Beranda / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Bab 329 Pelayan Sombong

Share

Bab 329 Pelayan Sombong

Penulis: LuciferAter
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-06 19:26:50

Suasana di dalam dapur kerajaan sangatlah tegang. Rena sekarang telah berada di ambang pintu dapur bersama dengan Mana di sebelahnya.

Melihat mata Tari yang membesar dan seakan ingin melompat keluar dari soketnya, Mana merasa sangat ketakutan. Dia yakin Tari tidak mungkin melepaskan masalah ini begitu saja dan akan melaporkannya kepada pejabat yang menjadikannya simpanan itu.

“Dayang Yarena, apa maksudmu melakukan semua ini?!” hardik Tari.

Seorang pelayan yang terlihat dekat dengan Tari memberikan wanita itu sebuah kain, tapi Tari menepiskan tawarannya dengan keras. Dia sedang fokus kepada Rena, membayangkan ingin menguliti gadis itu saat ini juga!

Pandangan yang Tari berikan membuat Rena tersenyum. “Tidakkah kamu mendengar ucapanku tadi? Aku membuang kotoran pada tempatnya,” ulangnya. “Kamu memberikanku teh kotor untuk disuguhkan kepada Yang Mulia Ratu. Sebagai pendamping Yang Mulia, tentunya aku harus memastikan hidangan spesialmu benar-benar berkualitas, bukan?”

Mata Rena memandang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 330 Pernyataan Perang dan Kejutan Rena

    Melihat hal ini, Rena memutar kembali pembicaraannya tadi dengan Mana perihal pendukung Tari di belakang layar. “Kamu bilang dia adalah simpanan seorang pejabat. Siapa pejabat ini?” tanya Rena saat dalam perjalanan ke dapur tadi. Mana sedikit tertunduk saat berkata, “Perdana Menteri Panji.” Saat itulah Rena tidak lagi heran kenapa Tari begitu sombong dan angkuh. Bagaimanapun juga, pejabat beristri yang menjadikannya simpanan adalah perdana menteri kerajaan itu! Kalau demikian, siapa pun akan berpikir dua kali untuk mencari masalah dengan pria tersebut, bahkan sang ratu sekalipun! Namun, apa mengetahui hal tersebut membuat Rena akan mundur? Pandangan Rena menggelap. ‘Teruslah bermimpi!’ Di saat ini, pelayan kurus dengan rambut hitam panjang yang disampirkan ke pundak berkata, “Dayang Yarena, akan lebih baik bila dirimu tidak memulai masalah yang tidak perlu. Kami semua sudah bekerja lama di sini, jauh lebih lama darimu, dan tidak kami rasa perlu untuk mengubah apa pun.” Dia menaik

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 331 Ahli Sandiwara

    “Dayang Lasmi, aku … apa aku begitu salah bekerja di sini …?”Pandangan semua orang terpaku di wajah Rena, menatap air mata yang mengalir deras di wajah gadis itu.Saat ini, ada dua tipe terkejut di tempat tersebut. Para pelayan yang tidak mengerti kenapa Rena, yang beberapa saat lalu mengancam untuk bertindak kejam, berujung menangis … dan juga Lasmi yang panik karena cucu dari sang ratu terlihat sangat terluka seakan ditindas seseorang!Dengan alis tertaut erat, Lasmi langsung bertanya, “Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?” Dia melirik pecahan cangkir teh yang berserakan untuk sesaat sebelum lanjut berkata, “Kalau memang cangkir teh ini pecah karena ketidaksengajaan, cukup akui saja. Yang Mulia Ratu tidak akan bertindak kejam kepadamu hanya karena masalah seperti ini ….”Aneh, Lasmi merasa sangat aneh. Melihat sikap Rena di hari pertama gadis itu bertemu dengan Yara, rasanya tidak mungkin gadis itu menangis hanya karena telah memecahkan secangkir teh.Lasmi yakin Rena merencanak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 332 Merugikan Diri Sendiri

    Mendengar ucapan Tari, pelipis Lasmi berkedut. Dia jelas tahu siapa yang sedang berbohong di sini. Lagi pula, untuk apa sang tuan putri mencari masalah dengan pelayan seperti Tari?! Tujuan utama Rena ke sini bukan untuk bekerja, melainkan menyelidiki kematian orang tuanya! Namun, Lasmi tahu jelas kalau dia terus memihak Rena, maka semua pelayan akan menganggapnya tidak adil dan masalah akan menjadi semakin rumit. Akhirnya, dia terpaksa menahan diri dan melanjutkan sandiwara. Lasmi memandang pelayan lainnya untuk beberapa saat sebelum berkata, “Camkan bahwa kalau diriku mengetahui kalian berbohong, maka aku akan pastikan setiap dari kalian mendapatkan hukuman yang pantas dan diberhentikan dari istana secara tidak terhormat!” Kemudian, dia bertanya, “Katakan, apa benar Yarena berbohong?!” Para pelayan menatap satu sama lain, terlihat kebingungan dan juga takut. Masalah menjadi terlalu besar sekarang, dan kalau mereka sungguh ketahuan berbohong, maka mereka bisa kehilangan pekerjaan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 333 Hidup Mengenakan Topeng

    Perlu setidaknya lima menit bagi para pengawal untuk menyeret semua pelayan itu keluar. Lasmi mengikuti rombongan tersebut untuk menyelesaikan prosedur yang tersisa, sedangkan Mana … entah pelayan itu pergi ke mana.Akhirnya, hanya Rena dan Yara yang tersisa di ruangan tersebut.Yara melirik Rena yang berdiri menatap kepergian para pelayan itu dengan pandangan datar. “Kamu membenci mereka?” tanyanya.Pertanyaan Yara membuat Rena mengalihkan pandangan kepada sang nenek. Dia pun berkata, “Aku tidak punya waktu meluangkan perasaan yang tidak perlu kepada hal-hal yang tidak penting.” Wajah dan sikapnya begitu tenang, jauh berbeda dari lidahnya yang pedas.Sudut bibir Yara sedikit terangkat. “Apa yang kamu pelajari dari kejadian ini?”Selama sesaat, Rena terdiam, berpikir dengan saksama agar tak salah menjawab. Saat siap, dia pun mulai angkat bicara.“Pertama, memiliki penyokong dan koneksi adalah hal penting,” jawab Rena. “Kalau bukan karena koneksinya dengan sang perdana menteri, tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 334 Surya Sangramawijaya

    Mendengar ucapan Mana, Rena hanya terdiam. Kemudian, dia pun menatap sang nenek.“Jadi, apa aku lolos tesmu, Yang Mulia?” tanya Rena dengan wajah tegas dan serius.Jujur saja, ada nada tersinggung yang terdengar dari cara bicara gadis itu.“Seharusnya, setelah permainan kecil ini, aku sudah siap untuk bertemu dengan target-targetku yang sebenarnya, bukan?” ucap Rena dengan dua alisnya meninggi, meminta kepastian dari sang nenek.Melihat bahwa Rena telah sepenuhnya menebak rencana yang telah dia siapkan, Yara merasa sangat puas dan hanya bisa tertawa. Dibandingkan dengan putrinya, Wulan, cucunya ini jauh lebih mirip dengannya ketika muda!Jeli, cerdik, dan licik!Merespons terhadap pertanyaan Rena, Yara pun menganggukkan kepalanya mantap. “Kamu sudah siap.” Dia pun mengarahkan pandangan kepada Mana dan menuturkan, “Siapkan semuanya.” Wanita tua itu memandang cucunya lekat. “Kita adakan perjamuan seperti biasa di awal bulan dalam tiga minggu.”“Perjamuan awal bulan?” ulang Rena.Rena pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 335 Keluarga Kerajaan Nusantara

    “Apa kamu memiliki hubungan dengan mendiang adikku?”Detik pertanyaan itu terlontar dari bibir Surya, jantung Rena seakan mencelus semakin dalam di dadanya.Atas dasar apa pria itu menanyakan hal semacam itu kepadanya?!“Maaf, Pangeran … apa Pangeran sedang membicarakan tentang …,” Rena mengecilkan suaranya, “Tuan Putri Pertama? Tuan Putri Wulan?” Dia berupaya terlihat bingung dengan memastikan.Melihat reaksi Rena, Surya terdiam sesaat. Kemudian, dia menganggukkan kepala pelan. “Benar.”Balasan Surya membuat Rena memasang sebuah senyuman canggung di bibirnya. “Maaf, Pangeran. Sebagai orang yang baru bergabung atas rekomendasi saudara jauh saya, Jenderal Bhadrika, saya … tidak memiliki kesempatan untuk mengenal Tuan Putri Pertama,” jawabnya dengan tenang.Surya mengerutkan kening saat mendengar jawaban Rena. “Saudara jauh Bhadrika?” ulangnya. “Kamu saudara Jenderal Bhadrika? Tangan kanan Ibunda?”“Benar, Yang Mulia,” jawab Rena singkat.Kepala Surya pun mengangguk-angguk sebagai tangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 336 Saudara Bisa Saling Membunuh

    Setelah makan siang, Yara menghabiskan waktu berbincang dengan anak-anaknya. Sementara itu, Rena meminta izin kepada Yara di depan para anggota keluarga kerajaan untuk mengurus sejumlah hal, meninggalkan Mana untuk menggantikan dirinya. Bersama dengan sejumlah pelayan lain di bawah naungannya, Rena mengantarkan makanan dan kudapan kepada para bawahan Adhisti dan Surya yang berada di area tunggu. Selagi berbaur dengan para pelayan itu, Rena mendengar salah seorang pelayan berbicara, “Tadi ketika Pangeran melihatnya, dia langsung meminta untuk diantarkan gadis itu.” Helaan napas terdengar. “Itu semua jelas karena dia mirip dengan Putri Wulan!” desisnya. Kalimat ini membuat Rena mengerutkan kening. Sepertinya, mereka sedang membicarakan dirinya. “Siapa yang mirip dengan Putri Wulan?” tanya Rena selagi ikut duduk di samping dua pengawal tersebut, mengejutkan mereka. Kedua pengawal itu sempat tergagap, tapi dia meyakinkan. “Astaga, jangan begitu membosankan. Sudah banyak yang berkata ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 337 Ini Pasti Hanya Sandiwara

    “Kami pamit terlebih dahulu, Ibunda,” ucap Adinasya dan Adhisti seraya membungkuk hormat kepada Yara.Setelah mengucapkan hal tersebut, Adhisti langsung melangkah pergi dari pesta. Kakinya dientakkan, seakan sengaja memberi tahu semua orang bahwa kunjungan kali ini membuatnya kesal dan tidak senang.Dengan perawakan lembut dan tenangnya, Adinasya menghadap Yara dan kembali membungkuk hormat. “Mohon maafkan istriku, Yang Mulia.” Dia menegapkan tubuhnya dengan senyum tak berdaya. “Belakangan ini, emosinya memang sulit dikendalikan apabila membahas perihal putri kami.”Surya mendengus selagi masih terduduk di kursinya, lalu berkata, “Tidak perlu bagimu untuk menggantikannya meminta maaf. Sudah setengah abad, tapi masih bersikap seperti bocah.” Dia menatap kepergian adiknya dengan pandangan kesal. “Dari dulu, memang hanya Wulan yang bisa mengendalikannya.”Mendengar nama itu disebut, semua pelayan dan pengawal langsung menahan napas. Mereka melirik wajah Yara yang terlihat menggelap.Yara

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11

Bab terbaru

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 379 Satu Cerita Berakhir [END]

    Tidak lama setelah Evelyn beserta suami dan ibunya turun dari panggung, iringan merdu piano pun terdengar. Pintu ruang pesta terbuka, membuat setiap pasang mata beralih ke arah sosok berbalut gaun pengantin berwarna putih mutiara yang berjalan memasuki ruang pesta didampingi seorang wanita dengan gaun hijau indah. Itu adalah Rena yang didampingi oleh sang nenek, Yara. Memerhatikan calon istrinya menghampiri, Dominic merasa seakan jantungnya ingin melompat keluar dari dada. Langkah Rena dalam gaun indah itu sangatlah ringan, hampir seperti melayang bak dewi yang turun dari khayangan. Bulu mata lentiknya yang bergetar mengikuti langkahnya membuat penampilan wanita itu memesona Dominic. Saat wanita rupawan itu sudah berada di hadapannya, Dominic hanya bisa membeku seperti orang bodoh, tenggelam dalam pancaran indah sepasang manik hijau yang menghipnotis itu. Dengan tangan yang telah disodorkan oleh Yara kepada Dominic, Rena yang melihat pria itu mematung konyol tersenyum geli. “Tidak

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 378 Perkumpulan

    “Tidak kusangka akan tiba hari di mana Tuan Dominic Grey akan berakhir menikah,” ucap Selena, sekretaris Dominic, yang menangis haru melihat sang atasan mengenakan jas putih pernikahan, terlihat begitu cerah dibandingkan hari-hari biasanya.Di sebelah Selena, Julian menepuk-nepuk pundak wanita tersebut. “Aku paham perasaanmu.” Dia sendiri sempat merasakan hal serupa ketika Adam Dean menikah dengan Evelyn Grey.Sembari menggandeng lengan Julian, Elena memasang senyuman geli. Dengan wajah bangga, dia berkata, “Hehe, kalian kurang peka. Sedari awal, aku sama sekali tidak terkejut Adam akan berakhir dengan Evelyn dan Dominic akan berakhir dengan Rena.”Sementara para pemuda-pemudi Capitol mengomentari pernikahan Rena, di satu area khusus yang dijaga banyak pengawal berpakaian tradisional, terlihat Saraswati dan Anindita hadir bersama dengan ibu mereka, Adhisti. Ketiganya terlihat tengah berbincang ramah dengan Diandra dan Henry yang dengan mahir menjamu mereka.Tampak sosok Adhisti juga s

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 377 Undangan Pernikahan

    BUK! Suara tubuh yang terbanting ke tempat tidur empuk bisa terdengar. Hal tersebut diikuti dengan kecupan basah dan lenguhan yang saling beradu. Dalam ruang tidur di pesawat pribadi itu, Dominic tampak sedang mengungkung sosok Rena. Tangan pria tersebut menelusup masuk ke dalam pakaian gadis di hadapan, meremas sedikit dan menyebabkan sebuah lenguhan rendah untuk kabur dari bibir Rena. “Hah ….” Napas yang terengah terdengar kala ciuman mereka terpisah. “Dom …,” panggil Rena. Ujung mata gadis itu tampak sedikit merah dan basah, terlihat begitu menggoda. “Jangan sekarang ….” Mereka sekarang di mana? Di dalam pesawat dengan puluhan bawahan yang menunggu di depan ruang pribadi. Kalaupun sudah berpindah ke kamar tidur, tapi Rena tidak bisa menjamin segala hal yang terjadi dalam ruangan tersebut tidak akan didengar oleh orang-orang di luar! Sebagai seseorang yang telah berkutat dengan dunia malam, tidur dengan seorang pria jelas adalah sesuatu yang tidak begitu asing untuknya. Akan te

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 376 Aku Menginginkanmu

    Adhisti tersenyum, lalu menepuk pelan punggung Rena. “Aku tidak berkata kamu akan menikah sekarang, bukan?” Dia melirik Dominic yang hanya terdiam di tempatnya selagi menatap intens ke arah Rena. “Akan tetapi, aku yakin seseorang tidak bisa lagi menunggu lama.”Satria, yang mendorong kursi roda Adhisti—Rena yakin sepertinya keduanya telah berbaikan setelah mengetahui kebenaran di balik kematian Wulan—tertawa rendah dan menimpali, “Jikalau memang kalian akan merayakannya, jangan lupa untuk mengundang kami.”Mendengar hal itu, Bhadrika langsung bersiaga dan berujar, “Tuan Putri, di hari itu, tolong infokan paling tidak satu bulan sebelum. Banyak persiapan yang perlu regu pengawal siapkan untuk memastikan keluarga kerajaan bisa pergi ke luar kerajaan.” Dia sudah memikirkan seribu satu cara untuk menjaga acara pernikahan tersebut.Rena hanya bisa tertawa mendengar ucapan semua orang. Senyuman di bibirnya merekah lebar lantaran senang semuanya berakhir baik.Pandangan Rena mendarat pada An

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 375 Bukan Salahmu

    Menepiskan pandangan para pengunjung hotel pada dirinya, Dominic masuk ke dalam lift khusus untuk kemudian menuju penthouse miliknya.Sebelum pintu tertutup, manajer hotel tersebut berucap, “Jikalau ada yang diperlukan, silakan menghubungi saya, Tuan Grey. Saya permisi.”Dominic melangkah masuk ke dalam kamar, lalu meletakkan Rena dengan hati-hati di sana. Lelah sepertinya merasuk tubuh gadis tersebut, bahkan setelah semua kericuhan untuk tiba di kamar tersebut, Rena sama sekali tidak terganggu.Tidak ingin mengusik Rena, Dominic pun keluar dari ruangan. Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.“Kami sudah tiba,” ucap Dominic.“Rena … sudah menemui Eli Black?” tanya suara melantun dari ujung telepon yang lain.“Sudah.”“Apa … dia baik-baik saja?” tanya suara itu lagi.Dominic melirik ke arah Rena dari celah pintu yang tidak sepenuhnya tertutup. “Dia bertahan, Yang Mulia.”Mendengar balasan Dominic, Yara tersenyum sendu. “Bagus … itu bagus.”Dominic menjatuhkan pandangan, lal

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 374 Akan Kupastikan

    Ketegangan di antara kedua pria asing itu membuat sejumlah pengunjung kafe dan juga pejalan kaki memerhatikan mereka. Hal tersebut membuat Rena langsung mengenakan kembali kaca mata hitamnya dan menarik ujung hoodie putih Dominic.“Kita pergi saja. Jangan menarik perhatian,” ucap Rena dengan suara rendah, takut ada yang mendengar atau mengenali dirinya.Bagaimanapun, mereka masih berada di Kerajaan Nusantara, tempat di mana dirinya sempat dikenal sebagai pewaris takhta.Mendengar permintaan Rena, Dominic pun menurut dan menghempaskan tangan Eli. Dia melingkarkan tangan di pinggang Rena dan menarik gadis itu pergi menjauh dari Eli Black.Sebelum sepenuhnya pergi, Eli sedikit berseru, “Yarena! Apa kamu akan pergi begitu saja?!”Sungguh, Eli berharap Rena akan memberikan ‘akhir’ yang dia inginkan, bukan mengabaikannya seperti ini. Atas segala dosa yang dia lakukan, Eli ingin Rena mengakhirinya dan memberikan balasan yang setimpal.Di saat mendengar pertanyaan Eli, Rena menghentikan langk

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 373 Kebenaran yang Sesungguhnya

    *Beberapa waktu lalu* PIP! PIP! PIP! Bunyi mesin yang mengusik telinga bisa terdengar, beriringan dengan terbukanya mata gadis tersebut. Pandangan gadis itu mendarat pada langit-langit yang putih, lalu perlahan maniknya bergeser ke kanan, pada sosok yang tertidur dalam posisi terduduk dan tangan terlipat di depan dada. “Do … minic?” Panggilan itu membuat kening sang pria sedikit berkerut, diikuti dengan matanya yang perlahan terbuka. Saat manik hitam segelap malam milik pria itu mendarat pada netra hijau sang gadis, mata pria tersebut membesar dan dia pun langsung menghampiri pinggir tempat tidur. “Rena!” seru sang pria dengan wajah lega. “Kamu sudah sadar!” Seusai mengatakan hal tersebut, Dominic pun menekan tombol merah di tembok dekat tempat tidur, lalu meraih telepon yang terhubung dengan meja jaga rumah sakit. Gegas dia memanggil perawat untuk memeriksa keadaan Rena yang akhirnya siuman setelah satu minggu tidak sadarkan diri. “Kondisi Nyonya Wijaya telah stabil, tapi per

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 372 Kenapa?

    Di seisi Kerajaan Nusantara, berita mengenai rencana pembunuhan Putri Mahkota Yarena oleh Adinasya tersebar luas. Besarnya kericuhan akibat kejadian tersebut membuat pihak istana tidak mampu menyembunyikannya, terlebih ketika satu berita kematian membuat semua orang berakhir berkabung.“Tidak kusangka bahwa Putri Mahkota akan meninggal ….”“Belum sempat dirinya mengabdi untuk kerajaan secara penuh, tapi langit sudah terlebih dahulu mengambilnya.”“Memang mantan adipati pria yang berbisa! Teganya dia mengorbankan nyawa keluarga kerajaan hanya karena dirinya berambisi terhadap takhta!? Dan lagi, orang yang dia bunuh adalah putri wanita yang dahulu dia cintai!”Komentar-komentar pedas terlontar, mengungkap rasa kecewa yang begitu mendalam terhadap Adinasya dan juga kesedihan terhadap kematian putri mahkota Kerajaan Nusantara, Yarena Sangramawijaya.Belum ada satu minggu putri mahkota itu diangkat, tapi musibah sudah menimpanya dan menyebabkan dirinya kehilangan nyawa.Namun, yang lebih m

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 371 Nyawa Mereka Bergantung Padaku

    Sang dokter terkejut, lalu melirik Yara. Walau nyawanya terancam oleh Dominic, tapi sebagai bagian dari kerajaan, dia lebih tahu kekuasaan tertinggi berada di tangan sang ratu. Wajah pemimpin Kerajaan Nusantara itu tampak tak berdaya. Karena tahu omongan Dominic bukan main-main, dia pun hanya bisa menganggukkan kepala, memberi izin kepada sang dokter untuk lanjut bertindak. Di tengah pekerjaan sang dokter, Dominic mendadak berujar kepada Yara yang berakhir juga menunggu di dalam ruangan, “Kalau sesuatu terjadi padanya … aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Mendengar ucapan itu, Yara mendengus selagi menatap sosok Rena yang tidak sadarkan diri. “Tidak perlu dirimu … bahkan aku tidak akan memaafkan diriku sendiri ….” Setelah pertolongan pertama oleh sang dokter dan kondisi Rena semakin stabil, gadis itu pun dipindahkan ke rumah sakit utama Kerajaan Nusantara. Berbeda dari penjagaan yang biasa diberikan untuk keluarga kerajaan, kali ini yang berjaga di depan ruangan Rena bukan hanya p

DMCA.com Protection Status