Share

Minta Bagian

"Kamu panggil dukun bayi itu saja Mas," Ujar Dara. Ia tampak tidak tega, dan cemas karna bayinya terus menangis.

",Kamu sudah gila? rumahnya itu jauh, dan menyebrang sungai. Lagian kemarin Mbah itu, sudah kamu buat kecewa. Jadi mana mungkin dia mau," Pekik Agus.

"Terus gimana Mas?"

"Ntah, lah. Semua ini pasti gara-gara ari-arinya. Kamu keterlaluan, Mana ada bayi harus tanpa ari-ari. Kalau sampai ada apa-apa sama bayi kita, aku nggak segan-segan untuk mendatangi Bu, Atika."

"Tapi, Mas? Bu Atika sudah bayar mahal. Dan ini uangnya untuk keperluan bayi kita. Kamu bisa kasih uang segini?" Pekik Dara.

Agus terdiam. Memang nyata nya ia tidak mampu kerjanya saja. Cuma sebagai kuli bangunan. Gaji sehari cukup makaan 2 hari saja.

Sedangkan Atika masih menghitung jumblah pemasukan uangnya, yang semakin hari bertambah banyak. Segala orderan tempahan baju tiap hari menumpuk, dan bahkan ada, yang memberikanya DP begitu besar.

"Sepertinya aku akan tambah anggota. Ku nggk menyangka kalau orderan baj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status