Share

Ini anakmu

Penulis: Taurus Di
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-19 18:22:26

Serra tidak dapat berbuat apapun lagi. Ia hanya memandangi punggung Francesca yang sudah menjauhinya. Gadis pelayan yang masih muda itu memutuskan untuk memberitahukan kemauan Francesca pada Devonte.

"Aku tidak bisa mencegahnya lagi, Devonte. Nyonya akan sangat curiga jika aku menghalangi dirinya," ucap Serra dengan resah. "Bagaimana keadaan tuan Enrico, apakah dia baik-baik saja?"

Terdengar helaan napas panjang Devonte di seberang sana. Serra menanti dengan cemas tindakan yang harus diambilnya.

"Biarkan Nyonya Francesca datang ke perusahaan. Mungkin dengan melihat bagaimana dia mencemaskan tuan, hatinya bisa tersentuh dan peprangan batin dapat dikendalikan."

"Baiklah. Davonte ...." Serra menghela napas panjang sebelum mengeluarkan apa yang ada di dalam benaknya.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Deafis_naufal
daddy andrew kapan muncul thor.. kangan berat sama daddy andrew..šŸ˜‚šŸ¤£
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Alter Ego

    "Ini aku, ibu dari anakmu," lirih suara Francesca terdengar. Tangannya masih tetap menahan tangan Enrico menempel di perutnya.Sesaat Enrico terdiam, ia memejamkan mata dengan rahang yang mengeras, berusaha menahan monster yang menguasai pikirannya. Francesca melihat perjuangan keras pria yang sudah menyentuh hatinya, ia merasa sangat terluka.Tanpa pikir panjang, wanita itu mengangkat punggungnya dan merengkuh tengkuk Enrico. Gerakan Francesca yang tiba-tiba mendaratkan ciuman di bibir Enrico, membuat tubuh pria itu yang semula tegang menjadi lemah.Enrico terdiam tanpa membalas kecupan yang ditempelkan oleh Francesca dengan penuh kemesraan. Air mata menetes di pipi pria tampan berrmata biru yang masih mengalami peperangan batin."Keluar …," bisik Enrico perlahan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20
  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Magic Word ( End of Seassons 1 )

    Francesca dan Serra saling berpandangan. Wajah mereka seketika tegang. Francesca yang sedari tadi berjalan dengan gelisah seketika terpaku. "Enrico ā€¦," bisiknya lirih. Ia mengusap perutnya yang seketika terasa kaku, saat tubuhnya menegang dan jantungnya berdegup dengan kencang. "Frances, kemarilah." Serra menarik lengan Francesca untuk bersembunyi di balik lemari buku. Di ruang kerja Devonte yang tak seberapa besar, tidak ada lagi ruangan bagi mereka untuk menyembunyikan diri. Serra menyembunyikan Francesca di belakang tubuhnya. "Apa yang terjadi Serra? Kenapa ada suara tembakan? Apa Enrico baik-baik saja?" Nafas Francesca memburu, wajahnya pucat. "Arghh ā€¦." "Frances!" Serra kebingungan melihat keadaan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Extra Part seassons 1

    "Enricoooo!" Seketika gelap menyelubungi pandangan Francesca.Tubuh wanita hamil itu lunglai tak bertenaga, beruntung sekali Conrad dengan cepat menangkap Francesca yang pingsan dan hampir jatuh. Ia memeluk adik satu ibu itu penuh rasa khawatir."Tuan muda!" Greg mendorong sebuah kursi yang beroda ke arah Conrad. Pemikiran tangkas di saat darurat.Kekacauan itu seketika berhenti. Perhatian mereka yang tengah baku hantam terarah pada suara benturan keras, yang disebabkan jatuhnya tubuh Enrico dan Gubernur."Tuan Muda …." Serra hendak berlari ke arah pagar pembatas, namun tangan seorang dari pengawal Conrad menariknya dengan cepat."Kita harus pergi sekarang juga!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Seassons 2. Siapa daddyku

    Tiga tahun kemudian. Seorang bocah kecil berambut hitam dengan mata biru tertawa lebar penuh kegembiraan. Gigi-gigi kecilnya berjajar dengan rapi membuat senyuman di wajah putih dengan bibir tipis itu tampak semakin indah. Ia berlari dengan kesit membuat seorang wanita dewasa kelelahan untuk menangkapnya. Bocah itu tampak sangat senang sekali berhasil mengecoh wanita tersebut. Ia berloncatan dari tempat tidur menuju sofa dan meja. "Francisco! Ayooo cepat pakai bajunya, nanti kalau Aunty dan Uncle lihat malu loh ya." "Ayo, Mommy kejar Flans, baru nanti Flans pakai baju," ucapnya menggoda dengan suara cadel. "Hmm ā€¦, Mamma gak akan tanggung-tanggung loh ya." Francesca menambah kecepatannya untuk berlari, namun b

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Terbang ke Venice

    "Mommy? Apa masih lama?" rengekan kecil terdengar dari bibir mungil Francisco yang terbuai di pangkuan Francesca."Tidak akan lama lagi, Sayangku." Dengan lembut dan penuh kasih sayang ia membelai kepala Francisco.Francesca menutup jendela oval yang sedari tadi ia buka. Hanya ada kegelapan di luar sana dengan bintang berkelip di kejauhan. Ia perlahan mengangkat tubuh mungil anaknya untuk dibaringkan di atas tempat tidur.Francesca melihat ke arah sofa panjang di mana Serra sedang tertidur pulas. Goncangan halus dari pesawat tidak membuat gadis itu terbangun. Rasa kantuk terlihat begitu menguasai Serra.Francesca membuka lemari dan mengeluarkan dua buah selimut.Satu selimut ia letakan menutupi tubuh Serra d

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Pertemuan pertama

    Francesca terpaku menatap deburan ombak yang menari dengan lembut di hadapannya. Saat ini ia sedang berdiri di pinggiran geladak kapal barang. Kapal yang sama di mana ia pernah mencoba melarikan diri dan di sekap oleh Enrico. Ia tersenyum getir mengingat kejadian di masa lampau. Ketakutan yang amat sangat saat berada di dekat pria yang ia sebut Monster. Keinginan untuk kabur dan menjauhi Monster tersebut. Namun ironisnya, saat ini ia berada di kapal yang sama hendak mencari Monster itu. Monster yang telah berubah menjadi Pangeran tampan dan menyusup dalam hatinya. Monster yang telah membuat kacau kehidupan dan perasaannya. Karena dia, hidup Francesca menjadi tidak tenang dan diliputi oleh Kerinduan. Udara yang dingin dan angin yang bertiup mempermainkan rambutnya tak membuat Francesca memiliki keinginan unt

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Berendam

    Pria itu masih tertegun menatap Francesca, wanita yang dipanggil Mamma oleh bocah kecil di sisinya. Wajah cantik yang tampak sedih dan lelah, membuat Enrico tersentuh.Ia bisa melihat duka yang mendalam dari raut wajah wanita tersebut. Tatapan matanya yang lekat tak berbalas. Arah pandang wanita itu hanya untuk anaknya."Bolehkan, Ma?" rengekan Frans membuat wanita itu tersenyum.Senyuman yang sangat manis dan begitu memikat. Seketika Enrico bisa melihat aura keibuan yang sangat kuat ketika tatapan mata Francesca terarah ke anaknya.Senyuman lembut yang membuat hati Enrico merasakan desiran berbeda, pertama kali dalam ingatannya. Matanya tak dapat beralih dari senyuman lembut itu."Jika Tuan mengijin

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27
  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Minum teh

    "Gunakan bath up di kamarku. Kau bisa menyiapkan air hangat untuk anakmu di sana." Perkataan Enrico membuat perasaan Francesca diliputi kebahagiaan. Pria itu membuka diri bagi anaknya, anak kandung yang tidak ia sadari. Sifat Enrico yang lembut berbanding terbalik dengan sikap dingin di masa lalu. Francesca memiliki harapan baik ke depannya. Ia segera menuju kamar Enrico, membuka pintu kamar tersebut dengan hati-hati. Saat sudah berada di dalam kamar, dia menarik napas dalam-dalam dengan memejamkan mata. Aroma khas yang ada di dalam kamar ini mengingatkan dirinya akan banyak hal. Di balik pintu ini, di mana ciuman pertamanya di renggut oleh pria itu, tempat tidur di mana dia pernah tidur dalam buaian Enrico, ruangan di mana pertama kali dia melihat tubuh pria dewasa tanpa sehelai benangpun.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28

Bab terbaru

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Kebahagiaan ( Tamat)

    SATU TAHUN KEMUDIAN "Kau sudah pastikan kalau bekal Frans sudah disiapkan Denisa?" Napas Francesca tersengal ketika menanyakan hal itu. "Iya sudah. Jangan mengkhawatirkan hal itu. Frans akan baik-baik saja." Enrico tampak memegang tangan Francesca dengan cemas. Butiran keringat dingin menghiasi kening wanita cantik yang bertambah pucat itu. Tangan dinginnya dalam genggaman tangan Enrico yang hangat. "Frans ā€¦ apakah ā€¦ dia menanyakanku?" Sesaat setelah rasa sakitnya mereda Francesca kembali mengkhawatirkan Frans, anak sulungnya. "Tentu saja. Dia sangat merindukanmu. Kau harus kuat dan sehat ya. Kami memerlukan dirimu." Enrico dengan sabar mengelus rambut Francesca.

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Cinta dalam hidupku

    "Duh, Kak Francesca cakep banget." Anna menautkan tangannya di lengan kakak perempuannya. "Kau juga cantik sekali Anna dan kau juga sangat menawan. Tak di sangka kalian bisa tampil sangat anggun dan dewasa." Di tengah keluarganya, Francesca merasa kebahagiaannya nyaris sempurna. "Kita 'kan sudah dewasa bukan anak-anak lagi," sahut Anna dan Adelaide bersamaan. "Iya, sudah bisa berpacaran." Francesca menertawakan wajah mereka yang seketika manyun. "Apa ada yang sudah memiliki pacar?" "Anna itu banyak yang 'nembak' tapi dia suka pilih-pilih." "Apaan sih, Adelle!" Semburat merah muda membuat wajah Anna bertambah cantik. "Benarkah? Sssttt pacaran saja, jangan seperti

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Pesta

    "Nyonya Francesca Torres? Mari lewat sini." Seorang wanita yang anggun menghampiri Francesca.Francesca menatap heran ke arah seorang wanita tak dikenalnya yang bergaun indah. Sebuah alat terselip di telinga yang membuat dia bisa berkomunikasi dengan orang lain. Wanita itu segera memimpin langkah dan memisahkan Denisa dari Francesca. Meskipun heran Francesca tetap mengikuti langkah wanita yang membawa dirinya ke pintu utama.Anggukan kecil dari wanita tersebut merupakan tanda yang dimengerti oleh pengawal, mereka segera membuatkan pintu.Mata hazel Francesca seketika menyipit ketika melihat kemewahan dan kemeriahan acara di dalamnya. Dia termangu menatap ratusan pasang mata yang seketika menatap ke arahnya seolah mereka sudah menantikan kehadirannya.Musik lembut k

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Putri dalam dongeng

    Francesca mematut dirinya di depan cermin, perubahan penampilan yang sangat luar biasa terjadi pada dirinya saat ini. Wajah polos, imut dan manis itu telah berubah penuh riasan memukau yang sangat dewasa dan anggun.Dia hampir tak percaya ketika Leonardo mengirimkan seorang penata rias untuk memoles wajahnya dengan warna-warni yang senada. Kecantikan Francesca tampak lebih menonjol setelah tangan-tangan tampil tersebut menghiasi wajahnya. Wajah mungilnya terlihat sangat berbeda membuatnya merasa seakan menatap sosok lain di pantulan cermin."Anda luar biasa cantik dan sangat anggun, Nyonya. Bagaikan putri dalam dongeng." Perias itu memuji kecantikan Francesca. Dia berulang kali memutari tubuh wanita cantik yang baru saja dia dandani.“Sedikit parfum lagi anda akan spektakuler." Perias itu memilih b

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Apa itu Cinta

    "Bagaimana jika mereka bahagia tanpa kehadiranku?" Francesca mengulang pertanyaan Leonardo dengan putus asa.Hati wanita itu seakan terguncang mendengar perkataan Leonardo. Benarkah kehadirannya selama ini tidak pernah memberikan kebahagian? Bagaimana mungkin semua kebahagiaan yang mereka rasakan selama beberapa bulan ini hanya sandiwara?Apakah Enrico begitu marah padanya sehingga harus pergi begitu saja.Jikalau sedari awal dia menceritakan kepada Enrico mengenai status dirinya, apakah semua ini tidak akan terjadi?"Apakah Enrico berkata seperti itu padamu?" Francesca tampak sangat tertekan.Leonardo mengangkat kedua bahunya acuh seraya menyandarkan punggung ke bangku dan menatap ke arah taman. Dia mengalihkan p

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Bahagia tanpa diriku

    "Dad! Apa passport Anna, Adel dan Archie sudah siap?" Anna menghubungi Andrew Knight melalui video call."Sudah beres, Princes.""Lalu, kapan kita mulai berangkat?" Adelaide tiba-tiba sudah di samping saudara kembarnya."Sudah tidak sabar semua ya, my Princes?" Andrew semakin senang menggoda kedua putri kembarnya yang beranjak dewasa."Iyalah, ini kan pertama kalinya kami bisa keluar negeri." serentak Adel dan Anna menjawab perkataan Daddy Andrew."Bukannya kalian sudah pernah ke Indonesia?""Beda Daddy. Ini pertama kali kita ke Eropa dengan pesawat pribadi." Anna mencibir ke arah Andrew Knight."Benar! Iya kalau kak Conrad

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Melubangi kondom

    Francesca benar-benar merasa terpuruk. Keadaannya sangat labil dan lemah. Wanita cantik itu terlihat kacau dan terus menangis meskipun tidak sekeras sebelumnya. Serra sudah membawa Francesca kembali ke Mansion utama dan menemani wanita itu untuk berbaring di tempat tidur, tapi Francesca menolak dan bersikeras untuk menanti kedatangan Enrico dan Frans di ruang tamu. Francesca bahkan tidak menyentuh makanan yang tersedia hanya segelas coklat hangat yang dipaksakan oleh Serra. Aroma manis dan rasanya yang legit hanya bisa sedikit saja menenangkan hati Francesca. ā€œIni sudah malam Serra ā€¦ mereka tidak juga kembali." Suaranya terdengar serak. "Cobalah berpikir tenang dan positif. Enrico tidak mungkin menjauhkan dirim

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Pergi

    "Wah, ada telol ayam di kepala Flans dah sekalang." Tangan mungil Frans menggosok keningnya yang sudah membengkak sebesar telur ayam.Gerakan lucu dari wajah imut yang meringis membuat Enrico tertawa sedangkan Francesca tersenyum lebar. Enrico tak hentinya membelai kepala Frans penuh kasih sayang."Muka Flans jelek ya?" Bibir mungil Flans tampak manyun."Nggak. Frans lucu, Frans tetap tampan meskipun ada telur di sini." Enrico memencet dahi anaknya."Aow! Sakit Pappa." Frans menjerit dengan sorot mata marah."Iya, maafkan Pappa. Frans kalau jalan hati-hati ya, tidak perlu berlari dengan kencang apalagi di atas lantai marmer, licin.""Tadi Flans kangen Pap

  • Gelora Cinta EnricoĀ Ā Ā Hati yang resah

    Baru saja Devonte berbalik dari pintu ruangan Enrico, dia harus kembali berhadapan dengan Francesca. Tak dapat dia gantikan wajah kecemasan dengan senyuman tenang, karena wanita itu sudah menyadarinya."Apa terjadi sesuatu? Kenapa kau tampak muram?" pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Francesca hanya dijawab dengan hembusan nafas Devonte."Apa terjadi sesuatu dengan Enrico? Kalian bertengkar? Bagaimana keadaannya saat ini?" Francesca bergerak maju melewati Devonte dan hendak memegang gagang pintu."Jangan masuk."Tangan Francesca berhenti untuk menggerakkan gagang pintu, dia membalikan tubuhnya dan menatap heran ke arah Devonte."Dia sudah tahu." Perkataan sepintas Devonte masih menimbulkan pert

DMCA.com Protection Status