Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 62.Tak Terduga

Share

62.Tak Terduga

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-22 07:09:46

Semua orang yang ada di gelanggang raksasa itu sama-sama terkejut dengan kekuatan petir yang tiba-tiba muncul di tengah arena membuat Brama Geni terpental hingga beberapa tombak.

Mereka semua tahu, kekuatan petir yang menyambar pemiliknya adalah salah satu ajian kuat yang dimiliki oleh Mahadewa Jaka Geni.

"Aku merahasiakan kemampuan ini sejak lama Brama. Maafkan aku, karena kali ini aku tak bisa mengalah untukmu. Turnamen ini sangat berarti untuk diriku," kata Segara Geni.

Brama tersenyum lebar mendengar ucapan kakaknya tersebut.

"Tak perlu ragu padaku kakak. Aku malah merasa kau berbuat jahat padaku karena kau menyembunyikan kekuatanmu itu dariku. Apakah kau berpikir aku lemah sehingga kau merahasiakannya?" tanya Brama sambil menatap sang kakak yang terlihat berbeda saat ini.

Tubuh Segara Geni dipenuhi kekuatan petir yang menjilat-jilat. Aura kekuatannya pun sangat berbeda dengan sebelumnya.

"Aku tidak berpikir kau lemah adikku. Hanya saja, aku tak perlu menggunakan kekuatan in
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Alfiyano
Update min
goodnovel comment avatar
ganda
updatenya thorrr
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Geger Kahyangan   63.Bayu vs Xia Ling

    Brama Geni menangis kencang di hadapan tubuh Segara Geni yang tergeletak di depannya. Dia sama sekali tak menyangka, kakak yang dia anggap serius bertarung demi memperebutkan kemenangan masih saja mengalah untuknya. Betapa besar rasa kasih sayang Segara Geni kepada sang adik. Hal itu membuat Jaka Geni yang tahu penyebab Segara Geni kalah tersenyum tipis. "Ada satu anakku yang memiliki sifat pelindung dan penyayang. Segara Geni, kau memiliki sifat yang sama dengan ibumu..." batin Jaka Geni. Anoman segera memanggil beberapa orang untuk membawa keluar Segara Geni menuju ke tempat Dewi Chang Yun berada. Sementara, Brama Geni mengikutinya dari belakang dengan mata basah karena menangis. Di atas tribun sana, Dewi Lanjar tak bergeming dan hanya menatap apa yang terjadi pada kedua anaknya. Dia tetep terlihat tenang. Padahal dalam hatinya cukup cemas memikirkan kedua anaknya terutama anak sulungnya. "Tak perlu cemas istriku, Chang Yun sudah turun tangan. Tak ada yang tak bisa dia obati. Ja

    Last Updated : 2024-10-23
  • Geger Kahyangan   64.Kemenangan Raja Probo Lintang

    Bayu Jaga Geni tersenyum kecil melihat tatapan mata Xia Ling yang menyorot tajam kearahnya. "Kenapa? Apakah kau masih belum puas dengan luka itu? Aku masih belum mengerahkan semua yang aku miliki..." kata Bayu sambil tetap tersenyum kecil seolah tengah mencibir adiknya tersebut meski tidak melalui ucapan. "Aku belum kalah! Aku hanya masih tak percaya ternyata kau memiliki petir merah...! Siapa menyangka kau bisa memiliki petir itu Bayu..." kata Xia Ling sambil mengerahkan tenaga dalamnya untuk memulihkan luka di tangannya. "Selama ini aku akui, aku terlalu pecaya diri dengan kemampuanku sendiri. Tanpa aku sadari, aku justru memiliki banyak kekurangan. Dan setelah aku sadar akan kekurangan itu, aku mendapatkan pencerahan dan berhasil membangkitkan kekuatan Petir Merah milikku sendiri," kata Bayu Jaga Geni membuat semua orang terlihat takjub padanya. Bara Sena mengelus dagunya sambil menatap Raja Probo Lintang tersebut. "Hm... Kemampuannya tidak berada di bawah Lu Xie. Tapi juga ti

    Last Updated : 2024-10-23
  • Geger Kahyangan   65.Chang Hao vs Sua Ning

    Raja Probo Lintang Bayu Jaga Geni keluar sebagai pemenang setelah Xia Ling Geni kalah cukup telak. Yao Ling yang melihat adiknya babak belur dan terluka parah hanya bisa mengepalkan tinjunya karena marah. Muncul tekad yang kuat untuk lolos kembali dan membalas kekalahan sang adik. Yao Ling memiliki kesempatan jika dia berhasil lolos dari 9 saudara yang lainnya. Tubuh Xia Ling Geni yang terlihat mengenaskan langsung dibawa ke tempat Dewi Chang Yun berada. Saat melihat keadaan gadis tersebut, Dewa Chang Yun sempat terdiam dan prihatin. "Banyak sekali luka di tubuhnya. Ini akan memakan waktu sedikit lebih lama." ujarnya kepada Dewi Ling yang juga berada disana. "Tidak masalah, aku meminta bantuanmu adik Chang Yun," ucap Dewi Ling. Dewi Chang Yun menganggukkan kepalanya. "Aku akan berusaha sebaik mungkin. Bersabarlah," sahutnya lalu dia pun mulai mengobati Xia Ling Geni yang sudah tak sadarkan diri dan terlihat sangat lemah tersebut. Semua orang tak menyangka kekuatan Bayu Jaga Geni

    Last Updated : 2024-10-24
  • Geger Kahyangan   66.Pesan Batara

    Chang Hao memasuki ruangan untuk memulihkan diri. Setelah mendapat perawatan dari para tabib bawahan Dewi Chang Yun, dia pun berniat untuk memulihkan kekuatan. Luka yang dia derita tak begitu berarti. Tapi karena dia mengerahkan kekuatan yang sangat besar, itu cukup membuatnya merasa lelah. Baru sedetik dia memejamkan mata, terdengar suara halus yang membuat dia membuka kembali kedua matanya. Sontak saja kedua mata Chang Hao langsung membesar melihat siapa yang ada didepannya. "Ayah...! Bagaimana kau bisa datang kesini?” tanya Chang Hao dengan perasaan yang tidak enak. "Tak perlu panik. Aku hanya ingin bertanya beberapa hal saja padamu." ucap Jaka Geni dengan suara tenang. "Apa yang ingin ayah tanyakan padaku?” tanya Chang Hao merasa sedikit aneh dengan kedatangan sang ayah. "Sejak kapan, kau berguru padanya?" tanya Jaka Geni. "A... Apa maksud ayah...? Berguru pada siapa...?” tanya Chang Hao dengan suara tergagap. Jaka Geni melirik kearah anaknya dengan mata berkilat merah. "Ka

    Last Updated : 2024-10-24
  • Geger Kahyangan   67.Lu Xie vs Chang Mei

    Setelah pertarungan Chang Hao dan Sua Ning berakhir, pertarungan kembali dilanjutkan. Dan pertarungan ke 10 ini menjadi penutup di hari itu. Karena 10 pertarungan lainnya akan dilanjut keesokan harinya. Dua wanita yang sangat tidak asing lagi berdiri di atas arena dan saling berhadapan. Sosok cantik yang tak lain adalah Chang Mei dan satu sosok bercadar yang tidak lain adalah Lu Xie. Mereka berdua sama-sama mengenakan pakaian hitam. "Adik Lu Xie, aku sempat mendengar sepak terjangmu dalam perang kemarin. Kau sudah jauh berbeda," kata Chang Mei memuji. Lu Xie tersenyum dibalik cadarnya. Sejak dulu dia tak pernah ada masalah dengan anak Dewi Chang Yun tersebut. Malah, justru wanita itu cukup perhatian padanya. Sifat baik Chang Mei memang sudah terkenal di kalangan anak Jaka Geni. Sikap dewasa yang diwarisi oleh ibunya itu membuat semua anak Jaka Geni baik kepadanya. Apalagi Chang Mei memiliki kebiasaan minum teh yang akhirnya menjadi daya tarik sendiri bagi saudara-saudaranya. "Aaa

    Last Updated : 2024-10-25
  • Geger Kahyangan   68.Berduka

    Suara petir merah menggelegar mengguncang arena bertarung di gelanggang raksasa yang disaksikan satu juta penonton tersebut. Tubuh Chang Mei yang terkena tepat di bagian perutnya terhempas ke arena dengan keras hingga terdengar suara tulang patah yang memilukan. Darah muncrat dari mulut wanita kekasih Bara Sena tersebut membasahi wajah dan matanya. Semua orang ternganga dengan apa yang terjadi. Bara Sena sempat tertegun melihat Chang Mei yang tergeletak di atas arena. Matanya terlihat nanar dan tinjunya mengepal. "Chang Mei..." lirihnya sebelum dia menghilang begitu saja dari tepatnya tersebut. Sukma Geni dan Gandi Wiratama serta beberapa anak Batara Geni yang ada disana dibuat terkejut dengan kemampuan Bara yang tiba-tiba menghilang. Kurang dari satu detik, muncul gerbang merah di dalam arena pertarungan. Bara Sena langsung melompat keluar dan merengkuh tubuh Chang Mei. "Chang Mei...! Apa kau bisa mendengarku!?" seru Bara Sena. Anoman dan Lu Xie yang masih melayang di atas terk

    Last Updated : 2024-10-25
  • Geger Kahyangan   69.Meredam Amarah

    Chang Hao mencekik leher jenjang Lu Xie dan mengangkatnya ke atas membuat gadis itu meronta minta dilepaskan. Gadis itu berusaha mengerahkan tenaga dalam, tapi rupanya Chang Hao sudah menguncinya sehingga dia tak bisa berbuat apa-apa kecuali meronta meski itu sia-sia. Kahiyang Dewi adalah orang pertama yang merasakan hawa membunuh dari arah luar bangunan. Dengan cepat dia berkelebat keluar dari bangunan kayu tersebut. Dia tertegun melihat apa yang tengah Chang Hao lakukan. "Hentikan bodoh!" teriak Kahiyang Dewi namun tak digubris oleh Chang Hao. "Jangan ikut campur kau wanita! Siapa kau dan ada urusan apa disini!” hardik kakak Chang Mei tersebut dengan mata menyala ungu. Bara dan yang lainnya segera keluar. Mereka pun sama-sama terkejut melihat apa yang Chang Hao lakukan pada Lu Xie. Kesal karena dibentak anak Jaka Geni tersebut, Kahiyang Dewi langsung hentakkan kaki kanan ke lantai dengan keras. Lalu tangannya bergerak kedepan. Tak ada yang melihat Naga Tanpa Wujud milik wanita

    Last Updated : 2024-10-25
  • Geger Kahyangan   70.Memberikan Kesucian

    Lu Xie merebahkan tubuhnya diatas kasur yang tebal. Wajahnya nampak malu-malu dan berusaha menghindari tatapan Bara Sena yang ada di atas tubuhnya. "Apa kau benar-benar ingin melepas kesucian yang selama ini kau jaga? Aku tak menyangka kau akan memintanya dariku, Lu Xie..." kata Bara membuat wajah gadis itu memerah. "Kau tak perlu menanyakan hal itu lagi. Aku hanya penasaran, kenapa saudari-saudariku begitu menyukaimu sampai rela melepas kesucian mereka..." kata Lu Xie dengan suara yang membuat napas Bara menjadi sedikit memburu. "Jadi karena penasaran kau ingin melakukannya? Setahuku, wanita yang pernah aku sentuh, akan ketagihan untuk melakukannya lagi. Apa kau juga mau menjadi seperti itu?" tanya Bara untuk memastikan. Lu Xie menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia tak sanggup menatap mata Pendekar Golok Iblis yang tajam menghujam. "Kau hanya perlu melakukan apa yang kau lakukan pada saudariku. Aku tak berharap itu hal yang menyakitkan. Hanya saja, ini pertama kalinya aku di

    Last Updated : 2024-10-26

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   477.Mantra Pemanggil

    Tanah berguncang hebat saat makhluk es berukuran raksasa itu melangkah ke arah reruntuhan kuno dimana ribuan prajurit Mayadwipa menanti dengan wajah pucat karena ketakutan juga kedinginan.GROOOOOOO!!!Makhluk es raksasa itu berteriak keras hingga membuat gelombang suara yang mampu menghancurkan apa saja. Bunisrawa melotot tak percaya melihat sosok raksasa yang muncul dari dalam tanah. Bara Sena tersenyum senang karena akhirnya usaha Lian Xie berhasil."Menciptakan makhluk sebesar itu, apakah dia benar-benar ingin menguras tenaga?" batin Bara.Dum! Dum!Langkah kaki raksasa itu membuat reruntuhan kuno bergetar. Padahal jarak makhluk tersebut dengan Istana Abadi masih cukup jauh. Raksasa itu memiliki wujud seorang pria dengan zirah perang lengkap bersama pedang di tangannya. Langkah kakinya panjang sehingga tak butuh waktu lama untuknya tiba di reruntuhan kuno meski dia melangkah dengan pelan.Lian Xie mengangkat tangannya yang sebelumnya masih menempel di tanah. Lalu dia pun menghuja

  • Geger Kahyangan   476.Pertarungan

    Gelombang api yang menyala kuat dan menebar hawa panas membuat Bunisrawa tercekat setelah dirinya berhasil menyeimbangkan tubuhnya akibat terhempas oleh gelombang tersebut. Bagaikan denyut nadi, gelombang itu menghilang lalu muncul lagi dengan kekuatan yang lebuh dahsyat.Bunisrawa menjadi penasaran siapa sebenarnya orang yang menjadi lawannya. Karena dia merasakan adanya bahaya dari Pendekar Golok Iblis itu, dia pun tidak ingin meremehkan lawan. Pria bertubuh kekar dengan rambut pendek itu berteriak keras sambil mengerahkan kekuatannya.Terlihat ototnya yang mulai menggelembung besar dan urat-uratnya yang menonjol keluar dari balik kulitnya. Tubuhnya pun menyala merah pertanda dia tengah mengerahkan kekuatan yang tidak sembarangan. Bara pun mengamati apa yang dilakukan oleh pria tersebut."Apakah dia tengah menggunakan kekauatan sejati miliknya? Aura yang luar biasa mengerikan..." batin Bara padahal dia pun memiliki kekuatan yang menakutkan di mata lawannya.Srrttt!Pakaian Bunisrawa

  • Geger Kahyangan   475.Reruntuhan Kuno

    Du Khan menggunakan kekuatan dari Mata Penjelajah Semesta untuk melancarkan serangan Pembuka dari jarak jauh. Sinar putih terang menderu ganas tanpa suara dan langsung menghantam pasukan Bunisrawa yang ada di sisi sebelah timur gerbang Istana Abadi.Dentuman dahsyat mengguncang tempat tersebut diiringi teriakan kematian. Bunisrawa dibuat terkejut dengan serangan dadakan itu. beberapa ratus prajurit tewas seketika karena tak siap dengan serangan tak terduga dari arah bukit. Geram dengan apa yang terjadi, Bunisrawa pun mengerahkan pasukan inti yang keseluruhannya sudah berada di Ranah Alam Cakrawala Tingkat 20. Satu langkah menuju ke Alam Dewa yang kekuatannya pun tidak main-main karena mereka di tempa di tempat yang penuh dengan tekanan."Formasi serangan gabungan!" teriak Bunisrawa memberikan aba-aba sebagai pemimpin.Dua puluh lima ribu prajurit inti bergerak membentuk formasi raksasa. Lalu dari dalam tangan mereka muncul lingkaran merah yang mengarah ke bukit dimana Bara dan para pe

  • Geger Kahyangan   474.Pasukan Inti

    Bunisrawa menatap kedua prajurit yang berlutut di hadapannya."Dimana mereka?" tanyanya kemudian."Mereka menunggu anda di sebelah barat istana." ucap salah satu dari dua prajurit tersebut."Aku akan menemui mereka nanti. Kabarkan padaku tentang pasukan satu yang kukirim ke Kuil Kuno," pinta Bunisrawa."Mereka musnah Tuan Bunisrawa..." Pria berambut pendek dengan pakaian serba putih itu tertegun sejenak. Lalu dia terlihat mengepalkan tinjunya karena marah."Pasukan sebanyak itu musnah dalam sekejap!? Bagaimana mungkin!? Katakan yang jelas padaku!" geram Bunisrawa."Kekuatan air dari Naga bernama Gandi dan kekuatan es dari pemuda bernama Bara telah menyapu mereka semua tanpa ampun. Setelah itu, yang saya lihat hanyalah menara es yang sangat tinggi dimana di dalam menara es itu adalah mayat-mayat pasukan satu..." terang prajurit tersebut."Meski itu hanyalah pasukan biasa, tapi mereka semua sudah cukup terlatih di area berat. Dan mereka musnah begitu saja di tangan dua cecunguk ini. S

  • Geger Kahyangan   473.Segulung Ombak Menerpa Karang

    Gandi menoleh kearah Pragasena. Dia melihat wajah pengikutnya itu telah berubah menjadi pucat. "Apakah dia ada hubungannya denganmu? Namanya adalah Pragawana..." kata Gandi. Kali ini Pragasena jatuh berlutut sambil memegang kepalanya setelah mendengar nama tersebut. Air matanya tiba-tiba mengalir deras dan tubuhnya nampak berguncang. Gandi menatap heran dan menebak apa yang terjadi ada pengikutnya tersebut."Hei, ada apa!?" tanya Gandi.Pragasena mengangkat wajahnya dan menatap mata Raja Naga Air tersebut."Dia adalah ayahku...Dia berhasil menyelamatkan diriku dari cengkraman Mayadwipa. Tapi setelah itu dia pergi entah kemana meninggalkan diriku di dalam goa..." ucapnya dengan suara serak. Mendengar hal itu, Gandi terkejut bukan main. Dia tak tahu lagi harus berkata apa. Tinjunya hanya bisa terkepal menahan amarah."Mayadwipa ini bertindak semena-mena hingga membuat susah semua orang...Tak bisa dibiarkan!" geram Gandi."Mengalahkannya adalah hal yang mustahil karena dia sangatlah k

  • Geger Kahyangan   472.Akhir Dari Jiwa Ke-3

    Tubuh Sasaka yang berada dalam lilitan rantai merah terlihat menunduk lesu setelah terkena jurus Kutukan Mata milik Sasaka yang ada di tubuh Bara Sena. Jurus yang memiliki kekuatan mengerikan dalam menekan mental lawan itu akhirnya membuat pecahan jiwa itu takluk dengan mudah."Sekarang kau bisa menyerapnya dengan mudah bocah. Aku sudah banyak bekerja, giliranmu menyelesaikan semuanya," kata Sasaka lalu dia pun kembali ke dalam alam jiwa milik Pendekar Golok Iblis tersebut.Bara yang baru saja kembali ke dunia nyata segera membuka matanya. Dia menatap Iblis Sasaka yang berada di depannya. Kedua mata Iblis itu terlihat terbuka lebar dengan tatapan kosong. Jurus Kutukan Mata milik Sasaka masih mempengaruhinya."Jurus yang mengerikan...Bahkan dia gunakan kepada jiwanya sendiri..." batin Bara lalu dia pun bersiap untuk menusuk tubu Iblis itu menggunakan Pedang Es Abadi yang ada di tangannya. Dengan membunuh Iblis itu, Bunga Neraka akan tertidur dan Bara bisa menyerapnya dengan mudah.Jleb

  • Geger Kahyangan   471.Kutukan Mata

    Gandi dan Pragasena sama-sama terpana dengan pertarungan yang terjadi di depan sana. Mereka seperti disuguhkan pertunjukan yang luar biasa menghibur."Bukankah ini waktu yang tepat minum teh sambil menonton? Tak kusangka akan menyenangkan seperti ini melihat pertarungan mereka." ujar Gandi sambil duduk bersila di udara. Entah dari mana datangnya, di tangan kanannya telah tergenggam secawan minuman dan dia pun terlihat sangat santai.Pragasena menoleh lalu geleng-geleng kepalanya."Masih sempat-sempatnya dia bersantai di tempat seperti ini. Dua orang ini sepertinya sama-sama sinting..." batin Pragasena sambil kembali menatap kearah depan sana.Bara Sena meluncur dengan sangat cepat kemudian membuat tebasan mematikan kearah Sasaka yang menanti dengan Pedang merah di tangannya. Aura pedang berhawa dingin itu menyeruak dan membentuk garis lurus memanjang seolah hendak membelah bumi. Dengan cepat Sasaka meniup pedang di tangannya dengan napas api hingga pedang itu berkobar hebat.Lalu samb

  • Geger Kahyangan   470.Asura Bara Sena

    Bara Sena menyeringai sinis dengan tampilan Iblis Es Cakara yang membuat Sasaka terkejut bukan main."Aku sudah katakan, kau hanya akan menyia-nyiakan kekuatan jika bertarung melawanku. Karena kau hanya satu pecahan jiwa dan di dalam tubuhku ada beberapa pecahan jiwa darimu dan Cakara!" ucap Bara lalu tubuhnya melesat dengan cepat kearah Sasaka.Iblis Neraka itu mengertakkan rahang nya karena marah. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura merah yang merebak sehingga membuat hancur kekuatan es milik Bara Sena. Gelombang kekuatan itu pun menderu bak topan yang menerpa. Bara segera menciptakan pelindung es yang menutupi tubuhnya saat badai merah panas membara itu menerpa.Wosshhh!Melihat Bara yang nampak baik-baik saja setelah terkena gelombang panas miliknya membuat Sasaka semakin geram dibuatnya."Kekuatan es itu...seandainya aku memiliki semua jiwa yang terpisah, pasti es milikmu tidak akan bisa menahan gelombang kekuatan milikku. Tapi aku akui, kau hebat bisa memiliki pecahan jiwa adik

  • Geger Kahyangan   469.Mantra Perajam Iblis

    Gandi membuka kedua matanya yang sempat terpejam selama beberapa saat setelah Iblis Sasaka memasuki alam jiwa miliknya. Senyuman tipis mengembang di bibirnya. Dia melihat semua yang terjadi di dalam alam jiwa tersebut. Bagaimana Ki Ageng Samudra Biru membuat Sasaka tak berdaya. Kini Iblis itu telah kembali ke dalam bunga Neraka dalam keadaan terluka karena jurus aneh yang Ki Ageng Samudra Biru lancarkan padanya."Apa yang kau lakukan padanya Ki?" tanya Gandi sambil menatap bunga Neraka yang nampak meredup nyala apinya setelah sebelumnya dipaksa kembali oleh Naga Kuno tersebut."Aku menggunakan Mantra Perajam Iblis yang sudah lama sekali tak pernah aku gunakan. Dan dia merasakan jurus itu saat ini. Benar-benar Iblis yang malang." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Mantra Perajam Iblis? Ada jurus seperti itu? Apakah dampaknya berbahaya bagi para iblis?" tanya Gandi."Namanya juga Perajam Iblis. Tentu saja itu berbahaya untuk mereka. Terutama tubuh Jiwa mereka yang te

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status