Home / Romansa / Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung / Bab 29 . Tekanan dari Pak Wongso

Share

Bab 29 . Tekanan dari Pak Wongso

Author: LibraRahutia
last update Last Updated: 2024-02-25 21:47:34

Jaka tersentak, mendengar ucapan Pak Wongso, ayah dari kekasihnya itu sungguh menguji kesabaran Jaka, pemuda itu dibuat ketar-ketir hanya dengan kata-kata lelaki tersebut. Jaka dapat menyimpulkan dengan jelas, jika Pak Wongso tidak akan merestui pernikahan mereka jika Jaka masih belum bisa membujuk orang tuanya untuk menjual lahan tanah milik keluarga mereka.

"Pak Wongso bercandanya sangat keterlaluan, coba lihat wajahnya Jaka, sampai pucat begitu saat mendengar ucapanmu tadi," ujar Pak Bandi. Sedangkan Pak Wongso hanya tersenyum menanggapi ucapan temannya tersebut.

Tatapan Pak Wongso beralih pada Jaka, yang saat itu terlihat masih diam, tidak lama seringai tipis terlihat di wajahnya. "Kau kenapa Jaka? Syok mendengar ucapan saya tadi? Benar apa yang dikatakan Pak Bandi, saya hanya bercanda. Saya tahu sebagai calon menantu yang baik, kau tidak akan mengecewakan saya, iya kan." Sarkas Pak Wongso dengan senyum smirk nya.

Mendengar ucapan Pak Wongso, Jaka tersenyum. "Ah, tidak. Saya hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 30 . Kerumah sakit

    Saat ini Jaka sudah berada di teras rumahnya, pemuda itu terlihat menghela nafas, saat mengingat kembali permintaan ayah dari kekasihnya. "Jaka kau sudah pulang ternyata, kenapa tidak langsung masuk Nak?" ucap Bu Romlah yang baru datang dari dalam rumah."Iya Bu. Jaka baru saja sampai, tumben jam segini Ibu belum tidur?" ucap pemuda tersebut."Belum ngantuk, lagi pula nungguin kamu juga. Sudah ayo masuk! Jangan lupa motor Bapak mu itu juga dimasukan, walaupun butut, tetapi banyak kenangannya," ucap Bu Romlah sambil tertawa. Sedangkan Jaka hanya tersenyum mendengar ucapan ibunya tersebut, lalu setelahnya pemuda itu mengikuti langkah sang ibu sambil mendorong motor lama milik bapaknya masuk ke dalam rumah."Bapak mana Bu?""Oh, Bapakmu sudah tidur. Sepertinya kecapean habis mencangkul tadi sore," jelas Bu Romlah."Mencangkul?" ucap Jaka untuk kembali memastikan."Iya, apa sebelumnya ibu belum memberitahukannya padamu Nak? Sepertinya sudah deh, atau ibu yang lupa," ucap Bu Romlah."Enta

    Last Updated : 2024-02-26
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 31 . Gundah gulana

    Suara Pak Agus yang baru saja keluar dari kamar mengalihkan pandangan ibu dan anak tersebut."Bapak sudah bangun, sini Pak kita sarapan bersama, kebetulan ibu juga sudah masak sayur lodeh kesukaan Bapak," ucap Bu Romlah. Wanita paruh baya itu mengambil piring, lalu mengisinya dengan nasi dan lauk-pauk, keluarga mereka memang sudah terbiasa sarapan dengan nasi, tidak seperti kebanyakan orang yang sarapannya hanya dengan makanan ringan, seperti kue atau roti.Pak Agus melirik ke arah putranya yang banyak melamun di meja makan, lelaki paruh baya itu melirik pada istrinya, yang kebetulan saat itu juga sedang melihat ke arahnya. Bu Romlah yang paham arti tatapan suaminya itu hanya mengedikan bahu, lalu menggelengkan kepala, tanda ia juga tidak tahu."Jaka apa ada masalah di perkebunan?" tanya Pak Agus, membuat Jaka seketika menoleh ke arah Pak Agus."Sebenarnya ada sedikit kendala di sana, tetap Bapak tenang saja, Jaka bisa mengatasinya," ucap lelaki itu seolah membenarkan dugaan bapaknya,

    Last Updated : 2024-02-27
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 32 . Calon mertua yang licik

    Di kediaman rumah Pak Agus, terlihat sepasang suami istri tersebut sedang duduk di teras rumah, keduanya sedang membahas lahan yang akan mereka tanami sayur-sayuran."Pak, bagai mana, apa sudah ada bibit sayurnya?" ucap Bu Romlah."Sudah Bu, bapak sudah mendapatkannya dari Tono," jawab Pak Agus. Tono adalah tetangga mereka, orang yang sama, yang saat ini sedang menjadi sopir Juragan Wildan. Selain bekerja diperkebunan milik Juragan Wildan, Pak Tono juga memiliki kebun sayuran yang cukup luas di belakang rumahnya, dan yang mengelolanya saat ini adalah istri dan anaknya yang sudah menikah."Oh, baguslah kalau begitu, semoga saja usaha kita bisa berkembang ya Pak,""Aamiin, Bapak juga berharap seperti itu Bu," Saat keduanya asik membahas masalah lahan yang akan mereka tanami sayuran, tiba-tiba pandangan sepasang suami istri tersebut teralihkan, saat mendengar suara motor yang memasuki pekarangan rumah mereka. Sejenak keduanya saling pandang, saat mengetahui siapa yang datang sepagi ini

    Last Updated : 2024-02-28
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 33 . Ngambek

    Ayuna masih memperhatikan Jaka yang saat itu tengah duduk disebuah gazebo. Terlihat pemuda itu menghembuskan sesuatu di mulutnya, hingga keluarlah kepulan asap berwarna putih dari bibir seksi lelaki tersebut.Ayuna mengernyitkan kening, mungkin gadis itu cukup terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini. "Tenyata dia merokok ya? Sebenarnya sih aku kurang begitu suka, tapi kenapa kalau Jaka yang melakukannya terlihat macho ya," gumam gadis itu, yang masih terus memperhatikan Jaka dari dalam mobil."Jaka!" Ayuna berteriak memanggil pemuda tersebut, gadis itu memutuskan untuk memanggil pemuda tersebut, terlihat Ayuna membuka lebar kaca yang ada di pintu bagian belakang. Tentu saja itu membuat Jaka yang melihatnya tersentak kaget."Neng Ayuna, kenapa dia ada di sini? Bukankah dia sedang sakit?" gumam Jaka, penuh tanda tanya. Pemuda itu masih belum bergerak dari tempat duduknya, namun tanpa sadar pandangannya justru masih tertuju ke arah gadis cantik tersebut."Hei ... " Ayuna kembali mel

    Last Updated : 2024-02-29
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 34 . Kekecewaan Pak Agus

    Semenjak pulang dari perkebunan, Ayuna memilih untuk mengunci dirinya di kamar, entah kenapa gadis itu merasa kesal sendiri, saat mengingat kejadian Jaka yang tidak menjawab candaan ayahnya tadi, padahal kan tidak masalah sama sekali, namun kenapa Ayuna merasa kesal? Jangan salahkan Ayuna, karena sejujurnya gadis itu hanya ingin tahu apa yang ada dipikiran lelaki itu tentang dirinya."Bodoh, buat kamu susah-susah marah sama dia, memangnya dia perduli? lagi pula kamu ini siapanya Jaka Ayuna. Sadar dong! Wajah kamu di sini keriput karena marah tidak jelas, sedangkan dia di sana? Mana perduli dengan apa yang kamu pikirkan," ucap Ayuna bermonolog sendiri, untuk menumpahkan rasa kesalnya.Tok-tok-tok"Ayuna buka pintunya Sayang, ayah mau bicara sama kamu," panggil Juragan Wildan dari balik pintu kamar gadis itu."CK, apaan sih Ayah, ganggu aja. Sudah tahu aku lagi malas keluar kamar, masih saja mengganggu," gumamnya kesal. Tanpa sadar gadis itu mengumpat sang ayah, padahal di sini Juragan

    Last Updated : 2024-03-01
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 35 . Perasaan seorang istri

    Jaka masih mencerna kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Pak Agus, bapaknya tersebut. Beberapa detik pikirannya kosong, namun pikiran itu kembali tertarik saat sadar dengan ucapan orang tuanya tadi."Pak, apa yang barusan Bapak katakan?" tanya Jaka, pemuda itu seolah masih belum percaya dengan apa yang baru saja bapaknya itu katakan, mengapa begitu mudah orang tuanya itu mengatakan demikian, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Jaka, kalau bapaknya itu akan melakukan hal tersebut demi dirinya.Sedangkan di rumah Juragan Wildan, terlihat Ciko duduk di ruang tamu. Saat tahu Ayuna, gadis yang ia sukai ternyata kecelakaan, pemuda itu langsung bergerak menuju rumah Ayuna. Tidak perduli jika saat ini sudah cukup larut, lelaki itu tetap bertamu. Ciko ingin memastikan jika gadis pujaannya itu dalam keadaan yang baik, ya walaupun tidak bisa dikatakan baik-baik saja, setidaknya Ciko merasa tenang, jika sudah melihat sendiri kondisi gadis itu."Maaf Ciko, sepertinya Ayuna nya suda

    Last Updated : 2024-03-02
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 36 . Dilema

    Di dalam sebuah kamar, yang cukup sempit, terlihat seorang pemuda sedang menatap nanar sebuah map bewarna merah, lelaki itu meremas sedikit kuat, pinggiran map tersebut, yang berada di genggamannya sungguh perasaanya saat ini tidak menentu, antar senang dan juga sedih. Senang karena jalannya pemuda itu untuk menikahi kekasihnya sudah berbuka lebar di depan mata, namun sedih karena mengetahui pengorbanan kedua orang tuanya yang sampai seperti ini.Ya, tadi malam Pak Agus sudah memutuskan, akan menyerahkan lahan perkebunan warisan milik kakeknya tersebut kepada Jaka, sebagai mahar sang putra untuk menikahi gadis pujaan hatinya, memikirkan itu kembali tiba-tiba membuat hatinya jadi gundah gulana. Jaka berpikir apakah ia harus merelakan warisan milik keluarganya hanya demi keegoisannya, itulah yang Jaka pikirkan saat ini. Bu Romlah yang awalnya hendak menuju dapur, menghentikan langkahnya, saat matanya tidak sengaja melihat pintu kamar putranya sedikit terbuka, karena merasa penasaran, w

    Last Updated : 2024-03-03
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 37 . Cemburu

    Setelah kepergian Juragan Wildan, Ciko kembali duduk. Sedangkan Bi Ratih langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk majikannya."Bi, apa Ayuna, kalau jam segini belum bangun ya?" tanya Ciko, lelaki itu menatap pintu kamar Ayuna yang masih tertutup rapat."Selama sakit biasanya bibi membangunkan Neng Ayuna jam sembilan Nak Ciko," jelas Bi Ratih."Benarkan? Berarti saya datangnya kepagian dong?""Sepertinya begitu,""Apa tidak bisa dibangunin saja Bi, seperti yang Om Wildan katakan tadi?" tawar Ciko.Baru saja Bi Ratih hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara seorang gadis yang memanggil Bi Ratih, dan siapa lagi kalau bukan Ayuna. Kepala gadis itu menyembul dari luar kamar, sedangkan tubuhnya masih berada di dalam kamarnya. Sedangkan Ciko dan Bi Ratih langsung menoleh ke arah sumber suara, dan mereka mendapati Ayuna yang ternyata sedang menatap ke arah mereka, dengan wajah bantal dan rambut yang berantakan, meskipun begitu, wajah gadis itu tidak pernah terlihat jelek sama se

    Last Updated : 2024-03-05

Latest chapter

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 100 .

    Indah masih melamun memikirkan perasaan Jaka terhadapnya sekarang, apakah perasaan pemuda itu telah berubah terhadapnya? Atau yang lebih menyakitkan apakah mungkin sekarang pemuda yang sangat dicintainya tersebut sudah tidak perduli lagi dengannya, dan sudah jatuh cinta kepada istrinya? "Bang, apa kamu sudah tidak perduli lagi denganku?" Jaka menghela nafas panjang, lalu menatap wanita di depannya yang menunduk dengan wajah sedih karna perkataan Jaka barusan. "Justru karena aku perduli padamu Neng, sebaiknya kamu turuti saja permintaan Bapakmu, dan cobalah, walaupun kamu belum mencintai Ciko, tetapi cinta itu bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu," "Bang! Kenapa Bang Jaka berubah? Kenapa kamu tega memintaku untuk menerima lelaki lain di hidupku? Aku tidak mau Bang, aku cinta kamu, dan aku maunya hanya sama kamu Bang Jaka," pekik Indah dengan suara lantang, membuat dada seseorang bergemuruh karena ucapan tersebut. "Mengapa kau berteriak kepada suamiku?" Deg Indah k

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 99 . Perasaan yang memudar

    Jaka masih membeku, merasa bingung tidak tahu harus menjawab apa, sedangkan Ayuna yang melihat keterdiaman suaminya, kembali memeluk Jaka. Namun kali ini Jaka pasrah, tidak mungkin dirinya kembali menolak, bisa-bisa Ayuna akan semakin bertingkah dan kembali mengomel padanya. "Uh, nyaman sekali memeluk suami," gumam Ayuna sambil mencari kenyamanan dari tubuh sang suami. Ayuna mendongak untuk melihat Jaka, lelaki itu sedikit gelisah, dan merasa kurang nyaman dengan pelukan sang istri, namun Jaka tidak bisa melakukan apapun, matanya mencoba fokus menatap layar televisi yang ada di depannya. "Kenapa sih Mas, kok sepertinya gelisah banget?" Jaka menunduk, untuk melihat Ayuna yang ternyata juga sedang menatap kearahnya. Deg Tatapan keduanya bertemu, jarak wajah mereka hanya satu jengkal, bahkan hembusan nafas dari keduanya dapat mereka rasakan, Ayuna tersenyum manis, lalu tanpa aba-aba gadis itu langsung menempelkan bibirnya di atas bibir Jaka. Glek Jaka menelan ludah saat mer

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 98 . Janji Jaka

    Ayuna masih menunggu jawaban yang akan diberikan oleh Jaka, Ayuna berharap jika suaminya itu akan mengatakan tidak. Namun jika pemuda itu memang ingin berpisah darinya, mungkin gadis itu akan mempertimbangkan permintaan suaminya tersebut. 'Ya Tuhan, begini kah rasanya mencintai tanpa dicintai? Padahal belum ada satu bulan kami menikah, namun rasanya hati ini sudah tidak kuat. Kenapa sangat sulit bagiku untuk mendapatkan cinta suamiku Tuhan? Apa karena aku tidak pantas untuknya? Atau karena aku telah menyakiti hati Indah, makanya Engkau menghukum ku dengan cara ini? Agar aku juga merasakan sakit hati, seperti apa yang Indah rasakan karena aku telah merebut Jaka darinya? Jika memang dengan cara ini Engkau mau mengampuniku, aku ikhlas Tuhan. Aku rela sakit hati, asalkan Engkau mau bermurah hati untuk membuat suamiku mencintaiku,' batin Ayuna penuh permohonan kepada yang Maha Kuasa. Jaka sendiri masih membeku, bingung. Itulah yang Jaka rasakan saat ini, dalam hati pemuda itu merutuki

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 97 . Saya bersedia melepasmu

    Saat ini Ayuna dan Ciko sudah berada di depan rumah Indah, namun tidak begitu dekat dengan rumah tersebut, karena Ayuna tidak ingin dicurigai sebagai penguntit oleh para tetangga, saat ini keduanya berada di bawah pohon mangga yang cukup rindang, di pinggir jalan, keduanya duduk di atas motor masing-masing sambil memperhatikan rumah yang ada di depan mereka. "Bukankah itu motor milik Ayahmu? Jadi aku tidak berbohong kan, saat mengatakan jika suamimu sekarang ada di dalam rumah mantannya," ucap Ciko sambil menyeringai. Ayuna tidak menjawab, gadis itu hanya diam sambil terus memperhatikan rumah tersebut. Di dalam hatinya, Ayuna sangat penasaran dengan apa yang Jaka lakukan di dalam rumah mantan kekasihnya itu. Sedangkan di dalam rumah, terlihat Pak Wongso menatap Jaka dengan tajam, pemuda itu baru saja menyampaikan maksud dan kedatangannya ke rumah itu, seperti permintaan Indah. Yang meminta dirinya untuk bicara pada orang tua Indah, agar mereka mau membatalkan perjodohan tersebut

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 96 . Menagih janji

    Saat ini Jaka sedang di sibukkan oleh pekerjaannya, memantau setiap pekerjaan karyawan perkebunan. Di sisi lain terlihat ada beberapa orang pemuda yang sedang bergosip sambil menatap kearah Jaka. "Enak ya jadi Jaka, sekarang kerjaannya sudah terjamin, tinggal suruh sana, suruh sini," "Kau benar, sudah gitu dapat istri cantik pula, anak tunggal, warisannya banyak pula," sambung yang lain. "Huus, kalian jangan bergosip terus, nanti kedengaran Juragan Wildan bisa kena marah, kalian jangan iri, itu namanya nasib Jaka yang mujur, jadi jangan sirik," sambung Wawan sahabat Jaka. "Hem, iya deh yang punya sahabat," "Sudah-sudah sebaiknya kita kerja lagi," sambung yang lain. Di saat Jaka sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba ponsel miliknya berdering, membuat Jaka langsung mengangkat panggilan tersebut, yang ternyata berasal dari Indah, mantan kekasihnya.Meskipun malas, Jaka tetap mengangkat panggilan dari wanita itu. "Iya Indah, ada apa?" "Aku ada di depan Bang, Abang bisa ke s

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 95 . Mencoba membuka hati

    Saat ini sepasang suami istri tersebut ada di sebuah gazebo, yang berada di belakang rumah orang tua Jaka. Di samping gazebo tersebut ada beberapa tanaman sayur dan juga beberapa pohon buah-buahan, seperti pepaya, jambu air, dan juga mangga. Ayuna tidak menyangka jika di belakang rumah mertuanya ada kebun, yang membuat matanya terasa di manjakan. Terlihat sejuk karena rindangnya pohon mangga yang ada di samping gazebo tersebut. "Maaf karena saya tidak memberitahumu tentang kondisi Bapak," jelas Jaka setelah dia beberapa saat. "Tidak masalah, toh aku tidak terlalu penting untuk mengetahuinya, benarkan?" Jaka yang tadinya menatap lurus ke depan, langsung menoleh pada sosok wanita cantik di sampingnya. "Kenapa berkata seperti itu?" "Lalu harus bagai mana? Toh kenyataannya memang seperti itu kan? Sekarang aku tanya sama kamu Mas, apa kamu ada memikirkan aku saat kamu memeluk wanita itu?" Jaka membeku, sejujurnya Jaka memang tidak memikirkan perasaan Ayuna saat memeluk Indah, s

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 94 . Pelukan sang mantan

    Ayuna membeku kala matanya melihat pemandangan yang tidak seharusnya dilihatnya. Tangannya terkepal kuat, apa lagi saat wanita dalam pelukan suaminya tersebut tersenyum menyeringai kearahnya. Ya, saat ini Ayuna tengah menatap suaminya yang sedang memeluk wanita lain, yang tidak lain adalah Indah. Entah apa alasan dari pelukan tersebut yang pasti Ayuna yang melihatnya semakin bertambah kecewa. "Nak Kenapa kamu hanya berdiri di depan pintu? Kenapa tidak masuk?" tanya Juragan Wildan yang tiba-tiba mengagetkan Ayuna. "Assalamu'alaikum ..." Ayuna mengucapkan salam dengan suara keras, berharap dua orang yang tidak tahu malu di depannya segera melepaskan diri, sebelum ayahnya melihat perbuatan memalukan suaminya. Dan benar saja, Jaka yang kaget replek melepaskan pelukan Indah, saat mendengar suara yang di kenalnya, sedangkan Indah hanya mendengus kesal karena gangguan Ayuna. "Hei Nak, kenapa mengucapkan salamnya seperti itu? Nanti menggangu Pak Agus yang sedang sakit," tegur Juragan

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 93 . Istri yang tak dianggap

    "Kamu menganggapku istri mu, dan saat lelaki lain menyentuhku kamu marah? Lucu sekali, dengar ya suamiku tercinta, Ahmad itu memelukku hanya karena ingin berpamitan, dia akan kembali ke kota asalnya, itu tadi hanya pelukan perpisahan saja," jawab Ayuna dengan santai. Sedangkan Jaka semakin berangkat melihat sikap santai istrinya itu. 'Apa dia bilang? Benar-benar tidak bisa di percaya, bisa-bisanya dia membiarkan tubuhnya di peluk oleh lelaki yang baru di kenalnya, aku saja sebagai suaminya belum pernah berinisiatif untuk memeluknya duluan, lelaki itu malah dengan kurang ajarnya memeluk istriku di depanku,' batin Jaka merasa darahnya mendidih. Entah mengapa Jaka merasakan perasaan demikian. 'Dia kenapa? Kenapa jadi melamun begitu? Apa rencanaku dan Ahmad telah gagal membuatnya cemburu?' batin Ayuna. Sebenarnya pelukan tadi adalah bagian dari rencana Ayuna dan Ahmad, gadis itu terpaksa meminta bantuan Ahmad untuk membuat suaminya itu cemburu. Ayuna beralasan kepada Ahmad jika saat i

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 92 . Amarah Jaka

    Perlahan Ayuna menuangkan minyak tersebut diatas telapak tangannya, setelah itu gadis tersebut langsung mengoleskannya di atas perut Jaka yang terlihat menggoda di indra penglihatan gadis itu. "Em, Jaka sedikit melenguh saat Ayuna mengusap lembut perutnya, pemuda itu merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya, terlebih saat ini Ayuna seolah dengan sengaja meraba tubuhnya, membuat Jaka yang baru pertama kali bersentuhan seperti ini dengan wanita langsung di buat tegang. Ayuna melirik kearah Jaka yang terlihat memejamkan mata, mencoba menahan sesuatu yang mulai bergejolak dalam dirinya. Sebenarnya Ayuna juga tidak kalah tegang, ini adalah pertama kalinya bagi gadis itu menyentuh tubuh seorang pria, dan untungnya itu adalah suaminya sendiri. Ayuna tersentak kaget saat tiba-tiba saja Jaka menahan lengannya yang tanpa sengaja sudah memegang sesuatu milik sang suami. "Ja-jaka," ucap lirih Ayuna. Gadis itu menelan ludahnya saat merasakan tangannya memegang sesuatu y

DMCA.com Protection Status