Home / Rumah Tangga / Gairah cinta sang CEO / Mengembalikan miliknya

Share

Mengembalikan miliknya

Author: Rachel Bee
last update Last Updated: 2024-02-11 11:36:16

Amira menghela napasnya sedikit kasar dan terdengar tak rela. Dengan perasaan tersiksa serta terpaksa, ia harus membubuhi tanda tangan penyerahan kepemilikan rumah beserta isinya kepada keluarga Winata. Rumah yang sebenarnya telah sah menjadi miliknya, diambil paksa oleh keluarga Winata yang telah membesarkannya.

Sebelum melangkah keluar dari dalam rumah itu, Amira memberanikan diri bertanya pada Sonia dan Ardiwira yang ikut hadir di sana. Ia menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan.

"Saya punya satu permintaan." suara Amira memecah keheningan ruangan. Sonia dan Ardiwira menoleh ke arahnya. "Bolehkah saya dipertemukan dengan keluarga orangtua saya? Kalau memang benar kalian mengadopsi saya dari seseorang di luar sana."

"Kenapa kamu mau tahu?" ketus Sonia. Amira mendongakkan wajahnya berusaha menatap lurus wanita yang membencinya kini. "Kamu ada maksud tertentu atau—"

"Seorang anak yang diadopsi harus tahu latar belakangnya. Andaipun saya tak jelas asal-usulnya, bolehkah say
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Gairah cinta sang CEO   Cinta itu luka

    Keenandra tidak main-main dengan keinginannya untuk kembali pada Amira secepatnya. Sejak satu bulan yang lalu, diam-diam ia telah menemui seseorang yang telah lama bekerja pada kakeknya sejak masih muda. Beruntung dirinya disambut dengan tangan hangat dan orang itu bersedia menjelaskannya. Dahi Keenandra berkerut tak menyangka jika yang dilakukan oleh Aletta adalah sebuah kebohongan. Tangannya tak sadar telah mengepal, kumpulan emosi tersalurkan di sana. “Jadi kalau saya bantu cari hingga berkali-kali bahkan berminggu-minggu lamanya, tidak ada satupun katalog yang menyebutkan kalau tuan El Pasha pernah menulis surat itu. Tapi anehnya, tanda tangan itu sama.” kakek tua yang ditemui oleh Keenandra menunjuk ke tulisan yang pernah dibuat olehnya. Tak ada satupun yang menyebutkan jika kakeknya menyuruh Keenandra untuk menikahi cucu keluarga Winata dari keturunan bernama Ardiwira. “Kakek tak pernah menulis surat itu?” tanya Keenandra memastikan kembali. “Bukan. Kalau dia menulis, agak d

    Last Updated : 2024-02-13
  • Gairah cinta sang CEO   Sengaja menyulut perang

    Benar-benar gila! Amira datang bersama Keenandra ke rumah keluarga Winata. Entah kebetulan atau tidak, lusa depan tante Mayang akan mengadakan acara ulang tahun di rumah besar itu. Tentu saja Amira juga diundang, karena hubungannya dengan keluarga Winata tidak ada masalah sama sekali. Amira langsung memeluk tante Mayang begitu i masuk ke dalam rumah. Tante kesayangannya itu telah menunggu sejak satu jam lalu hanya demi Amira. Pelukan hangat dan erat pun tercipta. Bahkan, tante Mayang sampai menangis terharu melihat keponakan tersayangnya datang. "Tante kangen banget sama kamu. Sudah sehat kan?" Amira mengangguk. Tante Mayang pernah menghubungi Amira saat dirawat di rumah sakit, tapi sayangnya ia tengah berada di luar negeri saat itu. "Syukurlah. Ayo masuk." Amira diantar ke kamar tidur di samping kamar tante Mayang. "Aku enggak tidur sama tante?" tanya Amira sambil menaruh koper kecil yang ia bawa tadi. "Ada Sinta nanti malam datang. Dia kan enggak bisa tidur kalau enggak meluk

    Last Updated : 2024-02-14
  • Gairah cinta sang CEO   Keenandra melawan

    Pertengkaran antara keluarga Winata dan Keenandra berakhir dengan hadirnya Bara El Pasha di tengah-tengah mereka. Ardiwira yang berinisiatif mengundangnya datang. Lama tak bersua, Marina masih saja memandang sinis akan hadirnya Amira di samping Keenandra. Amira tak banyak bicara, sesekali menunduk lalu menoleh pada Keenandra seolah meminta perlindungan darinya. Keenandra yang paham akan situasi yang membuat Amira takut, segera mengambil tindakan tegas. Mata-mata yang begitu mengintimidasi kekasihnya terasa nyata ingin menghabisinya hidup-hidup. Bagi Amira, Keenandra adalah sosok pelindung yang tepat untuknya. "Jadi, kamu masih tetap memilih wanita itu?" tunjuk Marina pada Amira yang menggenggam lengan Keenandra erat. "Kamu tahu kan, bahwa pernikahan itu suci dan tidak boleh main-main?" Keenandra mendecih. Bola matanya berputar, sepertinya jengah dengan nasehat ibunya. "Keenan, kamu tidak merasa risih dengan pemberitaan yang beredar di masyarakat? Kemana rasa malu kamu sebagai seor

    Last Updated : 2024-02-15
  • Gairah cinta sang CEO   Penderitaan Amira

    Hampir satu jam lebih Keenandra duduk termenung di depan ruangan darurat rumah sakit. Wajahnya tampak kusam dan lelah. Tangannya berkali-kali mengusap wajah dan kepalanya. Dalam diamnya, ia tak hentinya berdoa untuk Amira yang belum juga keluar dari ruangan itu. Kata dokter, Amira mengalami pendarahan cukup serius di bagian kepala yang membuatnya harus melakukan tindakan secepatnya agar pendarahannya terhenti. Tante Mayang yang baru datang dari kantin, ikut duduk di sebelah Keenandra. Ia memberikan sebotol air mineral dan teh hangat untuknya. Keenandra butuh sesuatu yang bisa membuatnya rileks. "Amira belum keluar?" Keenandra menggeleng lemah. "Tante takut tapi terus berdoa untuk kesembuhan amira." "Terima kasih tante." Keenandra meneguk air minumnya. Ia memejamkan matanya sejenak lalu menghembuskan napas lelahnya. "Keenan, tante mau menyampaikan satu hal. Tante takut lupa kalau tidak menyampaikannya sekarang." Keenandra menoleh lalu memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan tante

    Last Updated : 2024-02-16
  • Gairah cinta sang CEO   Gugatan perceraian

    Amira belum juga sadar hingga siang hari. Matanya masih tertutup dengan jarum infus dan alat bantu yang masih terpasang di tubuhnya. Ia masih terlalu lemah untuk membuka mata hanya sekedar menyapa siapa yang duduk di sebelahnya saat ini. Marina, dia sudah hampir lima jam menunggu Amira di ruangan rawat itu. Lima jam dirinya hanya memandangi tubuh Amira yang terbujur tak sadarkan diri karena ulah suaminya. Tangan Marina memegang pelipis kanan Amira yang membiru. Melihat luka itu, hati Marina meringis menahan ngilu. Berapa besar kekuatan Bara saat menampar wajah Amira dan jika itu terjadi pada Keenandra, pasti saat ini anaknya akan terbujur di rumah sakit. Klekk Pintu kamar terbuka. Citra dan Sam datang membawa buah tangan masuk lalu menyapa Marina yang kini berdiri membalas sapaan mereka. "Selamat siang. Nyonya, ibunya mas Keenan?" tanya Citra yang dibalas anggukan oleh Marina. "Oh ternyata benar. Saya Citra, asistennya mbak Amira." Citra menaruh barang bawaan lalu menatanya di m

    Last Updated : 2024-02-17
  • Gairah cinta sang CEO   Penawaran Aletta

    Aletta terus menerus bertingkah aneh sejak kejadian malam itu. Ia sering berteriak saat malam lalu memarahi semua asisten rumah tangganya serta melontarkan kalimat-kalimat kasar yang membuat mereka bingung. Lalu siang harinya, ia akan pergi keluar rumah dan pulang pada sore hari dengan membawa barang belanjaan yang banyak. "Argghh..." teriakan itu mulai terdengar dari dalam kamar Aletta. "Semua jahat! Tidak ada yang berpihak padaku." Prang!! Aletta melempar botol parfum ke jendela. Aroma semerbak parfum menguar ke seluruh sudut kamar. Aletta terengah-engah lalu kembali mengambil botol skincare yang siap dihantamkannya ke dinding kamar. Namun belum sempat ia melempar, ibunya membuka pintu dan langsung mengamankan botol itu dari tangan Aletta. "Aletta!" Sonia menarik paksa botol itu lalu menaruhnya lagi di atas meja rias. "Jangan seperti ini, sayang. Kamu kenapa?" "Aku enggak mau cerai, Ma. Jangan paksa aku cerai. Aku juga enggak mau dimadu. Kenapa Keenan jahat banget ke aku?" reng

    Last Updated : 2024-02-18
  • Gairah cinta sang CEO   Kebohongan terungkap

    Keadaan Amira mulai membaik siang ini. Dirinya mulai bisa berpindah posisi menjadi lebih santai sekarang. Kepalanya sudah tak merasakan pusing lagi, nafsu makannya juga sudah mulai bertambah. Ditemani oleh Citra, Amira ikut tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lucu Sam yang di luar ekspektasinya. Kalau melihat perawakannya yang tinggi besar, tidak mungkin pria itu mau bertingkah konyol seperti yang dirinya lihat. "Hahaha...jangan seperti itu, nanti hilang imej cool kamu." Amira kembali tertawa setelah berhasil membuat Sam mengeluarkan senyum sok manisnya. "Sudah hilang. Gara-gara asisten kamu tuh," tunjuk Sam pada Citra yang tengah sibuk membuka kulit udang. Citra yang merasa tak bersalah membelalakkan matanya kesal. "Kok aku? Kan mas Sam duluan yang bilang kalau sebenarnya mas itu imut." Citra membela diri. Udang yang telah dikupas itu ditata rapi di piring milik Amira. Sudah waktunya makan siang dan ketiganya menghentikan gurauan mereka. Selagi menunggu Amira mengunyah makana

    Last Updated : 2024-02-19
  • Gairah cinta sang CEO   Perang mulut

    Setelah melewati perjuangan penuh melawan rasa sakit yang mendera, Amira akhirnya diperbolehkan pulang. Awalnya, Keenandra melarangnya namun Amira bersikukuh untuk pulang karena dirinya mulai tidak betah berlama-lama di rumah sakit. Mau tak mau, Keenandra mengabulkan permintaan itu. Amira tentunya sangatlah senang. "Nanti Sam mau ikut bantu antar aku pulang," celetuk Amira. Keenandra menoleh dengan lirikan tak suka. "Boleh, kan?" "Mau apa dia bantuin kamu? Kan sudah ada aku?" Keenandra terdengar ketus, tak suka miliknya didekati oleh orang lain. Apalagi itu sahabatnya sendiri. "Dia datang sama Citra. Sepertinya sedang melakukan pendekatan." Amira menjawab santai tapi tidak dengan Keenandra. "Apa!" benar saja, kekasihnya itu membelalakkan matanya terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan Amira. "Jangan boleh. Dia berbahaya." "Kenapa? Dia baik kok." Amira membela Sam. "Menurut kamu baik, di mata pria dia itu—" "Halo, selamat siang." Sam datang dengan wajah bahagia. Bersama Ci

    Last Updated : 2024-02-20

Latest chapter

  • Gairah cinta sang CEO   Epilog : Akhir Sebuah Dendam

    [Breaking news: Pemilik agensi QA entertainment dipanggil pihak kepolisian berdasarkan laporan dari estetique cosmetic atas pencemaran nama baik yang dilakukan oleh pemilik agensi.] "Aletta, sudah dua kali kamu seperti ini. Apa sih yang kamu inginkan? Kita bisa hidup dengan damai kan?" Amira menghela napasnya kasar. Ia sebenarnya sudah lelah dengan semua hal yang berkaitan dengan Aletta. Amira bersandar di sofa ruangannya. Setelah Aletta dipanggil oleh pihak kepolisian, ia langsung meminta wanita itu untuk datang ke kantornya. Untung saja ia menurutinya. Kini, mereka berdua tengah berhadapan dengan tatapan saling menghunus satu sama lain. "Aku masih dendam sama kamu. Tapi sebenarnya aku juga dijebak oleh Anna. Kamu kenal orang itu?" Amira mengangguk. "Lalu, apa yang akan kamu lakukan?" "Dia kan sudah kabur sama papa mertua. Biarkan saja," jawab Amira santai. "Jadi, dia selingkuhan om Bara?" Amira mengangguk. "Yang aku tahu, dia itu mantan pacar Keenan." "Ya, dia balas dendam sam

  • Gairah cinta sang CEO   Terjebak Permainan Sendiri

    "Aletta! Apa yang kamu perbuat pada Keenan sampai dia marah dan menganggu papa? Sudahlah Aletta. Jangan pernah mengusiknya lagi." Aletta yang baru saja bangun dari tidur dan duduk di meja makan hanya memutar bola matanya malas. Ia merasa kesal terus digurui oleh ayahnya. Rasa sakit hatinya masih terasa hingga sekarang, apakah ayahnya tak peduli padanya lagi? "Papa! Aku tuh lagi memperjuangkan nama baikku yang sudah dirusak oleh mereka. Papa sepertinya lebih senang nama baikku hancur daripada nama ayah yang memang sudah hancur sejak dulu," ketus Aletta. Sonia membelalakkan matanya. Ia tak menyangka jika anaknya akan berani berkata kasar pada ayahnya sendiri. Ardiwira hampir saja akan melayangkan tamparannya pada Aletta, untung saja Sonia bisa mengatasinya. "Jangan seperti ini pada anak sendiri. Bicara dengan baik dan jangan berbuat keributan," ujar Sonia. Ardiwira menurunkan tangannya lalu melanjutkan lagi makan paginya. Sonia menaruh roti isi ke piring Aletta dan menyuruhnya maka

  • Gairah cinta sang CEO   Ancam Mengancam

    Amira tidur lebih dulu setelah makan malam. Matanya sangat lelah setelah seharian duduk mendengarkan rapat mendadak yang dilakukan oleh tim legal untuk membahas fitnah yang ditujukan pada brand miliknya. Walaupun itu bukan tugas utama tim legal, tapi mereka bisa menanganinya karena masih berhubungan dengan reputasi brand yang mereka jaga selama ini. Menjelang tengah malam Amira terbangun. Rasa haus yang mencekat tenggorokannya membuatnya terpaksa bangun dan turun dari ranjang. Matanya menyipit mendapati tempat kosong di sampingnya. Rupanya sang suami juga terbangun di tengah malam. "Kau belum tidur atau baru bangun?" tanya Amira yang melihat sosok Keenandra di sofa ruang tengah. "Kemarilah." Keenandra menepuk tempat kosong di sebelahnya. Amira mendekat. Karena rasa haus yang menyerang, ia begitu saja menyambar gelas minum milik suaminya lalu meneguknya hingga tandas. "Kenapa terbangun, ada pekerjaan yang membuatmu tak bisa tidur?" tanya Amira. Keenandra menggelengkan kepalanya. I

  • Gairah cinta sang CEO   Penyelidikan Lebih Dalam

    Keenandra memimpin langsung rapat divisi penyiaran yang rencananya akan menyiarkan  tentang manipulasi surat hutang yang dilakukan oleh perusahaan kecil milik keluarga Ardiwira. Sebenarnya kasus ini sudah ditutupi dengan rapi oleh keluarga itu namun tiba-tiba mencuat karena lawan yang dihadapi oleh Ardiwira adalah anak perusahaan milik kakak Amira. Kebetulan yang sangat bermanfaat. Kepala divisi penyiaran sudah menyiapkan draft untuk berita skandal itu esok hari. Ia memaparkan bahwa hasil investigasi itu sangatlah mudah, mengingat perusahaan milik kakak Amira juga pernah berhubungan dengan SUN TV. Banyak yang telah mereka dapatkan langsung dari sumbernya. "Semua aman?" tanya Keenandra. Kepala divisi mengangguk. "Siapkan semuanya dengan baik. Saya mau narasumber, hasil investigasi di kantor pajak dan semua yang berhubungan dengan kasus itu ditunjukkan ke depan publik. Kasus ini mungkin adalah kasus kecil, tapi ini menyangkut dengan kelakuan Aletta yang s

  • Gairah cinta sang CEO   Ini Baru Awal

    Rencana penghancuran itu dimulai. Aletta yang berada di belakang layar memainkan perannya dengan apik. Ia membuat konten yang berhubungan dengan niatnya untuk menghancurkan reputasi baik Amira. Minggu pertama, ia mulai membahas kosmetik yang sedang viral. Aletta sengaja menaruh nama kosmetik milik Amira sebagai bahan percobaan. Lalu minggu depannya, ia membahas tentang status anak yang lahir di luar pernikahan dan yang paling puncaknya, ia juga membahas tentang nepotisme di kalangan para pengusaha agar bisnisnya berjalan dengan lancar. Hal ini tentunya menuai pro kontra yang cukup menarik di kalangan publik. Satu sisi menunjukkan sisi positif, tapi di sisi lainnya sangat berpotensi menimbulkan isu sensitif yang sedang beredar. Benar saja, publik jadi menduga jika semua yang dikatakan oleh konten milik agensi baru Aletta tengah menyindir Amira, pebisnis muda yang dirumorkan telah merebut Keenandra dari sisi Aletta. 'Ini jelas menyindir Amira. S

  • Gairah cinta sang CEO   Rencana Licik

    Amira memperlihatkan pesan yang tadi diterimanya pada Citra, sekretarisnya. Wanita itu terkejut tak percaya. Pasalnya, selama ia bekerja dengan Amira, baru kali ini bosnya itu mendapatkan ancaman serius dari salah satu musuhnya. Dan sepertinya, orang yang mengancam ini mengenal baik Amira dan suaminya. "Menurutmu, apa ini ada kaitannya dengan Aletta?" tanya Amira dengan wajah serius. "Apa yang harus kulakukan?" "Mbak Amira, selama ini Aletta tidak pernah mengancam mbak walaupun ada permusuhan diantara kalian. Ya, walaupun sering memaki dan itu sudah biasa. Tapi, ini sesuatu yang berbeda." Citra mengetukkan jarinya pada dagu. Ia berpikir sejenak lalu kembali berkata, "Apakah ini orang yang berbeda? Maksud aku—" "Tepat sekali. Aku sama berpikiran seperti kamu. Tak mungkin Aletta mengancamku seperti ini. Seburuk-buruknya dia, hanya sebatas caci maki saja. Siapa sebenarnya yang telah mengancamku?" "Mungkin saja—" "Siapa yang mengancammu?" pintu ruangan terbuka dengan kasar dari luar.

  • Gairah cinta sang CEO   Ancaman Orang Baru

    Anna tidak main-main dengan rencananya menghancurkan Keenandra dan keluarganya. Ia nekat mendatangi petinggi rumah sakit yang pernah dikenalnya lalu membebaskan Aletta dengan surat yang menyatakan jika wanita itu telah sembuh total dari penyakitnya. Ia mengajak Aletta untuk bekerjasama membuat sebuah acara online yang berfokus pada perubahan psikologis seseorang dan mentalitasnya juga. Acara seperti itu sedang banyak disukai masyarakat kelas menengah dan berhasil mengangkat nama Aletta sebagai salah satu survivor di sana. Hal ini tak luput dari pengawasan Keenandra yang baru mengetahui cerita viral Aletta lewat media sosial yang sering dibacanya. Ada satu video yang menayangkan kisah tentang Aletta dari sisi seorang istri yang tersakiti karena pengkhianatan suaminya. Lalu kisah itu dibelokkan dengan narasi bahwa Amira yang telah membuat kehancuran itu. "Siapa sih yang tak sakit hati kalau lihat suami masih menghubungi mantan tunangannya? Ya, pastilah semua wanita akan mengamuk," uj

  • Gairah cinta sang CEO   Amira Musuh Bersama

    Tidak bisa mendekati Keenandra dengan cara halus, Anna rupanya masih punya banyak ide licik untuk mendekatinya. Terpikirkan di kepalanya untuk mendekati Amira, istri Keenandra itu tapi ia tak punya akses lebih dekat dengannya. Sambil menunggu umpannya datang mendekat, Anna lebih baik menjemput bola terlebih dahulu. Dari rumor yang ia dengar dari para penggosip dunia hiburan, mantan istri Keenandra kini tengah dirawat di sebuah rumah sakit jiwa di Jakarta. Walau dia sendiri belum bisa memastikannya. "Mau ke mana?" tegur Mia, sahabat dekat Anna yang tinggal bersama di apartemennya. Sejak isu perselingkuhan mencuat, Anna tak bisa lagi menggunakan fasilitas dari Bara untuk sementara. Ia tak mau disorot oleh media. "Mencari sesuatu," sahut Anna. "Kau tidak sedang merencanakan sesuatu yang salah, kan?" Mia rupanya mencurigai tingkah Anna. Tidak biasanya wanita itu pergi sesiang ini di hari kerja. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan olehnya. "Jangan macam-macam. Kalau ingin balas d

  • Gairah cinta sang CEO   Singkirkan dia

    "Dia pikir dia siapa?" Anna memukul meja kayu di ruangan kerja Bara setelah diusir oleh Keenandra dari ruangannya. Matanya memerah marah dengan emosi yang hampir saja tak bisa dikendalikannya. Niatnya untuk mendekati mantan kekasihnya hilang dalam sekejap karena kata-kata kasar pria itu. "Ternyata dia makin jauh sekarang. Aku pikir, dia hanya singgah sementara lalu akan kembali padaku." Anna memejamkan mata sambil berjalan mengitari ruangan kerja itu. Kepalanya berpikir banyak hal dan cara agar Keenandra mau menerima kehadirannya lagi. Dulu, Keenandra adalah satu-satunya pria yang mau berteman dengannya saat masih sekolah. Dia adalah pria yang selalu memberikan tangannya untuk diraih saat sedang ada masalah. Namun, semenjak orangtuanya tahu tentang hubungan mereka dan mengancam masa depan, mereka pun berpisah. Anna tak tahu apa yang terjadi di tahun berikutnya. Sejak mereka putus, Anna memilih menyingkir dari hidup Keenandra dan tak menunjukkan wajahnya lagi. "Apa yang harus kul

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status