Beranda / Romansa / Gairah Cinta Paman Presdir / Siapa bilang kau cantik?

Share

Siapa bilang kau cantik?

Penulis: Kuldesak
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-21 19:55:20

Elvano membawa Rubby ke meja makan, di mana Lawrence, Anna, dan Debora sudah menunggu. Sebagai sang kakek, Lawrence menyambut Rubby dengan senyum hangat, sementara Anna dan Debora terlihat jengkel dengan kehadiran Rubby.

"Sini, duduk disampingku, Cucu Menantu." Sambut Lawrence dengan ramah.

"Terima kasih, Kek," jawab Rubby sambil tersenyum.

Elvano menarik kursi untuk Rubby dan dia juga duduk di samping Istrinya itu. Anna dan Debora tetap diam, mereka tidak tertarik dengan kehadiran Rubby. Debora hanya menatap sinis ke arah Rubby begitu tidak sukanya melihat putra semata wayangnya itu bersanding dengan Rubby.

"Ayo, makan semuanya. Jangan sungkan." Ajak Lawrence, dia menatap ke arah Rubby. "Rubby, jangan membuatmu canggung karena dua wanita ini. Anggap saja mereka piring atau semacamnya, ya!" ujar Lawrence.

Rubby mengulum tawa mendengar ucapan Kakek Elvano. Namun tidak dengan Anna, dia menatap jengkel kepada Rubby, begitupun dengan Debora yang mengiris makanannya dengan kekuatan su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kuldesak
besok ya, Kakak.
goodnovel comment avatar
Rahma Yani
lanjutannya kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Cinta Paman Presdir   kalau kamu, hanya membuatku....

    "Kalian berdua, sana istirahat dulu. Perjalanan kalian pasti sungguh melelahkan," ucap Lawrence saat mereka selesai makan. Sementara Anna dan Debora, sudah beranjak lebih dulu karena merasa tidak nyaman dengan kehadiran Rubby. Elvano menggenggam tangan Rubby yang tergeletak di atas meja makan. "Apa kau mau jalan-jalan ke pulau dulu atau mau langsung istirahat?" tanya Elvano kepada Rubby. "Aku mau langsung istirahat saja, Paman. Aku masih terasa mual," ucap Rubby. Lawrence tersenyum dia berpikir jika Rubby pasti akan segera memberikannya Cicit. Senyum itu penuh makna sejuta arti. Lawrence segera berdiri dia memegangi kedua pundak Cucu menantunya itu. "Cucu menantu. Ayo, istirahat. Agar sebentar malam saat acara pesta pantai, kau tidak kelelahan," ucap Lawrence penuh perhatian. Rubby tersenyum kikuk. "I---iya, Kek." Rubby segera berdiri. Sedangkan Elvano, melihat adanya keanehan dari Kakeknya itu. Dia juga ikut berdiri di samping Istrinya. Lawrence, memanggil bawahannya meminta baw

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Gairah Cinta Paman Presdir   mimpi

    Brak! Emily mendobrak pintu kamarnya di kediaman Anderson. Di dalam sana, sepasang manusia sedang bergelut liar tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka. Dobrakan pintu itu, membuat Almero dan Soraya terkejut bukan main. Mereka sampai melepaskan diri dengan begitu panik dan tergesa-gesa. "Emily, kau sudah kembali? Kau bilang, kau berlibur ke luar negeri dengan Rubby—"Plak! Murka dengan sakit hati yang mendalam membuat Emily dengan refleks menampar pipi Almero. Dadanya naik-turun menahan seberapa sesak dan perihnya bongkahan daging di dalam dada Emily. "Bajingan kamu, Al! Setelah aku banting tulang, kau malah main belakang dengan wanita ini, hah!" begitu murka, sampai tidak tahu Emily harus bagaimana. Yang dirinya tahu, dia ingin menghajar wajah pria bajingan yang ada di hadapannya itu. Soraya yang sedang melilitkan tubuhnya dengan selimut pun tersenyum sinis melihat Emily seperti itu. "Sayang, kenapa kau tidak mengatakannya saja. Bukankah sudah ketahuan? Bagaimana jika kau mene

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Murah!

    "Gio sudah datang. Aku harus berbicara dengannya," ujar Anna saat melihat kedatangan Gio dari atas balkon. Debora mencekal pergelangan tangan Anna yang ingin berlalu. "Kau tidak punya hubungan dengan si Playboy itu, 'kan?" "Tante, aku hanya sedikit mempunyai urusan dengan Gio. Karena misiku dan dia sama. Jadi Tante tenang saja, ya! Karena rasaku masih sama dan tetap untuk terhadap Elvano." "Baiklah!" Setelah Debora melepaskan cengkramannya, Anna segera meninggalkan wanita itu. Dia turun dan segera mencari keberadaan Gio di lantai bawah. ****Vina mengamati setiap interior ruangan yang baru saja dia masuki. Rasa kagum dengan desain bangunan kayu Elegan namun mewah itu, membuat Vina tidak berhenti memuji. "Rubby sungguh beruntung. Dia memiliki seorang Suami dari kalangan orang hebat," gumam Vina. "Kalian sudah tiba? Pasti sungguh melelahkan!" sambut Lawrence, kedua tangan pria sepuh itu direntangkan. Gio dan Andre menyambar tubuh orang tua itu dengan pelukan hangat. "Kakek, bag

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • Gairah Cinta Paman Presdir   lihatlah ke depan.

    "Paman, aku pakai ini!" Rubby keluar dari ruang ganti dengan bikini. Elvano yang sedang menunggu Rubby sambil menikmati minumannya pun membuang pandangannya ke arah Rubby. "Puuffhh!" Elvano menyemburkan minumnya saat melihat apa yang Rubby kenakan. Melihat Elvano muncrat, Rubby bergegas menghampiri Elvano dan duduk di pangkuan pria itu. Rubby meraih tisu dan mengelap permukaan bibir Elvano. "Paman tidak apa-apa?" tanya Rubby penuh kekhawatiran. Elvano mendorong wajah Rubby. Dia tidak ingin terpengaruh dengan penampilan Rubby yang begitu seksi karena waktu semakin mepet. Elvano tidak ingin membuat orang lain menunggu. "Ganti bajumu yang lebih tertutup!" ujar Elvano. Rubby dengan manja mengalungkan kedua lengannya di leher Elvano. "Inikan lucu, Paman. Sesuai tema, yaitu pesta kolam renang." "Ganti atau telanjang sekalian?" Rubby mengerucutkan bibirnya. Dia beranjak dari pangkuan Elvano. "Ih… orang sudah imut, juga!" kesal Rubby memutar tubuhnya berlalu. Elvano kembali fokus pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Kemarahan Elvano

    "Ibu! Apa kau gila mempermalukan menantumu sendiri di depan orang seperti ini?" bentak Elvano. "Kau yang tidak becus mencari Istri, Elvano. Lihat, Istrimu yang kolot itu tentu harus menggunakan otaknya untuk memberikan hadiah kepada Kakekmu!" cetus Debora. "Hahahaha, sebuah syal. Aduh Rubby, selera fashionmu jadul sekali. Sungguh tidak berkelas!" sambungnya lagi. Sebelumnya, Rubby merasa senang ketika ia dia diajak oleh Elvano untuk menghadiri pesta ulang tahun Tuan besar Lawrence. Sampai-sampai, Rubby segera memikirkan hadiah yang akan diberikan untuk sang Kakek. Setelah berpikir keras, Rubby memutuskan untuk memberikan syal rajutan buatannya sebagai hadiah. Dia merasa bangga dengan karya rajutan buatannya yang dia buat selama beberapa waktu. Awalnya, dia ingin memberikan Syal itu kepada Elvano. Tapi karena Lawrence yang berulang tahun dan Elvano yang tidak memberitahu perihal perayaan, Rubby terpaksa menyerahkan syal rajutannya itu kepada Lawrence. Namun, saat pesta tiba dan pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Ingin berbicara serius

    "Elvano, stop! Don't do that!" seru Debora saat melihat aksi Elvano. Elvano tidak mengindahkan teriakan ibunya. Elvano terlalu emosi melihat wanita kesayangannya hampir tenggelam karena ulah wanita yang dia cekik lehernya itu. "Uhuk-uhuk, Bu… bubu, apa kau benar-benar ingin membunuhku?" ujar Anna dengan leher tercekat, nafasnya kembang-kempis menandakan bahwa wanita itu benar-benar kehabisan oksigen. Rubby masih duduk di pinggiran kolam renang sambil menenangkan diri. Dulu waktu kecil, dia hampir mati di danau karena didorong oleh Soraya. Beruntung waktu itu ada bawahan ayahnya yang menyelamatkannya. Dari kejadian tersebut, Rubby mengalami phobia dengan air yang biru atau kehijauan. "Rubby, kau tidak apa-apa?" Vina datang membawakan sebuah handuk. Dia melilitkan handuk tersebut di tubuh basah temannya itu."Terima kasih," jawab Rubby dengan bibir bergetar, dia masih terlihat begitu Syok. Andre yang baru saja tiba segera berlari ke arah Elvano. Dia mencoba melepasksn cengkraman tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Di bawah sinar bulan

    "Apa yang ingin kamu bicarakan? Katakan!" ujar Rubby ketika dirinya dan Gio tengah berhadapan di bibir pantai.Gio menatap wajah Rubby dengan penuh keseriusan. Kali ini dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Masalah diterima ataupun tidak, hal tersebut urusan belakang. "Rubby, apakah sekarang kau sedang hamil?" tanya Gio penuh selidik. "Kau dan Andre yang menjadi saksi pernikahan kepura-puraan ini, kan? Keuntungan apa yang aku dapatkan jika aku hamil? Sampai sekarang saja, Elvano belum bergerak menjatuhkan Ayahku!" Sebuah seringai terukir di bibir Gio saat mendengar jawaban Rubby. Ada kesempatan untuk mengambil hati wanita di hadapannya. "Maaf, aku hanya bertanya," ucap Gio. "Umm … apakah kau ingin membuat perjanjian tertulis denganku?" Satu alis Rubby terangkat. "Perjanjian? Perjanjian apa?""Masalah pernikahan kontrak yang kau lakukan dengan Elvano. Berlaku berapa lama?" Rubby terdiam. Untuk apa Gio menanyakan perihal kontrak pernikahannya. Apa yang dia inginkan? Jika tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-29
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Kita belum pernah Kwi-kwi di alam

    "Katakan, siapa yang menghasutmu, Rubby?" Tanya Elvano saat dirinya menatap wajah wanita itu yang kini sudah berada di bawah tubuhnya. Rubby menggeleng. "Tidak ada Paman, itu kemauanku sendiri. Bisakah kita mengakhiri kontrak ini?" ucap Rubby dengan takut-takut. Sebenarnya Rubby tidak ingin mengatakan hal ini. Namun, mendengar ucapan Gio, Rubby mulai berpikir jika ucapan Gio terdengar masuk akal. Mengapa Elvano tidak langsung mengatasi masalah dendamnya? Apakah Elvano hanya ingin mempermainkannya dengan status kontrak ini? Hal tersebut yang kini sedang mengganggu pikirannya. Dengan keputusan yang berat, Rubby akhirnya mengungkapkan apa yang ada di hatinya. "Rubby, cintaku, manjaku! Dengar, kalau ada apa-apa, katakan saja. Aku ingin mendengarkannya. Tapi, sebelum aku mendengarkan jawabanmu, ayo, kita kwi-kwi cukuruk kuk , Mpok jeru kuk, dulu, yuk!" ujar Elvano. Rubby tersenyum manja. "Ayo Paman, kita kwi-kwi, Mpok jeru!" "Haaah … iya, Cukurukuknya mau gaya apa, cinta? Langsung dis

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-30

Bab terbaru

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Happy Ending

    Di ballroom hotel, Rubby, Elvano, Vina dan Sergio. Dua pasangan suami istri itu sedang menunggu dengan antusias. Mereka membawa anak-anak mereka, Amora dan Vincent, di gendongan mereka. Mereka ingin melihat Lisa dan Andre yang akan menikah tidak sabar melihat penampilan ratu dan raja untuk hari ini.Elvano, memeluk tubuh istrinya dari belakang. "Monster kecil, kita pernah melewati banyak halangan. Mulai dari sebuah ikatan kontrak hingga berjanji untuk bersama selamanya. Maaf, jika selama ini aku belum bisa membahagiakanmu," bisak Elvano ketika dia melihat dekorasi pernikahan Andre dan Lisa yang tampak begitu mewah. Rubby menggendong Amora yang sedang tertidur pun menjawab, "Kita sudah berkomitmen, Paman. Pernikahan yang kita lakukan di dekat pantai juga cukup manis dan berkesan untukku. Dan sekarang, aku bahagia memilikimu, Paman. Semoga kebahagiaan kita terus terjaga hingga akhir hayat kita." Elvano mengecup lembut pipi Monster Kecilnya. "Terima kasih, Monster Kecil. Karena sudah m

  • Gairah Cinta Paman Presdir   232

    Pagi itu, matahari bersinar terang di langit biru. Di ballroom hotel, dekorasi pernikahan sudah siap. Bunga-bunga putih dan merah muda menghiasi meja dan kursi tamu. Di panggung, ada pelaminan yang megah dengan tirai-tirai putih dan lampu-lampu berkilau. Di sana, Andre dan Lisa akan mengucapkan janji suci mereka sebagai suami istri.Di ruang rias, Lisa duduk di kursi roda dengan gaun pengantin putih yang indah. Rambutnya yang pendek dihiasi dengan mahkota bunga. Wajahnya yang pucat tampak berseri-seri dengan senyum bahagia. Hari ini, ia akan menikah dengan Andre, dokter yang telah menemaninya selama ia menderita kanker otak. Andre adalah cinta pertama dan terakhirnya. Ia tidak peduli jika hidupnya tidak akan lama lagi. Yang penting, ia bisa merasakan cinta sejati dari Andre.Lisa menatap wajahnya di pantulan cermin dengan senyuman yang selalu terbit dibibirnya. "Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu-tunggu. Aku akan menikah dengan Andre, pria yang paling aku cintai di dunia ini.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   231

    Rubby dan Vina berjalan masuk ke gedung pernikahan yang megah dan mewah. Mereka adalah sahabat dari Lisa, mempelai wanita yang akan menikah besok dengan Andre. Mereka datang untuk membantu mengurus persiapan acara, seperti dekorasi, catering, dan undangan."Wow, lihat itu!" Vina menunjuk ke langit-langit yang dipenuhi dengan balon berwarna-warni. "Ini pasti ide Lisa. Dia suka sekali balon.""Ya, dia memang anak kecil yang besar." Rubby tertawa. "Tapi aku suka dekorasinya. Simpel tapi manis. Seperti Lisa dan Andre.""Mereka memang pasangan yang serasi. Aku senang mereka akhirnya menemukan jodoh masing-masing." Vina menghela napas. "Aku harap mereka bahagia selamanya.""Amin." Rubby mengangguk. "Eh, tapi kita juga harus bahagia, lho. Kita punya suami yang sayang dan anak-anak yang lucu.""Iya, iya. Kita juga beruntung." Vina mengakui. "Tapi kadang aku kangen masa-masa kita masih single dan bebas.""Ha, ha. Kau masih ingat malam terakhir kita sebelum menikah?" Rubby mengingatkan. "Kita b

  • Gairah Cinta Paman Presdir   230

    "Aku pasti bisa!" Seru Andre mencoba menyemangati dirinya sendiri. Andre menarik napas dalam-dalam sebelum menekan bel rumah Lisa. Dia merasa gugup dan deg-degan, karena hari ini Andre akan menemui orang tua Lisa untuk meminta restu pernikahan mereka. Setelah lamaran yang Andre lakukan beberapa hari yang lalu, Andre memutuskan untuk menemui orang tua Lisa menyampaikan perihal pernikahan yang akan dilangsungkan. Setelah mendapatkan izin, akhirnya Lisa hanya menjalani rawat jalan. Beberapa saat kemudian, pintu rumah terbuka, dan Andre disambut oleh seorang wanita paruh baya yang ramah. Dia adalah ibu Lisa. "Andre, selamat datang. Kami sudah menunggumu," kata ibu Lisa. Wanita paruh baya itu memeluk Andre erat. "Ayo, Nak. Masuk! Ayah Lisa sudah menunggu." wanita tersebut mengajak Andre masuk ke dalam rumah setelah melepaskan pelukannya. "Terima kasih, Bu. Maaf jika saya mengganggu," kata Andre sopan."Tidak mengganggu sama sekali. Ayo, masuk. Suamiku dan Lisa sudah menunggu di ruang

  • Gairah Cinta Paman Presdir   229

    "Paman, apakah Andre dan Lisa akan bahagia? Atau ... Ada di antara satu yang akan menghilang di antara mereka?" tanya Rubby. Saat ini, Rubby dan Elvano sudah kembali ke kediaman setelah merayakan acara lamaran Andre dan Lisa. Rubby, mengelus-ngelus jakung suaminya itu dengan manja. Elvano yang sedang memainkan helaian rambut istrinya itu pun menjawab, "kita do'akan mereka yang terbaik. Semoga, saat Lisa menikah dengan Andre, penyakit Lisa diangkat oleh Tuhan." Rubby mengangguk, dia membenamkan wajahnya di dada Elvano. "Paman, apakah cintamu tetap utuh untukku?" tanya Rubby. Elvano medekap tubuh monster kecilnya semakin erat ke dalam pelukan. "Satu saja aku belum bisa membahagiakannya, bagaimana bisa cintaku dapat terbagi?"Rubby merasakan getaran baik dari tubuh Elvano dan mengabaikan gejolak dalam hatinya. Dia mengangkat wajahnya dan menatap Elvano dengan mata sayu. "Terima kasih, paman. Aku merasa sangat beruntung memiliki paman sepertimu."Elvano tersenyum, menepuk ringan pipi

  • Gairah Cinta Paman Presdir   228

    "Yey! Selamat untuk kalian berdua!"Setelah Andre selesai melamar Lisa, para sahabatnya yang merupakan bagian dari rencana keluar dari persembunyian mereka. Mereka merasa senang dan gembira seperti Andre karena rencana tersebut sukses dilakukan. Sergio, Elvano, Vina, dan Rubby bergabung dengan Andre dan Lisa. "Wah, bro, selamat, ya! Semoga acara ke depannya lancar seperti jalan tol bebas hambatan!" ucap Elvano sambil mengulurkan tangannya ke arah Andre. Andre tersenyum bahagia, dia tidak menyangka jika momen tersebut terlaksana juga. Andre pun menyambut uluran tangan Elvano. "Thanks, ya! Tanpa kalian acara lamaran ini mungkin tidak akan berjalan dengan lancar," ucap Andre. Sergio menepuk-nepuk pundak Andre dengan gembira. "Jadi, kita sudah tidak akan berebutan wanita lagi ya, Ndre. Semoga bahagia!" ucap Sergio dengan semangat. Andre mengalihkan pandangannya ke arah Sergio. "Thanks bro. Aku merasa bersyukur memiliki kalian," jawab Andre. Sergio dan Elvano pun memeluk tubuh Andre.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 227

    Vina, Rubby, Sergio, dan Elvano berjalan menuju taman yang akan mereka dekorasi untuk acara lamaran Andre dan Lisa. Mereka membawa berbagai peralatan seperti balon, lilin, bunga, dan spanduk bertuliskan "Will You Marry Me?"."Ayo, cepat-cepat! Kita harus selesai sebelum Andre dan Lisa datang. Ini adalah hari yang sangat penting bagi mereka," ucap Vina sambil menggenggam erat sejumlah balon warna-warni. Rubby menimpali dengan senyum ceria, "Tentu saja, Vina. Kita akan membuat taman ini menjadi tempat yang tak terlupakan bagi keduanya."Sergio membuka kotak berisi lilin-lilin indah. "Kita perlu menyusunnya dengan rapi. Lilin-lilin ini akan memberikan sentuhan romantis saat malam tiba," kata Sergio seraya meletakkan lilin-lilin di meja yang telah mereka siapkan.Elvano menggantungkan spanduk dengan hati-hati. "Semua harus terlihat sempurna. Andre dan Lisa pasti akan terkejut dan bahagia melihat usaha kita," ujarnya penuh semangat.Saat mereka sibuk merapikan dekorasi, Vina menyelipkan p

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 226

    "Andre!" Lisa berteriak saat melihat kekasihnya itu menampar pipi Gina. Andre sudah cukup sabar menghadapi sikap Gina selama ini. Seumur hidup, baru kali ini Andre mendaratkan tangannya kepada wanita. Dada Andre tampak naik turun, sedangkan Gina, tertunduk memegangi pipinya yang terasa perih. Gina tidak menyangka jika dirinya akan mendapatkan tamparan dari Andre. "Gina, selagi aku masih punya kesabaran, tolong tinggalkan ruangan ini," ujar Andre. Gina mengangkat wajahnya, menatap Andre dengan mata berkaca-kaca. "Paman, kau lebih memilih wanita kanker itu daripada aku, hah?! Selama kita berhubungan, kau tidak sekasar ini! Kenapa kau menamparku?!" ujar Gina di sela tangisnya. Lisa, wanita yang terkena kanker otak itu pun mencoba untuk bangun, dia mengusap punggung Andre, pria yang kini sedang dilanda amarah. "Ndre, kuasai dirimu," bisik Lisa lemah. Andre memijat pelipisnya sebelum menjawab, "Gina, hubungan kita sudah berakhir." Andre pun berlutut di hadapan Gina. Hal tersebut me

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 225

    Dua bulan kemudian..."Apakah Kamu sekarang merasa lebih baik?" tanya Andre ketika pria itu menemani Lisa di taman belakang rumah sakit. Setelah mengambil keputusan yang berat, akhirnya Lisa diterbangkan ke Jakarta. Setelah menjalani perawatan intensif dan mencari dokter kanker yang bagus, kondisi Lisa pelan-pelan membaik. Walaupun kini kepala wanita itu telah botak akibat kemo. Namun, kecantikannya masih bisa terpancar dari wajahnya yang pucat. Lisa tersenyum lebar, "Terima kasih, Andre. Aku memang merasa lebih baik sekarang."Andre mengambil tempat di samping Lisa dan mengamati wajahnya. Meskipun terlihat lelah, Lisa tetap terlihat cantik dengan alis mata yang rapi dan senyum manis di bibirnya."Apa kabar yang lain?" tanya Lisa sambil menatap Andre.Andre mengedarkan pandangannya ke sekitar taman, "Semua orang baik-baik saja." "Syukurlah jika mereka semua baik-baik saja." "Kamu jangan terlalu lama-lama di luar, ya. Nanti kalau kamu kena angin dan sakit lagi bagaimana?" ucap Andr

DMCA.com Protection Status