Apa kira-kira yang akan dilakukan Laura kalau sampai tahu Nora-lah yang menjebaknya?
“Aku yakin, kau akan mengurus masalah itu.” Laura lantas keluar dari kamar setelah mengatakannya. Dia sebenarnya sangat penasaran dengan sosok orang yang telah mengambil fotonya secara diam-diam. Orang itu juga, yang pasti membawa dirinya masuk ke dalam kamar hotel. Mustahil jika dirinya sendiri yang berkeliaran ke area hotel yang berjarak beberapa lantai di atas bar tersebut. Laura juga ingin memastikan bahwa ucapan Emma salah, Nora tak mungkin tega menjebaknya dengan perbuatan sekeji itu.Akan tetapi, Laura memilih mengabaikan rasa penasarannya daripada harus malu dan dituduh tergila-gila dengan sang suami terus-menerus. Dia tak mau lagi merayu Asher seperti sebelumnya.Asher bergegas menyusul Laura. “Kau tidak mau tahu? Ini sangat penting untukmu! Kau seharusnya mencari tahu orang yang sudah menjebakmu!” Dia kecewa karena usaha membuat Laura menggoda dirinya tak berhasil. “Laura Smith!” seru Asher seraya berjalan cepat menyusul Laura. “Kau sendiri yang tidak mau memberi tahu. Ke
Tubuh indah itu menari-nari di atasnya. Asher tak mau memejamkan mata untuk melihat keindahan yang sangat didambakannya. Asher tak sudi menyia-nyiakan pemandangan indah itu. Dia merekam setiap gerakan Laura dalam benaknya.Setiap liukan tubuh Laura membuat Asher melayang-layang. Desakan nikmat sang istri, seakan-akan membawa jiwa Asher terbang tinggi menembus cakrawala.Asher tak kuasa menahan gejolak dahsyat yang ingin ditumpahkan sekarang juga. Dengan satu gerakan tegas, Asher membalik tubuh Laura di bawah kuasanya.Benar ... gerakan tubuh Laura memang sangat indah di atas tubuhnya. Tetapi, wanita itu harus terus berada di bawah kendalinya."Asher ...," desah Laura.Kedua tangan Laura mencengkeram erat lengan Asher dengan mulut terbuka dan mata terpejam. Kepala Laura mendongak dan dadanya membusung ke atas.Asher tahu, wanita itu akan segera mencapai puncak kenikmatan. "Bersama-sama, Sayang ...." Dia membungkam bibir Laura yang mendesah nikmat seraya mempercepat gerakannya.Laura me
Pembalasan apa yang Laura inginkan? Laura tak bisa menjawab pertanyaan Asher itu. Memang benar jika Laura sangat marah pada Nora. Akan tetapi, Laura belum memikirkan apa yang harus dia lakukan kepada Nora.Sanggupkah Laura membalas keluarganya sendiri? Laura belum sepenuhnya yakin. Melihat keraguan dari sorot mata Laura, Asher kemudian berucap, “Kau tidak harus membalas perbuatan mereka saat ini juga. Dekatilah musuh-musuhmu untuk mengetahui kelemahan mereka.” Laura sedikit kagum saat Asher bicara tegas, namun terlihat ketenangan dari air mukanya, sehingga Laura merasakan kenyamanan ketika berada di sisinya. Asher memiliki daya tarik yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Asher yang melihat perubahan dari cara Laura memandangnya, kemudian mengucapkan petuah-petuah lain. Asher berhasil membuat Laura berpikir bahwa sikap suaminya yang dewasa dan bijaksana begitu menarik dan memesona. Pria itu melanjutkan bicara panjang lebar hingga pundaknya kian meninggi karena ditatap secara i
“K-Kakak … kenapa Kakak bicara seperti itu?” Nora tampak tercengang luar biasa. Benarkah wanita yang ada di hadapannya sekarang adalah Laura, kakak tirinya? Bukan tentang masalah barang-barang yang selalu dia minta ketika Laura menginginkannya, justru aneh bagi Nora karena Laura baru mengetahuinya. Nora tak menyangka jika Laura akan menuduhnya merebut Noah dari kakaknya itu! Nora tak merasa telah merebut Noah dari Laura. Sejak awal, Noah memang ditakdirkan untuknya dan Laura tak pantas bersanding dengan pria itu. Noah adalah miliknya! Nora lebih mencintai Noah daripada Laura dan dialah yang pantas menyandang status sebagai Nyonya Myers. Itu merupakan hal yang sangat jelas. Apa hak Laura bertanya, apakah dirinya bahagia dengan Noah atau tidak?! “Tentu saja, aku dan Noah bahagia. Dan aku tidak pernah berniat merebut Noah darimu. Noah yang menginginkanku. Buktinya, Noah meninggalkanmu karena kau juga mengkhianati dia lebih dulu.” Nora meninggikan suara. ‘Noah meninggalkanku karena k
“Apa yang kau inginkan dengan menunjukkan foto ini?” tanya Ariana ketus. Nora menelan ludah susah payah. Ariana bukannya marah kepada Laura, tetapi justru bertambah dingin padanya. Kenapa? Salahkah dirinya menunjukkan perbuatan buruk kakak tirinya? Sesayang itukah Ariana kepada Laura sehingga tak memercayai bukti kuat yang sudah jelas kebenarannya? “M-Ma, Laura telah mengkhianati Noah ….” Suara Nora seperti tercekik di tenggorokan. Dia takut ketika Ariana menatap dirinya penuh kebencian. “Pergilah,” usir Ariana, tanpa mengembalikan foto itu. Habis sudah! Nora tak memiliki bukti lain untuk menghancurkan Laura di depan semua orang! Ariana melihat punggung Nora yang bergetar dan kian menjauh. Dia mengira, Nora yang mengepalkan tangan penuh amarah itu sedang menahan tangisan sampai gemetaran. Apakah dia sudah keterlaluan pada menantunya? Tidak. Tindakannya sudah benar. Sesuai janjinya kepada Asher, Ariana akan menyembunyikan rencana pernikahan mereka sebelum Asher mengumumkannya.
“Apa? Sejak kapan?! Bagaimana bisa Simon mengusir anaknya sendiri?” pekik Ariana. Kenapa Vincent dan Noah tak pernah bercerita hal sepenting itu padanya? “Laura mengatakan akan menikah pada orang tuanya. Mereka marah karena berpikir Laura akan menikahi pria sembarangan setelah berpisah dari Noah.” Laura dan Regina melihat Asher dengan tatapan kagum. Bagaimana bisa Asher dengan mudah membuat cerita versinya sendiri tanpa ragu? Semua yang keluar dari mulut Asher bagaikan sebuah kebenaran. Dan tentunya, Asher akan mewujudkan semua itu menjadi kenyataan. Simon Hartley? Ayah Laura itu bukanlah rintangan yang menyulitkan bagi Asher. Lagi pula, Simon telah mengusir Laura dari rumahnya. Simon tak berhak lagi mengatur Laura, apalagi melarang Laura menikah dengan Asher. Ariana pun sangat memercayai Asher. Hanya ada satu hal yang membuatnya tak paham. “Tapi, kenapa kau tidak mengatakan pada papamu kalau kau akan menikah dengan Asher, Lau? Simon pasti sangat bahagia bisa memiliki Asher seba
Ah … Asher salah langkah! Dia baru tahu jika wanita ingin menjadi yang pertama dan satu-satunya biarpun kenyataannya berbeda. Asher tak mungkin mengatakan kebalikan dari kalimat yang terlanjur keluar dari mulutnya. Pantangan bagi Asher untuk menarik ucapannya sendiri. “Laura Smith.” Asher memanggil Laura dengan nada tegas. Laura bergeming karena sudah tertidur dengan wajah mengernyit. Asher berpindah tempat di depan Laura. Jemarinya membelai kerutan di dahi sang istri dengan senyuman. Ponsel Asher berdering. Dia melompat turun dengan cepat agar suara ponselnya tidak mengganggu mimpi indah Laura. Di balkon, Asher segera mengangkat panggilan dari nomor telepon keponakannya. Dia tak bicara sebelum Noah bersuara lebih dulu. Akan tetapi, bukan Noah yang terdengar dari sambungan telepon, melainkan suara wanita, ‘Selamat malam, saya melihat nomor Anda di daftar panggilan Tuan Noah Myers. Bisakah Anda-” Panggilan terputus sepihak. Asher mengangkat sebelah alis. Dia pun melihat nomor te
"A-apa? Paman tidak sedang bercanda, bukan?" Noah menatap tak percaya Asher dan Laura bergantian.Bagaimana mungkin Laura berselingkuh dengan pamannya selama ini? Tidak ... Laura bahkan belum pernah bertemu Asher sebelumnya!Noah tak dapat memercayai ucapan pamannya. Mungkin, Asher hanya ingin melindungi Laura setelah wanita itu memberikan sesuatu yang berharga untuk pamannya.Serendah itu Noah menilai Laura setelah semua yang terjadi. Tak mungkin juga seorang Asher Smith tiba-tiba memedulikan masalah yang tak menguntungkan bagi dirinya sendiri.Bukan hanya Noah, Laura pun tak menyangka jika Asher akan mengatakan itu semua. Apa rencana Asher sebenarnya? Bukankah Asher sendiri yang mengatakan untuk menutup rapat rahasia itu hanya untuk mereka dan orang-orang yang sudah terlanjur tahu?"Aku sebenarnya tidak ingin mengatakan masalah ini padamu. Tapi, itulah kenyataannya. Malam itu, Laura membantuku yang hampir pingsan untuk menemukan kamarku dan ... dia merawatku semalaman hingga aku siu