แชร์

40. Maaf

ผู้เขียน: VERARI
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-01 20:30:34

“Apa aku sudah keterlaluan? Seharusnya aku tidak menyeka bibirku di depannya. Dia pasti tersinggung,” sesal Angela.

Dia termenung oleh kejadian singkat itu, kemudian menyentuh pelan bibirnya. Apakah itu termasuk berciuman?

“Tidak. Itu hanya bersentuhan kulit bibir,” sangkalnya.

Namun, wajah Angela tiba-tiba merona ketika terbayang pertemuan singkat bibir mereka. Dia pun mengingat ucapan Claus sebelum menciumnya.

“Apa dia mengira kalau aku ingin berciuman dengannya? Kalaupun dia mengatakan itu dengan bersungguh-sungguh, kenapa dia mau menciumku?”

Jantungnya yang sebelumnya berdetak biasa, kini mengentak dengan cepat dan tak teratur saat memikirkan jawaban dari pertanyaan itu. Namun, kemungkinan bahwa dugaannya benar hanya sedikit dari banyaknya keraguan.

Angela menangkup pipinya yang terasa hangat, tampak merona.

Claus tak mungkin menaruh hati padanya, sampai mau menciumnya, bukan?

Mustahil pria itu memiliki perasaan padanya, apalagi belum benar-bena
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   41. Buktikan!

    Angela dapat merasakan jika Claus terganggu oleh dirinya. Tampak jelas dari tatapan dingin seperti akan merenggut jiwanya.“Masuk.”Angela sebentar ragu, namun tetap melangkah ke kamar Claus. Tercium aroma sabun mandi ketika dia melewatinya.Claus masih di belakangnya, menutup pintu, lalu menguncinya.Klik!!‘Kenapa harus dikunci pintunya?’ Angela tak mampu mengutarakan rasa penasarannya. Tak mau membuat Claus semakin marah.Dengan tatapan matanya, Claus menunjuk ke sofa. Angela kemudian duduk di sana.Claus hanya berdiri dengan kedua tangan masuk ke saku celana. Tatapannya masih mengintimidasi dan tampak dingin.Angela jadi merasa seperti murid yang sedang dimarahi gurunya.“Aku minta maaf karena …,” ucap Angela terpenggal.Pikirannya mendadak kosong. Untuk sesaat, dia lupa dengan kalimat yang sudah dipikirkannya sejak tadi. Terlebih lagi, ketika melirik ke atas, tepat pada bibir pria itu.Rongga dada Angela mendadak terasa penuh, pa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-01
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   42. Masalah Besar!

    “Apa?! Kenapa aku harus menciummu? Aku sudah bilang kalau aku tidak jijik padamu! Apa itu belum cukup?” Angela terbelalak dengan rona wajah merah padam. Cara Claus bicara terlalu terang-terangan sehingga membuat Angela malu sendiri. Bahkan, Travis dulu selalu membujuk dengan rayuan. Namun, Claus dengan ekspresi datar dan sikap memerintah, berani minta ciuman darinya seolah hal tersebut hal yang remeh, apalagi hubungan mereka hanya terikat oleh status sementara. “Belum. Aku baru akan percaya setelah melihat raut wajahmu saat menciumku,” tegas Claus. Angela ternganga tak percaya. Rasa bersalahnya berangsur hilang. “Sudahlah! Pokoknya, aku sudah minta maaf dengan tulus. Sebaiknya kita segera ke ruang makan agar tidak membuat yang lain menunggu.” Masa bodoh dengan kemarahan Asher dan Laura nanti. Angela tak mau lagi bicara dengan Claus yang menurutnya punya pikiran aneh, seakan-akan Claus memang menginginkan ciuman itu. Saat Angela akan meraih gagang pintu di belakang Claus,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-02
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   43. Hadiah

    “Tidak bisa. Aku sudah berjanji memberi Claus kesempatan. Aku harus mempertanggungjawabkan ucapanku,” tolak Asher tegas.“Apa kau tidak kasihan dengan situasi mereka?” Laura langsung menunjukkan raut wajah mengiba, yang tak pernah gagal membuat Asher meragu. Karena itu, Asher menghindari tatapannya, tak mau terpengaruh oleh bujuk rayunya.“Sayang, Claus sekarang sudah jadi pria dewasa. Kau tahu maksudku, bukan?” imbuh Laura.Laura sangat mengerti makna tatapan Claus yang begitu tajam pada Angela. Sejak kecil, Claus sangat menuruni sifat ayahnya sehingga Laura merasa bisa membaca isi pikirannya.Dia yakin jika Claus kesal karena tak bisa menyentuh Angela. Apalagi, Angela yang menurutnya sedang hamil muda itu, membutuhkan belaian kasih sayang Claus.Saat dia mengandung dulu, Asher juga selalu menginginkan dirinya. Claus pasti sedang merasakan gejolak itu, pikirnya.“Tidak. Aku tidak mau menarik ucapanku.”Jika ekspresi mengiba dan hampir menangis tak cukup menggoyahkan keputusan Asher,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-02
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   44. Tidur Bersama

    Angela sampai sulit menelan makanan ketika melihat hadiah dari Laura yang terus berdatangan melewati pintu ruang makan. Dia kini menyadari jika beberapa hari ini terlalu santai sampai tak sempat memikirkan masa depannya.“Nona, Anda baik-baik saja? Saya akan mengambilkan alat makan yang baru,” tanya pelayan sambil mengambil garpu yang akhirnya jatuh ke lantai.“Y–ya ….”Pikiran Angela tak bisa tenang selagi menghabiskan sarapan dengan cepat. Dia harus segera mengatakan pada Claus, lalu mencari solusi bersama.Sebelum menemui Laura, Angela menyelinap ke lantai dua menuju kamar Claus. Dia mengetuk pintu dengan cepat dan panik, namun Claus tak kunjung membukakan.“Apa dia masih tidur? Astaga!”Tanpa sadar, gagang pintu berputar ketika dia tak sengaja menyentuhnya. Sepertinya, Claus lupa mengunci pintu kamar atau mungkin malah tak pernah memedulikannya.Angela bergegas masuk ke dalam. Seperti dugaannya, Claus masih tidur berbaring di ranjang. Angela sontak menutup mata dengan kedua tanga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-03
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   45. Berusaha Melupakan

    Kehangatan itu lama-lama menjadi semakin panas. Claus justru tak bisa kembali tidur karena tubuhnya bereaksi menginginkan lebih dari sekedar berpelukan.Claus adalah pria normal yang masih cukup muda dan bersemangat. Tak elak, dia tergoda menyentuh tubuh wanita di depan mata.“Ugh … sial sekali aku ….”Tinju Claus mengepal di punggung Angela. Dia berusaha keras mengendalikan diri agar tak melakukan tindakan yang akan merugikan mereka berdua.‘Mari hitung anak domba saja. Biar dia keluar sendiri setelah bangun.’Anak domba dalam benak mengitari dirinya, tersenyum menghina. Dari ekspresi wajah mereka tampak mengejek Claus yang seperti pria pengecut karena tak berani menyentuh wanita.“Ugh!!” Claus langsung merapatkan mulutnya ketika tak sengaja melenguh keras. Angela tiba-tiba menggeliat, menyentuh titik-titik sensitif di tubuhnya. ‘Celaka! Badanku sangat panas sampai seperti akan meledak!’Claus bisa saja mendorong Angela sampai jatuh ke lantai, lalu pura-pura baru bangun. Namun, bad

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-03
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   46. Dua Hari

    “Sayang, itu ….” Keterkejutan Laura menghentikan ucapan Asher.Pintu di depan mereka akhirnya terbuka.Laura terbelalak. Mulutnya terbuka lebar.Melihat reaksi istrinya, Asher langsung menoleh ke dalam. Dia bahkan lebih terkejut dari Laura.“Cla–”Laura langsung menangkup mulut suaminya. “Jangan berteriak!”Asher gegas melepaskan tangan Laura yang menutup mulutnya. Kemudian, dia membanting pintu dengan kencang.Setidaknya, dia akan memberi waktu untuk Claus dan Angela untuk berpakaian lebih dulu. Seluruh badan mereka, kecuali kepala, hampir tertutup selimut. Asher tak tahu jika mereka masih berpakaian lengkap.“Aku harus menghajar anak itu! Sudah tahu salah, tapi dia mengulangi kesalahannya lagi! Kenapa kau selalu menghalangiku?!” “Tenangkan dirimu dulu, Sayang! Dengarkan aku!”Laura berusaha keras menarik Asher menjauhi kamar Claus.“Jangan manjakan anak-anak kita, Sayang! Kau selalu saja membela mereka! Mereka sudah dewasa dan seharusnya tahu mana yang salah dan benar! Tugas kita s

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-04
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   47. Butuh Bantuan

    “Apa?!” teriak Ivy, sontak berdiri dengan raut wajah terkejut.Angela baru saja menceritakan rencana pernikahannya yang dipercepat, sekaligus ingin minta bantuan pada sahabatnya itu.“Nona Ivy, keluar dari sini kalau hanya akan mengganggu,” usir Duke.Bibir Ivy memucat. Dia lupa sedang menemani Duke yang akan bertemu dengan klien perusahaan.Duke membiarkan Ivy mengangkat panggilan telepon setelah melihat nama Angela. Namun, dia tak bisa menolelir kegaduhan yang akan membuat suasana tak nyaman.“Maaf, Tuan. Saya akan mematikan telepon.”Ivy lantas berbisik mengatakan pada Angela akan menelepon balik. Dia kembali duduk, memeriksa lagi kontrak kerja sama yang akan diserahkan pada kliennya.Akan tetapi, Duke jadi terusik oleh wajah cemas sekretarisnya yang tampaknya masih belum bisa berkonsentrasi pada pekerjaan. Dia ingin menanyakan apa yang terjadi pada Angela, tetapi merasa tak berhak ikut campur oleh masalah mereka.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-05
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   48. Saksi Mata

    “Datanglah ke kantorku besok Senin.” Asher menyeringai, lalu memutuskan sambungan telepon.Belum sempat dia menceritakan tentang Duke, Laura memelototinya agar kembali fokus pada pembicaraan mereka.“Matikan ponselmu. Kita sedang membahas masalah penting sekarang,” tegas Laura.Di depan mereka saat ini, duduk orang tua Angela yang baru saja datang, setelah diberi kabar jika putri mereka akan menikah.Claus baru datang ke ruangan itu sambil menutup mulutnya yang menguap. Dia hanya diberi tahu pelayan agar segera menemui orang tuanya.Ketika melihat orang tua Angela, Claus langsung berjalan tegak. Juga merapikan rambutnya yang acak-acakan selagi duduk di samping Laura.“Mama, kenapa tidak bilang ada tamu? Aku belum ganti pakaian begini,” bisik Claus.Alih-alih menjawab Claus, Laura hanya melirik sinis padanya. Laura sesungguhnya sedikit marah karena Claus melanggar aturan keluarga Smith.“Maafkan kami yang gagal mendidik putra kami, Tuan dan Nyonya Quin

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-06

บทล่าสุด

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   88. Ditabrak

    Ketika keluar dari ruang kerja Claus, Duke berpapasan dengan Angela. Dia bingung harus bereaksi apa ketika Angela tersenyum menyapa.“Selamat siang, Tuan Duke.”Alhasil, Duke hanya mengangguk singkat. Dia bahkan tak menatap Angela. Bukan karena dia membenci Angela karena tak bisa memilikinya, namun dia tak mau mengharapkan wanita yang telah menjadi istri pria lain.Setidaknya, Duke butuh waktu supaya hubungan mereka menjadi biasa. Hanya sekedar relasi kerja. Dia perlu melupakan sosok malaikat yang sangat diinginkan untuk pertama kalinya.Ya. Angela adalah keinginan pertama Duke Volker. Dia tak pernah menginginkan apa pun karena ayahnya selalu memberikan segalanya dengan mudah.“Apa Tuan Duke marah padaku?” gumam Angela bingung, menatap pria itu semakin menjauh dan akhirnya tak terlihat lagi di kantornya.***“Tuan Duke!” seru Travis Wood sambil berlari ke arah mobil Duke Volker di tepi jalan samping perusahaan.Duke menghentikan gerakannnya, menoleh ke belakang. Travis sudah berdiri d

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   87. Pemenang

    Suasana hening dalam sekejap. Tiba-tiba, Claus tertawa keras.Apa Duke mencoba membodohinya? Jelas-jelas, dia sering menghabiskan waktu sejak kecil dengan Duke, tetapi tak pernah bertemu Angela Quinn. Bagaimana mungkin Duke jatuh cinta pada Angela sejak belasan tahun lalu?“Katakan itu benar. Lalu, apa kau mencoba merebut Angela dariku dengan menggagalkan pernikahanku?”“Kau sudah menikah dengannya. Hal ini tidak perlu kau pertanyakan.”Meski tak menjawab dengan tepat, namun Duke juga tak mengelak. Duke tak menyalahkan usahanya karena memang mendengar dari Ivy jika Angela terpaksa menikah dengan Claus.“Tidak. Aku harus tahu alasan kau mengakui telah menjebakku, sedangkan kita sama-sama tahu kalau kau tidak mungkin melakukan perbuatan rendahan seperti itu.”“Itu artinya, kau tidak cukup mengenalku.” Duke tak menyangkalnya.Sudah berkali-kali Claus kalah saat berargumen dengan Duke. Pria itu tak mudah diajak bicara, terlalu serius, namun ucapannya terkadang sulit untuk dibantah.Terleb

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   86. Suami yang Bahagia

    Perintah Claus justru membuat Angela sadar ada yang janggal. “Tapi, Claus, mana mungkin aku juga mencicipi kulit Collin untuk membedakan kalian? Aku juga tidak mau membuka bajunya untuk melihat semua tanda perbedaan yang kau sebutkan.”!!!Kepala Claus bagaikan terkena lemparan batu. Angela benar-benar merusak suasana!Namun, ucapan Angela benar. Tak mungkin Claus sudi melihat istrinya mencicipi tubuh Collin!Otak Claus berputar cepat agar Angela kembali terpancing. Namun, gairah membuat pikirannya kurang berfungsi dengan benar.Alhasil, Claus melemparkan dirinya ke belakang. Berbaring di ranjang sambil memijat pelipis.“Ugh … aku seharusnya tidak memaksakan diriku untuk membuatmu paham. Aku malah jadi kesakitan sendiri gara-gara kau sentuh.” Sakit yang selalu Claus katakan itu hanya menunjukkan gairahnya yang meluap dan ingin dipuaskan. Dia tak benar-benar sakit dan sebenarnya bisa mengalihkan pikiran ke arah lain agar mereda.Namun, dia tak mau. Untuk apa punya istri jika dia masi

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   85. Lebih Baik dari Collin

    Angela malu setengah mati. Rupanya, Claus serius dengan ucapannya, tak mengajaknya ke hotel untuk melakukan kegiatan panas.“Jangan mengalihkan perhatianmu, Angela Quinn!” tegas Claus.Angela buru-buru melihat jemarinya yang dibimbing Claus. Tampak titik kecil di samping kiri dada berotot suaminya.“Lalu, di sini …” Suara Claus semakin berat. Dia membuka telapak tangan Angela, menggerakkan perlahan di tubuhnya sampai ke otot perut. “Otot perut Collin tidak sekeras ini dan jauh lebih lembek,” bualnya. Angela mendadak merasakan panas di tubuhnya ketika melihat perut Claus, dan malah turun melihat ke bawahnya. Pipinya mulai merona, tetapi tak mengalihkan pandangan.Claus tersenyum samar. Kecerdasannya di luar akal sehat, pikirnya. Dia tahu Angela mulai merasakan sensasi yang menggelitik insting sebagai seorang istri.Claus tak berbohong jika dirinya hanya ingin menunjukkan perbedaan tubuhnya dengan Collin. Namun, jika Angela mau melakukan aktivitas panas seperti semalam, Claus dengan se

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   84. Cara Membedakan

    Claus terkesiap. Dia cemburu buta seperti Asher Smith?Mustahil! Angela yang mulai tergila-gila dan seharusnya cemburu!“Omong kosong! Jangan menyamakanku dengan Asher Smith! Pergi sana!”Collin mengumpat pada saudara kembarnya setelah dilepaskan. Dia juga minta maaf pada Angela meski tetap kesal pada Claus. Angela lantas ikut pulang dengan Claus di mobil yang sama. Memikirkan ucapan Collin dan sikap berlebihan Claus.Apa benar Claus cemburu?Angela tanpa sadar tersenyum. Dia ingin disayangi suaminya dengan tulus setelah pernah merasakan dikhianati pria.“Bisa-bisanya kau yang adalah istriku tidak bisa membedakanku! Kau benar-benar mengecewakan,” ucap Claus dingin, membuyarkan lamunan Angela.“Maaf … tapi, mama dan papamu saja terkadang tidak bisa membedakan kalian, Claus. Aku juga baru mengenalmu.”Claus membuang napas kasar. Dia kesal, tapi tiba-tiba memikirkan ide sempurna.“Kau harus belajar membedakanku dengan Collin.” Claus menendang belakang kursi sopir dengan gaya arogan. “Be

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   83. Bukan Suamiku

    ‘Kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak?’ batin Angela. Dia hanya duduk mendengar percakapan Collin dengan klien perusahaan.“Bibi Nora, kenapa tidak mampir ke rumah? Mama pasti akan senang bertemu denganmu.” Tampaknya, klien yang mereka temui berhubungan dekat dengan keluarga Smith. Collin sampai memanggilnya bibi dalam pertemuan resmi antara perusahaan mereka.Mendadak, Angela merasa janggal dengan cara bicara Collin. ‘Apakah karena mereka saling mengenal sehingga dia tampak hangat dan ramah?’ Suaminya jarang bersikap seperti itu.“Nanti saja. Aku ada urusan lain dan harus segera pergi setelah ini selesai.”Seperempat jam kemudian, mereka menyelesaikan urusan bisnis mereka. Nora segera berpamitan pulang setelah sekretarisnya membisikkan jadwal selanjutnya.“Sampai bertemu lagi … Claus atau Collin? Ya ampun, sejak tadi aku benar-benar bingung siapa kau?” Nora terkekeh kecil. “Co—Claus, Bibi. Hati-hati di jalan.” Collin hampir lupa sedang bersandiwara di depan Angela. Beruntung, Ang

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   82. Diculik

    “Apa yang kau lakukan di sini?” tegur Collin, tiba-tiba muncul di belakang Claus. Dia ikut mengintip ke arah yang dilihat saudara kembarnya. “Dia orang yang berniat buruk pada Angela, bukan?”“Ck! Bukan urusanmu! Kenapa kau mengikutiku? Jangan dekat-dekat denganku! Malas sekali kalau orang mulai membandingkan kita.”Namun, Collin tetap mengikuti Claus. “Aku mau memberimu dokumen baru dari Tuan Victor!”“Berikan pada Hector! Berhenti mengikutiku!!”Angela melihat saudara kembar itu berjalan cepat melintasi ruangan. ‘Apa yang mereka lakukan? Kenapa Collin memakai baju yang sama dengan Claus? Sepertinya, tadi Collin tidak memakai baju itu. Yang mana suamiku?’Penasaran, Angela mengikuti mereka. Sebagai istri yang baik, dia harus mulai bisa membedakan si kembar.Seberapa keras pun menebak-nebak, jika keduanya sama-sama bicara kasar, Angela tetap tak bisa membedakannya. Dari suara, tinggi badan, gaya rambut, dan warna mata mereka tak ada yang berbeda.“Sialan! Kenapa dia malah lari begitu?

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   81. Putus

    Manik cokelat Travis bergerak gelisah. Dia tak percaya Angela sudah menikah.‘Jadi, dia benar-benar tidak punya perasaan lagi padaku? Secepat ini dia melupakan kebersamaan selama bertahun-tahun?’“Kami akan mengumumkan pernikahan setelah pulang dari bulan madu nanti. Para pencari berita akan mengganggu jika kami mengumumkan sekarang.” Claus tak lupa memamerkan rencana bulan madunya. Dengan begitu, mata Travis akan terbuka jika dirinya bukan siapa-siapa lagi bagi Angela.Entah mengapa, Claus tak begitu cemburu pada Travis. Pria itu tak punya kelebihan apa pun di matanya, sehingga dia yakin akan selalu menjadi pemenang hati Angela.Berbeda dari Duke Volker, yang Claus yakini masih selalu menatap Angela penuh ketertarikan. Duke adalah lawan yang sebanding dengannya, selalu membuatnya cemburu buta.“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, Tuan Claus.” Travis tiba-tiba sudah berada di samping kursi Claus, bertulut memohon ampunan. Hanya itu cara terakhir untuk mempertahankan pekerjaan.“Dud

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   80. Balasan

    Angela mengatupkan mulutnya, menahan rasa penasaran. Dia memejamkan mata, berpikir jika Claus dapat melewatinya atau melupakan rasa sakit saat sudah tidur.Tentu saja, sikap Angela tak seperti bayangan Claus. Mustahil Claus bisa tidur nyenyak setelah Angela memancingnya lagi.“Ugh …,” rintih Claus, sengaja membangunkan Angela.Angela yang hampir ketiduran itu membuka kelopak mata perlahan. Ekspresi Claus terlihat seperti orang yang benar-benar kesakitan.“Sial … ini sangat menyakitkan.” Claus sengaja bicara lirih seakan hanya untuk diri sendiri.“Masih sakit?”“Oh, kupikir kau sudah tidur.” Claus jelas tahu jika Angela masih terjaga. “Tidak usah pedulikan aku.”Angela berpikir sejenak. Kemudian, dia mulai menyelipkan tangan di balik selimut, menyentuh milik Claus sambil melihat reaksinya.Merasakan sentuhan tangan istrinya, Claus sontak membuka mata, bertatapan dengannya. Dia cukup terkejut melihat wajah Angela tak seperti biasa. Tampaknya, Angela mulai menikmati menyentuh miliknya.“

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status