Berbeda dengan kondisi Emily saat ini, wanita cantik itu berada dalam keadaan terdesak.Emily yang tidak tidur sepenuhnya begitu terkejut mendengar suara yang sangat ia kenali itu. “Bukankah itu suara…Tidak… tidak mungkin!” batn Emily, ia tidak berani untuk membuka mata.Saat ini ia hanya butuh mendengarkan percakapan dari orang yang sudah menjebak Arion.“Ah… Maaf…Ukh!” suara Tasha terdengar gemetar ketakutan dan seperti orang yang sedang tercekik.Emily kembali dapat mendengar suara langkah kaki sepatu pantopel. Karena fokus menajamkan indera pendengaran, suara derap langkah itu terdengar begitu jelas di telinganya.TakTakTak“Oh Emily sayang…”Deg!Emily mengepalkan tangannya, ia dapat merasakan hawa panas tubuh seseorang berada begitu dekat dengannya. Belum selesai keterkejutannya, tiba-tiba saja ia merasa seseorang membelai wajahnya.“Kamu sangat cantik, sayang…” suara berat pria itu.“Aku yakin ini suara…”“Raul! Aku pergi dari sini, tugasku sudah selesai kan?” seru Tasha.De
Tanpa menunggu lama, Arion bersama Felix segera pergi menuju lokasi yang di katakan oleh asistent nya.“Apa kamu tahu siapa yang Emily temui?” tanya Felix sambil fokus menyetir kendaraan. Pria itu melajukan kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. “Tidak, dia tidak mengatakan apapun.” Jawab Arion mengepal tangannya kuat.Arion mengambil ponselnya dan kembali menghubungi nomor kekasihnya itu, namun nomor yang ia hubungi tidak dapat dihubungi, dengan kata lain , ponselnya Emily sudah tidak aktif. “Shit! Kenapa aku tidak berhati-hati dengan keselamatan Emily!” “Coba hubungi Reynard…!” seru Felix, semoga saja Reynard lah yang mengajak Emily bertemu. Karena bagaimana pun sakit hati Reynard, ia tidak mungkin mencelakai Emily.“Hem…” Arion segera menghubungi nomor ponsel Reynard, berkali-kali tapi pria itu tidak menjawab panggilan telponnya. “Dia tidak mengangkatnya,” ujar Arion. “Kita periksa di dalam terlebih dahulu dan cek cctv.” Seru Felix begitu mematikan mesin kendaraan. M
Semenjak di dalam mobil, Emily tidak lagi berada dalam kesadaran penuh, tubuhnya terasa panas dan berada di dalam kendali Raul. Raul benar-benar menikmati tubuh bagian atas Emily, sedangkan inti tubuh Emily tiada henti ia berikan hujaman menggunakan jari-jemarinya.Begitu kendaraan mereka bearada di dalam landasan pesawat, Raul segera menghentikan aktifitasnya, ia menutupi tubuh Emily dengan selimut besar, lalu ia mengangkat tubuh Emily ala bridal. Di mana Emily terus saja menggeliat meminta untuk di cumbu.Raul tersenyum smirk dan puas melihat wajah penuh gairah dari wanita yang begitu ia puja selama ini, begitu masuk di dalam private jet pribadinya. Ia menyuruh asistentnya untuk segera berangkat dan meninggalkan kota ini.Pria itu segera berjalan masuk ke dalam kamar pribadi yang terletak di dalam private jet. Dengan birahi yang sedari tadi ia tahan, Raul segera merebahkan tubuh Emily. Raul membuka pakaiannya sambil menunggu pesawat benar-benar lepas dari landasan.Bukan hanya pakai
“Yeah! That’s right baby! Bersihkan!” seru Raul melihat Emily yang begitu lahap menjilati dan mengulum miliknya dengan tatapan kosong.“Kamu sangat pandai di atas ranjang sayang! Ogh shit!” racau Raul menikmati service yang di lakukan Emily.Begitu ia merasakan miliknya siap kembali, Ia menyuruh Emily berbaring, lalu ia membuka kedua paha Emily dan melihat sisa cairanya yang keluar dari liang wanita cantik ini.Raul memasukkan jarinya dan mengaduk inti tubuh Emily, membuat Emily kembali menjerit kuat dan mendesah merasakan perlakuan kasar dari Raul.Pria itu mengeluarkan sisa cairannya lalu ia menarik tangannya, kemudian tangannya yang penuh akan Lavanya ia masukkan ke dalam mulut Emily, ia menggerakkan jari-jarinya di dalam mulut Emily hingga jarinya bersih, ia lakukan berulang kali. Membuat Emily menelan cairannya, bagi Raul hal itu terlihat begitu menggairahkan dan seksi.Pria bertubuh kekar itu kembali mengangkat pinggul Emily dengan tinggi dan melesakkan masuk miliknya, ia berger
Tasha yang niatnya ingin mengikat Arion kembali akhirnya mengubah rencananya, ia menghubungi nomor Raul untuk memberitahukan kenyataan baru yang ia tahu.Tuuttt…TtuuutttTuuuttt“Ahhh sial! Pria brengsek itu pasti sedang asik menikmati tubuh wanita jalang itu!” Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Tasha segera membawa satu koper kecilnya yang belum ia bongkar.Karena ia baru saja tiba di Paris beberapa menit yang lalu menggunakan private jet milik Raul. “Apa aku akan baik-baik saja? Ahh tidak tidak! Setidaknya aku harus keluar dari Hotel ini dan mencari hotel baru!” gumam Tasha, nekat untuk pergi melarikan diri, ia tahu konsekuensi yang akan ia terima saat ini.Sambil menarik kopernya, ia membuka galeri yang ada di ponselnya, ia melihat video dan foto”nya bersama Arion. Wanita licik ini pun tersenyum smirk, “Aku tidak ingin jatuh sendirian! Jadi setidaknya mari kita jatuh bersama-sama , baby!” gumamnya pelan.Begitu masuk ke dalam lift, ia mengirim foto dan video ke salah satu warta
“Bawa wanita ini!” seru sang driver yang kini sedang menumpu tubuh Tasha yang sudah hilang kesadarannya. Saat tadi Tasha hendak keluar, pria tersebut memukul tengkuk leher Tasha. “Baik Pak Norris,” sahut pria berjas hitam yang sudah berada di samping sang supir tersebut. Pria yang menjadi supir itu segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang, “Tuan muda, wanita ini sudah saya amankan. Saya menunggu perintah Tuan muda.” “Terima kasih Pak Norris, satu jam lagi kita bertemu di mansion pribadiku.” “Baik Tuan muda. Dan mengenai pencemaran nama baik anda ternyata benar, dia ingin menyebarkan video dan foto anda. Tapi anda tidak perlu khawatir, anak buah ku sudah mengamankan wartawan yang dia hubungi.” “Jangan lupa file aslinya.” “Baik Tuan muda.” *** “Tasha sudah di amankan! Dia hendak melarikan diri, dan dia juga ingin menyebarkan video itu.” Jelas Arion kepada Felix, Reynard dan Eleanor. “Lalu bagaimana?” sahut “Pengawalku dari kelaurga Vladislav sudah menyelesaikan semu
Usai menutup panggilan telpon dari Raul, Arion berjalan mendekat ke arah Finley, “Ada apa uncle Finley?” “Jejak lokasi dari nomor pria ini sangat mencurigakan.” Finley menggeser laptop miliknya agar bisa di lihat oleh Arion, “ini beberapa lokasi terakhir yang ia datangi.” Terlihat jejak dari kota paris dalam waktu dekat, bahkan Raul juga baru saja kembali ke Jerman, setelah itu jejaknya tidak terekam lagi karena sepertinya ia dengan sengaja mematikan ponselnya. “Lihat waktu jejak historynya, Yon.” Ujar Finley. Austin yang sedang duduk segera berdiri, di susul oleh Ethan dan juga Max. Mereka pun hanya melihat apa yang dikerjakan oleh Finley dan Kenan, di bantua oleh kedua putra mereka. “Lalu menurut kamu, Fin?” sela Austin. “Ini sangat pas dengan waktu hilangnya Emily, bahkan terlalu berdekatan jarak antara ponsel Emily tidak dapat di hubungi. Ini terlalu tidak masuk akal kalau di katakan hanya kebetulan.” jawab Finley tanpa ragu. “Jadi maksud Uncle, Raul yang ada di balik pencu
Di sebuah pulau terpencil tanpa penduduk, cahaya bulan menembus kain jendela yang tipis. Emily merasa badannya begitu hancur dan remuk. Sekujur tubuhnya merasakan perih teramat sangat, bahkan untuk membuka matanya ia harus berusaha dengan kuat, “Kenapa dengan badanku?” lirihnya, sekuat tenaga menyadarkan dirinya sendiri. Emily perlahan membuka matanya, langit-langit ruangan berwarna putih dan terasa asing membuat dirinya kebingungan, Emily berusaha untuk duduk dan, “Aooohhh….” Emily memekik kesakitan, merasakan perih luar biasa di area kewanitaannya, bukan hanya itu, bagian area belakangnya juga terawsa amat perih. “Apa yang terjadi?” Ia menunduk ke bawah dan melihat dirinya sudah berganti pakaian, membuat saat itu juga kesadarannya kembali dalam keadaan penuh, “A… apa yang terjadi…” lirih Emily dengan mata -berkaca-kaca. Ia melihat dirinya mengenak gaun tidur yang begitu tipis. Ia melihat ke kiri dan kanan ruangan. Ruangan yang asing, ia tidak pernah berada di sini sebelumnya, “A