Beranda / Romansa / Greedy / 67 - Iri hati

Share

67 - Iri hati

Penulis: Ezzel kalila
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-01 21:10:12

Semalaman Naina dan Rey tidak tidur. Entah mengapa keduanya sama-sama memiliki perasaan yang sama. Keduanya saling merasa tidak enak satu sama lain. 

Pagi ini, Rey ingin rehat sejenak. Dia menyuruh sekretarisnya untuk mengatur jadwalnya. Hari ini Rey berniat untuk menghabiskan waktu bersama Naina. Akan tetapi, Sella merusak semuanya. 

Rey benar-benar aneh. Mengapa dia harus menceritakan hal yang akan dia lakukan hari ini bersama Naina? Tentu saja Sella tidak akan suka dan membiarkan hal tersebut terjadi.

Secara terang-terangan dan tanpa keraguan dalam diri Sella, ia langsung mengucapkan apa yang seharusnya dia ucapkan dari kemarin sekali lagi. 

Sella menghampiri Naina dan Rey yang tengah sarapan di kantin Rumah Sakit. Kantin itu masih sepi di jam segini. Ya, ini masih sangat pagi. 

Dia duduk di samping Rey tanpa ragu. "Bagaimana Rey?"

Rey menelan makanannya dan meletakkan sendok. "Baiklah. Lebih baik kamu tinggal di rumah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Greedy   68 - Kenangan

    Kali ini Bara pulang larut malam. Hari ini Bara merasa benar-benar kacau. Bahkan, dia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.Bara berjalan menuju kamar dengan tubuh sempoyongan. Dia berusaha agar berjalan dengan benar. Hampir saja dia terjatuh dari tangga, karena dia dalam kondisi seperti itu. Tiba-tiba saja, ada seseorang yang menahannya. Dia adalah Rey. Ya, ini tidak salah."Hati-hati, Kak!"Bara menepis tangan Rey dan kembali berjalan menuju kamarnya. "Berhenti di sana. Aku bisa sendiri.""Kak, aku mau ngomong sesuatu."Bara berbalik badan menatap Rey. "Apa?"Setelah Rey pikir-pikir, sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan hal ini kepada Bara. Akhirnya, Rey mengurungkan niat untuk membicarakan hal tersebut."Tidak ada, Kak."Bara membuang muka dan kembali berjalan menuju kamarnya.Rey terus menatap Bara yang membelakanginya dan perlahan menjauh darinya.Bara menari-na

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-01
  • Greedy   69 - Bermain

    Bara membuka matanya. Ia merasa terbangun dari tidur yang sangat panjang dan melelahkan. Tubuhnya terasa sedikit pegal.Bara menguap dan membuka gorden kamar. Cahaya matahari masuk menyilaui matanya hingga membuat kedua matanya menyipit.Bara kembali ke tempat tidurnya. Rasanya hari ini dia sedang tidak ingin melakukan apapun. Dia hanya ingin tenang dan tidak diganggu. Baru kali ini dia sangat tidak bersemangat bekerja. Entah apa yang terjadi kepada dirinya. Tiba-tiba saja dirinya berubah cukup drastis.Dia merangkak mengambil ponselnya yang ada di samping bantal. Bara mengirimkan pesan kepada sekretarisnya untuk mengatur jadwalnya hari ini.Bara: Hari ini saya tidak masuk. Tolong atur semua jadwal sebaik mungkin. Jika Pak Raditya menanyakan tentang saya, bilang saja saya sedang ada urusan di luar kota.Bara melempar ponselnya di kasur dan kembali tidur."Apa yang terjadi denganku semalam?" lirih Bara deng

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Greedy   70 - Pemberian

    Papa David merasa sangat terkejut dengan apa yang telah dilakukan putra semata wayangnya. Ia melempar berkas itu di wajah pengacara David."Apa-apaan ini?!"Pengacara itu hanya bisa menarik napas dalam-dalam menahan amarah. Dia hanya bisa berdiri sambil mengepalkan tangan."Bagaimana ini bisa terjadi. Ah, David! Bagaimana kamu bisa berpikir sebodoh itu! Apa semua didikanku selama ini salah kepadamu." Papa David menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memijat kepalanya."Kalau begitu saya permisi, Pak," ucap Pengacara David itu.***Sella bangun sangat siang. Sehingga, dia tidak bertemu Rey di pagi hari. Lihatlah, dia sangat tidak tahu malu bangun di jam sembilan pagi.Sella menuruni anak tangga. Matanya mencari-cari keberadaan Rey. Bibi Sri melewatinya dan Sella bertanya kepadanya. "Permisi, Bu. Di mana Rey?"Bibi Sri melihat Sella dari ujung kaki hingga rambut. Dia merasa sangat asing dengan Sella.&

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Greedy   71 - Rencana

    Naina semakin dihantui rasa bersalah yang sangat besar kepada David. Dia tidak ingin harta David. Jika dia diberi pilihan untuk David hidup kembali atau menerima uangnya, dia pasti akan memilih pilihan pertama.Naina menghela napas. "Bolehkah ini saya sumbangkan saja?""Disumbangkan?"Naina mengangguk. "Iya. Aku tidak ingin ada masalah dikemudian hari karena ini. Hubunganku dengan keluarganya tidak begitu dekat. Aku hanya akrab dengannya saja."Rey berada di belakang Naina. Dia mendengarkan semua percakapan Naina dan pengacara itu. Rey merasa sangat tak percaya dengan apa yang terjadi. Bagaimana bisa ada orang berpikir seperti itu? Itulah yang dipikirkan Rey soal David.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-06
  • Greedy   72 - Tak terduga

    Semua orang sudah tidur malam ini di rumah Rey. Terkecuali, Bibi Sri. Dia merasa begitu gelisah dengan kedatangan Sella. Dia sangat berharap semuanya akan baik-baik saja dan segala hal buruk yang sudah terjadi tidak akan pernah terulang kembali.Bibi Sri beranjak dari kasur untuk mengambil segelas air, karena merasa haus. Ketika dia hendak memasuki dapur, dia melihat ada seseorang di sana dalam kegelapan. Tidak tahu apa yang sedang dilakukan orang itu di sana."Sedang apa kamu di sana?" tanya Bibi Sri dengan suara sedikit keras.Hal itu membuat orang tersebut terkejut dan buru-buru pergi dari sana sambil membawa sesuatu."Hei, Berhenti!" Ketika hendak menghidupkan lampu, orang tersebut sudah lenyap dari sana. Bibi Sri semakin merasa aneh dan takut. Dia curiga itu adalah Sella. Tetapi, mengapa dirinya terlihat seperti ketakutan dan lari?***Keesokan paginya Bibi Sri berniat untuk bercerita tentang kejadian semal

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11
  • Greedy   73 - Siapa yang akan datang?

    Tidak tahu dari mana Joy harus memulainya. Dia bingung bagaimana dia harus menceritakan ini semua kepada Naina. Joy takut, jika Naina mengetahui hal ini, dia akan merasa ketakutan. Dia tidak ingin Naina merasa khawatir berlebihan. Joy menarik napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan. "Pertama-tama, Kakak harus janji kalau kakak nggak akan kasih tau soal ini sama siapapun. Janji?" "Janji." Naina dan Joy menautkan jari kelingking mereka. "Jadi, begini ceritanya." Joy menceritakan segala hal yang ia ketahui dari awal hingga akhir. Mendengar awal dari cerita Joy, Naina tidak merasa begitu terkejut. Namun, ketika cerita itu mulai sampai pada intinya Naina mulai merasa gelisah dan terkejut. Bahkan saking gelisahnya, sepanjang Joy bercerita dia terus memainkan kedua tangannya. Joy menceritakan semua hal yang ia ketahui tentang Sella. Bagaimana tujuannya ke sini, apa saja yang dia katakan, dan apa saja yang telah direncanak

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11
  • Greedy   74 - Kedatangannya

    Akhirnya, Ibu Diana sembuh dari penyakitnya setelah sekian lama berobat di Singapura. Ibu Diana adalah Ibu Bara, Rey, dan Joy. Akan tetapi, wajahnya sekarang tidak seceria dulu. Wajahnya terlihat sayu dan sedikit pucat. Saat ini dia sedang berada di Bandara bersama Pak Wijaya. Pak Wijaya mendorong kursi roda yang diduduki oleh Bu Diana. Bu Diana selalu menggunakan syalnya untuk menjaga kehangatan tubuhnya. Dia merasa sangat tidak sabar untuk bertemu dengan putra dan putrinya setelah sekian lama. Bu Diana terus bertanya tentang bagaimana kondisi anak-anaknya kepada Pak Wijaya sepanjang perjalanan. Apakah Pak Wijaya mengetahui soal bencana yang terjadi di rumah dan keluarganya? Tentu saja dia tahu. Dia mengetahui semua informasi dari tangan kanannya. Jika dia tidak memikirkan pengobatan sang istri, dia pasti sudah pulang ke Indonesia sejak lama. Sebelum semua masalah yang terjadi mereda, dia tidak bisa tidur dengan tenang. Di sisi lain ada ist

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12
  • Greedy   75 - Lemparan

    "Baiklah Pak Rangga. Terima kasih atas semua informasinya," ucap Pak Wijaya lewat telepon. Ya, dia berbicara dengan Ayah Rose di pagi hari ini. Setiap pagi, Bara selalu rajin berolahraga sama seperti Rey. Ketika dia sampai di depan gerbang rumahnya, dia melihat Papanya yang sedang berdiri di atas balkon. Wajahnya terlihat sangat sedih. Bara menghentikan langkahnya dan mengusap keringat yang ada di wajahnya dengan handuk. Tak berpikir panjang, Bara pun pergi menghampiri Papanya di balkon lantai dua. Sesampainya di atas balkon, Bara mendekati Pak Wijaya dan memberikannya sebuah sarung tangan. Bara berdiri sejajar dengan Pak Wijaya. "Ambillah ini," tawar Bara. Pak Wijaya menunduk menatap sarung tangan berwarna biru tua itu. Dia mengambil sarung tangan itu ragu-ragu dan mengusap pipinya yang basah akibat air mata. Pak Wijaya adalah orang yang sangat perasa. Dia dikenal seperti Bara, tegas dan disiplin. Akan teta

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12

Bab terbaru

  • Greedy   Bab 97

    Naina terus menunggu pesan darinya berharap dia akan mengirimnya sebuah berita baik."Bagaimana dengan bulan madumu?" celetuk Bibi Sri yang tengah menyisir rambut Naina di balkon kamar Naina. Bibi Sri sangat senang sekali menyisir rambut Naina. Naina terus sibuk dengan ponselnya."Na?""Ah, iya, Bi. Ada apa?""Kamu ngeliatin apa, sih? Sampai-sampai nggak merhatiin Bibi ngomong.""Nggak ada apa-apa, Bi. Bibi tadi tanya apa?""Kamu nanti sore mau makan apa?" Bibi Sri mengganti topik pembicaraannya, karena merasa sudah tidak tertarik untuk membicarakan topik awal tadi."Hmm ... Aku ingin sop ayam, Bi. Sop buatan Bibi, 'kan enak."Sebuah notifikasi pesan masuk dan itu dari Alex. Alex: Temui aku jam sepuluh di cafe pelangi. Aku punya kabar baik untukmu. Kedua mata Naina berbinar seperti mendapatkan kabar dirinya memenangkan lotere. Naina: Kenapa tidak sekarang aja? Alex: Kalau kamu bisa sekarang ya nggak apa-apa. Naina langsung berdiri dan membuat Bibi Sri yang sedang memainkan rambu

  • Greedy   Bab 96

    Bara, Sella, Naina, dan Rey sampai di rumah Pak Wijaya pada malam hari. Mereka menggunakan mobil yang berbeda-beda bersama pasangan masing-masing.Pesan Joy kemarin berisi: Jika kalian ingin terus berjalan dengan tenang dalam hidup, maka datangilah aku di rumah Papa. Aku mempunyai sebuah hadiah besar untuk kalian. Masing-masing akan mendapatkan satu hadiah dariku. Bahkan, kalian mendapatkan pesan yang sama. ***Mereka berempat bersama-sama masuk ke dalam rumah. Mereka mencari Joy di mana-mana. Bahkan, rumah terlihat sangat sepi. Tak ada batang hidung seorang pun yang nampak. "Apa yang Joy mau," batin Bara. Ia terlihat sangat gelisah. Ia takut, apakah Joy menemukan ruang rahasianya. Naina memerhatikan Bara yang terlihat gelisah. Ia pun tersenyum tipis. "Joy!" teriak Rey. "Apa-apaan ini? Apakah kita sedang dipermainkan?" tanya Sella. "Diamlah. Aku sangat kenal Joy," balas Naina. Mereka pun kembali di ruang tamu. Dan tiba-tiba semua lampu mati dan ruangan menjadi gelap. "Lelucon

  • Greedy   Bab 95

    Alex berhenti memikirkan hal yang terjadi waktu itu. Ia pun memutuskan untuk mengirimkan sebuah pesan kepada Naina. Alex: Maaf, Na. Mungkin selama ini aku telah menjadi seorang monster bagimu. Mungkin sulit untuk mempercayaiku. Tapi percayalah. Aku benar-benar sangat menyesal atas segala perbuatanku selama ini. Maukah kamu memaafkanku? Sebagai balasannya, aku akan memberitahukan dirimu siapa itu pria bertopeng. Dialah yang sudah menghasutku untuk melakukan semua hal yang memalukan dan menjijikan itu. Aku merasa sangat malu sekarang. "Semoga Naina mau membaca pesanku ini," ucap Alex. Naina menghela napas lega membaca pesan dari Alex. Akhirnya, Alex menyadari semua perbuatannya selama ini salah. "Sebenarnya aku masih merasa takut kepada dirimu. Tapi, aku tidak mau menjadi seorang pendendam dan penuh kebencian seperti Bara," batin Naina. Ia pun membalas pesan Alex. Naina: Aku sudah tahu siapa itu pria bertopeng. Saat ini aku sedang bingung apa yang akan aku lakukan untuk melawan diri

  • Greedy   Bab 94

    Pak wijaya mengumumkan akan membagikan warisan. Hal itu membuat telinga Bara menjadi segar. Inilah yang ia nanti-nantikan selama ini. Bara pun merasa sudah tidak memerlukan Sella lagi sebentar lagi. Sandiwaranya akan segera berakhir dan tamat.Bara menari-nari di dalam ruangan rahasianya sambil bernyanyi gembira. "Inilah yang aku nantikan selama ini. Tinggal dua langkah lagi, aku akan menamatkan semua permainanku selama ini." Bara melangkah mendekati  bingkai foto Bu Diana. Bara mengambil bingkai itu dan mengusapnya. "Maafkan aku, Ma. Semua ini harus kulakukan. Aku memang egois. Tapi, ada orang lain yang lebih egois dan kejam melebihi diriku yang membuatku terpaksa melakukan semua ini," ucap Bara. ***Sesudah kejadian Alex yang menculik Naina, pikirannya mulai terbuka.Pada saat dirinya dan Naina berada di dalam kamar Alex. Naina mengatakan sesuatu yang membuat hati Alex menjadi goy

  • Greedy   Bab 93

    Sudah satu minggu sejak insiden Alex dan Sella yang menculik Naina dan Joy. Hal yang paling aneh menurut Joy adalah, ia diperintahkan untuk tutup mulut tidak menceritakan hal besar itu kepada siapapun, apalagi Rey. Joy pun marah kepada Naina sampai tiga hari, karena itu. Sore ini Naina tengah duduk bersantai di balkon lantai tiga sambil melukis. Sudah lama sekali dirinya tidak melakukan kegiatan itu. Joy mencari Naina di mana-mana dan menemukannya di atas balkon yang sedang duduk melukis Bibi Sri. Bibi Sri terlihat sangat lelah dan pegal, karena harus mempertahankan posisinya supaya tidk berubah. "Apakah ini belum selesai? Kamu ini ngerjain orang tua aja, Na," ucap Bibi Sri. "Sedikit lagi selesai, Bi."Joy berjalan cepat mendekati Naina. Ia pun mengejutkan Naina. "Dor!"Kuas yang sedang dipegang oleh Naina terpelas dari tangannya. Untung saja tidak terkena lukisannya yang sudah jadi. Jika sampai itu mengenai lukisannya, maka

  • Greedy   Bab 92

    "Sudah dua hari sejak sandiwaramu itu berakhir. Kamu betah berada di sini? Nggak mau pulang?" tanya Naina kepada Joy yang sedang duduk meminum teh di ruang keluarga.Joy meletakkan cangkir di atas meja. "Kakak ngusir aku, nih?""Bukan gitu, Joy." Lantas dia menarik kata-katanya tadi setelah mengingat ancaman Bara. "Eh, kamu lebih baik di sini aja sama kakak. Lagi pula kakak nggak ada temen ngobrol.""Nah, itu dia. Aku juga nggak ada temen di sana. Membosankan berada di rumah sendirian."***Alex dan Sella sedang menunggu Naina di Mall yang biasa dia kunjungi untuk berbelanja. Sudah dua jam mereka menunggu di dalam mobil sampai suntuk. Sella pun sampai tertidur, karena menunggu terlalu lama. "Apakah kamu yakin dia akan ke sini?" Kedua mata Alex berkeliling area parkir. "Ini sudah dua jam dan kita belum melihat tanda-tanda kedatangannya." Alex menoleh ke arah Sella dan melihat Sella yang sedang tertid

  • Greedy   Bab 91

    Naina terus melangkah maju mencari Bara. Dan tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang menepuk pundaknya. Naina terperanjat kaget dan berbalik badan melihat siapa yang menyentuh pundaknya. Matanya membesar ketika melihat Bara yang sedang berdiri di hadapannya saat ini. Bara menarik tangan Naina dan memojokkan dirinya di tembok. Jantung Naina berdegup kencang. Ia merasa sangat takut. Baru pertama kalinya Bara menyentuh dan bersikap seperti itu kepada dirinya. Naina tak bisa mengucap satu patah kata pun. Yang bisa ia lakukan hanya diam membisu, karena merasa ketakutan."Apakah kamu mengikutiku?" tanya Bara. Naina menggeleng. "Nggak, Kak.""Jangan bohong. Ngaku aja."Naina masih tetap teguh pada jawaban pertamanya. "Nggak, Kak.""Semua yang kamu lihat dan kamu dengar itu tidak salah. Itu semua benar. Jadi, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?" Naina menjadi berkeringa

  • Greedy   Bab 90

    Perusahaan Rey saat ini tengah mencapai puncak kejayaan. Dia bisa membuat Sakha Wijaya menjadi peringkat kedua perusahaan keluarga terkaya di Indonesia. Mengetahui hal itu, tentu saja Pak Wijaya merasa sangat bangga kepada putra keduanya itu. Pada pagi ini Pak Wijaya tengah membaca berita lewat ponsel di rumahnya. Dan ia merasa terkejut serta bangga, setelah mengetahui, bahwa keluarganya kini menjadi top dua terkaya di Indonesia.Hal itu membuat Pak Wijaya berencana ingin merayakannya bersama keluarga. ***Setelah Sella pergi dari rumah Rey, ia pun segera mencari seorang suster atau dokter yang mau merawat adiknya di rumahnya. Apalagi yang Joy tunggu? Bukankah Sella telah pergi dari sana? Kenapa dia tidak mengakhiri saja sandiwara ini. Naina masuk ke dalam kamar Joy dan membangunkan dirinya. "Joy ... Joy," panggil Naina sambil menggoyangkan tangan Joy. Joy membuka ke

  • Greedy   Bab 89

    Rey tak mempedulikan segala perkataan Sella. Rey tetap fokus dengan Naina. Ia pun menggendong Naina dan membawanya ke kamar.Sella terus mengekori Rey dari belakang sambil terus berbicara tanpa henti. Ia berbicara sambil menahan air matanya yang hendak tumpah membanjiri wajahnya."Rey apakah kamu mendengarku? Jawab aku Rey. Aku minta maaf. Bagaimana caranya agar kamu mau memaafkan diriku?" Sella terus mengulangi perkataan itu berkali-kali.Naina menjadi tidak tega melihat Sella yang terus memohon seperti itu. Ia menatap wajah Rey yang menggambarkan dirinya saat ini sedang marah besar. "Rey dengarkanlah Sella," ucap Naina.Rey seperti orang tuli. Ia tak mendengarkan segala perkataan Naina. Ia

DMCA.com Protection Status