Share

157

Penulis: Kuldesak
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-16 20:53:53

"Owh...!" Vina mengerang merasakan kepalanya yang sakit luar biasa. "Aku di mana?" Vina memaksakan matanya yang masih terasa berat menyisir keadaan ruangan.

Saat iris mata Vina melihat keadaan ruangan di mana dia terbangun, degup jantungnya seakan berhenti berdetak ketika dia menyadari jika kedua tangannya terpasung pada rantai besi dengan kedua kakinya disanggah hingga terbuka lebar.

"Lepas! Tolong, aku di mana? Lepaskan aku!" Vina menjerit dengan histeris saat dia menyadari jika dirinya kini berada di ruang bedah.

"Hei... Siapa saja yang mendengarkanku, tolong aku! Apa yang kalian inginkan?" Vina semakin menjerit dengan kencang, ketika dia menyadari situasinya saat ini.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat, membuat Vina semakin panik. Pintu ruangan itu terbuka perlahan, dan dari balik pintu muncul sosok yang mengejutkan.

"Hush, Vina... Tenanglah, karena aku akan mengeluarkan anak yang ada di dalam perutmu," kata sosok itu sambil memasuki ruangan. Dia memakai jubah putih d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Cinta Paman Presdir   158

    Sergio mengangguk tegas. "Ayo, kita segera melakukannya. Kita tidak bisa kehilangan waktu lebih lama lagi. Demi Tuhan, Elvano, aku tidak akan sanggup kehilangan Vina dan bayiku.""Tenangkan dirimu, aku sedang berusaha. Apakah kita harus menghubungi Andre? Aku takut jika Silvana membawa anak buahnya dari negaranya.""Kurasa dia tidak akan repot-repot membawa bawahannya. Karena dia tentu mempunyai uang untuk membayar pembunuh!"Elvano mengangguk. "Baik, aku akan menghubungi tim," jawab Elvano.Elvano segera menghubungi semua anak buahnya dan memberikan instruksi untuk memulai pencarian. Mereka semua menyadari betapa pentingnya menemukan Vina secepat mungkin.Tidak ingin disia-siakan, Sergio, Elvano, dan anak buah mereka mencari segala info dan petunjuk yang mereka bisa. Andre dan polisi yang turut bergabung dalam pencarian."Ada info baru dari beberapa sumber," kata Andre saat berbicara dengan Elvano melalui telepon. "Aku menemukan sinyal ponsel Vina yang berhenti di depan rumah sakit.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-16
  • Gairah Cinta Paman Presdir   159

    "Paman sudah pulang?" tanya Rubby saat Elvano memasuki kamar dengan langkah lelah.Elvano menoleh ke arah Rubby yang berdiri di balkon kamar, mengenakan piyama tipis yang mencerminkan cahaya bulan. Angin malam yang berhembus sepoi-sepoi, membuat piyama itu berkibar lembut. Sejenak, Elvano terpesona akan keanggunan Rubby yang terpancar pada saat itu."Iya, baru saja," jawab Elvano sambil melemparkan jaketnya ke atas tempat tidur. Ia kemudian mendekati Rubby dan berdiri di sampingnya di balkon. Mereka berdua menatap langit berbintang, saling terdiam, meresapi dan menikmati kebersamaan mereka di malam itu."Lalu, bagaimana hasilnya? Apakah Vina baik-baik saja?" tanya Rubby dengan nada yang datar, ia menatap lurus ke depan tanpa ekspresi di wajahnya.Elvano, dengan lembut, mengatur posisi tubuh Rubby agar menghadap kepadanya. "Silvana sudah diamankan. Sedangkan Vina telah dibawa ke rumah sakit. Dia mengalami syok berat akibat penculikan itu," jelas Elvano dengan tenang."Semoga Vina dan b

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Gairah Cinta Paman Presdir   160

    "Selanjutnya, bagaimana?" tanya Andre kepada Sergio saat mereka berada di ruang tunggu, mereka menemani Vina yang sedang mendapatkan perawatan."Aku tidak menyangka jika ayahnya Vina bisa bekerja sama dengan Silvana. Ah... Aku pikir, dia benar-benar sudah berubah," ujar Sergio.Penculikan yang dialami oleh Vina ternyata ada kaitannya dengan ayah Vina, Regal. Sergio bertanya-tanya, apa yang membuat Regal menculik anaknya sendiri dan diberikan kepada Silvana. Wanita gila yang hendak mengeluarkan janin yang sedang Vina kandung."Mereka memiliki motif apa?" tanya Andre penasaran."Entahlah..." jawab Sergio sambil menghela nafas, "Kalau Silvana, aku tahu motifnya menculik Vina karena dia terobsesi padaku. Di satu sisi, dia ingin melahirkan anak dariku. Namun, Regal, aku tidak tahu. Sepertinya, pria itu kalah lagi dalam berjudi," ujar Sergio menduga-duga."Dugaanku juga memang begitu. Ayah Vina, dia akan melakukan apa saja jika dia kalah dalam berjudi. Aku tidak habis pikir, bisa-bisanya dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Gairah Cinta Paman Presdir   161

    Sergio menggenggam tangan Vina erat, "Tentu saja, Vin. Kita akan kuat dan melalui semua ini bersama. Aku akan selalu ada untukmu dan anak kita, apapun yang terjadi. Aku janji, hidup kita akan lebih baik dari sekarang," ujar Sergio penuh keyakinan.Vina tersenyum, merasa bahwa bersama Sergio, mereka bisa menghadapi hal ini. "Terima kasih, Gio. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu saat ini. Aku mencintaimu," ucap Vina, lirih namun tulus."Aku juga mencintaimu, Vin," balas Sergio, menggenggam tangan Vina lebih erat lagi. "Kita akan menjalani kehidupan yang bahagia bersama, aku yakin kita bisa melaluinya."Sergio mengusap perut Vina. Sesekali dia menempelkan telinganya di perut wanita itu. "Wah, dia sudah bisa bermain bola di dalam!" seru Sergio bersemangat.Vina terkekeh melihat apa yang dilakukan oleh Sergio. Tangannya kini mengusap kepala Sergio. "Gio, dia marah karena kamu mengganggunya," ucap Vina di sela tawanya."Sehat-sehat, ya, Nak. Jangan membuat Mommy tidak bisa tidur ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Gairah Cinta Paman Presdir   162

    Setelah menemani Vina, Sergio kini tiba di kantor polisi atas panggilan karena petugas berhasil mendapatkan keterangan dari Silvana dan Regal. Dengan langkah tegap, Sergio melangkah sambil menggenggam sebuah map menuju ke arah ruangan interogasi."Selamat siang, Tuan Sergio," sambut seorang petugas sambil mengulurkan tangan kepada Sergio."Selamat siang," jawab Sergio menyambut uluran tangan petugas tersebut."Tuan, kami sudah menangkap pelaku yang mencoba menjebak nyonya Vina yang tidak lain adalah Ayah Nyonya Vina sendiri. Regal berkomplotan dengan nyonya Silvana. Setelah diselidiki, ternyata nyonya Silvana hanyalah wisatawan. Kami akan mengirim nyonya Silvana ke kedutaan di mana nyonya Silvana berada sebagai pencabut izin tinggal," lanjut petugas tersebut dengan serius."Terima kasih atas informasinya," ucap Sergio dengan ekspresi lega. "Aku ingin bertemu dengan Ayah Vina dan Silvana, apakah itu mungkin?""Silahkan Tuan Sergio, Anda bisa melihat mereka dari balik kaca jendela ruang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Gairah Cinta Paman Presdir   163

    Waktu terus bergulir, saat kandungan Vina memasuki usia lima bulan. Wanita itu sedang duduk menonton televisi, sambil tangannya mengelus perutnya yang sudah tampak membesar."Vina!" panggil Sergio, dengan wajah penuh semangat.Vina pun menoleh, bibirnya tersenyum terbentuk senyuman, saat melihat Sergio, pria yang dicintainya itu berlari ke arahnya."Ada apa, Gio? Sepertinya kamu terlihat begitu bahagia," tanya Vina."Ayo berdiri, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu," ucap Sergio.Vina segera berdiri. Segera, Sergio meraih tangan Vina dengan semangat dengan wajah yang berseri-seri penuh kebahagiaan. "Ayo, ikut denganku," ajak Sergio."Kita mau kemana?" tanya Vina, saat Sergio menarik tangannya."Kau akan tahu."Vina tidak menjawab, hanya tersenyum mengikuti kemana Sergio akan membawanya. Sergio membawa Vina melewati taman yang indah dan penuh dengan berbagai macam bunga yang bermekaran, hingga mereka tiba di sebuah bangunan kecil di ujung taman. Bangunan kecil itu sangat menarik, di

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Gairah Cinta Paman Presdir   164

    Siang itu, matahari bersinar terik; namun, tidak menyurutkan semangat Sergio dan Vina untuk menyiapkan pernikahan mereka. Di tengah suasana Bridal Wedding Organizer yang penuh warna, Vina mencoba berbagai model baju pengantin. Sementara itu, Sergio mengamati dengan tulus, tersenyum bangga melihat wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya."Tolong coba yang ini, Vina," ucap Sergio sambil mengambil sebuah gaun pengantin berwarna putih tulang dengan aksen bunga hiasan yang menawan.Vina menatap gaun tersebut, tersenyum tipis dan mengangguk. Dalam hati, ia merasa beruntung memiliki seorang pria seperti Sergio yang sangat perhatian dan mendukung.Beberapa menit kemudian, Vina keluar dari ruang ganti dengan mengenakan gaun yang dipilih oleh Sergio. Mata Sergio membelalak kagum melihat kecantikan Vina yang semakin memukau dalam balutan gaun pengantin itu."Kamu terlihat sangat cantik, sayang," puji Sergio sambil tersenyum lebar lalu mengecup singkat bibir Vina."Terima kasih, Gio. Aku suk

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Gairah Cinta Paman Presdir   165

    Rubby kini berada bersama Ibunya di kediaman Anderson. Setelah mengalihkan kepemilikan, kini Rubby menemani ibunya, Emily, minum teh di taman belakang."Nak, apakah ku sudah putuskan untuk mengadopsi Anak?" tanya Emily membuka percakapan."Iya, Bu. Kemarin aku sudah memeriksakan kandunganku. Lalu dokter menyarankan untuk menggunakan rahim orang lain. Paman Elvano keberatan karena takut timbul masalah di keluarga kita karena orang ketiga, Bu."Emily membuang nafas lega. Ternyata, menantu yang ia anggap arogan tidak seperti yang Emily pikirkan. Pria itu sungguh menyayangi Rubby. Sampai-sampai memikirkan perasaan Rubby.Tangan Emily terulur ke pipi anaknya. Dia menatap haru sambil mengusap pipi Rubby. "Kamu beruntung memiliki Suami seperti Elvano, Rubby. Dia mencintaimu dengan tulus dan merasa khawatir atas keputusanmu. Kita harus mempertimbangkan dengan matang untuk masa depanmu dan anak yang akan diadopsi."Rubby tersenyum tipis, "aku juga merasa beruntung, Bu. Tapi aku merasa kesulita

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20

Bab terbaru

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Happy Ending

    Di ballroom hotel, Rubby, Elvano, Vina dan Sergio. Dua pasangan suami istri itu sedang menunggu dengan antusias. Mereka membawa anak-anak mereka, Amora dan Vincent, di gendongan mereka. Mereka ingin melihat Lisa dan Andre yang akan menikah tidak sabar melihat penampilan ratu dan raja untuk hari ini.Elvano, memeluk tubuh istrinya dari belakang. "Monster kecil, kita pernah melewati banyak halangan. Mulai dari sebuah ikatan kontrak hingga berjanji untuk bersama selamanya. Maaf, jika selama ini aku belum bisa membahagiakanmu," bisak Elvano ketika dia melihat dekorasi pernikahan Andre dan Lisa yang tampak begitu mewah. Rubby menggendong Amora yang sedang tertidur pun menjawab, "Kita sudah berkomitmen, Paman. Pernikahan yang kita lakukan di dekat pantai juga cukup manis dan berkesan untukku. Dan sekarang, aku bahagia memilikimu, Paman. Semoga kebahagiaan kita terus terjaga hingga akhir hayat kita." Elvano mengecup lembut pipi Monster Kecilnya. "Terima kasih, Monster Kecil. Karena sudah m

  • Gairah Cinta Paman Presdir   232

    Pagi itu, matahari bersinar terang di langit biru. Di ballroom hotel, dekorasi pernikahan sudah siap. Bunga-bunga putih dan merah muda menghiasi meja dan kursi tamu. Di panggung, ada pelaminan yang megah dengan tirai-tirai putih dan lampu-lampu berkilau. Di sana, Andre dan Lisa akan mengucapkan janji suci mereka sebagai suami istri.Di ruang rias, Lisa duduk di kursi roda dengan gaun pengantin putih yang indah. Rambutnya yang pendek dihiasi dengan mahkota bunga. Wajahnya yang pucat tampak berseri-seri dengan senyum bahagia. Hari ini, ia akan menikah dengan Andre, dokter yang telah menemaninya selama ia menderita kanker otak. Andre adalah cinta pertama dan terakhirnya. Ia tidak peduli jika hidupnya tidak akan lama lagi. Yang penting, ia bisa merasakan cinta sejati dari Andre.Lisa menatap wajahnya di pantulan cermin dengan senyuman yang selalu terbit dibibirnya. "Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu-tunggu. Aku akan menikah dengan Andre, pria yang paling aku cintai di dunia ini.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   231

    Rubby dan Vina berjalan masuk ke gedung pernikahan yang megah dan mewah. Mereka adalah sahabat dari Lisa, mempelai wanita yang akan menikah besok dengan Andre. Mereka datang untuk membantu mengurus persiapan acara, seperti dekorasi, catering, dan undangan."Wow, lihat itu!" Vina menunjuk ke langit-langit yang dipenuhi dengan balon berwarna-warni. "Ini pasti ide Lisa. Dia suka sekali balon.""Ya, dia memang anak kecil yang besar." Rubby tertawa. "Tapi aku suka dekorasinya. Simpel tapi manis. Seperti Lisa dan Andre.""Mereka memang pasangan yang serasi. Aku senang mereka akhirnya menemukan jodoh masing-masing." Vina menghela napas. "Aku harap mereka bahagia selamanya.""Amin." Rubby mengangguk. "Eh, tapi kita juga harus bahagia, lho. Kita punya suami yang sayang dan anak-anak yang lucu.""Iya, iya. Kita juga beruntung." Vina mengakui. "Tapi kadang aku kangen masa-masa kita masih single dan bebas.""Ha, ha. Kau masih ingat malam terakhir kita sebelum menikah?" Rubby mengingatkan. "Kita b

  • Gairah Cinta Paman Presdir   230

    "Aku pasti bisa!" Seru Andre mencoba menyemangati dirinya sendiri. Andre menarik napas dalam-dalam sebelum menekan bel rumah Lisa. Dia merasa gugup dan deg-degan, karena hari ini Andre akan menemui orang tua Lisa untuk meminta restu pernikahan mereka. Setelah lamaran yang Andre lakukan beberapa hari yang lalu, Andre memutuskan untuk menemui orang tua Lisa menyampaikan perihal pernikahan yang akan dilangsungkan. Setelah mendapatkan izin, akhirnya Lisa hanya menjalani rawat jalan. Beberapa saat kemudian, pintu rumah terbuka, dan Andre disambut oleh seorang wanita paruh baya yang ramah. Dia adalah ibu Lisa. "Andre, selamat datang. Kami sudah menunggumu," kata ibu Lisa. Wanita paruh baya itu memeluk Andre erat. "Ayo, Nak. Masuk! Ayah Lisa sudah menunggu." wanita tersebut mengajak Andre masuk ke dalam rumah setelah melepaskan pelukannya. "Terima kasih, Bu. Maaf jika saya mengganggu," kata Andre sopan."Tidak mengganggu sama sekali. Ayo, masuk. Suamiku dan Lisa sudah menunggu di ruang

  • Gairah Cinta Paman Presdir   229

    "Paman, apakah Andre dan Lisa akan bahagia? Atau ... Ada di antara satu yang akan menghilang di antara mereka?" tanya Rubby. Saat ini, Rubby dan Elvano sudah kembali ke kediaman setelah merayakan acara lamaran Andre dan Lisa. Rubby, mengelus-ngelus jakung suaminya itu dengan manja. Elvano yang sedang memainkan helaian rambut istrinya itu pun menjawab, "kita do'akan mereka yang terbaik. Semoga, saat Lisa menikah dengan Andre, penyakit Lisa diangkat oleh Tuhan." Rubby mengangguk, dia membenamkan wajahnya di dada Elvano. "Paman, apakah cintamu tetap utuh untukku?" tanya Rubby. Elvano medekap tubuh monster kecilnya semakin erat ke dalam pelukan. "Satu saja aku belum bisa membahagiakannya, bagaimana bisa cintaku dapat terbagi?"Rubby merasakan getaran baik dari tubuh Elvano dan mengabaikan gejolak dalam hatinya. Dia mengangkat wajahnya dan menatap Elvano dengan mata sayu. "Terima kasih, paman. Aku merasa sangat beruntung memiliki paman sepertimu."Elvano tersenyum, menepuk ringan pipi

  • Gairah Cinta Paman Presdir   228

    "Yey! Selamat untuk kalian berdua!"Setelah Andre selesai melamar Lisa, para sahabatnya yang merupakan bagian dari rencana keluar dari persembunyian mereka. Mereka merasa senang dan gembira seperti Andre karena rencana tersebut sukses dilakukan. Sergio, Elvano, Vina, dan Rubby bergabung dengan Andre dan Lisa. "Wah, bro, selamat, ya! Semoga acara ke depannya lancar seperti jalan tol bebas hambatan!" ucap Elvano sambil mengulurkan tangannya ke arah Andre. Andre tersenyum bahagia, dia tidak menyangka jika momen tersebut terlaksana juga. Andre pun menyambut uluran tangan Elvano. "Thanks, ya! Tanpa kalian acara lamaran ini mungkin tidak akan berjalan dengan lancar," ucap Andre. Sergio menepuk-nepuk pundak Andre dengan gembira. "Jadi, kita sudah tidak akan berebutan wanita lagi ya, Ndre. Semoga bahagia!" ucap Sergio dengan semangat. Andre mengalihkan pandangannya ke arah Sergio. "Thanks bro. Aku merasa bersyukur memiliki kalian," jawab Andre. Sergio dan Elvano pun memeluk tubuh Andre.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 227

    Vina, Rubby, Sergio, dan Elvano berjalan menuju taman yang akan mereka dekorasi untuk acara lamaran Andre dan Lisa. Mereka membawa berbagai peralatan seperti balon, lilin, bunga, dan spanduk bertuliskan "Will You Marry Me?"."Ayo, cepat-cepat! Kita harus selesai sebelum Andre dan Lisa datang. Ini adalah hari yang sangat penting bagi mereka," ucap Vina sambil menggenggam erat sejumlah balon warna-warni. Rubby menimpali dengan senyum ceria, "Tentu saja, Vina. Kita akan membuat taman ini menjadi tempat yang tak terlupakan bagi keduanya."Sergio membuka kotak berisi lilin-lilin indah. "Kita perlu menyusunnya dengan rapi. Lilin-lilin ini akan memberikan sentuhan romantis saat malam tiba," kata Sergio seraya meletakkan lilin-lilin di meja yang telah mereka siapkan.Elvano menggantungkan spanduk dengan hati-hati. "Semua harus terlihat sempurna. Andre dan Lisa pasti akan terkejut dan bahagia melihat usaha kita," ujarnya penuh semangat.Saat mereka sibuk merapikan dekorasi, Vina menyelipkan p

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 226

    "Andre!" Lisa berteriak saat melihat kekasihnya itu menampar pipi Gina. Andre sudah cukup sabar menghadapi sikap Gina selama ini. Seumur hidup, baru kali ini Andre mendaratkan tangannya kepada wanita. Dada Andre tampak naik turun, sedangkan Gina, tertunduk memegangi pipinya yang terasa perih. Gina tidak menyangka jika dirinya akan mendapatkan tamparan dari Andre. "Gina, selagi aku masih punya kesabaran, tolong tinggalkan ruangan ini," ujar Andre. Gina mengangkat wajahnya, menatap Andre dengan mata berkaca-kaca. "Paman, kau lebih memilih wanita kanker itu daripada aku, hah?! Selama kita berhubungan, kau tidak sekasar ini! Kenapa kau menamparku?!" ujar Gina di sela tangisnya. Lisa, wanita yang terkena kanker otak itu pun mencoba untuk bangun, dia mengusap punggung Andre, pria yang kini sedang dilanda amarah. "Ndre, kuasai dirimu," bisik Lisa lemah. Andre memijat pelipisnya sebelum menjawab, "Gina, hubungan kita sudah berakhir." Andre pun berlutut di hadapan Gina. Hal tersebut me

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 225

    Dua bulan kemudian..."Apakah Kamu sekarang merasa lebih baik?" tanya Andre ketika pria itu menemani Lisa di taman belakang rumah sakit. Setelah mengambil keputusan yang berat, akhirnya Lisa diterbangkan ke Jakarta. Setelah menjalani perawatan intensif dan mencari dokter kanker yang bagus, kondisi Lisa pelan-pelan membaik. Walaupun kini kepala wanita itu telah botak akibat kemo. Namun, kecantikannya masih bisa terpancar dari wajahnya yang pucat. Lisa tersenyum lebar, "Terima kasih, Andre. Aku memang merasa lebih baik sekarang."Andre mengambil tempat di samping Lisa dan mengamati wajahnya. Meskipun terlihat lelah, Lisa tetap terlihat cantik dengan alis mata yang rapi dan senyum manis di bibirnya."Apa kabar yang lain?" tanya Lisa sambil menatap Andre.Andre mengedarkan pandangannya ke sekitar taman, "Semua orang baik-baik saja." "Syukurlah jika mereka semua baik-baik saja." "Kamu jangan terlalu lama-lama di luar, ya. Nanti kalau kamu kena angin dan sakit lagi bagaimana?" ucap Andr

DMCA.com Protection Status