Aku teridam memikirkan perkataan Ha Na dan Mi Do berulang kali dalam kepalaku. Penolakan keras mulai terdengar di kepalaku, membuat aku menggeleng kuat berusaha melupakan kata - kata itu.
Aku bangkit dari sofaku cepat sambil menampar kecil kedua pipiku sendiri "sadarlah! Fokus!" Sahutku memperingatkan diriku sendiri.
Aku pun bergerak cepat membereskan meja Ruang Tengahku yang berantakan, lalu berpaling menjatuhkan diriku lepas ke atas kasur.
000
Ni El terdiam menatap pantulan wajahnya di depan kaca lurus, ia menghembuskan nafas besar dari mulutnya pelan lalu menggeleng kecil. Ni El berbalik membelakangi kaca bersandar di depan wastafel Kamar Mandinya pelan, mendongak lurus sambil memejamkan matanya erat. Apa yang Eun Kyung tanyakan padanya semakin menghantui hari - harinya.
Ni El pun mengusap wajahnya pelan lalu menggeleng kecil "tidak! Aku tidak menyukainya!" Tepisnya keras.
Ni El menegakkan tubuhnya cepat lalu beranjak dari Kamar Mandi ber
Keheningan canggung akhirnya menyelimuti Ruang Kerja Ni El setelah aku masuk ke dalamnya. Ni El terlihat membaca dokumen di tangannya tenang, sedangkan Eugene menatap Ni El lurus menunggunya mengatakan sesuatu. Aku pun semakin mempertanyakan diriku sendiri, 'apa hanya aku yang merasakan kecanggungan ini?' Tanyaku dalam hati. Ni El yang tiba - tiba mengangkat wajahnya sambil menghembuskan nafas kecil, membuatku menunduk kecil berusaha mengesampingkan pikiranku. Ia menatapku sejenak, sebelum mengalihkan pandangannya pada Eugene lurus"apa kau yakin rencana ini akan berjalan baik?"Eugene mengangguk kecil "tentu saja!" Jawabnya percaya diri.Ni El pun mengangguk kecil sejenak, ia mengangkat bolpennya membubuhkan tanda tangannya cepat, sebelum menutup dokumen di tangannya dan mengembalikan dokumen itu pada Eugene. Ni El menyungingkan senyum kecilnya"baiklah, terserah kau saja," timpalnya mempercayakan semuanya pada Eugene.Eugene pun menerima dokumen
Ni El duduk di hadapan Eun Kyung, menatap wanita itu tajam. Ia menghembuskan nafas pelan lalu membuka mulutnya tegas"dengarkan aku!"Mata Eun Kyung menyipit kecil mendengar suara tegas Ni El, membuatnya hatinya mulai menduga - duga keputusan apa yang akan di ambilnya kali ini. Ni El menyunggingkan senyum kecilnya"aku tidak peduli apa yang akan kau lakukan sekarang! Aku akan memastikan kau tidak akan pernah bisa menyakitinya," sahutnya yakin.Nafas kecil terhembus begitu saja dari mulut Eun Kyung, ia melipat tangannya di depan dada angkuh sambil membuka mulutnya "Oppa(Kakak) sudah gila juga rupanya!" Hinanya kesal. Ni El melepaskan tawa kecil"kau boleh beranggapan seperti itu!" Timpalnya di sela tawa.Ni El pun bangkit dari kursinya cepat, mengancing jasnya gagah sebelum berbalik meninggalkan Ruang VIP itu. Eun Kyung menoleh kecil menatap punggung Ni El, lalu membuka mulutnya menahan langkah pria itu"kenapa dia?"
Suasana cerah yang mengindahkan hidupku tidak dapat aku nikmati karena suasana hatiku yang mendung. Nafas besar kembali terhembus dari mulutku cepat, membuat Ha Na dan Mi Do saling menatap lurus sambil menaikkan alis mereka curiga. Mi Do menyiku pelan lenganku "hey! Apa kau baik - baik saja?" Aku menghembuskan nafas pelan "teman - teman, apa menurut kalian perasaanku benar - benar berubah?" Tanyaku lesu. Mendengar pertanyaan menarik itu, Mi Do dan Ha Na langsung menoleh cepat. Mencondongkan tubuh mereka dempet ke arahku, aku pun membaringkan kepalaku pelan ke atas meja bulat di depan kami perlahan sambil membuka mulutku "aku merasa sedih hanya karena ia berjanji akan melindungi hubunganku dengan Eugene..." bukaku memeulai cerita. Mi Do dan Ha Na membuka mulut mereka hampa, tidak menyangka aku akan menceritakan isi hatiku semudah ini pada mereka. Aku pun kembali membuka mulutku melanjutkan cerita yang mengganggu hatiku, membuat mereka mengetahu
Aku terdiam menatap undangan di hadapanku lurus, nafas kecil terhembus begitu saja dari mulutku dan aku menundukkan kepalaku dalam.Aku pun mengangkat kembali wajahku cepat lalu mengulurkan tanganku meraih ponsel yang tergeletak di samping undangan itu, aku mengigit kukuku pelan sambil melihat - lihat daftar kontakku. Berusaha menemukan seseorang yang berpotensi meminjamkan baju pesta untukku. Aku pun memutuskan untuk menelfon target pertamaku cepat, nada panggil yang terus berdering membuat rasa cemasku semakin membukit."Angkat, angkat!" Bisikku berharap.Mataku melebar kecil mendengar suara Ha Na dari seberang telfon "ada apa?" Tanyanya langsung. Aku pun membuka mulutku cepat"hey, apa kau punya baju pesta?""Tentu saja aku punya! Apa kau menghinaku sekarang?""Kalau begitu bisa aku meminjamnya?"Ha Na yang terdiam membuatku mengerutkan keningku curiga. Aku pun membuka mulutku cepat "hey, aku bisa meminjamnya bukan?" Tanyaku lagi.
Kami masuk ke sebuah toko besar, tiba - tiba seorang wanita cantik dengan rambut pendek sebahu menyambut kedatangan kami ramah. Ni El tampak membuka tangannya memeluk kecil wanita itu"lama tak jumpa,Oppa(Kakak)!" Sapanya manis.Mataku melebar kecil mendengar wanita itu memanggil Ni ElOppadengan nada manja yang manis, aku memutar mataku menatap Ni El yang tersenyum kecil tajam. Wanita dengan tubuh sempurna yang terbaluk terusan ketat berwarna merah terang dan jaket bulu putih yang menutupi bahunya itu, melirik kecil ke arahku sejenak lalu menaikkan alisnya menatap Ni EL curiga"ada apa ini?" Tanyanya curiga.Ni El pun berbalik cepat lalu membuka mulutnya "kenalkan ini So H-," bukanya terhenti. Matanya menatapku yang menaikkan alisku kesal, membuatnya tersenyum kecil lalu memalingkan wajahnya kembali pada wanita berambut pendek itu"Sophie!" Sahutnya cepat.Wanita itu mengangguk kecil sambil men
Aku membuka mataku perlahan, terdiam takjub melihat wajahku yang tampak sangat cantik. Senyum puas langsung tersungging cerah di bibir Ri El menyaksikan reaksiku. Aku hanya terdiam mematung dengan mata melebar dan mulut terbuka hampa, tidak percaya akan wajahku sendiri.Aku berjalan mengikuti Ri El yang membawaku ke dalam sebuah ruang besar, berisikan deretan gaun indah berwarna - warni yang terlihat sangat cantik. Mulutku terbuka hampa takjub melihat ruangan megah itu, tidak percaya akan apa yang aku lihat.Ri El langsung menarik tanganku cepat mengikutinya naik ke atas panggung di balik tirai merah "cobalah semua gaun ini! Mengerti!" Perintahnya tegas menunjuk Lima gaun yang tergantung di samping tirai. Mataku melebar kecil melihat gaun - gaun indah itu, aku langsung menahan lengan Ri El sambil menggeleng cepat"itu terlalu berlebihan!" Tolakku malu.Ri El pun menggelengkan kepalanya tegas "aku sudah bilang aku akan menjadikanmu pemeran utama bukan!" Te
Seperti dugaanku, medan perang ini bukanlah medang perang biasa, ini adalah medan perang elit yang penuh emas dan berlian. Banyak orang - orang penting dan pebisnis besar yang membuatku merasa asing disini.Ni El dan Eugene tampak sibuk berbincang dengan para pebisnis yang mereka kenal, membuat mereka tidak punya waktu untuk mengurusku. Aku yang sadar diri akan keberadaanku ini bisa mengganggu mereka pun menarik diriku menjauh dari mereka perlahan, mencari sesuatu yang bisa menghibur diriku sendiri.Mataku menangkap meja hidangan penutup yang berisi makanan manis, yang terlihat cantik dan lezat. Aku menoleh sejenak menatap Ni El dan Eugene yang masih asik mengobrol dengan rekan bisnisnya, membuatku melangkahkan kaki tanpa rasa ragu mendekati meja itu.Mataku menjelajah setiap hidangan penutup yang terpajang di atas meja itu, senyumku pun mengembang cerah membayankan bagaimana rasanya dengan bentuk yang seindah itu. Tanganku perlahan meraih segelas kecil Panna Co
Kedatangan Eun Kyung ke Aula Pesta membuat seluruh mata tertuju padanya. Eun Kyung melangkah Anggun dengan balutan gaun ungu tua yang mengembang indah, dengan lengan transparan yang melingkar dari depan ke belakang.Melihat perhatian semua orang tampak beralih, membuatku menoleh kecil mengikuti rasa penasaran yang menyerang hatiku. Mataku dan mata Eun Kyung langsung bertemu lurus, membuat senyum miring mencurigakan langsung tersungging di ujung bibir wanita itu. Hatiku terasa aneh melihat senyum itu, aku pun mengalihkan pandanganku berbalik perlahan berusaha menghindari tatapan itu secepat mungkin.000Mata Ni El berputar kecil mengikuti arah pandangan Eun Kyung yang tertuju lurus padaku. Ni El pun langsung melangkahkan kakinya hendak menghampiriku, namun wartawan yang di undang meliput pesta malam itu langsung mengeluarkan pertanyaan yang membesarkan rasa ingin tahu yang sejak tadi Ni El pendam dalam hatinya."Nona Kim, apa tujuan anda mengadakan pesa be