Share

93. Bukan Marah, tapi ...

“Maaf.” Suara Laura sangat lirih hingga menyerupai bisikan.

Laura jadi merasa bersalah karena Asher tampak sangat marah padanya. Dia mengakui bahwa dirinya telah keterlaluan karena mencampuri masa lalu Asher terlalu banyak. Pun sampai mendengarkan masalah pribadi antara Asher dan Celine secara diam-diam.

Di samping itu, Laura menjadi ragu oleh kata-kata Asher kepada Celine tentang dirinya. Jika Asher memang mencintainya, pria itu tak akan mungkin marah-marah padanya.

Bukan pernyataan cinta dari Asher yang Laura dapatkan. Tetapi, Asher yang justru mendiamkan Laura.

Hingga hujan reda, malam pun menyapa, Asher tetap tidur di ranjang tanpa mengucap sepatah kata pun. Meskipun Laura tahu, Asher tak benar-benar sedang tidur.

“Apa kau akan terus marah dan mendiamkan aku? Maafkan aku …,” sesal Laura. “Aku lapar dan kita belum makan malam ….”

Asher menghela napas panjang, kemudian bangun dan berjalan mengambil ponselnya. Tak berselang lama, beberapa bawahan Asher mengetuk pintu rumah merek
VERARI

Katanya, Asher cuma ingat mata Laura malam itu, berarti si Paman jatuh cinta sama ... 🤐

| 24
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Neng Sisil
ya Allah..aku kira hanya aku saja yg klo merasa malu sm yg kusuka jadi marah2 gak jelas, beneran aku pernah ngalami diwaktu SMA dulu... kasian dianya jd salah paham dg tingkahku.. pdhl aku cm malu.........
goodnovel comment avatar
Ochinae Kinah
akhirnya terucap jg dr bibir Asher kata2 itu .........
goodnovel comment avatar
VERARI
nggak sengaja romantis ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status