Share

Bab 212 # Jemputan Sang Suami

Arren sangat marah dengan perlakuan sang putri kepadanya. Namun, yang lebih membuat hatinya terluka adalah … perlakuannya kepada rakyat tak bersalah yang ada di belakang mereka. Bagaimana mungkin seorang penguasa tidak memiliki hati nurani sedikit pun? Bagaimana jika orang-orang itu adalah rakyatnya sendiri?

“Jalan!” teriak sang putri sambil terus menatap tajam ke arah Arren.

“Memangnya, kita hendak kemana?” tanya Arren penasaran. Apa yang terjadi di bangunan sebelumnya? Apakah benar Leon telah datang untuk menyelamatkan mereka?

“Banyak omong!” Lesel mengangkat tangannya dan hampir saja mendaratkan sebuah tamparan kepada Arren, sebelum sang ayah meneriakkan namanya.

“Lesel! Berhenti main-main! Segera gegas langkahmu!”

Tangan sang putri mengambang di udara. Ia benar-benar marah karena tidak berhasil membungkam mulut musuh yang ada di hadapannya. Lesel lebih baik menurut dan tidak mengecewakan ayahnya lagi jika ia masih ingin bertahan hidup lebih lama.

“Baik, Ayah!” sahutnya sambil
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk cerita ini.  Tinggalkan ulasan bintang 5 ya biar semangat nulisnya.  Terima kasih, telah membaca! 

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status