Beranda / Romansa / Gairah Cinta Om Mafia / Bab 212 # Jemputan Sang Suami

Share

Bab 212 # Jemputan Sang Suami

Penulis: De Lilah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-04 14:45:29
Arren sangat marah dengan perlakuan sang putri kepadanya. Namun, yang lebih membuat hatinya terluka adalah … perlakuannya kepada rakyat tak bersalah yang ada di belakang mereka. Bagaimana mungkin seorang penguasa tidak memiliki hati nurani sedikit pun? Bagaimana jika orang-orang itu adalah rakyatnya sendiri?

“Jalan!” teriak sang putri sambil terus menatap tajam ke arah Arren.

“Memangnya, kita hendak kemana?” tanya Arren penasaran. Apa yang terjadi di bangunan sebelumnya? Apakah benar Leon telah datang untuk menyelamatkan mereka?

“Banyak omong!” Lesel mengangkat tangannya dan hampir saja mendaratkan sebuah tamparan kepada Arren, sebelum sang ayah meneriakkan namanya.

“Lesel! Berhenti main-main! Segera gegas langkahmu!”

Tangan sang putri mengambang di udara. Ia benar-benar marah karena tidak berhasil membungkam mulut musuh yang ada di hadapannya. Lesel lebih baik menurut dan tidak mengecewakan ayahnya lagi jika ia masih ingin bertahan hidup lebih lama.

“Baik, Ayah!” sahutnya sambil
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk cerita ini.  Tinggalkan ulasan bintang 5 ya biar semangat nulisnya.  Terima kasih, telah membaca! 

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 213 # Pertukaran Sandera

    Suara gemuruh itu benar-benar menggemparkan dan membuat jantung Raja Charlie nyaris copot. Padahal, hanya tinggal tiga langkah lagi, mereka bisa bebas dari hukum wilayah Rossie. Nasib buruk tiba-tiba menggelayuti pelarian ini. Raja Charlie tidak memiliki pilihan selain mengkonfrontasi Leon, sesuai permintaan pria yang tidak disukainya sejak kali pertama bertemu ini. Entah sihir apa yang digunakan pria besar dan terkesan garang itu pada sang putri. Bisa-bisanya anak satu-satunya jatuh hati pada makhluk buas seperti Leon. Seolah-olah, pria di dunia ini telah punah dan digantikan oleh sosok seorang tirani seperti sang menantu Rossie. “Rapatkan barisan! Aku punya ide cemerlang!” Pasukan pengawal raja bersiap dan merapatkan barisan sesuai perintah sang penguasa. Arren mendekat ke arah Ava dan mencoba melindungi gadis kecil itu sebisanya. Sesuatu yang besar dan mengerikan sedang mendekat. Itu adalah … suaminya! “Leon!” teriak Arren dengan bersemangat. Ia benar-benar tidak menyangka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 214 # Tawanan Cinta

    Raja Charlie menelan ludah, meresapi perkataan Leon yang di luar perkiraannya. Bagaimana pria itu bisa begitu menakutkan? “K–Kau ….” Sedangkan Arren terus meronta, ia tidak terima jika Leon harus menggantikan dirinya untuk dijadikan sandera. “Tidak!” Pengawal terus menyeretnya menjauhi batas wilayah Rocky, sedangkan Leon sebaliknya. Pria itu digiring dengan senjata yang telah ditanggalkan dan tanpa perlawanan untuk bergerak semakin dekat ke wilayah milik Raja Charlie. Langkah Leon seakan menjadi belahan jiwa yang terpisah dari Arren. Meskipun hatinya hancur, Leon tetap berusaha memperlihatkan keberanian dan ketenangan di hadapan tirani Raja Charlie. Ia harus berpura-pura tenang meski segala kemungkinan bisa saja terjadi. “Sekarang, lepaskan istriku!” "Belum, Leon!" ujar Raja Charlie dengan nada sombongnya. "Kau takkan bisa lagi melangkah bebas di wilayah ini. Sekarang, kau akan menjadi tahanan ku." Leon telah didorong ke hadapan pengawal raja yang sedang berbaris menjadi perisai

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 215 # Nikahkan Aku, Ayah!

    “BANGUN!” Leon terkesiap tatkala sebuah suara mengejutkannya. Ia membuka mataya perlahan, rasa sakit masih menjalari tubuhnya. Memori terakhir yang diingatnya hanyalah wajah Arren yang menangis, meskipun begitu … istrinya itu tetap cantik. Setelahnya, Leon tidak ingat. Ia memandang sekeliling. Gelap. Tidak ada sorot cahaya apa pun yang dapat membantunya menerka-nerka … ada di mana ini sebenarnya? Detik kemudian, suara derit pintu besi mulai terdengar. Engsel berat terbuka perlahan. Cahaya yang dinantikan Leon masuk walaupun samar. Ia dapat mengetahui, akhirnya … ruang ini adalah sel dengan rantai dan jeruji besi persis seperti bangunan untuk tahanan pada umumnya. “Dia sudah sadar, Yang Mulia!” teriak salah seorang penjaga yang baru saja masuk. Ia membawa baki berisi kentang dan juga air minum. Tangannya gemetar, baki besi itu bergetar, menandakan bahwa penjaga itu tidak ingin berlama-lama di dekat sel Leon. “Akhirnya! Bajingan itu sadar juga!” Raja Charlie merangsek masuk, membu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 216 # Lika-Liku Perjuangan

    Raja Charlie tercengang, ia sama sekali tidak menyangka bahwa putrinya akan mengajukan permintaan gila seperti itu. Di sisi lain, Leon juga terkejut mendengar permintaan Lesel. Apa yang sedang terjadi? Apakah ini hanya trik untuk mengalihkan perhatian Raja? “Lesel, kau gila? Mengapa kau meminta sesuatu seperti itu?” bentak Raja Charlie, kebingungan mencengkram hatinya. Ia tidak akan pernah menerima lelaki gila itu menjadi menantu sahnya. Putri Lesel menatap ayahnya dengan mata penuh tekad. “Jika Ayah benar-benar menyayangiku, Ayah akan menyetujuinya. Aku tidak akan hidup dengan tenang jika orang yang kucintai harus menderita.” “KAU BISA MENJADIKANNYA SELIR! MAINAN! BUKAN SUAMI!” Raja masih menolak keras usul sang putri dengan wajah memerah. Ia sama sekali tidak setuju dengan kegilaan ini. Tidak masuk akal! Putri Lesel kembali memungut pisau yang ada di bawah kakinya. Kali ini, ia akan menghujamkan senjata tajam itu ke perutnya. “Katakan kau akan menolaknya, Ayah! Dan … Aku akan per

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 217 # Persiapan Pernikahan

    Persiapan pernikahan telah dimulai. Lesel tampak riang mematutkan diri di depan cermin. Gaun indah segera menjadikannya pusat perhatian di antara pelayan. “Anda yang tercantik, Putri!” seru pelayan pribadinya yang turut memasangkan gaun itu kepadanya. Gaun putih dengan sulaman tangan bertahtakan berlian menjadi gaun paling mahal yang pernah ia kenakan. “Kau tidak berbohong?” tanya Lesel dengan alis terangkat. Namun, sebenarnya ia mengetahui bahwa penampilannya memang sangat memikat. Leon pasti akan segera melupakan istri yang telah ditinggalkannya di Rossie dan mencintainya dengan sepenuh hati. “Anda seperti dewi, Putri ….” “Aku setuju,” ucap sang putri sambil mencoba memutar gaunnya. Ekor gaun yang panjang dan indah, ingin dilihatnya secara langsung, sebelum semua orang menjadi terpesona. “Leonn pasti akan semakin mencintaiku!” desisnya penuh percaya diri. Sebelum berada di kamar ganti ini, Lesel dan Leon telah bertengkar hebat. Leon tidak bisa menerima keputusan pernikahan ini,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 218 # Pernikahan Kerajaan

    “Baiklah. Persiapan sudah siap. Kami akan memperindah pakaian ini dan mengirimkan kembali ketika hari pernikahan tiba!” seru sang desainer yang tiba-tiba takut jika akan terjadi perseteruan pasangan di kamar ganti ini. Gaun Lesel dan tuxedo Leon dikembalikan. Pakaian pernikahan itu kemudian disimpan dengan indahnya di ruangan khusus. Sang desainer akan memastikan bahwa setiap lipatan dan detail gaun akan terlihat sempurna ketika hari pernikahan tiba. “Mohon bantuannya,” ucap Lesel dengan senyum kemenangan yang tersungging di wajahnya meski mimik wajahnya menunjukkan sebaliknya. Ia tahu, bagaimana pun, Lesel tidak akan pernah memenangkan hati Leon ketika pria itu bahkan terus merasa terjebak dalam permainannya. “Bagaimana lagi aku harus mencoba, Leon? Kapan kau akan memberikan hatimu untukku?” Lesel meratap penuh kesedihan ketika kembali ke kamarnya. Sementara itu, Leon kembali di antar ke paviliun luar istana karena mereka belum menikah secara resmi. Status Leon di kerajaan ini ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 219 # Bertarung dengan Waktu

    Sementara itu, di Mansion Rossie, Arren terbaring lemah tak berdaya. Para dokter yang memeriksanya mengira itu adalah komplikasi kehamilan namun ternyata, dugaan mereka salah! “Uhuk! Uhuk!” Sekali lagi, Arren terbatuk. Kali ini, ada darah berwarna hitam yang turut menyertai dahak yang keluar. Kesadarannya telah separuhnya menghilang. Suasana muram menyelimuti kamar Arren. Nyonya besar tak bisa mengusir kekhawatirannya. “Dokter, lakukan semua pengobatan yang kau bisa!” serunya tanpa berhenti berdoa. Penguasa Rossie itu kini mengalami cobaan lain yang tidak diduganya. Sebelumnya, ia sangat gembira karena Arren telah berhasil ditemukan. Namun, kali ini, hatinya kembali terluka ketika segala sesuatu tidak seperti yang seharusnya. “Kami akan mengusahakan sebisanya, Nyonya!” Para dokter yang dipanggil dengan cepat melakukan pemeriksaan lanjutan. Seperti yang terjadi, sebelumnya, dugaan mereka adalah Arren mungkin mengalami komplikasi kehamilan yang meracuni tubuhnya. Namun, ketika g

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 220 # Penawar Racun

    Ketidakberdayaan dokter membuat semua orang merasa tertekan. Clark tidak ingin tinggal diam. “Bisakah kau ekstraksi racun itu, Dokter?” tanyanya dengan raut wajah kesal. Pria itu merasa sangat bersalah, terlebih … nyawa Arren benar-benar berada di ujung tanduk tanpa bisa diduga. Dokter, yang merasa tertekan oleh ketidakpastian penyakit yang tidak biasa ini, menjawab dengan suara serak, "Saya telah mencoba, Tuan Clark. Namun, racun ini begitu kompleks dan terkait erat dengan sistem tubuh Nona Arren. Ekstraksi bisa menjadi resiko besar, bahkan bisa memperburuk keadaannya." Clark menatap dokter dengan sorot mata yang penuh keputusasaan. Ia merasa seperti terjebak dalam labirin tanpa jalan keluar. Sementara itu, Nyonya Besar yang duduk di ruang tengah, mencoba menahan air matanya yang terus mengalir. Kehilangan Arren, cucu satu-satunya, akan menjadi pukulan berat bagi keluarga Rossie. "Apakah tidak ada pilihan lain?" desak Clark, mencoba mencari jawaban yang bisa membawa harapan. Dokt

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08

Bab terbaru

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 253 # Ending

    Ujung belati itu bengkok. Tidak ada yang menyangka bahwa belati tajam bisa berubah bentuk menjadi seperti itu. “Ti–tidak!” pekik si pelayan. Ia sangat kebingungan. Bagaimana perut Arren yang seharusnya ternoda darah malah membengkokkan belati tanpa setitik pun usaha? Dalam momen yang menentukan, belati itu telah mengalami deformasi plastis, seperti tarian metal yang mengubah bentuknya tanpa bisa kembali ke keadaan semula. “A–apa yang terjadi?” Pelayan itu bertanya-tanya dengan tangan yang gemetar. Arren hanya menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Lawannya telah kalak telak tanpa perhitungan. “Aku sudah mengantisipasi hal ini, Lesel,” ujar Arren dengan wajah jumawa. Ya. Lesel. Ternyata, dialah kaki tangan Esme yang begitu ingin menghabisi nyawanya. “Ba–bagaimana kau tahu?” Arren segera menyobek kain tule yang menutupi area perutnya. Ada sebuah aksesori mengkilat di sana. Sebuah sabuk baja. “A–apa?” Pada awalnya, suara gemuruh dan getaran memang dirasakan oleh Lesel. Ia tak

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 252 # Klimaks

    Pelayan berambut pirang mengerucutkan bibirnya, sementara si rambut hitam tetap menatap lurus ke arahnya. “Baiklah!” jawabnya agak kesal, namun memang rencana mereka tidak boleh berantakan. “Aku akan awasi sekitar. Kau harus segera bersiap-siap.” “Oke.” Dua pelayan mencurigakan itu kemudian meneruskan misi rahasia mereka. Tidak banyak yang harus mereka lakukan kecuali mencari target dan melancarkan aksi balas dendam. “Sepertinya, dia ada di balkon barat. Tunggu aba-abaku, kita akan segera melakukan serangan!” “Oke!” *** Suasana jamuan masih meriah dengan alunan musik lembut yang merdu di telinga. Beberapa tamu menikmatinya sambil bersantap, ada juga yang masih mengobrol lama. Arren dan Leon tampak berbahagia sambil menyalami tamu-tamu yang ada di sana. “Sepertinya, aku merasa sesak,” lirih Arren pada Leon. Kehamilan ini membuatnya gampang lelah dan juga merasa panas sepanjang waktu. “Kau mau pergi dari tempat ini?” tanya Leon sambil merangkulkan lengannya ke pinggang sang

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 251 # Si Pelayan

    Mata Ava berbinar bahagia. Ia mengangguk cepat dan memeluk Arren sebagai balasannya. “Terima kasih, Bibi!” Ava tidak mengira bahwa ulang tahunnya akan dapat dirayakan dengan jamuan spesial, meski jamuan itu tidak dilangsungkan secara khusus untuknya. “Sama-sama, Ava!” Arren melakukan hal yang sama. Ia bahagia dapat menyemangati kawan kecilnya yang sepertinya sedang sendu dan tidak memiliki semangat karena ketidakhadiran ayah dan ibunya. “Kami harus pergi, Ava. Ini untukmu,” ucap Leon sambil menyerahkan kotak berbungkus kado dengan pita ungu di atasnya. “A–apa ini, Pak?” tanya Ava heran sekaligus senang. Ia tidak mengira akan mendapatkan kado dari Pak Leon di hari yang bukan ulang tahunnya. “Anggap saja kado cicilan,” gurau Leon sambil tertawa kecil padanya. “Ahaha! Terima kasih banyak!” seru Ava sambil membuka bungkus kado itu. Isinya boneka beruang dengan warna bulu kecokelatan. “Lucu sekali!” pekik AVa bahagia. Arren dan Leon senang melihatnya. Tak lama kemudian, mereka bena

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 250 # Antisipasi

    Setelah beberapa waktu di rumah sakit, Arren akhirnya diperbolehkan pulang. Tidak ada tanda-tanda bahaya ataupun kontraindikasi dari pengobatan yang diterimanya. “Terima kasih, Dokter. Saya merasa lebih sehat,” ucap Arren setelah dokter mengunjunginya untuk kali terakhir. “Sama-sama, Nyonya. Saya senang Anda sudah berhasil membaik tanpa kesulitan.”Dokter Freddy dan Dokter Josh melepas Arren pergi dengan hati lega. Akhirnya, kekhawatiran mereka sirna. Arren benar-benar terbebas dari bahaya racun yang mengintai nyawanya. ***Dalam perjalanan pulang, Leon terus saja menatap Arren dengan perasaan tak menentu. Ia sungguh senang dengan kesembuhan istrinya namun ada suatu hal yang membuatnya merasa khawatir. “Kau yakin dengan rencanamu itu? Aku tidak tega padamu, Sayang!” sergah Leon yang tidak ingin mengundang bahaya lagi bagi istrinya. “Tidak ada cara lain. Kita pasti bisa, Sayang!” tegas Arren dengan tekad kuat. Leon menghela napas dalam-dalam. Ia tak bisa mencegah kekeraskepalaan s

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 249 # Melenyapkan Nyonya!

    “Tuan! Anda salah dengar!” sergah perawat yang menahan lengan Leon agar tak melayangkan tinju ke arah sang dokter. “Apa?!” Leon menoleh ke arah si perawat. Ia sangat lelah dan tidak bisa lagi menolerir kesalahan dari pihak dokter yang membuat anak-anaknya akan terlahir cacat. “Salah dengar, Tuan!”“Ya, benar!”“Anak Anda baik-baik saja, Tuan.”Suara perawat dan dokter bersahut-sahutan. Leon menurunkan tinjunya dan memandang ke arah dokter Freddy yang tampaknya sedang menghela napas lega. “Katakan, Dokter! Apa yang terjadi pada istri dan anak-anakku?!” hardik Leon masih dalam keadaan penuh amarah. Sebelum sang dokter menjawab, suara Arren samar terdengar di balik punggung perawat yang ada di sisi ranjang. “On .…” panggilnya lirih. “Le—on ….” ulangnya, kali ini dengan suara yang lebih keras. “Arren!” Leon menyibak perawat-perawat yang menutupi keberadaan sang istri. “Arren!” Leon menghampiri Arren dengan berlinang air mata. “Kau … sudah sadar?” tanyanya sambil mengecul lembut keni

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 248 # Anakku Cacat?

    Leon menggenggam tangan Arren dengan erat saat mereka bergegas menuju rumah sakit. Kecemasan dan kekhawatiran begitu dirasakannya. Entah mengapa, firasat Leon tidak enak. “Pak! Lebih cepat!” perintah Leon ketika melihat Arren semakin meringis kesakitan. Keringat dingin mulai mengucur dari dahi dan tubuhnya. Napas Arren tersengal-sengal. “Baik, Tuan!” Sopir segera mempercepat laju mobil dan sebisa mungkin menyeimbangkan kendaraan yang kian kencang. Ia benar-benar khawatir bahwa sang nona muda menderita sakit yang luar biasa. “Arren, bertahanlah,” pinta Leon sambil terus menenangkan Arren dengan pelukan dan genggaman tangannya. “Argh, Leon .…” Arren menggeram seakan menahan sakit yang teramat sangat pada dirinya. Tidak hanya di perut, tapi juga di sekujur tubuhnya. “Kita hampir sampai!” Sopir itu memberi aba-aba. Leon begitu cemas. Ia mengangguk dan bersiap untuk membawa Arren ke IGD begitu mereka sampai di rumah sakit sana. ***Akhirnya, setelah berkendara selama beberapa waktu,

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 247 # Muntah di Mobil

    Lora berhasil dievakuasi dan semua orang begitu berbahagia. Namun, ada satu kejanggalan yang nampak padanya. Arren bahkan menyadarinya. “Le–leon ….” panggilnya, ketika Lora mendekat ke arahnya. Bau asing menyeruak dari tubuh Lora. Arren bahkan sangat mual dibuatnya. “Hoek!” Arren muntah. Ia tak kuasa menahan rasa mual yang begitu membuncah. “Sayang!” pekik Leon waspada. Apa yang terjadi pada istrinya? “Le–leon … bau Lora … sangat … tidak enak,” gumamnya ketika berada di pelukan suaminya. Leon langsung menangkap Arren yang hampir terjatuh tadi. Kini, istri tersayangnya itu sudah ada dalam buaian. “Aroma apa?” Leon mencoba menajamkan indera penciuman. Benar. Ia mencium sesuatu asing yang menyengat, seperti aroma timbal. “Lora, mendekat ke arahku!” Leon mencoba menghirup aroma itu lebih dalam. Hati Lora tentu saja menjadi tak karuan. Tetapi, gadis itu sudah menautkan diri pada William. Sekarang, Tuan Leon bukanlah pria yang merajai hatinya. “Tunggu sebentar.” Leon, dengan kekh

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 246 # Pindah Ke Lain Hati

    Pekikan Larens membuat jantung Nyonya Dolores hampir copot. “Oh, Tuhan!” Wanita paruh baya itu kemudian berlari mengikuti arah kaki Laurens yang sedang bergerak menuju ke area ladang. “Leon! Kita ikuti mereka!’ Seru Arren sambil ikut jejak Nyonya Dolores ke lokasi putrinya yang konon menderita kecelakaan. Leon pun menyusul Arren setelah memastikan rumah Nyonya Dolores tertutup aman. Sesampainya di ladang, alangkah terkejutnya mereka, Lora ada di sebuah lubang yang menganga lebar. Lubang itu, dengan tanah kasar di sekelilingnya, seperti lubang bekas galian. “Aduh!” rintih Lora kesakitan. Beberapa luka tampak di area lutut dan juga lengannya. “Ibu! Tolong aku!” pekiknya sambil berderai air mata. “Ya, Tuhan! Lora! Apa yang terjadi padamu?!” teriak Nyonya Dolores gemetar. “Laurens! Lakukan sesuatu pada adikmu!” perintahnya pada sang putra yang tampaknya juga kebingungan. “Aku hanya berlari, lalu … tiba-tiba aku terperosok ke dalam sini! Huhu!” Lora terus menangis sambil merintih kesa

  • Gairah Cinta Om Mafia   Bab 245 # Bertemu Sahabat Lama

    “Lora!” panggil Arren sambil melambaikan tangan. Lora hanya menganggukkan kepala, tidak membalas lambaian tangan sang nona muda. Laurens merasa tak enak hati. Ia menyikut rusuk Lora dengan sedikit kasar. “Sopanlah, Lora!” hardiknya kepada sang adik. Lora hanya mendengkus dan berbalik arah. Ia kemudian berlari pergi untuk pulang ke rumah, tanpa pamit, tanpa mengatakan sepatah kata. Arren, yang berada cukup jauh dari mereka, tampak bingung. Namun, ia tidak terlalu memikirkannya. Ada banyak warga desa yang sedang menanti untuk berbicara dengannya. “Jadi, bagaimana Anda akan memajukan desa kami, Nona Pemimpin?” tanya seorang pria paruh baya yang sepertinya sedang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Arren hanya tersenyum dan menjawab singkat. Ia tidak ingin mengobral janji manis. Arren pasti akan melakukan usaha terbaiknya. “Anda harus sabar menunggu namun giat berusaha. Ketika program desa akhirnya dijalankan, saya berharap, para warga benar-benar memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

DMCA.com Protection Status