Share

Chapter 39

"Tunggu! Kalian mau kemana?" Bram tiba-tiba membentak lagi.

Para perawat segera menghentikan langkah mereka.

"Kalian mengatakan wajahnya bengkak, kenapa tidak memberikan obat terlebih dahulu?"

Para perawat saling menatap satu sama lain, hingga salah satu perawat dengan kepala tertunduk, melangkah mendekat ke arah Bram, dan memberikan salep luka di tangannya.

Bram mengambil salep itu, "Bagaimana cara pemakaiannya?"

"Cu-cukup mengoleskan salep pa-da ba-ba-gian yang bengkak dan memar. Tidak ada obat khusus untuk hal semacam ini, salep ini akan membantu merevitalisasi darah dan menghilangkan memarnya." Ucap perawat tersebut dengan terbata bata.

Bram mengangguk angguk paham.

"Baiklah, kau boleh pergi."

Perawat kecil itu berlari kecil melarikan diri.

Bram mengambil salep di ujung jarinya dan duduk di tepi tempat tidur, dengan lembut mengoleskan salep tersebut, pada ujung bibir Caca yang memar, dan pada pipi yang nampak bengkak dan merah.

Caca berjengit tanpa sadar, dan Bram men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status