Share

Ratna mengikuti Bramono.

Penulis: Husna idris
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-30 18:22:04

Ratna yang sudah bersiap untuk memaki Mala lagi, mengurungkan niatnya, melihat Bramono berjalan ke arahnya dan Mala.

"Apa ada masalah?" Tanya Bramono langsung, sambil menatap Ratna tajam.

"Tidak ada, aku hanya terkejut mengenal orang yang lupa asal usulnya di sini," sindir Ratna, sambil melirik ke arah Mala.

Bramono sangat kesal melihat sikap Ratna itu, ingin sekali dia membungkam mulut Ratna yang pedas itu, jika saja Mala tidak menahan nya.

"Tenanglah, dia bukan tandinganku," ucap Mala.

Mendengar itu Ratna menatap tajam Mala, Ratna tidak menyangka Mala akan seberani ini sekarang.

Kata-katanya juga terlihat lebih pedas namun sopan, tidak seperti dirinya, yang lebih terlihat urakan jika sedang marah.

"Asal kamu tahu, kamu tidak akan pernah sebanding dengannya! sampai kapan pun!" Ucap Bramono, sambil menarik Mala pergi menjauh dari Ratna.

Ratna mengepalkan tangannya menahan rasa amarah dalam dadanya, mendengar ucapan Bramono barusan.

Tentu saja dirinya tidak akan pernah sebanding dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Perubahan pada diri Bramono

    Ratna pagi ini bangun dengan penuh semangat, setelah kemarin dia tidak berhasil menemui Mala, si buruk rupa.Hari ini Ratna berniat menemui Mala si buruk rupa lagi, entah kenapa rasa bencinya pada Mala si buruk rupa makin menjadi.Tentu saja kebencian Ratna pada mala meningkat, karena Mala si buruk rupa berani berpura-pura menjadi istri Bramono dan mempermalukan dirinya didepan orang banyak.Ratna pun pagi itu, meminta sopirnya untuk sebentar berhenti di depan rumah Bramono dan Mala.Ratna mengerutkan keningnya, melihat rumah itu, yang sepertinya masih kosong, di lihat dari lampu di luar yang masih belum di padamkan. akhirnya Ratna meminta sopir nya untuk turun agar mencari tahu tentang Mala dan Bramono."Bagaimana?" Tanya Ratna langsung pada sopirnya."Katanya beberapa hari ini, mereka pergi ke luar kota," jawab sopir.Ratna menghela nafas kesal, kenapa bisa begitu sulit menemui Mala si buruk rupa penipu itu.Ratna akhirnya pergi dari tempat itu, mungkin dia harus menyuruh seseorang u

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Mala Pelakor

    Mala yang tidak berniat menyinggung soal hubungan Bramono dan Markus saat ini, dia lebih memilih untuk bersiap pulang bersama Bramono.Mala tidak ingin membuat Bramono jenuh karena menunggu dirinya.Di dalam mobil, Mala diam-diam selalu melirik ke arah Bramono yang sedang menyetir.Walaupun wajah Bramono saat ini, agak terlihat lebih baik, di bandingkan tadi pagi, Mala masih belum bisa tenang."Kenapa?" Tanya Bramono tiba-tiba, mengejutkan Mala."Kenapa apanya?" Tanya Mala bingung."Kenapa sejak tadi kamu terus melirik ke arah ku?" Tanya Bramono.Seketika wajah Mala, berubah merah. Ternyata bramono tahu jika sejak tadi dia sering melirik ke arahnya."Pasti karena aku terlihat sangat tampan sore ini," tebak Bramono sambil tersenyum manis pada Mala.Mala langsung merubah ekspresi malunya, dengan ekspresi sebal."Percaya diri sekali kamu!" Sinis Mala."Kamu ini! Aku minder di tertawa kan! Aku percaya diri, di marahin!" Protes Bramono.Mala tertawa mendengar hal itu, lalu menoleh ke arah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Kebohongan Bramono

    Setelah selesai makan, Bramono dan Mala segera keluar dari restoran, dengan penuh kemesraan, membuat hati Ratna yang melihat makin panas di buatnya.Tidak lama Bramono dan Mala pergi dari restoran itu, Ratna pun mengikuti, tentu dengan tujuan yang berbeda. Ratna mempunyai rencana sendiri.Ratna tidak langsung pulang, dia pergi ke rumah Bramono dan Mala si buruk rupa tinggal bersama, ingin melihat keadaan di sana, memastikan apa Mala si buruk rupa ada di rumah atau tidak, namun rumah itu masih terlihat sama seperti kemarin tidak berpenghuni.Ratna menghela nafas panjang, kemana pula Bramono menyembunyikan Mala si buruk rupa istri palsunya itu.Bramono di sini malah asyik dengan Mala si pelakor, Ratna memutar otaknya, tak lama kemudian dia tersenyum, karena menemukan sebuah ide yang bagus, untuk menyelesaikan masalah ini.Ratna pun akhirnya meminta sopirnya untuk segera pulang saja.***Keesokan harinya, seperti biasa Bramono mengantar Mala ke kantornya, setelah itu dia pergi ke kantor

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Mencari Mala

    "Aku pulang!" Teriak Bramono, saat sudah berada di dalam rumah, namun tidak ada jawaban.Bramono terkejut, saat tiba di kantor untuk menjemput Mala, Mala ternyata sudah pulang, dan anehnya dia tidak menelepon.Bramono segera mengedarkan pandangan matanya ke seluruh rumah, mencari Mala.Karena Bramono tidak menangkap bayangan Mala di lantai satu rumah ini, Bramono pun segara mencari Mala di lantai dua, dengan cepat berlari menaiki anak tangga.Bramono langsung mengetuk pintu kamar Mala, dia sudah sangat tidak sabar ingin bertemu Mala, melihat wajah Mala yang cantik pasti akan membuatnya kembali bersemangat, setelah letih berkutat dengan berkas-berkas keuangan seharian ini. Namun dari dalam kamar tidak ada jawaban, Bramono pun akhirnya mencoba membuka pintu kamar itu dengan perlahan.Kamar itu ternyata kosong, Bramono jadi mengerutkan keningnya, berpikir kemana lagi dia harus mencari Mala di dalam rumah ini, Bramono menggaruk kepala yang tidak gatal, melihat situasi yang aneh ini, bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Berbohong

    Bramono menatap Mala dengan tatapan penuh cinta dan sayang, Mala sangat menyukai hal itu, Mala pun segera membenamkan diri di dalam pelukan Bramono."Aku harus pergi," ucap Bramono tiba-tiba dengan ragu."Kemana?" Tanya Mala sambil melepaskan diri dari pelukan, Bramono.Bramono tidak menjawab pertanyaan Mala, dia menatap Mala sebentar."Aku ada janji dengan teman," jawab Bramono akhirnya, walaupun berbohong. Karena sebenarnya dia harus segera pergi ke kantor Bramonos'grup untuk bekerja."Pagi-pagi begini?""Iya terpaksa, dia orang yang sangat sibuk," balas Bramono, sambil berjalan meninggalkan Mala yang menatap ke arahnya.Bramono sangat menyesali hal ini, jika saja dia tidak harus pergi bekerja, hubungannya dengan Mala pasti akan menjadi lebih dekat lagi, bahkan mungkin saat ini mereka akan berakhir di atas tempat tidur.Bramono begitu senang, Mala sedikit bersikap agresif padanya, karena terus terang Bramono sedikit takut untuk menyentuh Mala lagi, mengingat apa yang pernah dia laku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Mengurung Bramono

    Malam ini pesta ulang tahun Ratna, Bramono dan Mala telah bersiap diri, untuk pergi ke sana untuk memenuhi undangan Ratna."Kamu yakin akan pergi ke sana?" Tanya Bramono pada Mala, Bramono merasa akan ada kejadian buruk yang di sebabkan oleh Ratna pada Mala nanti."Memangnya kenapa?" Tanya Mala."Ratna kelihatannya sangat tidak menyukai kamu," Mala terdiam tidak merespon ucapan Bramono barusan, walaupun dia juga bisa merasakan hal itu. Mungkin Ratna tidak menyukainya, karena pernikahannya dengan Bramono.Mala mengepang dua rambutnya, lalu memakai kaca mata besarnya, di pesta ini Mala akan berperan menjadi Mala si buruk rupa, istri Bramono yang Ratna tahu.Bramono menatap ke arah Mala, entah mengapa sekarang Bramono lebih menyukai Mala yang berpenampilan seperti wanita cupu dari pada berpenampilan cantik.Bramono merasa sedikit tidak aman, berada di sisi Mala yang cantik, karena terus terang kecantikan Mala mengudang perhatian banyak orang, dan Bramono takut di antara banyak nya orang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Senjata yang loyo

    Ratna tertidur lemas di atas tempat tidur, dia harus menelan pil pahit, karena senjata Bramono yang tidak mau bangun itu.Ratna turun dari tempat tidurnya, lalu segera berlari ke arah kamar mandi."Mungkin karena obat tidur yang kuberikan padanya terlalu banyak, hingga membuat senjatanya juga ikut tidur pulas," batin Ratna.Ratna setelah bisa meredakan hasratnya, keluar dari kamar mandi, lalu menghampiri Bramono lagi, melihat Bramono dalam keadaan polos, sebenarnya nafsunya, kembali bangun.Namun Ratna harus menahannya karena percuma senjata Bramono tidak bangun, sama sekali, hasratnya pun tidak akan terpuaskan.Ratna mengerutkan keningnya, berpikir cepat, bagaimana dia bisa melakukan itu, jika Bramono sadar, pasti Bramono akan menolak bahkan mungkin membunuhnya.Namun tidak lama Ratna tersenyum, saat di kepalanya muncul sebuah ide.Ratna keluar dari kamarnya, lalu mencari sebuah tali, dengan cepat Ratna mengikat Bramono di atas tempat tidurnya.Dengan begini besok saat Bramono sadar,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Kekecewaan Ratna

    Bramono terkejut mendengar jeritan Ratna, sesudah membuka celana dalamnya. Bramono kemudian membuka kedua matanya yang sejak tadi terpejam.Ratna melebarkan kedua matanya, melihat pemandangan di depan matanya, dan itu membuatnya tidak percaya, Ratna sampai mengusap matanya hingga berkali-kali, memastikan jika pemandangan di depan matanya, memang benar begitu adanya.Ratna belum pernah melihat senjata pria, seperti senjata milik Bramono saat ini. bagaimana mungkin ada senjata seperti ini, bagaimana ini bisa terjadi, hal ini benar-benar di luar dugaannya.Ratna menoleh ke arah wajah Bramono yang saat ini sedang menatap ke arahnya, tidak! ini tidak terjadi boleh terjadi! batin Ratna.Ratna dengan perlahan menyentuh senjata Bramono yang terkulai lemas tidak berdaya alias loyo di hadapannya, mengapa dia tidak berdiri tegak seperti yang di harapkannya, batin Ratna bertanya dalam hatinya, apa ada kesalahan yang dia lakukan tadi, saat dia melakukan rangsangan.Ratna mencoba menyentuh lagi, se

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06

Bab terbaru

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Bahagia Berdua

    Bramono menatap tidak percaya pada Markus, Markus mengedipkan matanya, melihat keterkejutan Bramono itu.Mendapat kedipan mata dari Markus, Bramono malah makin terkejut, bagaimana bisa Markus yang terkenal dingin, mengedipkan matanya bahkan senyum-senyum seperti sekarang."Dia berubah!" Batin Bramono."Apa kamu ingin menjadi, seperti aku dulu?" Tanya Bramono."Tentu tidak! Aku tidak akan melakukan hal bodoh itu, aku dan kamu berbeda, aku tidak akan pernah membuat seorang wanita dendam padaku,""Bahkan aku tidak mau membuat senjataku marah, hingga tidak bisa berdiri," lanjut Markus.Bramono menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil tersenyum malu."Semoga apapun usaha kamu, kamu segera mendapatkan hasilnya," ucap Bramono kemudian."Terimakasih! Aku titip Mala dan Brama jaga mereka, jangan buat mereka terluka, karena jika itu terjadi, bisa aku pastikan kamu akan menyesal!" Ancam Markus dengan wajah dinginnya."Siap-siaplah kehilangan segalanya, jika sampai itu benar-benar terjadi!" L

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Menjadi Pengantin

    "Aku tadi," Bramono mencoba membuka mulutnya, untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada Mala, namun dengan cepat Mala memotongnya."Seharusnya kamu, tadi cepat masuk ke sini, begitu Markus keluar dari ruangan ini!" Omel Mala."Aku berharap melihat kamu di balik pintu itu, mengintip aku dan Markus dalam ruangan ini!" Omel Mala lagi."Tapi ternyata kamu bahkan, tidak langsung masuk menemui ku, ketika Markus keluar!" Lanjut Mala.Bramono menatap Mala yang terlihat sedih mengatakan semua itu, padanya.Bramono bahkan kini melihat kedua mata Mala sudah berkaca-kaca."Tidak seperti itu! Saat melihat kamu berada dalam satu ruangan bersama Markus! Sebenarnya aku juga ingin ikut masuk! Tapi, aku takut kamu marah!" Ucap Bramono."Aku berpikir mungkin memang kalian berdua, butuh untuk bicara," lanjut Bramono."Aku juga gelisah, saat kalian berdua di dalam ruangan ini, begitu lama!""Apalagi saat melihat Markus keluar dengan wajah marah dan kesal,""Lalu kenapa kamu tidak langsung masuk,

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Bicara dengan Markus

    Markus menatap Mala, dengan tajam, dia ingat bagaimana Mala mempermalukan dirinya di pesta ulang tahunnya.Pesta ulang tahun, yang seharusnya menjadi hari yang paling bahagia, berubah menjadi hari yang buruk karena penolakan yang di lakukan Mala pada lamarannya, didepan orang banyak.Bahkan, Mala menambah drama penolakan nya, dengan aksi membuang cincin nya, tanpa rasa bersalah.Flash back on.Markus menjemput Mala dan Brama ke bandara siang itu."Aku akan mengajak kalian jalan-jalan dulu sekarang, apa kalian mau?" Tanya Markus pada Mala dan Brama."Mau!" Jawab Brama dengan semangat.Mendengar hal itu, Markus tersenyum bahagia. Siang itu Mala dan Brama benar-benar di manjakan oleh Markus.Mereka berjalan-jalan mengitari sebuah taman yang sangat indah di tengah kota. Hingga tanpa terasa siang pun sudah berubah menjadi malam.Saat malam datang, Markus tidak membawa Mala dan Brama pulang ke rumah, tapi mengajak Mala dan Brama masuk ke sebuah restoran, untuk makan.Tanpa di ketahui oleh M

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Menjenguk bayi

    Pulang menjenguk Ratna, Mala dan Bramono langsung pulang, mereka pun kini sedang berbaring berdua di atas tempat tidur, sambil menatap langit-langit kamar.Setelah puas menatap langit-langit kamar, Bramono mengubah posisi tidurnya menghadap ke arah Mala.Menatap wajah cantik Mala, merupakan hal yang senang dia lakukan akhir-akhir ini.Mala makin di lihat makin cantik, dia memang untung besar mendapatkan Mala.Bahkan dia sering merasa tidak percaya diri berjalan bersama Mala, kecantikan Mala membuat semua hampir menoleh kearah, Bramono takut suatu ketika Mala menghilang darinya."Kenapa?" Tanya Mala, melihat Bramono menatapnya sambil melamun."Kenapa, apanya?" Tanya Bramono balik."Apa yang sedang kamu, pikirkan?""Aku sedang memikirkan bagaimana seandainya kamu pergi dariku, pasti aku akan mati!" Jawab Bramono."Kenapa bisa begitu?" "Tanpa kamu apalah arti diriku!" "Gombal!" ucap Mala sambil tersenyum."Itu benar, aku sekarang sangat tergantung padamu!""Kalau begitu buatlah, aku be

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Menjenguk Ratna

    Ciuman yang sangat panjang dan lama, hingga membuat kedua merasakan sesuatu dorongan yang kuat dalam hati mereka untuk berbuat lebih dari itu.Mendorong Bramono untuk membawa Mala, ke atas tempat tidur dengan lembut, dan mulai merangkak di atas tubuh Mala."Tok, tok, tok!" Tiba-tiba suara pintu di ketuk dari luar, membuat gerakan Bramono terhenti.Bramono dan Mala saling pandang."Siapa?" Tanya Bramono."Ini aku ayah, aku ingin tidur bersama ayah!" Jawab Brama.Bramono kembali menatap Mala, Mala tersenyum. Bramono mau tidak mau segera turun untuk membukakan pintu untuk Brama."Kamu mau tidur sama ayah?" "Iya,""Baiklah!" Jawab Bramono. Bramono langsung menggendong Brama lalu masuk ke dalam kamar nya Brama."Baiklah, malam ini kita akan tidur berdua di kamar ini," ucap Bramono.Brama tersenyum senang mendengar itu, dia pun langsung tidur sambil memeluk Bramono erat, seakan-akan tidak akan dia lepaskan lagi.Bramono jadi senyum sendiri, menyadari hal yang tidak jadi dia lakukan bersam

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Berkumpul lagi

    Bramono menatap Mala yang muntah mengenai seluruh tubuhnya, Mala menutup mulutnya, menahan rasa mual yang kembali menyerangnya.Mala tanpa ragu mendorong tubuh Bramono, lalu turun dari tempat tidur, dan kelur dari kamar menuju kamar mandi.Sedangkan Bramono menatap tubuhnya, yang penuh dengan muntah."Oh, Tuhan!" Ucap Bramono, dia pun langsung berlari ke arah kamar mandi menyusul Mala.Mala menatap sedih ke arah Bramono."Maaf!" Lirih Mala "Sudahlah, mungkin bayinya belum mau di tengok," ucap Bramono sedih.***Bramono dengan berat hati harus meninggalkan Mala dan Brama di kampung, hari ini. Bramono harus kembali, ke Jakarta karena Bramonos'grup membutuhkannya.Sampai di Jakarta, Bramono benar-benar langsung pergi menuju kantor, hari itu juga.Dia mencoba berbuat sesuatu yang dia bisa dia lakukan untuk menyelamatkan Bramonos'grup dari kebangkrutan.Siang dan Malam, Bramono berkutat hanya di seputar pekerjaan, tidak ada waktu untuk memikirkan hal lain.Hingga tanpa terasa, waktu pu

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Menengok bayi yang gagal

    "Tolong!" Ucap Ratna lagi.Rima mengacak-acak rambutnya dengan kesal, bagaimana ini? Bagaimana dia menolong Ratna, jika dia sendiri, dia tidak akan kuat mengangkat Ratna ke atas."Tolong!" Teriak Rima akhirnya, karena tidak tahu harus berbuat apa."Tolong!" Teriak Rima lagi.Para polisi yang belum jauh pergi, seketika menghentikan langkahnya, mereka berbalik ke arah suara Rima yang berteriak minta tolong."Ada apa ini?" Tanya para polisi itu.Ratna bukannya langsung menjawab, dia malah terpaku melihat para polisi tadi yang datang."Maaf ada apa ini?" Tanya polisi yang lainnya.Rima tanpa menjawab, mengangkat tangannya lalu menunjuk ke arah lubang di mana Ratna berada."Dia di sana!" Ucap Rima akhirnya.Para polisi pun segera berlari ke arah yang di tunjuk Rima, mereka tersenyum melihat siapa yang ada di sana."Tolonglah aku!" Ucap Ratna, yang sudah merasa tidak kuat lagi menahan berat tubuhnya sendiri.Para polisi itu langsung bergerak, dan akhirnya mereka bisa mengangkat Ratna ke ata

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Di kejar Polisi

    Mendengar suara itu, Mala pun langsung berbalik badan, untuk melihat siapa pria itu. Mata Mala langsung membesar saat melihat siapa pria itu."Markus!" Ucap Mala.Para warga pun langsung mengalihkan perhatiannya pada Markus, yang berjalan ke arah mereka."Kalian semua pasti mengenal saya bukan? Saya bukan hanya akan meratakan kampung ini dengan tanah, tapi juga mengusir kalian dari kampung ini," ucap Markus.Para warga kembali terdiam, mereka saling pandang satu sama lain."Dengar! Yang kalian usir sekarang, adalah pemilik asli semua tanah yang kalian tempati!" Teriak Markus lagi.Rima dan para warga saling pandang mendengar hal itu. Lalu menatap ke arah Markus lagi."Kalian pasti tahu keluarga Kusuma, dan Mala adalah cicit mereka!" Jelas Markus lagi."Jadi menurut kalian, yang seharusnya pergi dari desa ini, dia apa kalian?" Tanya Markus dengan marah.Markus tadi terkejut saat melihat Mala ada di kampung ini, apalagi melihat Mala yang sedang di usir para warga. Kampung ini adalah

  • Gelora Cinta Cassanova Impoten   Di usir lagi.

    Mala menatap apa yang baru saja dia keluarkan dari dalam perutnya, kenapa bisa seperti ini, kemarin dia merasa baik-baik saja."Kenapa aku tiba-tiba, seperti ini?" Tanya Mala dalam hatinya."Kamu kenapa?" Tanya Bu Minah yang terbangun mendengar Mala muntah-muntah barusan."Entahlah, aku tiba-tiba mual-mual!" Jawab Mala.Bu Minah menatap Mala sesaat, dia jadi ingat saat pertama kali Mala pulang ke rumah ini, Mala pun mengalami hal yang sama."Apa kamu hamil lagi?" Tanya Bu Minah.Mala terkejut mendengar pertanyaan itu, Mala menatap Bu Minah, lalu mengerutkan keningnya."Aku sudah telat dua Minggu Bu!" Jawab Mala."Apa mungkin aku hamil lagi?" Tanya Mala."Apakah ini anak Bramono lagi?" Tanya Bu Minah lagi."Tentu saja, dia suamiku! Ternyata kami tidak bercerai, dia membatalkan proses perceraian kami," jelas Mala.Bu Minah menghela nafas lega, mendengar hal itu."Apa kamu belum berhasil menghubunginya?" Tanya Bu Minah lagi."Handphone ku hilang, aku bingung harus menelepon Bramono bagai

DMCA.com Protection Status