Tepat pukul 09.00 Bus santri dari pesantren lita sampai ditempat acara.Lita menghela nafasnya lega.Akhirnya mereka bisa tiba dengan selamat dan tepat waktu. Gus zafran dan kang ikhsan sibuk mengurus para santri yang akan mengikuti munaqasah.Ia mengabsen santrinya satu persatu, memerintahkan untuk segera memasang name tagenya masing masing.Kang ikhsan dan lita mengawal para santri masuk ke aula.Sedangkan Gus zafran menuju ke panitia untuk menyerahkan data data santrinya. Ditengah acara,lita merasa ada yang tidak beres dengan perutnya.Lita segera mencari kamar mandi untuk mencuci muka agar lebih segar.Lita baru ingat bahwa ia belum makan dari tadi pagi.Sedangkan lita mempunyai penyakit lambung. Lita mempercepat langkahnya.Baru saja ia hendak membuka pintu toilet,ia merasa badannya sangat lemas dan tiba tiba gelap disekelilingnya. Kemudian lita terjatuh kelantai. .o0o.Gus zafran masih memikirkan hal yang baru saja terjadi pada dirinya dan lita d
Lita masih tertidur.Ia merasakan ada yang menggoyangkan badannya. "Ta , lo mau sholat jamaah ga?"Lita membuka matanya perlahan,melihat risma yang berusaha membangunkannya."Emhh...gue sholat diasrama aja, gue masih capek banget nih"."Oh ya udah kalo gitu.Gue ke masjid dulu ya"Lita hanya menganggukkan kepala dan kembali melanjutkan tidurnya.Ia sangat lelah karena perjalanan kemarin. Hampir setengah jam lita tertidur.Ia kembali terbangun dan segera ke kamar mandi untuk wudhu dan menunaikan ibadah sholat subuh.Selesai sholat lita membuka tas yang kemarin ia bawa.Mengambil bajunya satu persatu dan memasukkannya ke dalam lemari.Tiba-tiba ia teringgat buku diary yang kemarin dibawanya."Kenapa diary gue ga ada?" Lantas ia teringat semalam ia sempat mengambilnya daru tas ."Jangan- jangan ketinggalan di Bus" lita tampak berfikir."Apa jangan jangan jatuh disekitar sini?", Lita menghela nafasnya kasar..o0o. Gus zafran duduk dibalkon
Gus zafran duduk didepan TV bersama abah dan umi."Kapan kamu sidang le?" abah memulai percakapan."InsyaAllah tiga bulan lqgi bah""Alhamdulilah kalau begitu.Setelah wisuda abah akan kenalkan kamu dengan putrinya abah Zainudin dari pesantren Al Hidayah .Namanya Ning zahira, usianya 22 tahun", abah menerangkan.Sontak Gus zafran membelalakan kedua bola matanya "Maaf bah ,tapi saya belum kefikiran soal itu"."Usiamu sudah cukup dewasa le, abah ingin kamu segera menikah dan menggantikan abah disini.Abah dan umi sudah tua, kami juga ingin melihat cucu dari keturunanmu". Gus zafran sangat mengenal watak abah yang tidak bisa ditentang.Ia hanya mengiyakan permintaan abah dan pamit kekamarnya .Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur,memejamkan matanya dan mengingat kejadian kejadian lucu yang terjadi dengannya dan lita.Terukir senyum diwajah tampannya.Ia merasa sangat bahagia dengan kehadiran lita di pesantren ini.Lita mampu membuat hari harinya lebih berarti.Te
Gus Zafran bersiap karena hari ini ia akan sidang kelulusan S2 masternya. Iya sangat lega karena Akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan sampai setinggi ini. ia benar-benar bersyukur atas pencapaiannya selama ini. ini semua sudah pasti berkat doa dari Abah dan Umi. terlebih, merekalah yang selalu men-support nya baik dari segi materi maupun yang lainnya.Setelah kelulusannya, ia akan segera bekerja. ia tidak ingin selalu membebani kedua orang tuanya. Jam menunjukkan pukul Jam 06.30. Iya segera turun ke bawah. melihat Abah dan Umi yang ternyata sudah siap. Tanpa berlama-lama mereka berangkat ke kampus. di perjalanan " Abah bertanya apa rencanamu setelah ini le ?"Gus Zafran tampak berpikir "Zafran akan bekerja bah"." Bagaimana dengan tawaran Abah kemarin, apa sudah kamu pikirkan?"," Bah, Zafran kan sudah bilang Zafran belum memikirkan soal itu"." kamu itu sudah Cukup dewasa le, Sudah saatnya memikirkan soal itu".Gus Zafran menghela nafasnya " baiklah, kala
Setelah membuka beberapa kado dari bunda dan teman-temannya, Lita akhirnya membuka kado dari Kang Ikhsan. Lita mendapat kado sebuah gamis dari bunda, kado hijab dari Nara dan kado mukena dari intan sahabatnya. Lita membuka kotak dari kang ikhsan.Di dalamnya ada jam tangan dan kartu ucapan yang bertulis " Happy birthday Talitha Adriana". Lita tak berminat mencoba jam tangan itu. ia segera memasukkannya kembali ke kotak dan menyimpannya di dalam lemari. Ia mengambil satu kado lagi yang belum dibuka, kado dari Gus Zafran. Ia membukanya dengan sangat hati-hati. Ia melihat boneka beruang yang sangat imut di kotak itu, dengan semangat Lita mengambilnya dan langsung memeluknya. Ia membayangkan bahwa yang ia peluk itu adalah Gus Zafran. Ia benar-benar bahagia hari ini. .o0o. Lita berlari keluar dari pesantren. pikirannya sangat kacau saat tiba-tiba ia mendapat kabar bahwa kakeknya masuk rumah sakit. Lita berlari menuju halte bus. menunggu bus atau taksi yang b
Hari ini adalah hari ketiga setelah kepergian kakeknya. Lita belum juga pulang ke pesantren. Lita benar-benar Belum bisa mengendalikan pikirannya. Iya masih selalu menangis kala ia mengingat mendiang kakeknya. Bunda yang melihat putri sulungnya murung segera memeluknya " sayang, kamu nggak boleh sedih terus, kamu harus semangat supaya kakek juga bahagia melihat kamu dari sana"." cerita sedih Bun, Lita sudah berusaha mewujudkan keinginan kakek jadi Hafidz Quran, tapi ngapa kakek cepet banget ninggalin Lita, hiks".Bunda mengusap air Mata di pipi Lita " sayang, dengar Bunda ya, walaupun Kakak nggak ada, tapi kakek tetep tahu kok kok kakek pasti bangga sama kamu. kalau kamu sedih, kakek juga sedih di sana" ucap Bunda berusaha menenangkan Lita. Lita hanya mengangguk, ia mencoba bangkit dan melupakan kesedihannya. Lita yakin pasti kakeknya sangat bangga padanya..o0o. Kang Ihsan duduk di teras asrama, memikirkan Lita yang sudah beberapa hari ber
Malam itu Abah memanggilku. Aku duduk di kursi teras tepat disebelah Abah. Sepertinya aku sudah tahu u apa yang akan disampaikan Abah. " besok malam minggu Abah Zainuddin sekeluarga datang kesini, Abah akan mengenalkan kamu pada putrinya"" apa tidak terlalu cepat bah" " tidak, Abah sudah memikirkannya". aku hanya mengangguk pasrah. Abah sangat keras dan tidak bisa di tentang. Bagaimanapun aku tidak mau membangkang dengannya. Mungkin Gadis itu memang bukan ditakdirkan untukku." kamu macak'o seng ganteng le" ucap Abah Sambil tertawa."Ah abah, bukannya saya sudah ganteng dari lahir"Abah tertawa " iya, anak Abah ini memang ganteng. Makanya abang jodohkan dengan yang cantik juga." bisa aja Abah"aku bahagia ketika melihat Abah bisa tertawa lepas seperti ini. Tidak mungkin aku merusak kebahagiaan nya. Walau aku harus mengorbankan perasaanku sekalipun. tak jauh dari tempatku dan Abah duduk, aku melihat seorang gadis di balik pohon. Aku
Aku melangkahkan kakiku menuju Aula titik rasanya sudah lama aku tidak bergabung di grup sholawat ini. aku melirik Lita sekilas, Tampaknya ia sama sekali tidak peduli dengan kedatanganku di aula ini. Ada rasa sesak di hatiku melihat sikap dingin nya belakangan ini. Biasanya ia selalu tampak ceria di depanku, sehingga menambah 80% semangatku. Aku tahu mungkin hatinya sangat kecewa mendengar percakapan ku dengan Abah Malam itu. Tapi aku bisa apa?, aku benar-benar tidak bisa menentang perjodohan ini. Otakku benar-benar tidak berputar saat ini." Maaf Gus, bisa kita mulai sekarang?" ucapkan Ikhsan menyadarkan Lamunan ku." Oke, kita mulai". Aku dan Lita mulai bersholawat setelah mereka memainkan alat rebana nya masing-masing. Sangat sulit bagiku berkonsentrasi dihadapan gadis ini. Ia sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari buku sholawat yang ada di tangannya.Aku benar-benar galau kali ini..o0o. Setelah kejadian di aula tadi, aku benar-benar di