Share

159

"Paman sudah pulang?" tanya Rubby saat Elvano memasuki kamar dengan langkah lelah.

Elvano menoleh ke arah Rubby yang berdiri di balkon kamar, mengenakan piyama tipis yang mencerminkan cahaya bulan. Angin malam yang berhembus sepoi-sepoi, membuat piyama itu berkibar lembut. Sejenak, Elvano terpesona akan keanggunan Rubby yang terpancar pada saat itu.

"Iya, baru saja," jawab Elvano sambil melemparkan jaketnya ke atas tempat tidur. Ia kemudian mendekati Rubby dan berdiri di sampingnya di balkon. Mereka berdua menatap langit berbintang, saling terdiam, meresapi dan menikmati kebersamaan mereka di malam itu.

"Lalu, bagaimana hasilnya? Apakah Vina baik-baik saja?" tanya Rubby dengan nada yang datar, ia menatap lurus ke depan tanpa ekspresi di wajahnya.

Elvano, dengan lembut, mengatur posisi tubuh Rubby agar menghadap kepadanya. "Silvana sudah diamankan. Sedangkan Vina telah dibawa ke rumah sakit. Dia mengalami syok berat akibat penculikan itu," jelas Elvano dengan tenang.

"Semoga Vina dan b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status