Gu Lang melesat cepat menggunakan langkah awan, tentu saja dengan tujuan rumah keluarga besar Meng.Dengan menggunakan langkah awan, tak butuh waktu lama bagi Gu Lang untuk sampai di rumah keluarga Meng. Gu Lang langsung melompat melewati tembok besar nan tinggi yang menjadi pagar rumah keluarga Gu.Dia berjalan tanpa suara di atas atap rumah itu, dan samar-samar dia mendengar suara riuh dari dalam rumah keluarga Meng."Mari kita rayakan hari yang membahagiakan ini. Akhirnya Gu Xing Yan yang sombong itu sudah tidak bisa lagi berbangga diri sekarang."Suara itu terdengar sangat familiar di telinga Gu Lang, siapa lagi pemilik suara itu kalau bukan Meng Wan sang mantan calon ayah mertua.Dan ternyata saat Gu Lang mengintip melalui celah yang dia buat di atap rumah keluarga Meng, tepatnya di atas aula pertemuan keluarga Meng itu, di sana sedang berlangsung sebuah pesta yang begitu meriah.Meng Wan dan beberapa tetua tengah menikmati arak ditemani oleh gadis-gadis cantik, yang dengan setia
"Apa keluargaku memiliki kesalahan yang tidak termaafkan padamu, anak muda? Kenapa kau berniat membumi hanguskan keluargaku?"Dengan susah payah Meng Wan mengembalikan keberaniannya, bahkan rasanya begitu berat meski hanya untuk mengucapkan sepatah dua patah kata.Gu Lang yang mendengar pertanyaan itu langsung menatap tajam Meng Wan dan tersenyum sinis di balik topengnya, "Kesalahanmu bukan hanya tidak termaafkan. Tapi kesalahanmu juga akan membuat dirimu menerima karma yang lebih menyakitkan!"Para tetua lain yang mendengar hal itu pun semakin ketakutan, mereka yang rata-rata masih berada di tingkat prajurit level delapan sampai sepuluh memang tak akan pernah sanggup menandingi Gu Lang.Awalnya mereka berharap Meng Wan yang sudah berada di tingkat Raja, akan mampu menandingi Gu Lang. Namun melihat Meng Wan yang sepertinya juga menahan rasa takutnya, membuat para tetua bingung harus melakukan apa.Hingga akhirnya salah seorang tetua bersimpuh dan memohon pada Gu Lang, "T-tuan muda, mo
Semua orang terperanjat mendengar ucapan Meng Wan yang secara tidak langsung sudah menjelaskan kalau mereka akan menjadi tumbal bagi jurus pengorbanan darah milik Meng Wan agar menjadi semakin kuat.Perlahan, tanda di wajah Meng Wan semakin menyebar. Dan seiring bertambahnya tanda itu, semakin hilang pula kesadaran Meng Wan dan kemampuannya mengendalikan tubuhnya sendiri.Meng Wan melesat menghampiri Meng Daduo dan mencengkeram lehernya, mengalirkan api spiritualnya dan menyerap darah di tubuh Meng Daduo."Aaaarrrggh!"Jeritan kesakitan itu membuat tetua lainnya ikut takut, karena mereka tau setelah Meng Daduo maka tibalah giliran mereka yang aka menyusul untuk bertemu dengan raja neraka.Tubuh Meng Daduo perlahan mengecil hingga akhirnya hanya ada tulang dan kulit yang tersisa.Gu Lang hanya menyaksikan saja bagaimana Meng Wan membinasakan keluarganya sendiri, tanpa perlu dia turun tangan."Ck ck ck pemandangan yang menyedihkan, melihat kalian saling membunuh. Tapi ini cukup menyenan
Namun tentu saja mereka bukannya segera menyingkir dan pergi sejauh mungkin, justru mereka malah saling berbisik dan mempertanyakan siapa Gu Lang itu, juga mereka saling menanyakan apa benar makhluk mengerikan di depan mereka itu adalah sang kepala keluarga."Apa benar itu kepala keluarga? Kenapa dia jadi berubah menjadi monster?""Tidak mungkin! Tidak mungkin kepala keluarga jadi iblis seperti itu, pasti pemuda bertopeng itulah yang mengacau. Ayo kita tangkap dia!"Alhasil para pria keluarga Meng pun terhasut oleh ucapan satu orang itu, dengan dasar kalau mereka bahkan tak pernah mengenal Gu Lang. Sehingga muncullah kesimpulan jika Gu Lang adalah pengacau yang ingin membuat masalah dengan keluarga Meng.Namun baru saja mereka akan bergerak maju menangkap Gu Lang, ada seorang wanita yang tidak lain adalah selir dari Meng Wan berteriak histeris."I-itu kepala keluarga. Benar, itu dia! Aku sangat mengenalnya. Lihat, plakat giok kepala keluarga juga masih tergantung di tubuhnya!"Sontak
Keduanya menerjang maju bersamaan dan melakukan adu banteng dengan jurus masing-masing, "Pukulan sembilan matahari!"Ledakan besar pun terjadi saat jurus keduanya bertabrakan, dan itu membuat para anggota keluarga Meng penasaran sebenarnya siapa pria bertopeng yang tengah melawan kepala keluarga mereka itu."Kalian tunggu di sini, biar aku dan beberapa orang ini membantu pria bertopang itu. Sepertinya kepala keluarga menggunakan jurus terlarang, seperti yang tertulis di buku sejarah keluarga Meng."Beberapa orang pria pun keluar dari ruang bawah tanah untuk kembali ke tempat pertempuran. Mereka berniat membantu Gu Lang.Namun sesampainya di sana Meng Wan justru sudah tergeletak tidak berdaya, dan Gu Lang tengah berdiri di depan Meng Wan seperti tengah menginterogasinya.Mereka pun memilih untuk diam dan mendengarkan apa yang kedua orang itu bicarakan."Katakan padaku, siapa orang di balik pembantaian keluarga Gu!"Meng Wan meludah kearah Gu Lang kemudian tertawa, "Aku tak akan memberi
"Baik, kepala keluarga!" Para tetua pun segera pergi untuk menyampaikan titah kepala keluarga pada para penjaga kediaman.Sebagai keluarga ahli senjata, tentu saja kediaman Xi dilengkapi dengan berbagai senjata tersembunyi. Bahkan tembok yang mengelilingi bangunan megah itu sangat tinggi dan dibuat seperti banteng pertahanan, dengan berbagai alat yang sudah tersedia di atas setiap menara penjaga yang ada dan juga di hampir setiap sudut rumah itu.Meskipun sebelum ini, tak pernah ada peperangan antar keluarga atau kelompok yang terjadi di kota Biluo, tapi tetap tidak mengubur kemungkinan adanya serangan dari pihak lain.Dan itulah yang mendasari kepala keluarga Xi membangun pertahanan yang sedemikian rupa, demi melindungi kediaman dan para penghuninya. Selain itu, kuatnya pertahanan keluarga Xi juga membuat semua orang mengakui mereka sebagai keluarga ahli senjata, dan mereka juga memesan berbagai senjata dari keluarga Xi.Bahkan pemimpin kota Biluo juga menjalin kerjasama dengan kelu
Di dalam sana tuan Cai nampak tengah menikmati surga dunia, di atas ranjang panasnya sehingga Gu Lang memilih untuk melancarkan aksinya setelah Gong Cai selesai dengan aktivitasnya. Jangan salah paham, Gu Lang bukan melakukannya karena dia ingin atau suka melihat pemandangan yang menodai matanya itu. Hanya saja bukankah akan lebih seru jika membuat musuh yang sedang terbang tinggi ke angkasa, jatuh dengan begitu menyedihkan ke dasar bumi? Itulah yang Gu Lang inginkan. Menjatuhkan musuhnya di saat dia merasa tengah berada di puncak tertinggi, dan merasa tak ada yang bisa menjatuhkannya. Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya suara-suara laknat yang berasal dari kedua insan yang tengah mereguk nikmatnya surga dunia di dalam sana pun berakhir. Dan inilah saatnya bagi Gu Lang untuk beraksi. Brak! Pyar! Gu Lang memecahkan atap kediaman itu dan melompat turun, membuat kedua manusia yang masih berpelukan tanpa sehelai benang pun di tubuhnya itu begitu terkejut. "Aaaaa!" jerit si wa
Gu Lang pun menunggu kedatangan para tetua yang akan mengantarkan sendiri nyawa mereka ke hadapannya, "Kau, pergilah." Tentu saja ucapan itu ia tujukan pada wanita yang bersama dengan Gong Cai tadi.Dan tentu saja wanita itu senang bukan kepalang mendengarnya, karena bukan inginnya menemani Gong Cai si pria tua nan tambun itu, melainkan dia terpaksa melakukan itu demi keselamatan keluarganya."Terimakasih tuan, terimakasih." Wanita itu langsung mengenakan pakaiannya dan berlari dengan terburu-buru untuk keluar dari ruangan itu."Sekte Racun Hitam ya? Bukankah itu salah satu sekte terbesar di negeri Benua Timur ini? Tapi ada masalah apa antara keluarga Gu dan sekte besar sekelas sekte Racun Hitam?" Sekeras apapun Gu Lang memikirkan hal itu, tetap saja dia tak bisa memikirkan masalah besar apa yang ada di antara keluarga Gu dan sekte Racun Hitam, hingga mereka membinasakan keluarga Gu dan menahan ayahnya.Lagi pula sekte besar seperti sekte Racun Hitam itu tentu saja tidak biasanya ber