Share

13. Cinta Pertama

Penulis: ZuniaZuny
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-25 22:45:54

"Itu …, tidak apa apa. Aku kemarin sakit perut dan Lila mengajakku periksa ke Rumah Sakit."

"Apa yang terjadi? Mengapa aku tidak tahu? Lalu, bagaimana kondisimu saat ini?"

"Aku baik baik saja. Aku tidak perlu ke Rumah Sakit."

"Benarkah itu Lily?"

Lily mengangguk pelan, merasa tak nyaman telah membohongi Nicho. Sebenarnya, dia khawatir jika benar benar hamil tapi tidak mungkin juga dirinya pergi ke rumah sakit di saat Nicho tahu hal ini. Bisa bisa lelaki itu akan mengikuti ke mana perginya.

"Lily, Lily?"

"Akh, iya."

"Apa yang kamu pikirkan sampai sampai kamu melamun?"

"Tidak ada. Aku hanya lelah."

"Oh begitu. Baiklah, kamu istirahat sekarang. Maaf telah mengganggu waktumu."

Nicho pergi meninggalkan Lily meski dia tahu betul jika sang adik menyembunyikan banyak hal kepadanya. Mungkin ini kah hukumannya? Entahlah, yang terpenting saat ini adalah memastikan kebahagiaan dan keselamatan Lily. Berharap jika Lily segera bangkit dari trauma kejadiaan naas malam itu.

Di sisi lain, Lily duduk l
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gelora berbahaya Kakak   14. Bimbang

    "Apa kau sudah mengingatnya, Son?" tanya Marco melihat telinga anaknya yang memerah.Nicho sungguh tak menyangka bisa bertemu Cella, perempuan cantik yang membuatnya jatuh hati pada pandangan pertamanya.Jika Nicho tak pernah memikirkan pertemuan ini, berbeda dengan Cella, dia sudah memikirkan secara matang bekerja di perusahaan Marco dan memang berharap bertemu Nicho suatu saat nanti. Setelah hampir satu tahun bekerja di perusahaan Marco, baru kali ini dia bertemu dengan Nicho, lelaki tampan yang dari dulu menjadi kekasih pujaan hati."Baiklah, Daddy akan meeting sebentar dengan klien. Kalian bicara saja berdua dulu."Berdua saja, Nicho tak tahu harus memulai pembicaraan dari mana sedangkan Cella hanya menunduk malu tak sanggup memulai pembicaraan."Em, bagaimana kabarmu?" tanya Nicho membuka obrolan."Baik, Tuan.""Nicho, panggil saja aku Nicho."Cella menatap Nicho sekilas namun Nicho malah menghindari tatapan itu."Anda adalah anak boss Marco, jadi aku akan tetap memanggil Anda,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Gelora berbahaya Kakak   15. Hubungan yang rumit

    "Kenapa?""Karena …. Aku tak menyukainya.""Come on Boy. Kamu belum mencobanya tapi sudah mengatakan tak bisa. Dengar ya, sesuatu yang belum dicoba, kita tak akan tahu hasilnya."Nicho diam tak bersuara, terlalu rumit berdamai dengan hatinya sendiri.Marco menatap gedung pencakar langit di depannya."Daddy gagal menikah tiga kali sebelum bertemu Mommy Catlyn. Saat itu Mommy mu sendiri yang menyerahkan diri karena mencintai Daddy dan aku menerima begitu saja meski aku tak mencintainya. Namun melihat keberaniannya menyerahkan diri beserta mahkotanya, membuat aku berfikir ulang. Awalnya aku pikir dia sama seperti jalang lainnya dan daddy meniduri Mommy tanpa ada rasa cinta. Saat tahu Mommy masih menjaga kesucian dan mempersembahkan untukku, aku merasa berdosa jika meninggalkannya. Karena malam itulah, Daddy secara tak langsung terikat hubungan dengannya, lambat laun Daddy mencintai Mommy Catlyn."Nicho sungguh terkejut dengan Marco yang menceritakan kehidupan asmaranya."Ja- jadi Dad. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Gelora berbahaya Kakak   16. Saudara angkat???

    'mencintai Cella? Apakah aku bisa?' batin Nicho ragu.Puk.Dilon menepuk punggung sahabatnya. "Percayalah ucapanku."Nicho mengangguk dan mengucapkan terima kasih pada Dilon. Meski agak canggung, Dilon dan Nicho terus berbicara sehingga mereka tak canggung lagi."Oh ya, kenapa kamu ke sini sendirian? Seharusnya kamu mengajak Bibi Siena. Aku begitu merindukannya.""Itu …, kenapa semua tanya ibuku sih?" umpat Dilon kesal. "Kita bahas yang lainnya saja.""Em, baiklah."Mereka berbincang hingga malam tiba.Jam 23.00 malam.Suasana Villa sangat sepi. 'Semua sudah tidur,' pikir Nicho melangkahkan kaki ke lantai atas, kamar tidurnya berada.Langkahnya terhenti saat melihat kamar tidur Lily terbuka.Nicho memasukkan kepalanya dan tahu jika Lily berdiri di balkon saat ini."Lily, boleh aku masuk?"Lily berbalik dan melihat Nicho di pintu."Masuklah, Kak Nicho."Nicho masuk dan menutup pintu namun tak menguncinya. Mungkin kali ini waktu yang tepat menjelaskan pada Lily.Ekhem.Nicho sibuk menetr

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Gelora berbahaya Kakak   17. Mual dan Muntah

    Lila terbangun di tengah malam karena merasa sangat haus sekali. Dia berjalan keluar kamar menuju dapur di lantai dasar.Dirinya mendengar suara Lily berteriak, berhenti di depan pintu dan mendengar ada pembicaraan dua orang di dalamnya.Lila membuka secara perlahan pintu kamar yang tak terkunci, menganga tak percaya dengan apa yang dilihat saat ini.Dimana Nicho membekap bibir Lily dengan tangannya. Terlihat mereka saling pandang bagai dunia milik berdua.Posisi mereka sungguh ambigu membuat Lila segara menutup pintu, tak tahan melihat pandangan intim yang menusuk mata.Lila kembali menempelkan telinga, mendengar apa yang mereka bicarakan.Namun Lila tak mendengar apapun karena jarak dari Balkon dengan pintu cukup jauh. Hanya mendengar langkah kaki yang semakin mendekati pintu.Ceklek"Akh," teriak Lily terkejut melihat Lila di depan pintu."Kamu, sejak kapan kamu di sini?" tanya Lily ketakutan."Apa yang telah kalian lakukan berdua di dalam kamar tengah malam begini?" tanya Lila."Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Gelora berbahaya Kakak   18. Hamil?

    "Perutku kenapa Dok?" tanya Lily menahan rasa takut tak karuan."Karena stress berlebih kamu tak menjaga pola makanmu Lily sehingga asam lambung naik. Jika dibiarkan seperti ini kamu akan Drop.""Asam lambung?" tanya semua anggota keluarga.Alexa mengangguk."Iya, Lily menderita anemia akut dan asam lambung. Aku sarankan untuk istirahat total selama 3 hari ke depan. Tidur cukup, makan sayuran yang mengandung zat besi dan yang terpenting, buanglah rasa takut dari masalahmu Lily. Jika kamu mempunyai keluhan yang menyiksa dirimu, ceritakan kepada orang tuamu. Hal itu akan membuatmu lebih tenang dan tak terbebani," jelas Alexa.Lily mengangguk meski hatinya sangat ingin menceritakan semua masalahnya kepada Catlyn seperti biasanya namun lidahnya sungguh kelu untuk berucap. Dirinya sungguh takut orang tuanya akan marah karena dia tak bisa menjaga kehormatannya sendiri."Tenanglah sayang, ada kami semua," hibur Catlyn."Iya Mom, terima kasih Dokter Alexa.""Baiklah jika begitu aku akan pulang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Gelora berbahaya Kakak   19. Kejujuran

    "Alex apa yang kamu lakukan? Apa tujuanmu?"Alex tersenyum smirk, ingin sekali menyambar bibir candunya. "Kita lihat saja nanti.""Diego, di mana kamu?"Suara bariton Marco membuat Diego gelagapan, takut Marco mengetahui jika Nicho minum beer."Nicho tetap di sini, nanti ayah akan kembali dan mengantarmu pulang. Tetap di sini dan jangan minum lagi. Oke.""Pulang," lirih Nicho."Ya Boss, sebentar."Diego terengah engah berlari mendekati Marco."Kamu minum ya?""Ah, hanya sedikit.""Di mana Nicho, ada Relasiku yang ingin bertemu dengannya.""Nicho?""Iya Nicho. Apa kamu tadi tak mencarinya?"Marco menatap Diego curiga."Jangan katakan kamu tak bersama Nicho dan sibuk minum minum?""Ah, bukan begitu Boss. Nicho tadi ke toilet, ya toilet. Aku akan memanggilnya."Baiklah kalau begitu panggil dia, cepat!""Siap Boss."Diego kembali mencari Nicho namun saat sampai di tempatnya, Nicho sudah menghilang."Nicho, Nicho.""Ke mana perginya anak itu.""Nicho!?"Diego sibuk mencari di mana Nicho ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Gelora berbahaya Kakak   20. Fakta terungkap

    "Sejak kapan Ayah di sini?"Diego menatap Nicho sangat lekat seolah ingin menanyakan sesuatu."Ada apa Ayah?" tanya Nicho penasaran"Aku tadi mencarimu di gedung pertemuan, kamu pulang tak memberitahu Ayah. Bukankah aku bilang jika aku akan kembali?" ucap Diego sedikit kesal dengan sikap anak laki lakinya tersebut.Nicho duduk di samping Diego dan menyandarkan kepala di Sofa."Aku pulang dan mendapati Lily tertidur di Sofa lalu aku memindahkannya ke kamar.""Apa sekarang Lily sudah tidur?""Sudah, baru saja."Nicho melotot menatap Diego."Darimana Ayah tahu jika Lily tidak tidur? Jangan katakan Ayah ….""Ya, Ayah tahu semuanya. Kamu begitu fokus pada Lily sampai tak menyadari jika ada Ayah, melihat semuanya di belakangmu.""Oh my God."Nicho menutup wajah dan mengusapnya kasar, merasa malu karena Ayah kandungnya memergoki tindakannya."Ayah, semua bisa aku jelaskan.""Ayah mengerti Nicho. Tanpa kamu jelaskan ayah mengerti.""Tapi Ayah.""Kamu tahu Son, dulu ayah orangnya gila wanita.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Gelora berbahaya Kakak   21. Test Pack

    "Apa?" Semua tercengang atas ucapan Marco. "Jika kamu memang hamil, segera gugurkan kandunganmu," ucap Marco melotot ke arah Lily.[Halo Dokter. Aku Lila.][Halo Lila, ada apa telepon sepagi ini? Apakah kondisi Lily belum membaik?][Lily semakin memburuk, dia muntah muntah dari tadi. Tolong segera ke sini dengan membawa alat uji kehamilan.][Test pack? Baiklah aku akan segera ke sana.]Alexa bersiap dan berjalan pergi meninggalkan rumah. Alexa sungguh terkejut saat Diego berada di depan pintu apartemen."Sayang, kenapa kamu kembali? Bukankah kamu ada meeting penting dan sudah berangkat dari tadi?""Aku terburu buru sampai berkasku ketinggalan. Kamu mau ke mana sayang?""Marco menghubungiku, menyuruhku ke Villa sekarang.""Ada apa?""Entahlah. Yang pasti ini tentang Lily. Cepat ambil berkasmu dan antarkan aku ke Villa."Alexa berlari menuju mobil sedangkan Diego mengambil berkas lalu mereka pergi."Mari masuk Dokter. Aku akan mengantarmu ke kamar," ucap Lila saat membuka pintu Villa. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06

Bab terbaru

  • Gelora berbahaya Kakak   89. Trauma yang ditanggung Lila

    "Nona, apa Anda di dalam?" tanya Wilson membuyarkan aktivitas Nicho.ShiiitNicho sungguh kesal, sedangkan Lily segera memakai lagi kaosnya."Kak, aku harus keluar," ucap Lily berjalan, tapi Nicho menghentikan langkahnya dan … kembali menyesap sekilas bibir Lily.Lily mendelik tajam dan segera keluar ruang ganti."Dasar!" umpat Lily melangkah pergi."Ada apa, Nona?" tanya Wilson.Lily menggeleng dan berjalan pergi diikuti Wilson. Empat pengawal setia mengikuti sampai sampai Lily kesal. Lily berhenti membuat kelima pengawal ikut menghentikan langkah. "Bisakah kalian mengikuti dari jauh saja? Aku sungguh tak nyaman diikuti seperti ini," ucap Lily berkacak pinggang.Wilson mengangguk dan memberi instruksi kepada pengawalnya untuk mundur ke belakang. Lily kembali berjalan dan kembali melangkah cepat. Entah ke mana perginya Nicho tadi, yang jelas Lily ingin pergi ke apartemen saat ini dan beristirahat. Setelah turun pesawat, dia tak istirahat sama sekali.Srekh.Tiba-tiba tangannya di ren

  • Gelora berbahaya Kakak   88. Berdua di ruang ganti

    Seorang sedang duduk bersandar di bawah pohon yang begitu besar di sebuah taman. Dia sibuk mencari data di laptop agar bisa menyelesaikan tugas akhir dari Dosen killer di Universitas tempatnya menimba ilmu. Dirinya begitu fokus dengan beberapa data di layar sehingga tak menyadari jika ada seseorang mendekati dirinya. Begitu dekat hingga keberadaannya seolah tak terlihat.Dengan jahil orang itu menutup mata si lelaki dengan kedua tangannya, membuat si lelaki tersentak dan reflek memegang tangan orang tersebut."Lepaskan. Siapa kamu? Jangan bertindak murahan seperti ini. Lepaskan?" teriaknya marah.Di kampus, lelaki itu memang terkenal jutek dan angkuh. Tak ada satu wanita pun yang berani mendekatinya. Kali ini ada yang berani menutup matanya. 'Siapakah dia? Jika wanita, siapa yang berani melakukannya? Jangan jangan …,' batinnya sambil meraba tangan seorang yang usil padanya, memastikan dia lelaki atau perempuan.“Nicho,” bisik si pemilik tangan, membuat ngeri. Ya, lelaki itu adalah N

  • Gelora berbahaya Kakak   87. Alex murka

    Di Ruang Lila.Ceklek!Pintu terbuka menampilkan dua orang lelaki, Zicko datang bersama Julio."Maaf mengganggu waktunya Nyonya Catlyn dan tuan Marco. Ada yang ingin saya sampaikan,"ucap Zico.Julio maju mendekati Catlyn."Nyonya Catlyn, Tuan Marco, maafkan aku karena menuruti permintaan nona Lila dan aku tidak tahu jika Lila adalah anak Anda dengan Tuan Marco."Mendengar semua penjelasan Julio, Catlyn dan Marco tak bisa berkata apa-apa dan tak bisa menyalahkannya.Jika Lila tak memaksa, mungkin Julio tak akan berani melakukannya.Catlyn memandang Julio dan berkata, "tidak apa-apa Dokter Julio".Julio menganga tak percaya dengan ucapan Catlyn. Dirinya sungguh tak menyangka mendapat maaf dari Catlyn, tak habis pikir jika keluarga Marco seperti itu. Meski kekuasaan bisa menumbangkan segalanya, tapi Marco masih mempunyai hati nurani untuk memaafkan dan menghargai, serta memandang orang lain dari sudut pandang orang tersebut.Seperti contoh kasus Alex dan Lila. Marco bisa saja menggunakan

  • Gelora berbahaya Kakak   86. Dokter untuk Lily

    Aakh.Lily menjerit keras, tersadar dari mimpinya.Ya, Lily hanya bermimpi jika Nicho datang dan melakukan hubungan badan dengannya. Rasanya begitu nyata, rasa yang sama seperti di malam itu. Memori malam kelam itu sedikit terkuak, bagaimana lelaki itu menjamahnya dan mengungkungnya? Semua adegan erotis itu berputar di kepala Lily.Hanya saja meski mengingat wajah lelaki itu, Lily tak bisa mengingat jelas wajahnya. Hanya samar-samar dan lelaki itu seperti Nicho. Ya, sangat mirip dengan Nicho."Mungkinkah?"Lily mengusap kasar peluh di keningnya."Lily.""Kamu sudah bangun, Sayang?" tanya Catlyn mendekat. Lily mengernyitkan kening memandang ibunya, mengingat hal yang tadi dia lakukan ke Rumah Sakit. "Mommy, tadi aku melihatnya. Lila ...."Catlyn mandang Lila, membuat Lily mengikuti arah pandangan sang ibu. Di ranjang sebelahnya, Lila tertidur akibat suntikan obat penenang. Setelah menjalani pemeriksaan spesifik, Lila mengalami depresi sehingga harus mendapatkan perawatan Intensif di rum

  • Gelora berbahaya Kakak   85. Apakah halusinasi saja?

    2 jam sebelumnyaLila berhasil menemui Dokter kandungan seorang wanita."Ada apa ya, Nona Lila?""Saya mau menggugurkan kandungan saya?""Apa kamu bilang, Nona? Maaf hal itu menyalahi aturan rumah sakit," jelas Dokter, lalu pergi meninggalkan Lila.Lila menunduk hampir menangis saat Dokter lelaki datang kepada Lila."Ada apa?""Dokter, bisakah kamu membantuku menggugurkan kandungan ini?" "Apa kamu yakin, Lila?Lila tersenyum dan mengangguk. Dirinya tak mau jika harus menunggu lagi dan lagi."Aku bersedia melakukannya. Namun, ada syaratnya."Lila menatap Dokter lelaki dengan brewok di dagunya. "Namun aku .... " "Baiklah, mungkin kamu butuh waktu untuk berpikir," ucap dokter, berjalan pergi membuat Lila seketika gugup.""Baik Dokter, aku akan melakukan apapun agar janin hasil pemerkosaan ini dapat keluar."Aku mau tubuhmu.""A-apa?""Bagaimana?"Lila sangat bingung. Dia tentu saja tak ingin di jamah orang lain. "Em, bagaimana jika aku memberikannya tidak di sini dan setelah Anda berha

  • Gelora berbahaya Kakak   84. Lila menggugurkan kandungannya?

    "Benarkah seperti itu, Kak?"Cella mengangguk dan menatap Lily intens. "Kamu tahu Lily, siapakah wanita yang dicintai Nicho?"Lily menggeleng pelan."Aku sungguh penasaran dengannya dan ingin belajar banyak darinya," imbuh Cella."Be-belajar darinya?" tanya Lily mengulangi perkataan Cella."Iya, aku ingin belajar tentang perjuangan cinta wanita itu kepada Nicho. Bagaimana dia bisa meluluhkan hati seorang Nicho dan membuatnya tak mampu berpaling kepada wanita lain."Lily terdiam, berusaha mencerna semua ucapan Cella. Baginya wanita ini sungguh baik hati dan apa yang diucapkan sangat tulus."Baiklah Lily, aku harus kembali bekerja," ucap Cella membuyarkan lamunan Lily."Ah iya, terima kasih atas waktunya."Lily berpikir untuk melakukan video call dengan Nicho.Tut, tut, tut.[Halo sayang]Ucapan serak Nicho menyapa, dirinya baru bangun tidur dengan telanjang dada. Khawatir Lily mengetahui lukanya, Nicho segera menelungkupkan dadanya di atas bantal.[Kak, ya ampun! Kamu baru bangun tidur

  • Gelora berbahaya Kakak   83. Belajar darinya?

    Seorang wanita mendekati Nicho dengan anggun, membungkukkan tubunya membuat belahan dadanya terlihat jelas dan tak bisa di hindari.Nicho mendongak, tak menyangka jika wanita di depannya itu sungguh berani mengganggunya."Bisakah Anda menjauh dariku nona Jessy."Jessy kembali berdiri."Ah maaf sekali jika membuatmu terganggu tuan Nicho."Nicho mengalihkan pandangan, menatap keluar jendela pesawat membuat Jessy merasa diacuhkan.'Bagaimana caranya agar aku bisa menggapaimu, Nicho,' batin Jessy mengeluh.Dia berjalan menjauh membuat Nicho meliriknya sekilas, tak peduli dengan perasaan sakit yang di rasakan Jessy.Saat ini di hati Nicho hanya ada Lily seorang, tak ada wanita lain dan tak akan pernah ada.Di sisi lain, Marco kembali ke perusahaan setelah mengantar Catlyn pulang. Dia tak sempat masuk Rumah karena ada meeting penting saat ini."Lily, Lila. Mommy pulang."Lily segera berlari menemui sang ibu sedangkan Lila berjalan si belakang Lily."Mommy, kenapa tak membangunkanku untuk men

  • Gelora berbahaya Kakak   82. Bertemu kembali dengan wanita itu

    "Masturbasi."Lily mengulang ucapan sang ibu. Ya, Catlyn pikir, Lily melakukan masturbasi untuk mencapai kepuasan tanpa adanya pasangan. Catlyn memandang intens Lily, memikirkan suatu cara mengatasi masalah ini."Lily, bagaimana jika aku menikahkanmu saja, seperti Lila dan Alex . Dan kalian menikah bersama, bagaimana?"Lily menunduk, menggigit bibir bawahnya. Dirinya ingin sekali menceritakannya kepada Catlyn, tapi entahlah, Lily tak sanggup mengatakannya.Catlyn menepuk pudak Lily. "Sudahlah Lily, sekarang kamu tidurlah! Mommy juga akan kembali tidur.” Catlyn beranjak sambil berkata, "ingat Lily, jangan diulangi lagi ya?"Lily mengangguk paham membuat Catlyn pergi meninggalkan ruangan tersebut.Di sisi lain Nicho berjalan mondar mandir di kamarnya. Rasa takut ketahuan, takut Lily di interograsi macam-macam oleh ibunya. Duduk lalu berdiri, berjalan kesana kemari tanpa arah yang jelas."Drrt, drrt."Getaran ponsel di atas nakas mengagetkan Nicho. Segera diambil dan dibaca pesan yang ba

  • Gelora berbahaya Kakak   81. Hampir saja ketahuan.

    Lily berbaring seorang diri di atas ranjang, bergerak ke kanan dan ke kiri, merasa resah atas sikapnya sendiri. Berkali-kali Lily menoleh jam dinding, degup jantungnya tiba tiba cukup cepat, ada rasa gugup di dalam diri.'Sudah pukul 10.00 malam, bagaimana jika kak Nicho benar- benar ke sini?' batin Lily.Dirinya terus menunggu dengan gelisah.1 jam kemudian.2 jam kemudian.Nicho belum juga muncul membuat Lily menyerah dan berpikir jika Nicho tak akan datang padanya.Pukul 01.00 dini hari.Krekh.Seorang lelaki masuk dari pintu jendela yang tak dikunci. Siapa lagi jika bukan Nicho. Dia baru bisa menemui Lily saat ini karena harus menunggu orang tuanya tidur terlebih dahulu. Kebetulan sekali Marco dan Catlyn baru saja beranjak tidur setengah jam yang lalu.Nicho mendekati Lily yang terlelap di ranjangnya. Memandang wajah teduh nan mempesona bak putri di negeri dongeng. Di kecup kening, kedua mata, hidung dan bibirnya membuat si pemilik terusik dan membuka mata."Kakak.""Kamu sudah ti

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status