Share

Bab 52

Penulis: kodav
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-26 12:55:47

Pagi itu, suasana rumah masih sepi. Celine masih tertidur lelap di kamar, sementara Mayang sibuk dengan kuliah online-nya. Valdi, yang baru bangun, memutuskan untuk beranjak ke bawah. Saat tiba di halaman depan, pandangannya tertuju pada Sarah yang sedang mencuci mobil dengan penuh ketelitian, seperti yang sering ia lakukan.

Valdi memperhatikan Sarah dalam diam. "Ni anak bersih-bersih terus," pikirnya dalam hati, sambil tersenyum kecil. Namun, apa yang membuatnya tak bisa mengalihkan pandangan adalah penampilan Sarah. Kaus V-neck dan rok mini tenisnya sudah basah kuyup, menempel ketat pada tubuhnya, memperlihatkan siluet yang menggoda. Tak ada dalaman yang menutupi tubuhnya di balik rok, dan itu membuat Valdi merasa tergelitik.

Tanpa banyak berpikir, Valdi menghampiri Sarah. Sarah yang asyik mencuci, tak menyadari kehadiran Valdi hingga akhirnya sebuah sentuhan

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 53

    Malam itu, lantai tiga rumah Valdi berubah menjadi tempat yang penuh dengan energi baru. Hadirnya Kamala membawa suasana segar, terutama dengan keahliannya sebagai bartender. Meskipun ia tidak sampai melakukan atraksi lempar-lempar botol, Kamala sangat ahli dalam meracik minuman, menghidangkan berbagai cocktail seperti martini, long island, dan rainbow dengan cekatan.Musik techno yang mengalun lembut memenuhi ruangan, dipadu dengan cahaya lampu yang berkedip-kedip menciptakan atmosfer yang tak kalah seru dari tempat clubbing ternama. Ruangan terasa hangat dengan campuran aroma minuman dan suara tawa yang riang.Mayang, yang biasanya pemalu, tampak sangat mabuk malam itu. Wajahnya memerah, tubuhnya lemas namun penuh semangat, terutama saat ia tertawa dan menggoda Valdi yang duduk di sofa. Dengan riangnya, Mayang berada di samping Valdi, tangannya melingkari leh

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 54

    Perlahan, ia mendorong Kamala dengan lembut, matanya mencari penjelasan. Celine, yang menyadari situasi ini, tertawa kecil, matanya penuh canda."Lin, ini kerjaan loe ya?" kata Valdi, jantungnya berdegup kencang. Celine, dengan gerakan yang penuh perhatian, menghampiri Valdi, berusaha meredam kemarahannya. Mayang, yang tertidur mabuk di sofa, tak menyadari apa yang terjadi.Kamala mendekat ke Sarah, sedikit ketakutan.""Iya, gue yang suruh Sarah biar jangan ngomong kalau Mala itu TS. Maaf ya, Val, gue cuma pengen liat reaksi lo," jelas Celine, matanya penuh penyesalan. Valdi, yang masih sedikit kesal, menatap Celine dengan tatapan yang bercampur antara marah dan terkejut."Kampret loe, Lin," desis Valdi, namun suaranya mulai melembut saat Celine merangkulnya dan menciumn

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 55

    Namun Valdi tetap tak memberikan ampun. Dia menunduk ke leher Celine, menggigitnya lembut namun cukup untuk meninggalkan bekas, sementara tangannya meremas payudara gadis itu, mempermainkannya dengan jari-jarinya yang terlatih. Kali ini, dorongannya semakin brutal, tanpa jeda. Celine bisa merasakan setiap gerakan itu dalam setiap inci tubuhnya, dan dalam sekejap, dia mencapai puncak keempat, jeritannya kini hampir tidak terdengar karena tubuhnya begitu terbawa oleh gelombang kenikmatan."Sekali lagi bisa, kan?" tanya Valdi dengan suara rendah yang penuh dominasi, tapi Celine bahkan tidak bisa menjawab. Tubuhnya sudah terlalu lelah, namun Valdi belum selesai dengannya. Dia mempercepat gerakannya lagi, tak memberinya waktu untuk pulih. Tangan Valdi kini menyelinap di antara kaki Celine, mempermainkan bagian sensitifnya sambil terus menancapkan batangnya ke dalam lubang kenikmatanya, membuat Celine menggeliat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 56

    Celine mengangguk lemah, wajahnya mendekat ke arah Valdi, matanya yang setengah terpejam menunjukkan campuran gairah dan ketertundukan."Cium gue, say..." bisik Celine dengan suara rendah, hampir putus asa oleh kenikmatan yang sudah menghantam tubuhnya berulang kali.Valdi menatapnya sebentar sebelum menuruti permintaan itu, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang panas dan penuh gairah. Celine mendesah di antara ciuman, tubuhnya bergetar lebih hebat, dan dalam beberapa detik, dia mencapai puncaknya, menggeliat hebat di samping Valdi, napasnya terhenti sejenak saat gelombang kenikmatan terakhir merambat di setiap inci tubuhnya.Sementara itu, Valdi masih jauh dari mencapai batasnya, meskipun desahannya semakin intens, tubuhnya tegang akibat hisapan mulut Sarah yang begitu terampil. Setelah Celine mencapai punca

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 57

    "Anya..." Celine tercekat, suaranya gemetar saat melihat sosok yang berdiri di ambang pintu kamar. Tangannya dengan cepat menepuk Valdi, matanya membelalak tak percaya.Valdi, yang awalnya tenggelam dalam momen bersama Mayang, berbalik dan melihat mantan istrinya berdiri di sana dengan tatapan penuh kemarahan. Wajahnya menegang sejenak sebelum dia berkata dengan suara yang lebih tenang dari yang diharapkan, "Kamu ngapain di sini?"Anya berdiri dengan postur tegas, tangan bertolak pinggang, napasnya berat, jelas menahan emosi yang meluap."Emangnya kenapa? Nggak boleh ke sini? Jadi, ini kerjaan kamu sekarang setelah lepas dari aku?" suaranya melengking, penuh dengan kekecewaan yang menggantung di udara. Tatapannya menyapu seluruh ruangan, melihat situasi yang baru saja terjadi di hadapannya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 58

    Valdi mendesah panjang, matanya mulai penuh dengan frustrasi."Kenapa? Kamu pikir aku harus ngulangin kesalahanku yang dulu lagi? Setiap kali harus hancur karena ditinggal istri?" suaranya semakin serak, penuh emosi yang terpendam selama bertahun-tahun.Valdi tiba-tiba berdiri, tangannya mengepal kuat, "Kamu suka lihat aku hancur, Anya?" tanyanya dan tanpa menunggu jawaban Anya, dia berjalan menuju balkon lantai dua. Pemandangan luar hanya menawarkan kesunyian, namun pikirannya bergejolak. Dia bersandar pada pagar balkon, menghela napas panjang, mencoba meredakan amarah yang perlahan membakar di dalamAnya tetap duduk di sana, merasa bahwa ada begitu banyak yang ingin ia ucapkan, namun lidahnya terasa kelu. Perasaan bersalah, marah, dan ketidakpastian bercampur dalam dirinya, membuat segala sesuatunya se

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 01

    Di kamar yang sunyi dan remang, kehangatan malam terasa menekan, membungkus mereka dalam suasana yang berat dan penuh ketegangan. Aroma parfum lembut bercampur dengan keringat, menciptakan hawa yang hampir menyesakkan. Tirai setengah terbuka membiarkan sinar bulan samar menerobos masuk, menyoroti seprai yang kusut di atas tempat tidur, yang kini menjadi saksi pergulatan fisik dan emosional di antara mereka.Tubuh Anya bergetar halus di bawah Valdi, mengikuti irama yang telah berlangsung terlalu lama. Matanya terpejam rapat, dan air mata mulai menggenang di sudut matanya, meskipun bibirnya terkatup rapat. Setiap gerakan Valdi terasa seperti beban yang semakin berat, mendorongnya ke titik di mana ia tak sanggup lagi bertahan. Anya mulai menggelengkan kepalanya perlahan, seolah menolak kenyataan yang tak bisa ia hindari."Cukup, Valdi... cukup..." bisiknya, suaranya terdengar serak dan penuh dengan keputusasaan.Valdi yang berada di ambang puncak kenikmatan, hampir tidak mendengar bisika

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 02

    Suasana di rumah sakit terasa suram, dengan keheningan yang hanya sesekali dipecahkan oleh langkah-langkah kaki perawat. Valdi duduk di kursi ruang tunggu, menatap kosong ke depan, sementara di sebelahnya Mayang menangis tersedu-sedu, tubuhnya bergetar dalam kesedihan yang mendalam."Ibu... kenapa harus sekarang?" suara Mayang pecah, nyaris tak terdengar di antara isak tangisnya.Valdi menatapnya dengan penuh simpati, hatinya terasa berat."Mayang... om turut berduka," katanya lembut, mencoba menghibur gadis yang kini menjadi yatim piatu."Kenapa harus seperti ini, Om Valdi?" Mayang meratap, wajahnya basah oleh air mata."Kenapa Ibu harus pergi? Aku... aku sekarang sendirian..." Tangisnya semakin keras, dan Valdi merasakan dorongan kuat untuk menenangkannya."Om tahu ini berat, Mayang. Ini nggak adil, tapi kamu nggak sendirian. Ibumu... dia sudah berjuang sekuat tenaga," ujar Valdi sambil menghela napas panjang.Mayang menggeleng pelan, air mata terus mengalir di pipinya."Kenapa haru

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09

Bab terbaru

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 58

    Valdi mendesah panjang, matanya mulai penuh dengan frustrasi."Kenapa? Kamu pikir aku harus ngulangin kesalahanku yang dulu lagi? Setiap kali harus hancur karena ditinggal istri?" suaranya semakin serak, penuh emosi yang terpendam selama bertahun-tahun.Valdi tiba-tiba berdiri, tangannya mengepal kuat, "Kamu suka lihat aku hancur, Anya?" tanyanya dan tanpa menunggu jawaban Anya, dia berjalan menuju balkon lantai dua. Pemandangan luar hanya menawarkan kesunyian, namun pikirannya bergejolak. Dia bersandar pada pagar balkon, menghela napas panjang, mencoba meredakan amarah yang perlahan membakar di dalamAnya tetap duduk di sana, merasa bahwa ada begitu banyak yang ingin ia ucapkan, namun lidahnya terasa kelu. Perasaan bersalah, marah, dan ketidakpastian bercampur dalam dirinya, membuat segala sesuatunya se

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 57

    "Anya..." Celine tercekat, suaranya gemetar saat melihat sosok yang berdiri di ambang pintu kamar. Tangannya dengan cepat menepuk Valdi, matanya membelalak tak percaya.Valdi, yang awalnya tenggelam dalam momen bersama Mayang, berbalik dan melihat mantan istrinya berdiri di sana dengan tatapan penuh kemarahan. Wajahnya menegang sejenak sebelum dia berkata dengan suara yang lebih tenang dari yang diharapkan, "Kamu ngapain di sini?"Anya berdiri dengan postur tegas, tangan bertolak pinggang, napasnya berat, jelas menahan emosi yang meluap."Emangnya kenapa? Nggak boleh ke sini? Jadi, ini kerjaan kamu sekarang setelah lepas dari aku?" suaranya melengking, penuh dengan kekecewaan yang menggantung di udara. Tatapannya menyapu seluruh ruangan, melihat situasi yang baru saja terjadi di hadapannya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 56

    Celine mengangguk lemah, wajahnya mendekat ke arah Valdi, matanya yang setengah terpejam menunjukkan campuran gairah dan ketertundukan."Cium gue, say..." bisik Celine dengan suara rendah, hampir putus asa oleh kenikmatan yang sudah menghantam tubuhnya berulang kali.Valdi menatapnya sebentar sebelum menuruti permintaan itu, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang panas dan penuh gairah. Celine mendesah di antara ciuman, tubuhnya bergetar lebih hebat, dan dalam beberapa detik, dia mencapai puncaknya, menggeliat hebat di samping Valdi, napasnya terhenti sejenak saat gelombang kenikmatan terakhir merambat di setiap inci tubuhnya.Sementara itu, Valdi masih jauh dari mencapai batasnya, meskipun desahannya semakin intens, tubuhnya tegang akibat hisapan mulut Sarah yang begitu terampil. Setelah Celine mencapai punca

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 55

    Namun Valdi tetap tak memberikan ampun. Dia menunduk ke leher Celine, menggigitnya lembut namun cukup untuk meninggalkan bekas, sementara tangannya meremas payudara gadis itu, mempermainkannya dengan jari-jarinya yang terlatih. Kali ini, dorongannya semakin brutal, tanpa jeda. Celine bisa merasakan setiap gerakan itu dalam setiap inci tubuhnya, dan dalam sekejap, dia mencapai puncak keempat, jeritannya kini hampir tidak terdengar karena tubuhnya begitu terbawa oleh gelombang kenikmatan."Sekali lagi bisa, kan?" tanya Valdi dengan suara rendah yang penuh dominasi, tapi Celine bahkan tidak bisa menjawab. Tubuhnya sudah terlalu lelah, namun Valdi belum selesai dengannya. Dia mempercepat gerakannya lagi, tak memberinya waktu untuk pulih. Tangan Valdi kini menyelinap di antara kaki Celine, mempermainkan bagian sensitifnya sambil terus menancapkan batangnya ke dalam lubang kenikmatanya, membuat Celine menggeliat

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 54

    Perlahan, ia mendorong Kamala dengan lembut, matanya mencari penjelasan. Celine, yang menyadari situasi ini, tertawa kecil, matanya penuh canda."Lin, ini kerjaan loe ya?" kata Valdi, jantungnya berdegup kencang. Celine, dengan gerakan yang penuh perhatian, menghampiri Valdi, berusaha meredam kemarahannya. Mayang, yang tertidur mabuk di sofa, tak menyadari apa yang terjadi.Kamala mendekat ke Sarah, sedikit ketakutan.""Iya, gue yang suruh Sarah biar jangan ngomong kalau Mala itu TS. Maaf ya, Val, gue cuma pengen liat reaksi lo," jelas Celine, matanya penuh penyesalan. Valdi, yang masih sedikit kesal, menatap Celine dengan tatapan yang bercampur antara marah dan terkejut."Kampret loe, Lin," desis Valdi, namun suaranya mulai melembut saat Celine merangkulnya dan menciumn

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 53

    Malam itu, lantai tiga rumah Valdi berubah menjadi tempat yang penuh dengan energi baru. Hadirnya Kamala membawa suasana segar, terutama dengan keahliannya sebagai bartender. Meskipun ia tidak sampai melakukan atraksi lempar-lempar botol, Kamala sangat ahli dalam meracik minuman, menghidangkan berbagai cocktail seperti martini, long island, dan rainbow dengan cekatan.Musik techno yang mengalun lembut memenuhi ruangan, dipadu dengan cahaya lampu yang berkedip-kedip menciptakan atmosfer yang tak kalah seru dari tempat clubbing ternama. Ruangan terasa hangat dengan campuran aroma minuman dan suara tawa yang riang.Mayang, yang biasanya pemalu, tampak sangat mabuk malam itu. Wajahnya memerah, tubuhnya lemas namun penuh semangat, terutama saat ia tertawa dan menggoda Valdi yang duduk di sofa. Dengan riangnya, Mayang berada di samping Valdi, tangannya melingkari leh

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 52

    Pagi itu, suasana rumah masih sepi. Celine masih tertidur lelap di kamar, sementara Mayang sibuk dengan kuliah online-nya. Valdi, yang baru bangun, memutuskan untuk beranjak ke bawah. Saat tiba di halaman depan, pandangannya tertuju pada Sarah yang sedang mencuci mobil dengan penuh ketelitian, seperti yang sering ia lakukan.Valdi memperhatikan Sarah dalam diam. "Ni anak bersih-bersih terus," pikirnya dalam hati, sambil tersenyum kecil. Namun, apa yang membuatnya tak bisa mengalihkan pandangan adalah penampilan Sarah. Kaus V-neck dan rok mini tenisnya sudah basah kuyup, menempel ketat pada tubuhnya, memperlihatkan siluet yang menggoda. Tak ada dalaman yang menutupi tubuhnya di balik rok, dan itu membuat Valdi merasa tergelitik.Tanpa banyak berpikir, Valdi menghampiri Sarah. Sarah yang asyik mencuci, tak menyadari kehadiran Valdi hingga akhirnya sebuah sentuhan

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 51

    Setelah malam itu hubungan Celine dan Sarah menjadi semakin dekat, suatu malam di malam yang sunyi, di kamar Celine, suasana semakin memanas. Di antara desahan pelan dan ciuman yang semakin intens, tubuh Celine dan Sarah saling menempel erat. Tangan mereka dengan penuh gairah saling menjelajah, sementara jari-jari mereka sibuk memuaskan satu sama lain. Kedua wanita itu tenggelam dalam keintiman yang luar biasa, napas mereka semakin berat, tubuh mereka menggeliat tanpa henti.Celine mendesah panjang, matanya setengah terpejam, tubuhnya bergetar di bawah sentuhan Sarah. "Sarahhh... aku hampir...," desah Celine, suaranya serak dan penuh gairah, tubuhnya semakin tegang, merasakan sensasi kenikmatan yang tak tertahankan.Sarah, yang juga berada di ujung puncaknya, tak bisa menahan erangan. "Aku juga... mau keluar..." jawabnya, suaranya terdengar terputus-putus, napa

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 50

    Ketika Sarah meraih puncaknya yang kelima, tubuhnya bergetar hebat, tak mampu menahan gelombang kenikmatan yang menghantamnya bertubi-tubi. Hentakan pinggulnya semakin liar, sementara sensasi yang ia rasakan begitu intens, melebihi apa yang pernah ia alami sebelumnya. Tubuhnya bergetar tanpa henti, dan akhirnya, ia terkulai lemah di bawah Valdi, air mata mulai mengalir di pipinya. Meski tubuhnya terasa puas, ada sesuatu yang mengguncang emosi Sarah hingga membuatnya menangis.Valdi menatapnya dengan bingung, jari-jarinya menyapu lembut air mata yang mengalir di wajah Sarah. "Sarah, kenapa kamu nangis? Kamu nggak suka?" tanya Valdi, suaranya terdengar lebih lembut kali ini, meski masih dipenuhi kendali.Sarah, yang masih terengah-engah, menggelengkan kepalanya pelan. Matanya penuh air mata, namun di balik itu ada perasaan yang sulit dijelaskan. Dia merangkul Val

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status