa dari dunia ini.“Anakku, Buk.” Lisa membenamkan wajah di dada ibunya yang datang melihat keadaan putrinya.“Kamu yang ikhlas, ya, Nak. Dia sudah tenang di sana.” Wanita paruh baya itu berusaha menenangkan Lisa.Lisa berusaha untuk menggerakkan kaki, tetapi apa yang terjadi? Anggota tubuhnya tersebut tetap tidak bergerak. Lisa tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. Ia pun menyibakkan selimut dari kakinya. Ternyata, Lisa tidak hanya kehilangan janin yang diharapkan, tetapi juga anggota tub

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Bayu Nekat Menemui Tiara

    ***Sore pun tiba, Bayu dan ayahnya segera bergerak menuju tempat tujuan. Kedua laki-laki itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Aditya. Pak Agus dan Bayu membayangkan kalau anak itu tinggal bersama mereka, kebahagiaan akan menghiasi hari-hari mereka.Sementara itu, Tiara yang sedang berada bersama kedua putranya di halaman sangat terkejut melihat kehadiran sang mantan suami dan ayahnya. Ia pun segera membawa Aditya dan Arga memasuki rumah. Tiara merasakan sesuatu yang aneh setelah bertemu dengan Pak Agus dan Bayu.Arya dan sang ayah yang baru pulang dari kantor juga sangat terkejut melihat Bayu dan ayahnya yang kini duduk di depan teras. Arya tidak menyangka kalau laki-laki masa lalu Tiara kini ada di hadapannya. Ia kembali mengingat sebutan sayang yang ditujukan Bayu kepada Tiara semalam.“Ada perlu apa ke sini?” tanya Arya dengan ketus.“Mau ketemu anakku!” jawab Bayu dengan ketus juga.“Dasar laki-laki aneh. Dulu Tiara nggak anggap, sekarang butuh.” Arya tersenyum sinis kepada

DMCA.com Protection Status