Beranda / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Bab 323 Si Pelayan Yarena

Share

Bab 323 Si Pelayan Yarena

Penulis: LuciferAter
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-01 21:02:45
“Jikalau tidak ada hal lain, maka aku pamit terlebih dahulu, Tuan Putri,” ucap Lasmi seraya membungkuk hormat. “Jangan sungkan memanggilku jikalau memerlukan sesuatu.”

Terlalu malas untuk membenarkan kembali cara panggilan Lasmi terhadapnya, Rena pun menganggukkan kepala. “Terima kasih, Dayang Lasmi.”

Melihat kepergian Lasmi, Rena pun menutup pintu dan berbalik untuk menatap ruangan khusus yang disediakan untuknya. Dia mendapati barang-barangnya telah berada di dekat lemari.

“Hah!”

Mengenakan pakaian tidur yang diberikan oleh Lasmi, Rena yang sudah membersihkan diri menghempaskan tubuhnya di tempat tidur. Dia merasa setiap sendi dan ototnya sakit karena menghabiskan lebih dari setengah hari dalam perjalanan menuju tempat ini.

Selagi berbaring di atas tempat tidur, Rena memikirkan kembali semua hal yang terjadi hari ini. Bertemu dengan sang ratu, mengetahui sebagian kebenaran terkait kematian orang tuanya, dan juga perjanjian kerja sama dengan neneknya sendiri.

Ya, setelah pembica
LuciferAter

Dengan sifat Rena yang meledak-ledak, memangnya dia bisa jadi pelayan? Menurut kalian gimana? Coba tulis di komen hehe

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 324 Pelatihan Yarena dan Masa Lalu Yara

    Selama masa latihan, Rena tidak diperkenankan untuk berkeliaran dengan sembarang di istana. Dirinya hanya diizinkan berjalan-jalan di area tempat tinggal khusus pendamping sang ratu yang juga tempat tinggal Lasmi di istana. Demikian, Rena tidak akan bertemu orang lain selain Lasmi dan Bhadrika—yang berkunjung utamanya untuk menemui sang istri—untuk satu minggu penuh. Bahkan Yara berkata tidak akan mengunjungi Rena untuk menghindari kecurigaan orang-orang! “Salah! Tanganmu harus setinggi tulang panggul. Tidak lebih rendah, tidak lebih tinggi!” tegur Lasmi selagi mengajari Rena cara berjalan dan bersikap layaknya wanita istana. Dengan keringat bergulir menuruni pelipisnya, Rena membiarkan piring besi yang berada di atas kepalanya jatuh ke lantai sebelum menghela napas kasar dengan wajah memancarkan amarah. “Kenapa aku merasa menjadi pembunuh bayaran lebih mudah dibandingkan menjadi wanita istana?!” gerutunya dengan suara lantang. TAS! “Ah!” Suara lidi yang menampar keras daging dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 325 Pemanasan Saja

    Pagi itu, para pelayan yang melayani Yara, entah yang secara langsung maupun tidak, semua dikumpulkan di lapangan utama istana wanita mulia itu. Mereka berbaris, berkumpul sesuai dengan tugas yang dikerjakan agar sang kepala pelayan mampu dengan mudah mengenali asal mereka. Warna kain yang melingkari pinggang para pelayan juga dapat digunakan untuk mengenali asal departemen mereka. ‘Merah berasal dari dapur, hijau adalah para pengurus taman, biru dari departemen cucian, dan putih ….’ Rena mencoba untuk mengingat kembali hal-hal yang dia pelajari dari Lasmi beberapa waktu belakangan ini. Suatu cara untuk menahan tekanan yang dia rasakan dari tatapan mata para pelayan di hadapannya saat ini. Semua orang memperhatikan dirinya yang tengah berdiri di sebelah Lasmi, menunggu semua pelayan dari berbagai departemen untuk berkumpul di hadapan mereka. Hanya saja, fokus para pelayan itu terarah pada kain yang melingkari pinggangnya. Kuning keemasan. Itu adalah warna kain yang melambangkan pel

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 326 Bau Apa Ini?

    PRANGG! Teko tanah liat yang dilempar ke lantai itu pecah dan menciptakan suara nyaring yang memekakkan telinga. Semua orang yang menyaksikan teko berharga itu dilempar dengan mudahnya langsung membelalak dan membeku sesaat sebelum akhirnya menatap sang pelaku. “Apa yang kamu lakukan?!” Pelayan bertubuh agak berisi itu melotot dengan kaget dan marah kepada Rena. Pancaran mata Rena terlihat gelap, tapi sebuah senyuman terlukis di bibirnya. Hal tersebut membuat semua orang yang melihatnya merasa rambut di belakang leher mereka berdiri. Dia terlihat kesal, tapi malah tertawa? Apa jangan-jangan gadis baru ini memiliki gangguan jiwa?! “Kalian yang mulai duluan mencari masalah denganku,” ucap Rena dengan suara tegas. “Demikian, jangan salahkan aku bertindak kejam.” *Beberapa saat yang lalu* “Bisa kulihat Lasmi melatihmu dengan baik,” ucap Yara saat melihat sosok Rena menuangkan air hangat ke dalam baskom dengan tenang. Gadis itu tengah mempersiapkan air yang akan digunakan oleh sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 327 Perkara Satu Teko Teh

    Setelah memberikan teko berisi teh sesuai permintaan Rena, Mana mempelajari wajah pelayan pendamping baru sang ratu itu. Melihat alis Rena tertaut erat, dia memasang wajah khawatir. Namun, bibirnya terkatup rapat dan tangannya mengepal kuat, bersikeras menahan diri untuk mengatakan apa pun.Di tempatnya, Rena melirik Mana yang terlihat kesulitan untuk beberapa saat. Akan tetapi, karena gadis di hadapan tidak mengatakan apa pun, Rena pun hanya berakhir memasang sebuah senyuman.“Terima kasih sudah melaksanakan tugasmu dengan baik, Mana,” ucap Rena dengan lembut, membuat tubuh Mana membeku, merasa hatinya tertusuk oleh ucapan Rena. Rena memutar tubuhnya sembari menambahkan, “Kamu bisa pergi, aku akan mengantarkan teh ini kepada Yang Mulia.”Baru saja ingin berjalan pergi, Rena dihentikan oleh dua tangan yang menarik lengannya. “D-Dayang Rena, tunggu!” Mana setengah berseru selagi menahan Rena. “J-jangan pergi.” Mendengar ucapan Mana, Rena menghentikan langkahnya dan berbalik. Alis

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 328 Membuang Kotoran pada Tempatnya

    Pertanyaan Mana membuat Bibir Rena membentuk sebuah senyuman tipis. Dia meraih tutup teko, lalu membukanya. Aroma tidak sedap pun menguar dan membuat Mana mengernyitkan dahi. “Bau seperti ini, kalau aku tidak bisa menciumnya, bukankah itu berarti ada yang salah dengan indra penciumanku?” tanya Rena membuat mata Mana membesar. “Lagi pula, bukankah itu alasan kamu sengaja membuka sedikit tutup teko? Agar aku mencium baunya yang aneh?” Bibir Mana seketika membentuk senyuman manis, senang caranya ternyata berguna. Kepala mungilnya pun mengangguk cepat, membenarkan. Itu memang idenya lantaran dia sama sekali tidak ingin teh itu sampai di cangkir sang ratu dan Rena terkena masalah! Melihat wajah Mana yang begitu lega, Rena akhirnya berkata, “Katakan padaku,” dia terdengar serius, “banyak yang tidak suka dengan kehadiranku sebagai pendamping ratu, bukan?” tanya Rena secara terus-terang. Baru saja Mana ingin menggeleng, Rena langsung memberikan peringatan. “Kamu tidak boleh berbohong.” A

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 329 Pelayan Sombong

    Suasana di dalam dapur kerajaan sangatlah tegang. Rena sekarang telah berada di ambang pintu dapur bersama dengan Mana di sebelahnya.Melihat mata Tari yang membesar dan seakan ingin melompat keluar dari soketnya, Mana merasa sangat ketakutan. Dia yakin Tari tidak mungkin melepaskan masalah ini begitu saja dan akan melaporkannya kepada pejabat yang menjadikannya simpanan itu.“Dayang Yarena, apa maksudmu melakukan semua ini?!” hardik Tari.Seorang pelayan yang terlihat dekat dengan Tari memberikan wanita itu sebuah kain, tapi Tari menepiskan tawarannya dengan keras. Dia sedang fokus kepada Rena, membayangkan ingin menguliti gadis itu saat ini juga!Pandangan yang Tari berikan membuat Rena tersenyum. “Tidakkah kamu mendengar ucapanku tadi? Aku membuang kotoran pada tempatnya,” ulangnya. “Kamu memberikanku teh kotor untuk disuguhkan kepada Yang Mulia Ratu. Sebagai pendamping Yang Mulia, tentunya aku harus memastikan hidangan spesialmu benar-benar berkualitas, bukan?”Mata Rena memandang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 330 Pernyataan Perang dan Kejutan Rena

    Melihat hal ini, Rena memutar kembali pembicaraannya tadi dengan Mana perihal pendukung Tari di belakang layar. “Kamu bilang dia adalah simpanan seorang pejabat. Siapa pejabat ini?” tanya Rena saat dalam perjalanan ke dapur tadi. Mana sedikit tertunduk saat berkata, “Perdana Menteri Panji.” Saat itulah Rena tidak lagi heran kenapa Tari begitu sombong dan angkuh. Bagaimanapun juga, pejabat beristri yang menjadikannya simpanan adalah perdana menteri kerajaan itu! Kalau demikian, siapa pun akan berpikir dua kali untuk mencari masalah dengan pria tersebut, bahkan sang ratu sekalipun! Namun, apa mengetahui hal tersebut membuat Rena akan mundur? Pandangan Rena menggelap. ‘Teruslah bermimpi!’ Di saat ini, pelayan kurus dengan rambut hitam panjang yang disampirkan ke pundak berkata, “Dayang Yarena, akan lebih baik bila dirimu tidak memulai masalah yang tidak perlu. Kami semua sudah bekerja lama di sini, jauh lebih lama darimu, dan tidak kami rasa perlu untuk mengubah apa pun.” Dia menaik

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 331 Ahli Sandiwara

    “Dayang Lasmi, aku … apa aku begitu salah bekerja di sini …?”Pandangan semua orang terpaku di wajah Rena, menatap air mata yang mengalir deras di wajah gadis itu.Saat ini, ada dua tipe terkejut di tempat tersebut. Para pelayan yang tidak mengerti kenapa Rena, yang beberapa saat lalu mengancam untuk bertindak kejam, berujung menangis … dan juga Lasmi yang panik karena cucu dari sang ratu terlihat sangat terluka seakan ditindas seseorang!Dengan alis tertaut erat, Lasmi langsung bertanya, “Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?” Dia melirik pecahan cangkir teh yang berserakan untuk sesaat sebelum lanjut berkata, “Kalau memang cangkir teh ini pecah karena ketidaksengajaan, cukup akui saja. Yang Mulia Ratu tidak akan bertindak kejam kepadamu hanya karena masalah seperti ini ….”Aneh, Lasmi merasa sangat aneh. Melihat sikap Rena di hari pertama gadis itu bertemu dengan Yara, rasanya tidak mungkin gadis itu menangis hanya karena telah memecahkan secangkir teh.Lasmi yakin Rena merencanak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07

Bab terbaru

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 379 Satu Cerita Berakhir [END]

    Tidak lama setelah Evelyn beserta suami dan ibunya turun dari panggung, iringan merdu piano pun terdengar. Pintu ruang pesta terbuka, membuat setiap pasang mata beralih ke arah sosok berbalut gaun pengantin berwarna putih mutiara yang berjalan memasuki ruang pesta didampingi seorang wanita dengan gaun hijau indah. Itu adalah Rena yang didampingi oleh sang nenek, Yara. Memerhatikan calon istrinya menghampiri, Dominic merasa seakan jantungnya ingin melompat keluar dari dada. Langkah Rena dalam gaun indah itu sangatlah ringan, hampir seperti melayang bak dewi yang turun dari khayangan. Bulu mata lentiknya yang bergetar mengikuti langkahnya membuat penampilan wanita itu memesona Dominic. Saat wanita rupawan itu sudah berada di hadapannya, Dominic hanya bisa membeku seperti orang bodoh, tenggelam dalam pancaran indah sepasang manik hijau yang menghipnotis itu. Dengan tangan yang telah disodorkan oleh Yara kepada Dominic, Rena yang melihat pria itu mematung konyol tersenyum geli. “Tidak

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 378 Perkumpulan

    “Tidak kusangka akan tiba hari di mana Tuan Dominic Grey akan berakhir menikah,” ucap Selena, sekretaris Dominic, yang menangis haru melihat sang atasan mengenakan jas putih pernikahan, terlihat begitu cerah dibandingkan hari-hari biasanya.Di sebelah Selena, Julian menepuk-nepuk pundak wanita tersebut. “Aku paham perasaanmu.” Dia sendiri sempat merasakan hal serupa ketika Adam Dean menikah dengan Evelyn Grey.Sembari menggandeng lengan Julian, Elena memasang senyuman geli. Dengan wajah bangga, dia berkata, “Hehe, kalian kurang peka. Sedari awal, aku sama sekali tidak terkejut Adam akan berakhir dengan Evelyn dan Dominic akan berakhir dengan Rena.”Sementara para pemuda-pemudi Capitol mengomentari pernikahan Rena, di satu area khusus yang dijaga banyak pengawal berpakaian tradisional, terlihat Saraswati dan Anindita hadir bersama dengan ibu mereka, Adhisti. Ketiganya terlihat tengah berbincang ramah dengan Diandra dan Henry yang dengan mahir menjamu mereka.Tampak sosok Adhisti juga s

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 377 Undangan Pernikahan

    BUK! Suara tubuh yang terbanting ke tempat tidur empuk bisa terdengar. Hal tersebut diikuti dengan kecupan basah dan lenguhan yang saling beradu. Dalam ruang tidur di pesawat pribadi itu, Dominic tampak sedang mengungkung sosok Rena. Tangan pria tersebut menelusup masuk ke dalam pakaian gadis di hadapan, meremas sedikit dan menyebabkan sebuah lenguhan rendah untuk kabur dari bibir Rena. “Hah ….” Napas yang terengah terdengar kala ciuman mereka terpisah. “Dom …,” panggil Rena. Ujung mata gadis itu tampak sedikit merah dan basah, terlihat begitu menggoda. “Jangan sekarang ….” Mereka sekarang di mana? Di dalam pesawat dengan puluhan bawahan yang menunggu di depan ruang pribadi. Kalaupun sudah berpindah ke kamar tidur, tapi Rena tidak bisa menjamin segala hal yang terjadi dalam ruangan tersebut tidak akan didengar oleh orang-orang di luar! Sebagai seseorang yang telah berkutat dengan dunia malam, tidur dengan seorang pria jelas adalah sesuatu yang tidak begitu asing untuknya. Akan te

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 376 Aku Menginginkanmu

    Adhisti tersenyum, lalu menepuk pelan punggung Rena. “Aku tidak berkata kamu akan menikah sekarang, bukan?” Dia melirik Dominic yang hanya terdiam di tempatnya selagi menatap intens ke arah Rena. “Akan tetapi, aku yakin seseorang tidak bisa lagi menunggu lama.”Satria, yang mendorong kursi roda Adhisti—Rena yakin sepertinya keduanya telah berbaikan setelah mengetahui kebenaran di balik kematian Wulan—tertawa rendah dan menimpali, “Jikalau memang kalian akan merayakannya, jangan lupa untuk mengundang kami.”Mendengar hal itu, Bhadrika langsung bersiaga dan berujar, “Tuan Putri, di hari itu, tolong infokan paling tidak satu bulan sebelum. Banyak persiapan yang perlu regu pengawal siapkan untuk memastikan keluarga kerajaan bisa pergi ke luar kerajaan.” Dia sudah memikirkan seribu satu cara untuk menjaga acara pernikahan tersebut.Rena hanya bisa tertawa mendengar ucapan semua orang. Senyuman di bibirnya merekah lebar lantaran senang semuanya berakhir baik.Pandangan Rena mendarat pada An

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 375 Bukan Salahmu

    Menepiskan pandangan para pengunjung hotel pada dirinya, Dominic masuk ke dalam lift khusus untuk kemudian menuju penthouse miliknya.Sebelum pintu tertutup, manajer hotel tersebut berucap, “Jikalau ada yang diperlukan, silakan menghubungi saya, Tuan Grey. Saya permisi.”Dominic melangkah masuk ke dalam kamar, lalu meletakkan Rena dengan hati-hati di sana. Lelah sepertinya merasuk tubuh gadis tersebut, bahkan setelah semua kericuhan untuk tiba di kamar tersebut, Rena sama sekali tidak terganggu.Tidak ingin mengusik Rena, Dominic pun keluar dari ruangan. Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.“Kami sudah tiba,” ucap Dominic.“Rena … sudah menemui Eli Black?” tanya suara melantun dari ujung telepon yang lain.“Sudah.”“Apa … dia baik-baik saja?” tanya suara itu lagi.Dominic melirik ke arah Rena dari celah pintu yang tidak sepenuhnya tertutup. “Dia bertahan, Yang Mulia.”Mendengar balasan Dominic, Yara tersenyum sendu. “Bagus … itu bagus.”Dominic menjatuhkan pandangan, lal

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 374 Akan Kupastikan

    Ketegangan di antara kedua pria asing itu membuat sejumlah pengunjung kafe dan juga pejalan kaki memerhatikan mereka. Hal tersebut membuat Rena langsung mengenakan kembali kaca mata hitamnya dan menarik ujung hoodie putih Dominic.“Kita pergi saja. Jangan menarik perhatian,” ucap Rena dengan suara rendah, takut ada yang mendengar atau mengenali dirinya.Bagaimanapun, mereka masih berada di Kerajaan Nusantara, tempat di mana dirinya sempat dikenal sebagai pewaris takhta.Mendengar permintaan Rena, Dominic pun menurut dan menghempaskan tangan Eli. Dia melingkarkan tangan di pinggang Rena dan menarik gadis itu pergi menjauh dari Eli Black.Sebelum sepenuhnya pergi, Eli sedikit berseru, “Yarena! Apa kamu akan pergi begitu saja?!”Sungguh, Eli berharap Rena akan memberikan ‘akhir’ yang dia inginkan, bukan mengabaikannya seperti ini. Atas segala dosa yang dia lakukan, Eli ingin Rena mengakhirinya dan memberikan balasan yang setimpal.Di saat mendengar pertanyaan Eli, Rena menghentikan langk

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 373 Kebenaran yang Sesungguhnya

    *Beberapa waktu lalu* PIP! PIP! PIP! Bunyi mesin yang mengusik telinga bisa terdengar, beriringan dengan terbukanya mata gadis tersebut. Pandangan gadis itu mendarat pada langit-langit yang putih, lalu perlahan maniknya bergeser ke kanan, pada sosok yang tertidur dalam posisi terduduk dan tangan terlipat di depan dada. “Do … minic?” Panggilan itu membuat kening sang pria sedikit berkerut, diikuti dengan matanya yang perlahan terbuka. Saat manik hitam segelap malam milik pria itu mendarat pada netra hijau sang gadis, mata pria tersebut membesar dan dia pun langsung menghampiri pinggir tempat tidur. “Rena!” seru sang pria dengan wajah lega. “Kamu sudah sadar!” Seusai mengatakan hal tersebut, Dominic pun menekan tombol merah di tembok dekat tempat tidur, lalu meraih telepon yang terhubung dengan meja jaga rumah sakit. Gegas dia memanggil perawat untuk memeriksa keadaan Rena yang akhirnya siuman setelah satu minggu tidak sadarkan diri. “Kondisi Nyonya Wijaya telah stabil, tapi per

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 372 Kenapa?

    Di seisi Kerajaan Nusantara, berita mengenai rencana pembunuhan Putri Mahkota Yarena oleh Adinasya tersebar luas. Besarnya kericuhan akibat kejadian tersebut membuat pihak istana tidak mampu menyembunyikannya, terlebih ketika satu berita kematian membuat semua orang berakhir berkabung.“Tidak kusangka bahwa Putri Mahkota akan meninggal ….”“Belum sempat dirinya mengabdi untuk kerajaan secara penuh, tapi langit sudah terlebih dahulu mengambilnya.”“Memang mantan adipati pria yang berbisa! Teganya dia mengorbankan nyawa keluarga kerajaan hanya karena dirinya berambisi terhadap takhta!? Dan lagi, orang yang dia bunuh adalah putri wanita yang dahulu dia cintai!”Komentar-komentar pedas terlontar, mengungkap rasa kecewa yang begitu mendalam terhadap Adinasya dan juga kesedihan terhadap kematian putri mahkota Kerajaan Nusantara, Yarena Sangramawijaya.Belum ada satu minggu putri mahkota itu diangkat, tapi musibah sudah menimpanya dan menyebabkan dirinya kehilangan nyawa.Namun, yang lebih m

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 371 Nyawa Mereka Bergantung Padaku

    Sang dokter terkejut, lalu melirik Yara. Walau nyawanya terancam oleh Dominic, tapi sebagai bagian dari kerajaan, dia lebih tahu kekuasaan tertinggi berada di tangan sang ratu. Wajah pemimpin Kerajaan Nusantara itu tampak tak berdaya. Karena tahu omongan Dominic bukan main-main, dia pun hanya bisa menganggukkan kepala, memberi izin kepada sang dokter untuk lanjut bertindak. Di tengah pekerjaan sang dokter, Dominic mendadak berujar kepada Yara yang berakhir juga menunggu di dalam ruangan, “Kalau sesuatu terjadi padanya … aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Mendengar ucapan itu, Yara mendengus selagi menatap sosok Rena yang tidak sadarkan diri. “Tidak perlu dirimu … bahkan aku tidak akan memaafkan diriku sendiri ….” Setelah pertolongan pertama oleh sang dokter dan kondisi Rena semakin stabil, gadis itu pun dipindahkan ke rumah sakit utama Kerajaan Nusantara. Berbeda dari penjagaan yang biasa diberikan untuk keluarga kerajaan, kali ini yang berjaga di depan ruangan Rena bukan hanya p

DMCA.com Protection Status