Share

Pemburu Sihir - 2

"Putri."

Terdengar suara di balik kegelapan malam.

"Putri."

Mataku masih terlalu berat, terpaksa kubalas dengan segenap tenaga. "Ya?"

"Lo tadi yang selimutin gue?"

Aku mengiakan, malas mempermasalahkan jika Ezekiel protes.

"Makasih, ya."

Hanya dengan itu, kurasakan selembar kain menutupi badanku. Dia ternyata menyelimutiku juga, barangkali mengembalikan kain tadi lantaran tidak memakai.

Lalu, kurasakan dia duduk di sisiku.

"Gue tadi enggak sengaja tidur," ujarnya.

Aku mengiakan, masih mengantuk.

"Lalu bangun-bangun gue kaget ternyata lo kasih gue selimut," ujarnya. "Lo manis juga, ya."

Aku lagi-lagi mengiakan. Sudahlah, lebih baik tidur sebelum dia terlalu memuji.

"Gue enggak pernah ketemu orang semanis lo."

Lihat? Dia sudah mulai memuji dan pasti akan semakin parah.

"Gue tahunya mereka cuma ikutin aturan ala gue, paham, 'kan? Kalau belum, nanti kukasih tahu."

"Tidak perlu," balasku malas.

Ezekiel melanjutkan. "Serius, lo dulu pas di Shan sangat manis malah. Sekarang saja rada beda.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status