Share

72. Kota yang Familiar

Laura menatap takut wajah pria yang ada tepat di atasnya. Cuping hidung Asher kembang-kempis dengan cepat. Terlihat jelas jika Asher begitu menggebu-gebu menantinya bicara.

“I-Itu … karena-”

“Karena apa?” potong Asher tak sabar.

Laura jadi semakin gugup. Apa yang ingin suaminya dengar? Apakah jika dia mengatakan kalimat yang salah, Asher akan marah atau kecewa padanya?

“Karena … aku istrimu … aku tidak mau suamiku memikirkan wanita lain.” Laura akhirnya mengatakan apa adanya, yang benar-benar ingin diucapkannya.

Mata Asher yang tadinya berbinar-binar jadi sayu, mulutnya melengkung ke bawah dan bahunya melemas. Asher kemudian berbaring miring dan memeluk Laura tanpa merespon istrinya.

‘Apa aku salah bicara? Kenapa dia terlihat kecewa? Lalu apa yang harus aku katakan?’

Laura benar-benar tak mengerti dengan kemauan suaminya, pun dia enggan bertanya karena tahu jika Asher tidak pernah menginginkan apa pun dengan semua yang telah dimilikinya.

Setidaknya, Laura sedikit paham jika Ash
VERARI

Masa iya suamimu nggak punya teman, Lau …

| 20
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
asik ceritanya
goodnovel comment avatar
Kristanti Marikaningrum
Mending teman wanita lah Lau, lebih tenang kalau teman wanita... Dari pada teman pria, nanti main anggar... Hehehehehehe...
goodnovel comment avatar
MissR
lanjut thoorr..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status